Red Shoes Ep 16 Part 2

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Red Shoes Episode 16 Part 2, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cara lain untuk cari cerita spoiler Episode sebelumnya cek disini.

Sebelumnya…

Hyeok Sang membawakan Hee Kyung secangkir teh.

Hyeok Sang : Bagaimana perasaanmu?

Hee Kyung bilang dia sudah merasa baikan setelah istirahat semalaman.

Hyeok Sang menyuruh Hee Kyung minum teh ginseng merah yang ia bawa.

Hyeok Sang : Ini akan membuatmu merasa baik.

Hee Kyung pun senang karena Hyeok Sang masih membawakannya teh saat dia tidak enak badan.

Hyeok Sang : Wajah cantikmu tampak mengerikan.

Hyeok Sang lalu membujuk Hee Kyung untuk mundur dari posisi sebagai CEO Lora dan resign dari Lora.

Hyeok Sang bilang, para dewan direksi merencakan sesuatu dan mungkin akan segera menggelar rapat darurat.

Hyeok Sang : Jika sesuatu yang salah terjadi, mereka mungkin akan memecatmu sebagai CEO.

Padahal maksud Hyeok Sang menyuruh Hee Kyung berhenti baik. Karena Hyeok Sang gak mau Hee Kyung sakit, tapi respon Hee Kyung malah buruk.

Dia bilang, Min Hee Kyung adalah Lora dan Lora adalah Min Hee Kyung. Dialah satu-satunya yang membuat Lora seperti sekarang.

Hee Kyung lalu tanya, apa Hyeok Sang mau mencampakkannya setelah semua yang dia lakukan.

Hyeok Sang bilang bukan begitu.

Hyeok Sang : Kau terlalu serakah dan berinvestasi di eropa. Kau membuat kami panic setiap saat surat promes telah jatuh tempo. Aku mungkin memang suamimu, tapi aku pebisnis dan CEO pertama Lora. Sebagai CEO, aku tidak bisa mengabaikan apa yang dikatakan dewan direksi. Kau tahu itu.

Hee Kyung nya malah keras kepala dan egois.

Hee Kyung : Kau bisa melakukannya! Abaikan saja mereka!

Hyeok Sang : Tidak, hal-hal telah berubah. Aku tidak bisa melakukan sesukaku hanya karena aku pimpinan.

Hee Kyung : Tolong aku. Kau bisa membujuk mereka. Yeobo…

Hyeok Sang : Mereka adalah Hyena pemburu uang. Seharusnya aku di pihakmu. tapi aku tidak bisa menjamin lagi bahwa mereka akan memilihmu.

Hee Kyung lantas menuduh Hyeok Sang lah yang ingin dia resign, bukan dewan direksi.

Hyeok Sang gak habis pikir Hee Kyung bisa menuduhnya kayak gitu.

Hee Kyung : Akui saja! Itu kau, kan?

Hyeok Sang : Yeobo.

Hee Kyung : Lora adalah milikku, tidak peduli apapun yang orang katakan. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyentuh Lora.

Hee Kyung yang masih sakit, lantas pergi.

Sampai di kantor, Hee Kyung menyuruh seketarisnya menggelar konferensi pers.

Hee Kyung menggelar konferensi pers.

Dalam konferensi pers nya, Hee Kyung bukan mengakui kesalahannya, malah menjelekkan orang yang memposting tentang dirinya.

Dia bilang, orang yang memposting, berusaha menjebaknya karena dia melakukan kesalahan dan isi postingan itu tidak benar.

Hee Kyung juga berjanji akan mencari pelakunya dan membawa si pelaku ke meja hijau.

Para karyawan menonton itu. Mereka memuji Hee Kyung.

Jin A kesal melihatnya.

Hee Kyung kembali ke ruangannya dan membuka branksnya yang ada di balik lukisan. Dia mengambil bukti yang dicari-cari Jin A, yaitu portfolio berisi desain para desainer yang sudah sedikit dia rubah.

Hee Kyung lantas malah, siapa yang melakukan ini! Siapa!

Dia membanting portfolionya ke lantai.

Jin A di toko sepatu Kim Sajang. Jin A meminta tolong Kim Sajang.

Kim Sajang bilang dia tidak tahu harus berbuat apa saat menonton berita Hee Kyung.

