Red Shoes Ep 30 Part 2

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Red Shoes Episode 30 Part 2, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cara lain untuk cari cerita spoiler Episode sebelumnya cek disini.Sebelumnya…

Sebelumnya…

Seketaris Hyeok Sang masuk, membawakan dua bundel sampel warna.

Hyeok Sang meminta opini jujur Jin A. Bukan tentang fungsi produk mereka, tapi tentang desain dan warnanya.

Jin A melihat contoh sampel, lalu mulai memberikan pendapatnya.

Jin A : Aku pikir warna yang lebih cerah, lebih ceria yang akan menempatkan orang dalam suasana hati yang baik akan menyenangkan. Warna dasar juga bagus, tapi merah terang atau biru tua. Pelangi atau kombinasi dari warna primer juga bagus.

Hyeok Sang : Pelangi…? Anak muda lebih suka akromatik atau warna pastel. Tapi kau benar-benar memiliki perspektif yang segar.

Hyeok Sang berdiri, hendak membawa dua bundelan sampel. Tapi Jin A bilang biar dia saja yang membawakannya.

Mereka rebutan dua bundelan sampel, yang berakhir dengan jatuhnya Jin A ke sofa. Hyeok Sang tak sengaja mendorong Jin A.

Jin A kesakitan dan langsung memegangi lengannya.

Hyeok Sang : Kau baik-baik saja? Kau terluka? Biar kulihat.

Hyeok Sang memeriksa bahu Jin A.

Tiba-tiba, Hee Kyung masuk dan terkejut melihat mereka berdua.

Hyeok Sang menjelaskan kalau dia ingin mendengar pendapat Jin A tentang produk baru mereka tapi dia malah berakhir menyakiti Jin A.

Jin A bilang Hyeok Sang tidak menyakitinya sama sekali dan dia baik-baik saja.

Jin A lalu pamit dan pergi setelah membuat huru-hara diantara Hyeok Sang dan Hee Kyung.

Darah Hee Kyung mendidih. Dia menampar Hyeok Sang.

Hyeok Sang terkejut ditampar Hee Kyung.

Hyeok Sang : Kau sudah gila?

Hee Kyung : Apa kau sangat menyukainya? Sampai kau memanggilnya kesini? Kau pikir aku tidak tahu? Jangan lakukan ini. Min Hee Kyung belum mati!

Hyeok Sang emosi.

Hyeok Sang : Itu benar, kau belum mati! Bisa-bisanya kau melakukan itu! Beraninya kau menamparku!

Hee Kyung pun kembali ke ruangannya dan teringat ancaman Jin A kalau Jin A bakal merebut satu per satu miliknya.

Seketarisnya masuk, membawa laporan.

Hee Kyung : Manajer Yeo. Bagaimana cara memecat karyawan?

Manajer Yeo : Sebenarnya, itu sangat tidak mungkin sekarang. Komisi Hak Asasi Manusia sangat berpengaruh. Jika mereka mengajukan keluhan dengan serikat pekerja mereka, itu dapat menyebabkan masalah bagi perusahaan kita.

Hee Kyung stress mendengarnya.

Tak bisa memecat Jin A begitu saja, Hee Kyung akhirnya mendatangi Ok Kyung di toko.

Hee Kyung meminta bantuan Ok Kyung. Hee Kyung bilang demi masa lalu.

Ok Kyung emosi, demi masa lalu? Masa lalu seperti apa yang kita punya?

Hee Kyung : Bayangkan betapa putus asanya aku sampai datang kemari. Aku mungkin telah meninggalkannya, tapi itu menghancurkan hatiku setiap kali aku melihatnya. Aku hanya tidak bisa bekerja dengannya. Aku tahu aku orang yang mengerikan. Tetapi sudah terlambat sekarang.

Hee Kyung juga bilang akan membayar Ok Kyung jika Ok Kyung membantunya.

Ok Kyung marah, keluar kau! Wanita gila!

Hee Kyung : Wanita gila?

Ok Kyung : Jika bukan wanita gila, lalu apa? Bagaimana kau bisa datang ke sini… dan apa? Uang? Kau pikir uang segalanya!

Hee Kyung : Berhenti berpura-pura. Aku tahu kau suka uang. Aku akan memberimu uang. Jangan khawatir. Aku akan membayar mu.

Ok Kyung : Keluar! Sekarang!

Hee Kyung : Jadi lakukan apa yang kuminta! Suruh bocah nakal itu berhenti bekerja!

Sun Hee masuk dan mendorong Hee Kyung keluar.

Bersamaan dengan itu, Ki Seok datang dan terkejut melihat Hee Kyung.

Ki Seok membawa Hee Kyung ke Yangsan. Hee Kyung pura-pura nangis. Dia menyuruh Ki Seok membujuk Jin A untuk berhenti dari perusahaannya.

Hee Kyung : Kau dan dia saling mencintai. Dia pasti akan mendengarmu. Suruh dia untuk keluar dari hidupku. Kumohon.

