Red Shoes Ep 80 Part 2

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Red Shoes Episode 80 Part 2, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cara lain untuk cari cerita spoiler Episode sebelumnya cek disini….

• 

Di ruangannya, Hyeok Sang lagi mikirin cerita Hee Kyung semalam soal Jin A.

Hee Kyung : Kim Jemma bilang dia tidak akan diam saja. Dia menyuruhku untuk mundur dari pencalonan atau dia akan merilis semua yang telah aku lakukan.

Hyeok Sang pun menyuruh seketarisnya memanggil Jin A.

• 

Jin A di mejanya, menerima telepon dari Hyeok Sang.

Hyeok Sang : Datang ke ruanganku.

Jin A : Baih, hoejangnim.

Jin A memberitahu rekan-rekannya kalau dia akan ke ruangan Hyeok Sang.

• 

Hyeok Sang : Kau tahu kenapa aku memanggilmu?

Jin A : Aku tidak yakin.

Hyeok Sang : Kudengar kau mengancam Hee Kyung dan menyuruhnya mundur dari pencalonan.

Jin A : Aku yakin kau tahu itu bukan ancaman. Aku hanya membuat permintaan yang tulus.

Hyeok Sang : Permintaan tulus? Dia tidak akan mendengarkan hanya karena kau tetap mengancamnya.

• 

Jin A meraih ponselnya dan melihat jamnya.

Jin A : Aku tahu aku mungkin kelewat batas. Tapi kenapa kau tidak membujuknya? Kau pasti menelponku untuk meyakinkanku tapi itu lebih baik untukmu untuk membujuknya sebagai gantinya. Seperti yang kau sadari, Min Daepyo menjadi seorang menteri negara kita, akan menjadi parodi.

Hyeok Sang : Kau agak kasar, Kim Jemma-ssi. Aku tahu Ju Hyung mempercayaimu, tapi kau cukup ceroboh.

Jin A bicara dalam hatinya kalau dia sakit harus duduk dengan cacing macam Hyeok Sang.

Jin A : Kwon Hyeok Sang. Kau pembunuh.

• 

Manajer Yeo masuk. Dia bilang dia datang atas perintah Hee Kyung.

Manajer Yeo merebut ponsel Jin A dan beranjak keluar.

Jin A mengejar Manajer Yeo.

• 

Manajer Yeo memberikan ponsel Jin A ke Hee Kyung.

Jin A masuk. Manajer Yeo minta maaf dan bilang dia tidak punya pilihan lain karena itu perintah Hee Kyung.

Jin A : Sekarang, kau menyuruh seorang karyawan untuk mencuri telepon seseorang?

Hee Kyung : Aku CEO Lora. Semua orang harus menuruti perintahku. Kerja bagus. Terima kasih. Kau boleh pergi.

Manajer Yeo keluar.

• 

• 

Hee Kyung : Setiap orang perlu memiliki anjing setia yang akan mengabdikan dirinya untuk mereka. Siapa yang akan menjadi anjing itu untukmu?

Jin A : Berikan ponselku.

Hee Kyung : Aku tahu bahwa kau memiliki semua bukti yang kau sebutkan di sini. Anda tidak akan memberik u omong kosong bahwa kau akan merilis dan menyebarkannya ke mana-mana lagi. Batas waktu tengah hari telah berlalu.

• 

• 

Jin A tersenyum, kau bisa mengambil ponselku. Itu hadiah.

Sontak Hee Kyung terkejut.

Jin A : Sudah sering kukatakan. Kau pikir hanya ponsel itu yang aku miliki? Sekarang, seseorang yang aku kirimi video itu, harusnya sudah melihatnya. Kau akan segera mendapat telepon dari orang yang melihat video itu. Aku memberimu petunjuk siapa orang pertama yang melihat video itu. Anggota Dewan Son.

• 

Ponsel Hee Kyung berbunyi.

Hee Kyung merinding. Telepon dari Anggota Dewan Son.

• 

• 

Hyeok Sang tengah melihat video kekerasan yang dilakukan Anggota Dewan Son dan Hee Kyung ke Yu Kyung.

Tak lama, dia melihat foto-foto Anggota Dewan Son dan Hee Kyung tengah berduaan. Sontak dia marah.

• 

• 

Hee Kyung masuk. Hyeok Sang menatapnya sengit.

Hyeok Sang : Apa ini? Apa ini caramu mendapatkan nominasi menteri?

Lah si Hee Kyung ngakunya dia dijebak. Foto itu dipalsukan.

Hyeok Sang : Sudah cukup buruk kau menyuap Anggota Dewan Son untuk mencuri tempatku di dunia politik. Tapi kau menghinaku dengan cara paling menjijikkan juga? Menteri? Kau?

Hyeok Sang tertawa. Lalu dia menyuruh Hee Kyung pergi.

• 

Jin A menemui Ju Hyung.

Jin A : Bagaimana aku melakukannya? Tepat waktu, kan?

Hyeok Sang : Terima kasih. Manajer Yeo melepasnya tepat waktu juga, jadi dia memulihkan kepercayaan Min Hee Kyung dalam dirinya juga. Min Hee Kyung seharusnya sudah belajar pelajarannya sekarang, jadi dia harus mundur. Tidak. Sekarang Anggota Dewan itu melihat video itu, dia akan menyeretnya keluar dari sana… bahkan jika dia menolak untuk mundur. Karena dia akan dalam bahaya sebaliknya. Aku mengirimkannya ke Ketua Kwon juga.

Jin A : Aku bersyukur, tapi… Tetap saja, dia baik padamu ketika kau kecil. Apakah kau tidak merasa buruk sama sekali?

Ju Hyung : Apakah kau seorang munafik? Aku pikir kau sama denganku.

Jin A : Tentu saja aku mengerti. Tetapi…

Ju Hyung : Berhentilah bertingkah seolah kau sangat baik. Kau setan. Orang jadi bingung dan berpikir mereka baik dan lawan mereka jahat. Tapi semua orang adalah iblis. Perkelahian, kemarahan, dan balas dendam milik setan, bukan malaikat. Saat kau dan aku memilih balas dendam, kita menyeberangi jembatan yang tidak bisa kembali. Jadi jangan bertingkah seperti orang baik di depanku lagi. Jangan pernah mencoba menjadi baik. Kita sudah menjadi setan. Kau harus mengakuinya. Apakah aku salah?

Jin A pun diam, matanya seolah ingin menangis.

• 

Ju Hyung : Apakah kau ingin menyangkalnya dan membuat alasan? Apakah kau ingin menjadi baik lagi dan menyerah pada balas dendammu? Jangan lupa. Jika kau ingin berhasil membalas dendam, kau harus menjadi anak iblis.

Bersambung…