Kim Sajang lantas minta maaf pada Jin A. Dia bilang dia tak tahu masalahnya akan seserius ini.

Lalu ponsel Kim Sajang berbunyi. Kim Sajang terkejut mengetahui yang menelpon adalah Hee Kyung.

Hee Kyung sendiri ada di dekat toko sepatu Kim Sajang. Dia bilang dia akan mampir.

Kim Sajang pun memberitahu Jin A bahwa Hee Kyung akan datang.

Jin A terkejut dan berkata, Hee Kyung gak boleh lihat dia.

Kim Sajang lantas menyuruh Jin A sembunyi di dalam.

Begitu Jin A sembunyi, Kim Sajang pura-pura sibuk membuat sepatu.

Tak lama, Hee Kyung datang.

Kim Sajang : Kenapa kau datang? Aku bilang aku tidak mau bekerja denganmu lagi.

Hee Kyung mengancam, menurutmu kau bisa lolos begitu saja jika tidak bekerja denganku lagi? Kami punya banyak kaki tangan.

Kim Sajang kaget, kaki tangan?

Hee Kyung : Kau satu-satunya orang yang memberiku sampel desain dari siswa akademi desain.

Kim Sajang bilang, itu karena Hee Kyung meminta.

Hee Kyung : Terlepas dari itu, kita berada di kapal yang sama. Tapi sekarang kau ingin menyelamatkan kulitmu sendiri?

Kim Sajang : Itu tidak benar.

Hee Kyung : Kau telah banyak menghasilkan uang darinya. Kau bahkan memindahkan tokomu karena menjadikanku pemasokmu. Kau tidak mau membalas kejahatanmu dengan kebaikan?

Kim Sajang mulai kesal mendengarnya.

Hee Kyung : Kau ingat sepatu pria itu, yang dirancang seorang gadis untuk ulang tahun adiknya? Darimana kau mendapatkan itu?

Mendengar itu Jin A kaget bahwa Hee Kyung lah yang mengambil sepatu Jin Ho.

Kim Sajang : Kenapa kau menginginkan itu? Aku membuangnya ketika aku bersih-bersih beberapa hari lalu.

Hee Kyung : Apa? Apakah kau memiliki catatan yang kau ambil? Namanya, nomor telepon, apapun.

Kim Sajang : Sudah kubilang aku membuangnya?

Hee Kyung : Apa kau berkata jujur? Jangan main-main denganku?

Tiba-tiba, ponsel Jin A berbunyi.

Hee Kyung mendengarnya.

Jin A panic dan bergegas matiin ponselnya.

Hee Kyung pun langsung pergi memeriksa meski Kim Sajang udah bilang gak ada orang lain disana.

Tak mau Jin A ketahuan, Kim Sajang pun berkata bahwa gadis yang Hee Kyung cari baru saja pergi.

Sontak lah, Hee Kyung langsung pergi keluar mencari gadis itu.

Dia pun lelah karena tak menemukan gadis itu dan masuk ke mobilnya.

Dia pusing tapi mendadak dia ingat soal foto. Dia pun menelpon seketarisnya meminta dikirimkan foto Jin A yang ada di resume Jin A.

Setelah itu, Hee Kyung kembali ke toko Kim Sajang dan menunjukkan foto Jin A.

Hee Kyung tanya apa itu orangnya. Kim Sajang tak mengaku.

Hee Kyung bilang Jin A berbahaya dan bisa membuat Kim Sajang dan juga dirinya dalam bahaya.

Tapi Kim Sajang kekeuh bilang itu bukan orangnya.

Hee Kyung pun tak bisa memaksa lagi dan meminta Kim Sajang memberitahu apapun padanya jika Kim Sajang ingat.

Hee Kyung : Apa dia mengatakan dia sekolah desain dimana atau dimana dia tinggal? Siapa yang dekat dengannya atau apapun.

Kim Sajang memberitahu Hee Kyung bahwa sepatu itu untuk ulang tahun adik gadis itu, tapi adiknya mendadak meninggal karena kecelakaan.

Sontak Hee Kyung kaget mendengarnya, adiknya? Meninggal?

Hee Kyung masuk ke rumahnya dengan langkah gontai. Badannya basah kuyub.

Soo Yeon pun langsung nyamperin Hee Kyung.

Soo Yeon : Konferensi pers mu…

Tapi Soo Yeon kemudian kaget melihat Hee Kyung basah kuyub.

