Red Shoes Ep 46 Part 2

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Red Shoes Episode 46 Part 2, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cara lain untuk cari cerita spoiler Episode sebelumnya cek disini….

• 

• 

Di part sebelumnya, setelah semuanya terbongkar, Eun Cho membawa Yi Jae pergi dari kediaman Nyonya Choi. Nyonya Choi syok, bahkan sampai pingsan.

Jin A di ruang istirahat, tengah memikirkan kata-kata Nyonya Choi yang memintanya putus dari Ki Seok.

Nyonya Choi bilang, tidak seorang pun bisa memutuskan hubungan anak dengan orang tua.

Jin A bingung harus bagaimana.

• 

Tiba-tiba, ponselnya berdering. Telepon dari Yu Kyung. Yu Kyung memberitahu Jin A bahwa Nyonya Choi pingsan dan Ki Seok baru saja pulang.

Sontak Jin A kaget.

• 

• 

Nyonya Choi baru saja siuman saat Ki Seok datang.

Ki Seok : Nenek, apa yang terjadi? Kenapa kau pingsan?

Nyonya Choi menangis memanggil-manggil Yi Jae.

Dia bahkan menuduh Ki Seok yang mengusir Yi Jae dan Eun Cho.

Dia lantas menyuruh Ki Seok membawa Yi Jae kembali.

• 

• 

Ki Seok yang bingung, mencari Bibi Ma ke dapur. Ki Seok tanya apa yang terjadi.

Bibi Ma cerita, kalau Eun Cho pulang dan membawa Yi Jae pergi tanpa mengatakan apa-apa.

Bibi Ma : Nyonya menjadi sangat menyukainya. Dia sangat memujanya. Aku kasihan dengannya.

• 

• 

Bel berbunyi. Bibi Ma bergegas membuka pintu. Ternyata Jin A. Jin A tanya keadaan Nyonya Choi.

Bibi Ma bilang, Nyonya Choi baik-baik saja.

Ki Seok keluar dari dapur, kau datang.

Ki Seok lalu mengajak Jin A menemui Nyonya Choi.

• 

Ki Seok, Jin A dan Bibi Ma ke kamar Nyonya Choi.

Bibi Ma membantu Nyonya Choi bangun. Ki Seok memberikan neneknya itu segelas air.

Setelah minum, Nyonya Choi marah-marah pada Ki Seok. Dia bahkan menyiram Ki Seok dengan air.

Nyonya Choi : Kau anak nakal yang jahat! Kau menendangnya keluar! Kau menendang dia dan Eun Cho keluar! Bagaimana kau bisa menendang keluar darah dan dagingmu sendiri? Yi Jae adalah anakmu dan cucuku. Bawa dia kembali. Bawa kembali Yi Jae! Bahkan jika mantan istrimu melahirkan dia, dia adalah darah dan dagingku. Cucu laki – lakiku!

Ki Seok : Nenek, anak itu bukan cucumu.

Nyonya Choi tambah marah, kenapa kau…. kau masih… kau berengsek. Bagaimana kau bisa meninggalkan anakmu? Kau tikus tercela. Kau tikus. Bawa dia kembali! Tepat saat ini.

Ki Seok : Tes DNA itu bohong. Itu palsu. Dia bukan anakku. Teman Hyun Seok, David berbohong karena suatu alasan. Jadi…

Nyonya Choi : Mengapa? Apa alasannya? Omong kosong apa itu? Apakah kau mengharapkan aku untuk percayamu?

• 

Ki Seok pun memberikan hasil tes DNA yang asli.

Ki Seok : Ini adalah hasil tes DNA yang sebenarnya.

Ki Seok juga tanya ke Bibi Ma apa Bibi Ma sudah menyiapkan apa yang dia minta tadi di telepon.

Bibi Ma bilang dia sudah menyiapkan sikat gigi dan pakaian Yi Jae.

Ki Seok lalu bilang pada neneknya bahwa dia akan melakukan tes DNA sekali lagi.

• 

Nyonya Choi yang tak bisa menerima kenyataan, menuduh Jin A yang menyuruh Ki Seok melakukan itu.

Jin A kaget dituduh seperti itu.

Nyonya Choi : Tidak. Itu tidak mungkin. Dia pasti daging dan darahku. Aku tahu. Dia adalah cucuku. Bawa Yi Jae kembali. Bawa dia kembali padaku.

Bibi Ma : Astaga. Nyonya.

Ki Seok menyuruh Nyonya Choi tidur.

