Red Shoes Ep 75 Part 1

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Red Shoes Episode 75 Part 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cara lain untuk cari cerita spoiler Episode sebelumnya cek disini….

Tim Pemasaran mulai me-review kasur mereka.

So Bin : Kasur kami dibuat dari bahan berkualitas tinggi, jadi mereka nyaman. Memiliki daya tanggap yang baik, jadi nyaman.

Tae Ha : Ya, jadi itu memberikan tidur yang nyenyak dan memungkinkan anda bangun dengan segar.

So Bin : Menyerap keringat dengan baik, jadi kering saat disentuh. Ini semua terlalu positif.

Ju Hyung : Kita perlu mendengar umpan balik negatif untuk membuat kemajuan. Bagaimanapun, kita harus agresif dan pasarkan dengan slogan kami, “Kasur Tidur Suara”. Jadi datang dengan ide-ide dan ajukan proposal sampai minggu depan.

Ju Hyung lalu menegur Hye Bin yang sedari tadi tidak memberikan pendapat.

Ju Hyung : Kwon Hye Bin.

Hye Bin langsung berhenti menggigit kukunya, namun wajahnya terlihat pucat. Hye Bin tampak sakit.

Ju Hyung : Apa kau bekerja di departemen berbeda? Kau tidak mengatakan apapun.

Jin A yang melihat Hye Bin juga kaget. Lalu Jin A ‘menyelamatkan’ Hye Bin. Dia bilang pada Ju Hyung, mereka akan meng-konsep rencana marketing untuk season berikutnya dan mengirimkannya.

Ju Hyung beranjak keluar, diikuti Tae Ha, So Bin dan Ye Eun.

Jin A menyuruh Hye Bin membuat konsep pemasaran yang baru.

Hye Bin tanya, kenapa harus dia.

Jin A : Kau tidak mendengar kata-kata Direktur Utama? Apa kau benar-benar bekerja di departemen berbeda?

Hye Bin : Apa pentingnya aku mendengar atau tidak?

Jin A : Bagaimana tidak! Kau bawahanku, secara alami kau harus mengikuti perintahku.

Hye Bin : Apa?

Jin A : Kau mengatakan itu saat pertama kali aku bergabung dengan Lora. Kita harus mengerjakan tugas kita masing-masing.

Jin A beranjak keluar. Ponselnya berbunyi dan dia menghela nafas sebelum menjawab teleponnya.

Ternyata Hyun Seok, kau dimana? Aku di kantor.

Hyun Seok pergi menemui Hee Kyung. Hee Kyung langsung menatap Hyun Seok dengan tatapan marah.

Hee Kyung : Brengsek, beraninya kau menunjukkan wajahmu disini.

Hyun Seok : Maafkan aku. Aku tahu kau tidak ingin melihatku tapi aku merasa aku harus mampir dan menyapamu.

Jin A masuk dan berusaha menarik Hyun Seok keluar tapi Hyun Seok bilang dia datang untuk memberikan undangan pernikahan mereka pada Hee Kyung. Sontak lah Jin A kaget.

Hyun Seok menaruh undangan itu di atas meja.

Hyun Seok :Tolong datang dan berikan kami restumu, jangmonim.

Hee Kyung : Apa? Jangmonim?

Jin A : Hyun Seok-ssi.

Hee Kyung : Keluar. Kau sampah. Keluar!

Hye Bin masuk dan terkejut melihat Hyun Seok.

Hyun Seok : Bagaimana kabarmu?

Hee Kyung : Sudah kubilang untuk pergi. Pergi sekarang!

Hye Bin : Eomma, bagaimana bisa kau begitu kejam pada Hyun Seok?

Hyun Seok : Hye Bin-ah, aku akan mengirimimu undangan digital. Aku harap kau datang ke pernikahan kami.

Jin A : Ayo pergi.

Hyun Seok : Sampai jumpa di pernikahan kami Min Daepyo, maksudku, jangmonim.

Jin A membawa pergi Hyun Seok.

Hye Bin syok. Hee Kyung langsung mendekati Hye Bin.

