Tentangsinopsis.com – Sinopsis Pandora : Beneath the Paradise Episode 1 Part 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini.
Tepuk tangan menggema di dalam sebuah hall. Pyo Jae Hyun naik ke atas panggung.
Jae Hyun : Saya, Pyo Jae Hyun. Ketua Hatch. Hari ini, kami meluncurkan perangkat medis VR revolusioner disebut clover, tambalan cerdas input saraf.
Para undangan memberikan applause lagi. Suasana di dalam hall hari itu, sangat meriah.
Jang Do Jin naik ke panggung dan berdiri di samping Jae Hyun.
Do Jin : Saya, Jang Do Jin, CEO Hatch. Tim riset kami telah membuat tambalan pintar VR, yang memungkinkan input langsung dari data yang tidak terpelajar ke dalam otak, cukup dengan melampirkan tambalan ke subjek.
Jae Hyun : Ini adalah pertandingan yang telah anda tunggu-tunggu. Manusia melawan simpanse. Mari kita mulai game survival shooter.
Seorang pria keluar dari belakang panggung, membawa simpanse. Pria itu memakai topeng.
Do Jin : Direktur Goo, bisakah hewan hiperaktif ini benar-benar memainkan permainannya?
Direktur Goo : Namanya Re… Tunggu. Benda ini… Oh, sial.
Direktur Goo melepas topeng anehnya. Dia Goo Sung Chan.
Do Jin dan Jae Hyun tertawa.
Sung Chan bilang, simpanse itu namanya Red.
Sung Chan : Sebagai hasil dari lima tahun pelatihan saraf, Red kini telah menjadi simpanse super dengan skor IQ 120.
Kita ke Hong Tae Ra yang menyetir sambil menonton pertunjukan Jae Hyun dan Do Jin.
Do Jin : Adapun pemain yang akan menjadi lawan utama simpanse, dia tidak perlu diperkenalkan. Legenda game survival shooter, Player DK.
DK pun masuk ke panggung.
Jae Hyun : Oke, akan kita mulai? Mari tempelkan tampal ke simpanse.
Sung Chan menunjukkan benda kecil yang disebut ‘tampal’ ke tamu undangan.
Sung Chan : Data dari semua metode permainan, strategi, dan peluang kemenangan yang mungkin terkandung dalam benda ini. Untuk lebih jelasnya, Red belum pernah memainkan game ini sebelumnya.
Sung Chan menempelkan benda kecil itu ke dahi simpanse.
Benda itu mulai bekerja.
Tamu undangan pun berseru melihat cara kerja benda itu.
Go Hae Soo yang tengah bekerja, menyaksikan liputan pertunjukan itu dari meja kerjanya.
Rekan2 Hae Soo juga sibuk menonton.
Jae Hyun : Peraturannya sederhana. 100 pemain akan bertarung habis-habisan, dan yang bertahan terakhir menang. Semua 99 pemain, termasuk DK di sini, semuanya adalah pemain peringkat teratas dalam game. Red, bagaimanapun, belum pernah memainkan game ini sebelumnya.
Tamu undangan tertawa.
Do Jin menyemangati DK.
Do Jin : DK, berikan semua yang kau punya. Jangan remehkan dia dengan mudah karena dia simpanse.
DK : Itu akan menjadi penghinaan bagi dunia permainan olahraga.
Jae Hyun : Siapa yang akan keluar sebagai pemenang? Biarkan permainan dimulai.
Seekor anjing tiba2 saja muncul di jalan tol.
Dari kejauhan, terlihat mobil Tae Ra. Tae Ra menyetir sambil menonton pertunjukan Jae Hyun.
Tae Ra menyemangati Jae Hyun. Dia juga berharap Red memenangkan pertandingan.
Tae Ra mengalihkan pandangannya ke depan. Dia terkejut melihat seekor anjing di depannya.
Tae Ra pun membanting setirnya, hingga dia keluar jalur. Bersamaan dengan itu, sebuah mobil datang. Tae Ra pun menginjak rem. Mobil keduanya sama2 berhenti.
Tae Ra turun dari mobil dan beranjak mendekati mobil itu. Dia minta maaf.
Supir mobil itu marah.
Tae Ra : Aku sangat menyesal. Sesuatu melompat di depan mobilku, anjing itu.
Anjing itu pun menyalak ke Tae Ra.
Bayangan seorang gadis remaja yang berlari di tengah hutan karena ada anjing yang mengejarnya, terlintas di benak Tae Ra. Gadis itu berseragam sekolah dan memegang tangan seorang bocah yang memakai seragam olahraga.
Penumpang mobil tertawa
“Kau terkejut karena seekor anjing? Tapi itu sangat menggemaskan.” ucap si penumpang itu. Wajahnya tidak terlihat. Hanya kacamatanya saja yang terlihat. Si penumpang lalu mengajak supirnya pergi.