Jin A di kamarnya. Ponselnya berdering. Pesan dari Ki Seok.

Ki Seok mengajak Jin A bertemu.

Tapi Jin A tak membalasnya.

Lalu ponsel Jin A kembali berdering. Kali ini, telepon dari Detektif Oh.

Detektif Oh : Aku berpikir untuk menelepon besok, tapi aku memutuskan untuk meneleponmu sekarang. Aku mendapat telepon dari temanku, dan dia menemukan satu dokumen yang masih tersisa dari kasus Kim Jung Gook.

Jin A : Apa? Dokumen seperti apa?

Detektif Oh : Ini tentang saksi.

Jin A : Saksi?

Detektif Oh : Iya. Dikatakan nama mereka adalah So Ok Kyung dan So Tae Gil.

Jin A kaget, siapa? Siapa nama mereka?

Detektif Oh : So Ok Kyung dan So Tae Gil.

Diluar, Sun Hee lagi nonton acara TV sambil ketawa-ketiwi.

Lalu Jin A keluar dan nanyain Ok Kyung ke Sun Hee.

Sun Hee : Dia belum kembali dari toko. Katanya dia akan pulang terlambat.

Mendengar itu, Jin A pun langsung pergi dengan terburu-buru.

Sun Hee heran, ada apa dengan dia?

Di toko, Ok Kyung sedang bersama teman lamanya.

Lalu Jin A datang. Teman Ok Kyung bilang, Jin A tak mirip dengan Ok Kyung. Jin A tinggi dan cantik.

Ok Kyung : Dia cantik dan mirip denganku.

Ok Kyung lalu tanya ke Jin A, apa ada masalah.

Jin A : Aku perlu menanyakan sesuatu padamu.

Mendengar itu, teman Ok Kyung pun pamit. Tapi Ok Kyung menahannya. Lalu Ok Kyung bilang ke Jin A kalau dia akan pulang setelah makan malam.

Jin A pun tak bisa apa-apa.

Dia keluar dan menahan tangisnya.

Ki Seok menghubunginya. Tangis Jin A seketika pecah.

Ki Seok membawa Jin A ke Yangsan.

Ki Seok memberikan segelas air dingin ke Jin A dan menyuruh Jin A minum.

Ki Seok : Ceritakan padaku ada apa?

Jin A bilang dia hanya senang mendengar suara Ki Seok.

Ki Seok : Kau baik-baik saja? Kau tidak merindukanku?

Ki Seok lalu minta maaf karena tidak jujur pada Jin A soal pernikahannya.

Jin A juga minta maaf gak jujur soal Hee Kyung.

Ki Seok : Apa kau masih mencoba untuk membalas dendam pada ibumu?

Jin A : Dia bukan ibuku.

Ki Seok : Jangan menyangkalnya. Itu tidak akan mengubah apapun. Dia melahirkanmu.

Jin A berdiri. “Ini sebabnya kau menelponku?”

Jin A mau pergi, tapi Ki Seok langsung memeluknya.

Ki Seok : Aku mencintaimu. Aku tidak ingin kehilanganmu. Tidak bisakah kau hentikan semuanya dan hidup bersamaku? Mari kita pergi. Kita bisa pergi kemanapun kau mau. Kita bisa melupakan semuanya dan hidup bahagia bersama.

Jin A melepas pelukan Ki Seok.

Jin A : Kau tahu aku tidak bisa melakukannya.

Jin A beranjak pergi.

Hee Kyung yang baru pulang, langsung masuk kamarnya dan membuka lemarinya.

Dia mengambil beberapa kemeja Hyeok Sang dan menciumnya.

Hee Kyung terkejut mencium parfum perempuan.

Tak lama, Hyeok Sang datang dan terkejut melihat Hee Kyung membongkar pakaiannya.

Hyeok Sang : Apa yang kau lakukan?

Hee Kyung : Apakah kau takut aku menemukan bukti? Ya, aku menemukannya! Parfum ini. Parfum siapa ini?

Hyeok Sang : Apa yang salah denganmu?

Hee Kyung : Kau menipuku! Kim Jemma! Kau mengambil dia yang merancang sepatu di Lora untuk merancang kasur. Untuk apa kau melakukannya? Kau menelpon dia dan menyuruhnya datang ke ruanganmu! Kenapa hanya dia!

Hyeok Sang : Berhenti bereaksi berlebihan.

Hee Kyung : Berhenti membuat alasan. Itu kau! Kau dan Kim Jemma!

Sementara itu, di kamarnya, Jin A menangisi foto ayahnya.

Tak lama, dia mendengar suara paman dan ibunya.

Jin A menghapus tangisnya dan bergegas keluar.

Jin A : Samchoon, Eomma. Kenapa kau melakukan itu?

Ok Kyung yang mengerti arah pembicaraan Jin A pun terkejut.

Bersambung……

2 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like