Red Shoes Eps 85 Part 1

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Red Shoes Episode 85 Part 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cara lain untuk cari cerita spoiler Episode sebelumnya cek disini

Di ruangannya, Hee Kyung resah memikirkan kemungkinan Jin A anak Hyeok Sang.

Hee Kyung : Apa yang harus kulakukan? Yang kemarin aku tes bukanlah DNA Jemma.

Hee Kyung akhirnya pergi menemui Hyeok Sang.

Hee Kyung : Yeobo, ada yang ingin kutanyakan padamu. Apa golongan darahmu, O RH negatif?

Hyeok Sang : Kenapa kau menanyakan itu padaku?

Hee Kyung : Aku hanya penasaran. Seorang istri harus tahu golongan darah suaminya.

Hyeok Sang : Ya.

Hee Kyung kembali ke ruangannya setelah mendapat jawabannya.

Hee Kyung : Apa yang harus kulakukan? Jika Jemma putri Hyeok Sang… tidak. Itu tidak mungkin. Pasti ada kesalahan.

Hee Kyung ingat saat dia berlari ke gereja, untuk membatalkan pernikahan Hyeok Sang dan Sang Mi. Tapi Hyeok Sang dan Sang Mi sudah resmi menikah. Mereka tengah bertukar bercincin. Hee Kyung hanya bisa terdiam di depan pintu sambil menangis.

Terdengar suara Hee Kyung, “Kalau begitu, hari itu aku sudah hamil?”

Hee Kyung juga ingat saat dia siuman hari itu, ada Pak Kim di depannya.

Hee Kyung ketakutan dan memegang erat bajunya saat melihat Pak Kim tengah menatapnya.

Hee Kyung syok.

Hee Kyung : Bagaimana bisa? Bagaimana bisa?

Ju Hyung dan tim nya lagi rapat.

Ju Hyung : Aku berencana melakukan survei kepuasan konsumen untuk membantu kita melakukan pengembangan strategi tahun depan. Kita akan menggunakan beranda kita dan menghubungi konsumen.

Jin A : Untuk berapa lama?

Ju Hyung : Sepuluh hari. Kita akan menerima hasil survey untuk pengembangan produk tahun depan, jadi ingat itu.

Rapat selesai. Ju Hyung keluar duluan.

So Bin membahas Lora.

So Bin : Sudah dengar? Mereka tergila-gila pada Lora.

Tae Ha : Karena sepatu itu sukses besar?

So Bin : Pukulan terbesar yang pernah ada. Semua orang mendapat bonus. Ini seperti festival disana.

Ye Eun : Min Daepyo benar-benar mengesankan. Tapi pernahkah kalian mendengar tentang Kwon Hye Bin? Kudengar dia sakit tapi dia di rumah sakit atau di rumah?

So Bin : Dia di rumah tapi kudengar dia agak aneh.

Tae Ha : Kudengar salah satu produk adalah desainnya.

Hye Bin tengah mendesain di kamarnya.

Dia mendesain di atas kanvas.

Tapi kemudian, dia mencoret hasil desainnya dan merobeknya.

Dia marah, bukan ini!

Jin A ke rumah Hyeok Sang. Dia bilang pada Bibi Ahn, kalau dia mau menemui Hye Bin. Bersamaan dengan itu, Hye Bin turun dan Bibi Ahn langsung ke dapur.

Hye Bin gembira melihat Jin A.

Hye Bin : Eonni, apa yang kau lakukan disini? Sudah lama sekali.

Hye Bin menggandeng Jin A dan mengajak Jin A duduk dengannya.

Hye Bin bilang, apa semua orang di kantor baik-baik saja.

Jin A mengiyakan.

Hye Bin : Aku ingin bekerja juga. Tapi mereka bilang aku tidak bisa karena aku sakit.

Jin A merasa bersalah pada Hye Bin, Hye Bin-ah.

Hye Bin : Eonni, ingin tahu rahasia? Ayah dan ibuku tidak belajar di Italia. Itu semua bohong. Jadi mereka tidak bisa menjadi menteri atau anggota dewan.

Hye Bin tertawa. Jin A semakin merasa bersalah pada Hye Bin.

Hye Bin menanyakan Hyun Seok.

Hye Bin : Apa kau bahagia setelah menikah dengannya? Bagaimana bulan madunya? Apa menyenangkan? Aku bertaruh itu menyenangkan.

Jin A : Hye Bin-ah, kami….

Hye Bin : Tolong katakan pada Hyun Seok, bahwa aku sangat menyesal dan jangan membenciku.

Tangis Jin A pun menetes.