Soo Yeon mau bertanya, tapi Hee Kyung cuek dan berjalan ke dapur.

Di dapur, Hee Kyung mengambil air. Tapi pas mau minum, dia ingat Jin A yang datang padanya malam itu.

Flashback…

Jin A mendatangi Hee Kyung malam itu, malam kematian Jin Ho. Tapi karena kondisinya gelap, Hee Kyung tak bisa melihat wajah Jin A dengan jelas.

Jin A : Apa kau Min Hee Kyung, CEO Lora?

Hee Kyung : Kau mengenalku?

Jin A : Dia ingin melihat ibunya. Jin Ho. Dia mau bertemu ibunya.

Tapi Hee Kyung pura-pura tak kenal Jin A dan Jin Ho.

Lalu Hee Kyung ingat cerita Kim Sajang soal adik gadis pemilik sepatu yang diambilnya, yang meninggal karena kecelakaan.

Sontak Hee Kyung kaget dan bahkan sampai menjatuhkan gelas di tangannya.

Dia mulai takut itu Jin A, yang mengancamnya.

Hyeok Sang dihantui rasa bersalah.

Dia yang sedang minum-minum di kamarnya, tiba-tiba saja melihat tangannya dan mendapati kedua tangannya berlumur darah.

Sontak lah dia terkejut dan dia semakin terkejut dan ketakutan ketika melihat Pak Kim yang berlumur darah berdiri di depan pintu kamarnya.

Pak Kim hendak mencekik Hyeok Sang.

Hyeok Sang teriak. Tapi kemudian dia tersadar dan mendapati Hee Kyung lah yang berdiri di depannya.

Hee Kyung heran sendiri melihat kelakuan Hyeok Sang.

Hee Kyung : Yeobo, ada apa? Kau sakit?

Hyeok Sang : Tidak apa-apa.

Nyonya Choi lagi makan kue sama kedua cucu laki-lakinya.

Tapi kemudian, Nyonya Choi mengkhawatirkan Jin A yang belum pulang padahal diluar lagi hujan deras.

Nyonya Choi lantas tanya ke Hyun Seok, apa Jin A lembur again.

Hyun Seok : Aku tidak tahu.

Nyonya Choi : Kenapa tidak? Kau bekerja dengannya.

Hyun Seok : Aku sibuk dengan pekerjaanku.

Nyonya Choi : Astaga, apa itu benar? Kau benar-benar bekerja?

Hyun Seok pun sewot, nenek, kau masih tidak percaya padaku?

Hyun Seok : Aku mengerjakannya setelah menaruh pikiranku untuk itu.

Ki Seok dan Nyonya Choi tertawa mendengarnya.

Lalu tak lama, Jin A pulang basah kuyub.

Sontak semua kaget ngeliat Jin A basah kuyub.

Tiba-tiba, Jin A jatuh pingsan.

Ki Seok langsung menolong Jin A.

Nyonya Choi menyuruh Ki Seok membawa Jin A ke kamar.

Ki Seok menggendong Jin A ke kamar Jin A.

Ki Seok membaringkan Jin A di kasur.

Lalu dia menatap cemas Jin A.

Jin A akhirnya siuman.

Ki Seok : Apa kau baik-baik saja? Kenapa kau basah kuyub? Kau harusnya menelponku.

Jin A pun nangis.

Ki Seok tanya ada apa.

Jin A tak menjawab. Dia duduk dan menangis di pelukan Ki Seok.

Ki Seok pun memeluk Jin A dan membiarkan Jin A menangis.

Ki Seok kembali ke bawah.

Nyonya Choi langsung nanyain kondisi Jin A. Dia cemas.

Nyonya Choi juga tanya apa Jin A butuh dokter.

Ki Seok bilang Jin A demam ringan.

Ki Seok : Aku memberinya obat dan dia akan segera membaik.

Nyonya Choi : Kenapa dia hujan-hujanan? Bagaimana jika dia terkena pneumonia?

Hyun Seok : Dia baik-baik saja, tenanglah. Di usia itu, kau bisa begadang selama 3 hari berturut-turut dan baik-baik saja.

Nyonya Choi sewot mendengarnya, Jemma bukan sepertimu! Dia operasi karena aku. Aku harus ke atas melihatnya.

Bibi Ma datang, mengambil cangkir teh.