Hye Bin : Apa dia benar-benar akan menikahinya? Tidak. Tidak ada kesempatan. Aku tidak percaya ini. Aku tidak percaya mereka akhirnya menikah. Apa yang harus kulakukan? Aku harus bagaimana, eomma?

Hye Bin nangis.

Hee Kyung memeluk Hye Bin.

Jin A : Apa yang merasukimu? Apa yang kau lakukan disini?

Hyun Seok : Untuk memberitahunya kita akan menikah.

Jin A : Kita sudah sepakat tidak akan menikah. Kita membatalkannya.

Hyun Seok : Tidak. Kita akan menikah. Mari kita tetap pada rencana awal kita.

Jin A : Hyun Seok-ssi.

Hyun Seok : Aku baik-baik saja digunakan. Gunakan aku sebagai alat untuk balas dendam. Aku akan membiarkanmu menggunakanku. Kau tidak perlu mencintaiku karena aku mencintaimu. Dan aku akan membuatmu jatuh cinta padaku. Jadi ayo menikah. Kau bisa melakukannya, kan?

Jin A hanya diam menunduk, dia tidak tahu harus berkata apa.

Hyun Seok : Kau masih mau menerimaku, kan?

Barulah Jin A menatap Hyun Seok.

Jin A : Hyun Seok-ssi.

Hyun Seok : Aku hanya akan menjadi brengsek. Semua orang berjanji bintang dan bulan, tapi aku tidak bisa mendapatkannya untukmu. Jadi aku akan menikahimu saja dan memiliki anak-anak yang menggemaskan. Akan kutunjukkan betapa aku mencintaimu. Aku bisa membuatmu bahagia.

Hyun Seok menyuruh Jin A tersenyum. Dia meyakinkan Jin A kalau merekan akan bahagia.

Jin A : Aku minta maaf. Kita tidak akan menikah.

Hyun Seok : Tidak. Kami akan menikah. Ayo lakukan. Tetapi ayo temui nenek bersamaku. Kita tidak bisa menyakitinya juga.

Tae Ha, So Bin dan Ye Eun datang.

Tae Ha : Tuan Yoon. Lama tidak bertemu.

Hyun Seok : Kalian baik-baik saja? Kalian sudah mendapat undangannya, kan?

Tae Ha : Baru saja.Aku akan meneleponmu, sebenarnya. Selamat.

So Bin : Tidak ada gambar apapun dalam undangan. Apakah kau tidak mendapatkan gambar yang diambil?

Hyun Seok : Tidak, itu akan menjadi pernikahan kecil. Aku tidak punya uang karena aku menganggur sekarang. Juga, aku tidak suka gaun pengantin yang dipakai semua orang. Benarkan, Jemma?

Ye Eun : Namun, semua wanita memiliki fantasi ketika memakai gaun pengantin. Tapi terlepas dari itu, selamat.

Hyun Seok : Terima kasih. Pastikan kalian datang.

Hari sudah malam, Jin A menemui Nyonya Choi.

Nyonya Choi menatapnya sengit.

Nyonya Choi : Aku yakin aku sudah bilang kalau aku tidak pernah mau melihat wajahmu lagi.

Jin A : Aku minta maaf. Bagaimana kesehatanmu? Kau baik-baik saja, kan?

Nyonya Choi : Kesehatanku? Apa kau bercanda sekarang? Jika kau khawati padaku, bahkan sedikit saja, kau tidak akan melakukan ini.

Jin A : Maafkan aku.

Nyonya Choi : Kenapa kau datang, padahal aku sudah bilang tidak mau melihatmu?

Jin A : Nenek, biarkan aku menikah dengan Hyun Seok.

Nyonya Choi kaget dengan permintaan Jin A.

Diluar, Hyun Seok resah dan mondar mandir. Bibi Ma datang dan menyuruh Hyun Seok masuk, tapi Hyun Seok bilang Jin A melarang dia masuk.

Bibi Ma cemas, Nyonya Choi menyakiti Jin A.