Nyonya Choi yang tak terima, menyuruh semuanya keluar. Dia bilang dia tak mau melihat Ki Seok dan Jin A.

• 

Di ruangan Hyeok Sang, Hyeok Sang berdebat dengan Hee Kyung soal produk mereka.

Hee Kyung bilang, Hyeok Sang bisa menambahkan sepatu Lora saat mengiklankan kasur Lora.

Hee Kyung : Kita bersama-sama dalam hal ini.

Hyeok Sang : Kita bersama?

Hyeok Sang lalu berkata bahwa Hee Kyung lah yang membuat orang dari pajak datang ke kantornya dan sekarang Hee Kyung berani meminta hal itu. Hyeok Sang gak ngerti jalan pikiran Hee Kyung.

Hee Kyung : Itu bukan aku.

Hyeok Sang : Kau semakin pandai berbohong. Aku tidak akan jatuh untuk itu lagi. Kau pikir aku tidak menyelidikinya? Anggota Dewan Son melakukannya atas perintahmu.

Hee Kyung : Itu tidak benar, kau salah.

• 

Tiba-tiba, ponsel Hee Kyung berdering. Telepon dari Eun Cho.

Hyeok Sang kesal, angkat lah, Nyonya Min Hee Kyung yang penuh rahasia.

Hee Kyung menjawabnya. Eun Cho bilang dia di lobi. Mendengar itu, Hee Kyung kesal. Hee Kyung lantas pergi dari ruangan Hyeok Sang.

• 

• 

Hee Kyung masuk ruangannya dan mendapati Eun Cho sudah disana.

Eun Cho : Aku datang. Satu panggilan dan CEO datang berlari secepat ini?

Hee Kyung : Siapa yang membiarkanmu masuk ketika aku bahkan tidak ada di sini?

Eun Cho : Sekretarismu pergi ke kamar mandi, jadi aku masuk. Aku akan tetap masuk.

Hee Kyung : Mengapa kau di sini?

Eun Cho bilang untuk meminta bayarannya.

Hee Kyung : Aku sudah bilang. Jika kau gagal, aku bisa menyingkirkanmu tanpa ada yang menyadarinya.

• 

• 

Eun Cho pun mencekik dirinya sendiri.

Eun Cho : Aku mati. Seperti ini?

Hee Kyung kesal bukan main.

Eun Cho : Berikan uangku. Aku juga ingin menghilang saja, tapi germoku bilang aku harus dibayar. Apakah dia membunuhku karena tidak dibayar atau kau membunuhku, itu hal yang sama bagiku. Tapi bukankah itu akan menghabiskan uangmu untuk membunuhku? Jadi berikan saja uang itu sebagai gantinya. Maka Anda tidak akan menjadi seorang pembunuh. Ini menyenangkan bagiku.

• 

Eun Cho beranjak meninggalkan ruangan Hee Kyung.

Dan, Hyeok Sang pun muncul dari belakang dan melihat Eun Cho pergi.

• 

Jin A tengah mencuci tangannya di toilet, tapi kemudian dia dikejutkan dengan kemunculan Eun Cho.

Jin A : Kenapa kau disini?

Eun Cho : Haruskah aku memberitahumu? Atau tidak?

Jin A : Mengapa kau di sini? Siapa yang kau temui?

Eun Cho : Aku? CEO. Aku punya hutang untuk ditagih. Bagaimana kabar Ki Seok? Apakah menurutmu dia menarik? Dia membosankan bagiku karena dia terlalu naif dan baik. Semoga beruntung.

Sebelum pergi, Eun Cho ngasih tahu Jin A kalau dia dibayar Hee Kyung untuk memisahkan Jin A dan Ki Seok.

• 

• 

Sontak lah Jin A marah dan langsung melabrak Hee Kyung.

Hee Kyung : Kau mengetahuinya sekarang? Butuh waktu cukup lama.

Jin A : Kau monster! Bagaimana bisa kau menipu nenek!

Hee Kyung : Dia wanita tua yang akan segera mati. Aku membawakannya seorang anak dan memberinya kegembiraan untuk sementara waktu. Apa yang salah dengan itu?

Marah, Jin A membanting lampu kristal Hee Kyung yang ada di meja.

Hee Kyung marah, beraninya kau!

Jin A bilang Nyonya Choi benar-benar terluka.

Hee Kyung : Apa kau benar-benar berpikir itu akan menyakiti wanita tua itu? Dia sangat jahat dan dingin. Itu bukan apa-apa.