Ki Seok bilang Jin A akan baik-baik saja dan dia akan menjaga Jin A.

Bibi Ma bilang dia juga akan melihat Jin A dan menyuruh Nyonya Choi tidur.

Nyonya Choi : Aku harap dia pulih secepatnya.

Hyun Seok melihat Jin A.

Seperti kata Ki Seok, Jin A tertidur sesudah minum obat.

Tapi Jin A menangis dalam tidurnya.

Hyun Seok menghapus tangis Jin A.

Lalu Ki Seok masuk dan Hyun Seok langsung berdiri.

Hyun Seok : Kau masih bangun?

Ki Seok bilang dia mau ke kamar mandi dan melihat lampu di kamar Jin A menyala.

Hyun Seok : Kau merawatnya sepanjang malam?

Ki Seok : Aku tidak merawatnya. Aku hanya mengeceknya sekarang.

Hyun Seok : Hei, kau suka Jemma?

Ki Seok terdiam mendengarnya.

Hyun Seok menyuruh Ki Seok lebih agresif.

Hyun Seok : Jangan menimbang sesuatu dan berhenti. Kau mungkin kehilangan dia untuk pria lain.

Hyun Seok lantas menepuk-nepuk bahu Ki Seok, lalu beranjak keluar.

Dan Ki Seok pun mulai memikirkan perkataan Hyun Seok.

Hyun Seok menemui Hee Kyung, membawa laporan.

Hee Kyung : Apakah proposal iklan dalam laporan terpisah?

Hyun Seok : Ya.

Hee Kyung : Oke, kau boleh pergi.

Tapi kemudian, Hee Kyung nanyain Jin A.

Hee Kyung : Kudengar Kim Jemma menelpon, memberitahu dia tidak masuk hari ini karena sakit. Apa sakitnya parah?

Hyun Seok : Aku pikir dia hanya demam. Kenapa kau bertanya?

Hee Kyung : Aku hanya penasaran.

Hyun Seok : Kau tampaknya menjadi sangat tertarik pada Jemma.

Hee Kyung : Itu wajar. Setelah kau dan Hye Bin menikah, dia dan Hye Bin akan menjadi keluarga.

Hyun Seok : Aku akan pergi sekarang.

Setelah Hyun Seok pergi, Hee Kyung gelisah.

Dia gelisah memikirkan kemungkinan bahwa Jemma adalah Jin A, putrinya.

Yu Kyung ke ruangan Ki Seok, membawa laporan tentang informasi sumber per bahan-bahan masakan mereka.

Ki Seok : Terima kasih.

Yu Kyung lantas bertanya, apa Jin A baik-baik saja.

Yu Kyung bilang dia menghubungi Jin A tapi Jin A tidak menjawab.

Ki Seok terdiam mendengarnya.

Setelah itu, Yu Kyung pergi ke tokonya Ok Kyung.

Yu Kyung : Ibu, Jemma mungkin sakit parah.

Ok Kyung : Apa?

Yu Kyung : Mereka bilang Jemma demam, tapi sepertinya serius karena dia tidak bisa menjawab telepon.

Sontak lah Ok Kyung dan Sun Hee langsung cemas.

Sun Hee bilang, Jin A juga kehilangan berat badan.

Di kamarnya, Nyonya Choi sedang menonton video konferensi pers Hee Kyung dengan wajah tak suka.

Tak lama, Bibi Ma masuk dan memberitahu kalau Hee Kyung datang.

Sontak Nyonya Choi sewot, lagi? Wanita itu? Kenapa dia tidak menelpon lebih dulu? Katakan padanya aku akan keluar. Tidak, suruh dia menunggu!

Nyonya Choi keluar.

Nyonya Choi : Kau orang tersibuk di sepanjang negeri. Apa yang membawamu kemari?

Hee Kyung : Tidak peduli seberapa sibuk diriku, aku perlu meluangkan waktu untukmu.

Hee Kyung lantas memberikan madu yang dibawanya.

Hee Kyung : Itu diperoleh dari gunung, jadi itu baik untukmu. Cobalah.

Nyonya Choi : Betulkah? Terima kasih. Aku yakin aku akan menikmatinya.

Hee Kyung : Juga… aku mendengar Kim Gemma sakit hari ini. Apakah dia merasa lebih baik?