Melihat itu, Hye Bin berdiri dan menghapus tangis Jin A.

Hye Bin : Jangan menangis, eonni. Kakakku yang malang.

Jin A yang sudah tak tahan, akhirnya pergi.

Hyeok Sang terkejut mendengar kata-kata Ju Hyung.

Ju Hyung : Kenapa kau begitu terkejut? Kau mengharapkannya. Kita harus bicara tentang sahamku sekarang.

Hyeok Sang : Itu benar tapi….

Hyeok Sang mengalah, baiklah. Aku akan mengirimkan sahamku padamu. Tapi bagaimana kalau kau jual lagi padaku?

Ju Hyung : Kenapa aku harus melakukannya? Kau tahu saham itu warisanku yang ditinggalkan oleh kakek dan ibuku.

Hyeok Sang : Ya, aku tahu.

Ju Hyung : Aku tidak ingin menjual mereka. Khususnya sekarang karena mungkin aku akan menikah.

Hyeok Sang : Kau mau bilang kau akan menikahi Kim Jemma?

Ju Hyung : Kenapa? Apa itu masalah?

Hyeok Sang : Ju Hyung-ah, pernikahan seharusnya antara dua orang yang mirip.

Ju Hyung : Jemma pintar dan bijak. Aku bertemu banyak orang sampai sekarang, tapi dialah satu-satunya yang ingin kunikahi. Aku tidak ingin kehilangannya.

Hyeok Sang : Ya, aku tahu Jemma menawan. Tapi kau tahu juga darah buruk antara keluarga kita dan dia. Dengan yang terjadi pada Hye Bin.

Ju Hyung : Hye Bin ya Hye Bin. Aku ya aku.

Ju Hyung juga menegaskan bahwa dia dan Jin A hanya saudara di atas kertas. Tapi mereka tidak berhubungan darah.

Hyeok Sang : Haruskah kau mengatakan itu?

Ju Hyung : Berapa kali aku harus mengatakannya, ayah tiri?

Hyeok Sang : Apa yang kau harapkan dariku?

Ju Hyung : Yang kau lakukan hanyalah memberi nama belakangmu kepada anak haram tanpa nama belakang. Kau tidak membingungkanku menjadi anak kandungmu, bukan? Sebagai imbalan untuk memberiku nama belakangmu, kau menikmati manfaat yang sangat besar, bukan? Silahkan hubungi akuntan dan urus dokumen yang disusun segera.

Ju Hyung beranjak keluar.

Hyeok Sang kesal.

Malamnya, Bibi Ahn menyiapkan makan malam untuk Hyeok Sang dan Hee Kyung.

Hyeok Sang : Bagaimana dengan Hye Bin? Aku menyuruhnya turun.

Bibi Ahn : Aku mencoba membuatnya turun, tapi dia menolak.

Bibi Ahn ke dapur.

Hyeok Sang menyuruh Hee Kyung pergi.

Hee Kyung diam saja.

Hyeok Sang : Yeobo!

Hee Kyung tersadar, ya? Apa itu?

Hyeok Sang : Kau sebaiknya pergi.

Hee Kyung : Kemana?

Hyeok Sang marah, apa kau benar-benar ibunya Hye Bin? Apakah kau bahkan memeriksanya? Apakah kau tahu jika dia makan atau apa yang dia lakukan sepanjang hari?

Hee Kyung : Kau bisa melakukannya sendiri. Kau melakukannya.

Hee Kyung pergi ke kamarnya. Hyeok Sang menyusul Hee Kyung.

Hyeok Sang : Apa yang salah denganmu? Apakah kau tidak memiliki rasa hormat untuk apa yang aku katakan?

Hee Kyung : Tepat sekali! Apakah kau tidak tahu berapa banyak yang aku miliki, sedang berlangsung sekarang? Aku menghabiskan setiap ons kekuatan otak untuk menyelamatkan Lora Shoes. Kenapa kau terus menggangguku?

Hyeok Sang : Aku mengganggumu? Apakah itu mengganggu memintamu untuk peduli pada Hye Bin? Dia anakmu. Dia satu-satunya anak kita, milikmu dan milikku. Kau biasa melakukan apa saja untuknya. Mengapa kau mengabaikannya sekarang ketika dia berantakan? Apakah kau melihat putri Jung Guk, Kim Jemma, sebagai anakmu dan bukan musuhmu?

Hee Kyung: Yeobo!

Hyeok Sang : Hye Bin adalah putriku, satu-satunya daging dan darahku! Pergi ke dia sekarang Lakukan tugasmu sebagai seorang ibu. Sekarang!