• 

• 

Manajer Yeo masuk, aku mendengar suara berisik.

Hee Kyung : Siapa bilang kau bisa masuk tanpa izinku, bodoh! Keluar sekarang!

Manajer Yeo yang takut, langsung pergi.

• 

• 

Hee Kyung : Kim Jemma, kudengar kau berkata kau tidak akan putus dengan Ki Seok dan kau akan membesarkan anak itu. Betapa menyentuh. Kau dan cinta bodohmu. Tapi sekali lagi, jika kau mempertahankan Ki Seok, kau akan jatuh ke dalam keberuntungan. Tidak mungkin kau membiarkan dia pergi. Tapi menurutmu itu akan terjadi dengan mudah? Apakah kau pikir aku akan membiarkanmu menikah dengannya?

Jin A : Kau mencoba memecah kami? Coba saja kami. Lihat apa kau akan berhasil.

Hee Kyung : Jangan sombong. Kau menempel pada Nyonya Choi seperti lintah.

Jin A : Bagaimana denganmu? Kau meninggalkan anak-anakmu dan menempel pada seorang pria kaya dan menghisapnya seperti lintah!

• 

Hee Kyung pun menampar Jin A.

Jin A marah.

Hee Kyung : Maaf. Kenapa kau memancingku?

Jin A : Aku… akan menikah. Akan kutunjukkan pada putrimu yang berharga apa itu cinta.

Hee Kyung : Kau gadis bodoh. Perhatikan peringatanku. Cinta berakhir pada akhirnya. Menurutmu apa yang tersisa setelahnya? Penyesalan, putus asa, dan kebencian terhadap orang itu.

• 

Terdengar narasi Hee Kyung.

Hee Kyung : Itu bukan cinta. Itu adalah monster. Saat cintaku berkembang, itu menjadi monster yang tercela karena menyatu dengan ambisi. Itu sebuah obsesi. Obsesi bodoh kayak anak kecil yang ngotot punya mainan yang tidak bisa dia miliki. Aku salah mengira untuk cinta. Cinta berakhir pada akhirnya, dan setelah itu berakhir, diganti dengan kebencianku terhadap orang tersebut. Tapi aku tidak tahu itu saat itu. Jangan percaya cinta.

• 

Tim pemasaran tengah rapat, tapi Jin A tampak melamun memikirkan masalahnya.

Hyun Seok : Kau ingin melemparkan orang biasa untuk iklan?

Hye Bin : Ya. Dengan meningkatnya penggunaan dari media sosial, model dalam periklanan telah kehilangan nilai pasarnya. Sebuah iklan menggunakan orang biasa tampaknya lebih asli. Dan itu mungkin lebih efektif dalam membuat konsumen berhubungan.

Hyun Seok : Kim Jemma-ssi?

Jin A : Ya?

Hyun Seok pun tanya kenapa Jin A melamun.

Jin A : Maafkan aku.

Hyun Seok lalu mengajak semuanya menyiapkan proposal untuk kedua opsi.

• 

• 

Hee Kyung ke ruang kerja Hyeok Sang. Dia mengajak Hyeok Sang minum wine.

Hee Kyung : Apa Kim Jemma masih melakukan pekerjaan dengan baik?

Hyeok Sang : Kenapa kau membahasnya?

Hee Kyung : Kudengar dia tidak fokus akhir-akhir ini.

Hyeok Sang : Itu karena kau membawa masuk wanita itu, Ko Eun Cho.

Sontak Hee Kyung kaget Hyeok Sang tahu.

Hyeok Sang : Kau sepertinya meremehkanku. Aku meninggalkan bisnis sepatu karena kau cukup banyak mengambilnya, tapi aku membuat bisnis kasur sukses dalam waktu singkat.

Hee Kyung bicara dalam hatinya, baik Kwon Hyeok Sang. Bekerja keras. Aku akan mengambil bisnis itu juga.

Hee Kyung tanya, apakah ada sesuatu yang terjadi? Aku melihatmu meneriaki seorang pria di kamar mandi tempo hari. Kau tampak sangat marah.

Hyeok Sang : Aku?

Tiba-tiba, ponsel Hyeok Sang berdering. Telepon dari Direktur Kim dan Hyeok Sang langsung keluar.

• 

Jin A di kamarnya, menatap kalung Jin Ho.

Jin A bertanya, apa yang harus ia lakukan tentang Ki Seok sekarang.

Dia bingung.

Bersambung….