Jin A : Aku tahu apa yang kulakukan jahat. Aku sadar kau tidak akan pernah mengerti tapi aku…

Nyonya Choi : Aku tahu kau menyelamatkan hidupku, dan aku mencoba melunak lagi dan lagi, tapi aku tidak bisa memaafkanmu. Apa yang dulu kau katakan disini? Di tempat ini? Kau memintaku membiarkanmu menikah dengan Ki Seok. Kau berlutut, memohon padaku dan menangis seperti yang kau lakukan sekarang. Dulu Ki Seok, sekarang Hyun Seok? Beraninya kau mengolok-olok wanita tua ini!

Nyonya Choi lantas bertanya apa ini karena uang? Apa Jin A sangat menyukai uang.

Nyonya Choi : Apa kau akan seperti ini jika aku tinggal di rumah tua yang rusak?

Nyonya Choi menyiram Jin A dengan air, lalu melempar gelasnya ke pintu.

Mendengar itu, Hyun Seok bergegas masuk. Hyun Seok meminta neneknya memberikan restu.

Nyonya Choi makin marah dan melempari Hyun Seok dengan semua barangnya yang ada di atas meja.

Nyonya Choi : Siapa dia! Dia memohon dan memohon untuk menikah dengan kakakmu!

Hyun Seok : Aku tahu!

Nyonya Choi syok, kau masih menginginkannya? Kau tidak peduli?

Hyun Seok : Benar.

Nyonya Choi akhirnya memberi mereka restu. Tapi dia bilang, Hyun Seok bukan cucunya lagi. Dia akan menelpon pengacaranya dan mencoret nama Hyun Seok dari daftar ahli waris.

Nyonya Choi : Kau tidak akan menerima se-sen pun! Karena kau bilang tidak peduli uangku, jadi tidak ada masalah kan?

Hyun Seok mengajak Jin A pergi.

Nyonya Choi memperingatkan Jin A agar tak lagi datang ke rumahnya.

Hyun Seok ingin mengantar Jin A, tapi Jin A melarang.

Jin A menyuruh Hyun Seok menenangkan Nyonya Choi.

Hyun Seok mengerti.

Pas mau pergi, Ki Seok pulang. Ki Seok terkejut ada Jin A.

Jin A memalingkan wajahnya, dia tak berani menatap Ki Seok.

Ki Seok masuk ke kamarnya. Dia terdiam.

Hyun Seok menyusulnya.

Hyun Seok : Jemma dan aku memberitahu nenek kalau kami akan menikah. Kami mengirim undangan digital juga hari ini.

Ki Seok : Jemma bilang akan menikahimu?

Hyun Seok : Ya.

Ki Seok kecewa.

Hyun Seok : Aku tahu kau marah tapi aku tidak akan menyerah karena aku mencintainya.

Ki Seok tampak mencemaskan Hyun Seok.

Ki Seok : Hyun Seok-ssi.

Hyun Seok : Jangan coba menghentikanku. Aku membiarkanmu memiliki semuanya sampai sekarang. Aku selalu dibandingkan denganmu dan mengatakan aku tidak sebaik dirimu. Tidak seperti kau, yang melakukan semua yang nenek katakan hanya karena pengorbanan dia telah buat untuk kita, aku selalu melakukan apa yang aku suka. Aku mencoba menjadi cucu yang baik dan bergabung dengan Lora seperti yang diinginkan nenek. Dan aku mencoba menikahi Hye Bin seperti yang nenek inginkan. Tapi tidak lagi. Aku akan melakukan apa yang aku inginkan sekarang. Jadi jangan coba-coba menghentikanku.

Ki Seok : Tapi ini salah. Jika kau mencintai Jemma…

Hyun Seok : Kalau begitu aku tidak boleh menikahinya? Aku tidak sebodoh itu. Aku akan membuat Jemma bahagia. Aku tahu dia tidak mencintaiku sekarang, tapi aku akan membuatnya mencintaiku. Aku tahu aku bisa.

Ki Seok : Jebal.

Hyun Seok : Jebal apa? Apa yang kau mau dariku. Tinggalkan aku sendiri. Aku tidak akan meminta restumu. Jadi tolong jangan coba-coba menghentikanku. Katakan saja padaku untuk hidup sesukaku. Hanya sekali dalam hidupku. Tolong.