Hee Kyung akhirnya menemui Hye Bin.

Hye Bin tengah melamun di tempat tidurnya ketika Hee Kyung datang.

Hye Bin tak menyentuh makanannya sama sekali.

Hee Kyung : Hye Bin-ah.

Hye Bin senang melihat ibunya, eomma, kenapa begitu lama? Apa kau sangat sibuk?

Hee Kyung nangis.

Hye Bin : Kenapa kau menangis? Karena kasihan padaku?

Hee Kyung memeluk Hye Bin.

Hyeok Sang masuk. Hye Bin tambah senang.

Hye Bin : Ayah, kau disini juga. Ini hari yang spesial. Semuanya datang melihatku. Kim Jemma juga datang.

Hyeok Sang : Kim Jemma? Kenapa?

Hye Bin : Aku tidak tahu. Dia mungkin penasaran dengan kabarku. Dia menangis melihatku juga.

Soo Yeon masuk membawa sesuatu. Dia terkejut kakaknya ada di sana.

Hye Bin : Kenapa semuanya disini? Apa ini hari yang special?

Soo Yeon lagi minum. Hyeok Sang datang.

Hyeok Sang : Sudah makan malam?

Soo Yeon : Ya.

Hyeok Sang : Dengan si brengsek itu? Peringatan terakhir. Akhiri selagi aku masih bersikap baik. Atau aku akan membuat dia tidak bisa berjalan lagi.

Hee Kyung : Apa kau preman? Kenapa kau melakukan ini! Apa kesalahan yang dia lakukan!

Hyeok Sang : Dia penipu! Dia kutu tidak berpendidikan.

Hee Kyung datang, kalian membicarakan So Tae Gil? Komo, kau masih bersama si brengsek itu?

Soo Yeon : Ada apa dengan kalian berdua! Kalian berpikir, kalian selalu di atas? Oppa, kau pikir kau sangat hebat?

Hyeok Sang : Kenapa kau…

Soo Yeon : Aku akan menikah dengannya. Lebih baik punya suami penipu daripada saudara preman!

Hyeok Sang emosi dan mau menampar Soo Yeon.

Soo Yeon : Apa? Mau memukulku? Lakukan. Pukul aku! Apa hakmu untuk komplain? Kau pernah mendengarkan ibu? Siapa yang membawa wanita lain ke rumah, bertengkar dengan ibunya, mengatakan akan menceraikan istrinya! Tidak. Siapa yang membawa wanita lain ke rumah dan mulai hidup dengannya bahkan sebelum bercerai? Bahkan sekarang, itu mematahkan hatiku. Ibu sangat mencintaimu. Kau mematahkan hatinya dan tidak ingat hari kematiannya. Tapi apa? Demi kebaikanku? Tetaplah hidup dengan Min Hee Kyung selamanya! Tolong! Jangan pedulikan aku mati atau tidak!

Soo Yeon beranjak pergi

Ju Hyung terkejut mendengar Soo Yeon pergi dari rumah. Ia bertanya, apa Hee Kyung mengusir Soo Yeon.

Hee Kyung sewot, apa?

Ju Hyung : Dia satu-satunya alasan rumah ini terasa hangat dan nyaman. Sekarang…

Hee Kyung : Kau bisa pergi juga.

Ju Hyung : Kaulah yang harus pergi. Rumah ini milik kakekku. Kamar yang kau gunakan sekarang adalah kamar ibuku. Apakah menggunakan kamar istri pertama memberimu rasa pencapaian? Atau perasaan karena berhasil menaklukkan kamar istri pertama?

Hyeok Sang : Ju Hyung-ah!

Ju Hyung : Apa kau berlebihan ayah? Aku minta maaf.

Hyeok Sang : Kau tidak seperti ini sebelumnya. Kau telah banyak berubah.

Ju Hyung : Semuanya berubah seiring berjalannya waktu. Terlebih jika kau menemukan kebenaran keji yang tidak kau sadari.

Ju Hyung beranjak ke atas.

Hyeok Sang tertawa kesal.

Hyeok Sang : Bajingan itu. Aku baik padanya saat dia masih kecil. Sekarang dia sudah besar, dia ingin menantangku.

Hee Kyung : Mengapa kau tidak memberikan semua yang kau miliki? Kau mungkin kalah.

Hyeok Sang : Jaga mulutmu. Bajingan itu, ada di telapak tanganku.

Di kamarnya, Ju Hyung menghubungi Pak Hong.

Ju Hyung : Pak Hong, beli sahamnya seperti yang telah kita diskusikan.

Bersambung ke part 2…

1 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like