Nyonya Choi : Dia pulang tadi malam basah kuyup karena hujan. Dia tertidur setelah minum obat. Dia akan lebih baik setelah dia tidur.

Hee Kyung lantas masuk ke kamar Jin A.

Jin A sedang tidur.

Hee Kyung pun memeriksa tas Jin A.

Tapi dia tak menemukan ponsel Jin A.

Lalu dia melihat ponsel Jin A ada di atas kasur, di dekat Jin A.

Dia pun berusaha mengambil ponsel Jin A, tapi Jin A merubah posisi tidurnya dan sikunya menghimpit tangan Hee Kyung.

Sontak Hee Kyung kaget dan pelan-pelan menarik tangannya.

Hee Kyung lalu memeriksa barang2 Jin A, tapi tak menemukan apapun.

Terakhir, dia memeriksa lemari Jin A dan menemukan sepatu Jin Ho disana.

Dia ingat itu adalah sepatu yang diterimanya dari Kim Sajang.

Diluar, Nyonya Choi kedatangan Ok Kyung.

Ok Kyung : Bagaimana kabarmu?

Nyonya Choi : Aku sudah baik-baik saja.

Ok Kyung : Seharusnya aku datang menemuimu lebih cepat. Aku sangat mengerikan. Toko berjalan dengan baik terima kasih untuk anda. Aku sangat sangat berterima kasih.

Nyonya Choi : Ini bukan karena aku. Ini berkat Jemma.

Ok Kyung : Tentu. Itu sebabnya aku datang ke sini dengan risiko menjadi gangguan. Aku mendengar Jemma sangat sakit. Ini bubur kacang pinus. Aku membuatnya sendiri. Silakan memiliki beberapa dan berikan Gemma beberapa. Ada cukup untuk seluruh keluarga.

Nyonya Choi : Terima kasih. Sering lah datang.

Ok Kyung : Dimana Gemma?

Nyonya Choi bilang Jin A lagi ada tamu.

Dan Ok Kyung kaget pas Nyonya Choi bilang tamunya Hee Kyung.

Hee Kyung terkejut melihat sepatu Jin Ho.

Dia makin resah kalau-kalau pikirannya benar Jin A adalah putrinya.

Hee Kyung lalu pergi diam-diam membawa sepatu Jin A.

Ok Kyung sudah pergi. Nyonya Choi heran karena Ok Kyung pergi begitu saja tanpa menunggu Jin A.

Lalu Hee Kyung keluar dan pamit pada Nyonya Choi.

Nyonya Choi : Apa Jemma masih tidur?

Hee Kyung : Biarkan saja dia tidur. Aku akan datang lagi.

Jin A akhirnya terbangun karena bunyi ponselnya.

Telepon dari Yu Kyung.

Yu Kyung cemas mendengar Jin A sakit.

Jin A tanya Yu Kyung tahu darimana.

Yu Kyung : Aku terus menelponmu tapi karena kau tidak menjawab, jadi aku bertanya pada CEO Yoon. Ibumu membuat bubur kacang pinus dan membawakannya untukmu. Kau sudah bertemu dengannya?

Jin A : Ibuku datang?

Jin A pun langsung keluar dan menemui Nyonya Choi.

Nyonya Choi sendiri tengah minum obat dibantu Bibi Ma.

Nyonya Choi : Kau sudah bangun? Apa kau sudah membaik?

Jin A : Ya. Aku minta maaf karena membuatmu cemas.

Nyonya Choi : Aku tidak cemas. Itu wajar jika kau sakit sekarang atau nanti.

Jin A : Kudengar ibuku datang.

Nyonya Choi : Dia membuat bubur kacang pinus untukmu. Dia mungkin cemas karena kau sakit. CEO Min Hee Kyung juga datang. Dia datang membawakanku hadiah dan untuk menemuimu karena dia mendengar kau sakit.

Nyonya Choi lalu bilang dia sudah salah menilai Hee Kyung. Dia fikir, Hee Kyung berhati dingin. Tapi ternyata Hee Kyung mencemaskan Jin A karena Jin A karyawannya.

Bibi Ma bilang itu mungkin karena Hyun Seok dan Hye Bin akan menikah.

Mendengar itu, Jin A langsung lari ke kamarnya dan memeriksa barang2nya.

Lalu dia membuka lemarinya dan terkejut menemukan sepatu Jin Ho tidak ada.

Bersambung……

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like