Hyun Seok beranjak pergi tapi Ki Seok bilang dialah orangnya yang tidak bisa melakukan apapun yang dia mau karena dia harus cucu tertua yang baik.

Ki Seok : Kau berkeliling dunia seperti yang kau inginkan. Kau mengambil foto sebagai hobi dan sebagai karir. Kau menggunakan itu sebagai alasan …

Hyun Seok sinis, jangan curhat padaku. Curhat pada nenek.

Soo Yeon tengah mengantar lansia berkeliling panti jomponya.

Lalu Ju Hyung dan Pak Hong datang.

Soo Yeon menyuruh lansia pergi ke sana, dia bilang jika lansia itu pergi ke sana, akan ada yang menemani lansia berkeliling.

Soo Yeon menghampiri Ju Hyung dan Pak Hong. Dia senang Ju Hyung datang.

Ju Hyung bilang dia datang untuk melihat Soo Yeon. Dia mendengar tempat itu bagus, jadi dia pikir harus datang.

Soo Yeon : Aku bersyukur kau datang.

Soo Yeon menatap Pak Hong, halo.

Pak Hong memberi ucapan selamat pada Soo Yeon atas dibukanya panti jompo itu.

Soo Yeon minta Pak Hong berbicara non formal padanya.

Pak Hong : Bagaimana aku bisa? Kau direktur disini. Tempat ini sangat bagus. Bisakah aku melihat-lihat?

Soo Yeon : Tentu saja, aku akan menunjukkannya padamu.

Mereka bicara di ruangan Soo Yeon.

Soo Yeon : Apakah anda mendapatkan penyesuaian?

Pak Hong : Kurang lebih.

Ju HYung : Ini akan menjadi lebih baik karena Tuan Hong akan segera bergabung sebagai anggota dewan,

Soo Yeon : Terima kasih telah merawat Ju Hyung kami dengan baik.

Ju Hyung berubah serius, bibi, aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Jemma memberitahuku kau punya buku harian nenek… yang dia simpan sebelum dia meninggal. Benarkah itu?

Soo Yeon : Yah… aku tidak yakin. Yang benar adalah, aku juga tidak tahu pasti. Sebelum ibu meninggal, dia terus berkata Hee Kyung meracuni makanannya dan hal-hal seperti itu dan mengatakan dia membuat buku harian. Tapi aku tidak pernah melihatnya.

Ju Hyung : Siapa yang menyimpan barang-barangnya?

Soo Yeon : Hyuk Sang dan aku melakukannya, tentu saja. Ju Hyung. Bolehkah aku bertanya padamu untuk bantuan? Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan sekarang, tapi kakakku bukan orang jahat. Aku tahu dia membawa Hee Kyung pulang sebelum ibumu meninggal, tapi…

Ju Hyung : Tolong hentikan. Apakah itu karena Min Hee Kyung atau ayah,aku dikirim ke AS dan tidak bisa melihat ibuku. Terima kasih kepada Pak Hong, Aku bisa melihatnya sebentar tepat sebelum dia meninggal… Nanti kita cari tahu karena tidak ada rahasia yang bertahan selamanya.

Soo Yeon : Baik. Tetapi, kau tahu kakakku menyukaimu.

Ju Hyung : Dia yang mengatur uangku Dan dia selalu mencintai uang. Tidakkah kau setuju?

Soo Yeon tak bisa berkata apa-apa lagi.

Ju Hyung pulang ke rumah bersama Pak Hong.

Bibi Ahn sudah menunggu di depan pintu.

Ju Hyung : Dimana ayahku?

Bibi Ahn : Pimpinan dan Nyonya pergi ke acara pasangan dan akan pulang terlambat.

Mendengar itu, Pak Hong langsung menyuruh Bibi Ahn mengambilkan air untuknya.

Ju Hyung bilang pada Bibi Ahn, kalau sebenarnya dia sudah makan malam tapi Pak Hong belum.

Ju Hyung : Bisakah kau siapkan makan malam untuknya?

Bibi Ahn heran, apa? Tapi kemudian dia menyanggupi.

Ju Hyung juga memberi Bibi Ahn uang.

Bibi Ahn : Anda tidak perlu melakukannya, tapi terima kasih.

Pak Hong mengikuti Bibi Ahn ke dapur.

Ju Hyung memeriksa kamar Hee Kyung.

Tapi dia tak menemukan apapun di laci.

Lalu dia menaruh alat perekam berbentuk pena di dalam tempat alat rias.

Saat mau pergi, dia merasa melihat sesuatu dan kembali memeriksa tempat alat rias itu dan dia menemukan flashdisk di sana.

Pak Hong mengajak Bibi Ahn mengobrol.

Bibi Ahn mau pergi. Pak Hong tanya Bibi Ahn mau kemana.

Bibi Ahn bilang sebentar lagi Hee Kyung pulang jadi dia mau menyalakan lampu di kamar Hee Kyung karena Hee Kyung benci kegelapan.

Tak lama kemudian, Hee Kyung dan Hyeok Sang pulang.

Ju Hyung yang masih di kamar Hee Kyung, terkejut mendengarnya.

Hee Kyung kaget melihat Pak Hong di rumah mereka.

Hee Kyung : Kau datang sendiri?

Pak Hong : Tidak, aku datang bersama Direktur Kwon.

Tak lama Ju Hyung keluar dari kamar Hee Kyung.

Hee Kyung : Apa yang kau lakukan? Kenapa kau dari kamarku?

Ju Hyung : Kapan kau kembali?

Hee Kyung : Aku tanya kau sedang apa di kamarku!

Ju Hyung : Astaga. Mengapa begitu kering di Korea? Kukuku menjadi kering dan terus terbelah. Aku membutuhkan gunting kuku, tapi lupa beli. Sudah bagus dan rapi sekarang sejak aku memotongnya.

Ju Hyung menunjukkan kukunya.

Hee Kyung : Bibi Ahn, kau menyuruhnya mencari gunting kuku di kamarku?

Bibi Ahn : Tidak, saya tidak…

Ju Hyung : Kau mengatakan itu di tempat biasa kan dan menyuruhku memeriksa kamar utama?

Hee Kyung : Apa itu benar, Bibi Ahn!

Bibi Ahn terpaksa mengiyakan.

Hyeok Sang : Kenapa kau sangat sensitif? Ini hanya masalah gunting kuku.

Ju Hyung mengajak Pak Hong ke kamarnya.

Ju Hyung : Aku tidak seharusnya memanggilmu Pak Hong lagi, aku harus memanggilmu Direktur Hong.

Hee Kyung menyuruh Hyeok Sang menggeledah Ju Hyung.

Hyeok Sang terkejut.

Hee Kyung memaksa.

Terpaksalah Hyeok Sang melakukannya.

Dia menemukan flashdisk itu.

Hee Kyung : Sudah kuduga. Kau pencuri. Beraninya kau menyentuh barangku!

Ju Hyung : Kau pikir aku tidak tahu? Kau membunuh ibuku! Kau membunuhnya!

Sontak lah Hee Kyung kaget mendengarnya.

Tapi itu hanya bayangan Hee Kyung. Hyeok Sang bilang tidak ada apa-apa di saku Ju Hyung.

Hyeok Sang juga bilang tidak seharusnya Hee Kyung begitu karena mereka keluarga.

Hee Kyung : Keluarga? Kita? Benarkah?

Ju Hyung menunjukkan isi kantongnya dan juga menggoyangkan jaketnya di depan Hee Kyung.

Hyeok Sang hanya bisa menghela nafas melihat itu.

Ju Hyung : Puas, ibu tiri? Kalau kau mau, aku bisa membuka celana dalamku juga.

Kesal, Hee Kyung masuk ke kamarnya. Ju Hyung tersenyum puas.

Hee Kyung memeriksa tempat alat riasnya.

Dia terkejut flashdisknya tidak ada.

Bersambung ke part 2

1 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Read More

Glitch Ep 5

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Glitch Episode 5, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. EPISODE…