Tae Ra melihat ke arah mana mobil itu pergi.
Tae Ra : Rumah Sakit Jiwa Hanwool?
Ponsel Tae Ra berbunyi. Telepon dari Yoo Ra.
Di butik, Yoo Ra panic.
Yoo Ra : Tae Ra-ya, kau dimana? kita dalam masalah.
Kamera menyorot ke TV besar di butik yang menampilkan pertandingan manusia melawan simpanse.
DK memimpin pada awalnya.
Jae Hyun dan Do Jin cemas. Singkat cerita, tinggal dua pemain yang bertahan, yaitu DK dan Red.
Tapi, Red berhasil membunuh DK.
Jae Hyun, Do Jin dan Sung Chan pun bersorak.
Do Jin bilang, dia tak menyangka mereka akan berhasil.
Tae Ra tiba di butik. Sebelum turun dari mobil, dia mengirimi Jae Hyun pesan.
Tae Ra : Sayang, kau yang terbaik hari ini. Sampai berjumpa lagi.
Di dalam, Yoo Ra memarahi semua pegawai.
Yoo Ra : Hei, apa kau sudah gila? Beraninya kau menggunakan lem super untuk ini! Bagaimana jika terkena kain? Apakah kau akan membayar semua pakaian ini?
Pegawai : Tidak bisakah kita menggunakannya dengan hati-hati agar tidak merusak pakaian?
Yoo Ra : Pembukaannya kurang dari satu jam. Apa yang penjual katakan? Bukankah mereka harus bertanggung jawab atas kerusakan pengiriman? Katakan pada mereka untuk mendapatkan manekin apa pun yang mereka bisa! Cepat!
Pegawai : Mereka mengatakan pengiriman tercepat masih akan memakan waktu lebih dari satu jam. Nona Hong, bukankah sebaiknya kita tunda saja pembukaannya?
Yoo Ra : Para VIP akan tiba sebentar lagi. Ini membuatku gila!
Tae Ra pun masuk. Dia bilang, marah2 gak ada gunanya.
Tae Ra : Dimana sketsa nya?
Tae Ra mengikat rambutnya.
Setelah itu, dia mengganti heels nya dengan sepatu kets.
Dibantu para pegawai, Tae Ra memasang tangga tepat dibawah manekin yang tengah tergantung.
Setelah itu, dia menarik tali yang menggantung manekin agar posisi manekin sejajar dengan tangga.
Tae Ra lalu manjat dan fokus membenarkan baju manekin.
Yoo Ra melihat kabel di dekatnya yang melintang dibawah tangga.
Lalu dia menatap Tae Ra dengan tatapan jahat.
Tae Ra tak tahu niat jahat Yoo Ra.
Yoo Ra menarik kabel di dekatnya. Tangga Tae Ra pun bergoyang. Tae Ra kaget dan langsung bergantung ke lampu hias sebelum tangga jatuh. Tapi, lampu hias tak sanggup menahan beban Tae Ra. Tae Ra jatuh bersama dengan lampu hias.
Ingatan Tae Ra melayang ke masa lalu, ketika seorang gadis remaja yang tadi dikejar2 anjing, sekarang berada di sebuah penjara. Gadis itu melihat tangannya yang baret2.
Lalu kemudian, seorang pria berteriak memanggil gadis itu.
“50!” gadis itu menoleh.
Beberapa anak seumuran gadis itu yang juga mengenakan seragam yang sama dengan yang dipakai gadis itu, melawan para penjaga. Banyak penjaga dan anak2 terluka.
Para pegawai berlarian ke Tae Ra yang jatuh dengan keras.
Tae Ra melihat Yoo Ra berjalan ke arahnya, sebelum dia jatuh pingsan.
Para reporter mengerubungi Jae Hyun dan Do Jin.
Seorang reporter meminta komentar mereka tentang kekayaan bersih Hatch karena keberhasilan tampalan cerdas Hatch.
Jae Hyun : Harga saham kami yang meroket adalah bukti yang cukup.
Reporter Park : CEO Jang, anda putra kedua Grup Kumjo dan sekarang menjadi CEO Hatch yang baru didirikan. Apa rencana penelitian anda ke depan?
Do Jin : Kami berencana menerapkan penggunaan tambalan pintar untuk terapi memori.
Reporter Park : Mengapa demikian? Untuk mengobati trauma istri dan mantan penyiar, Ibu Go Hae Soo? Setelah menyaksikan kematian ayahnya 15 tahun yang lalu, kudengar dia….
Do Jin kesal, ini jenis pertanyaan ini, itu pasti akan menghambat proses pemulihan istriku, Pak Park.
Reporter Park : Satu pertanyaan lagi. Mau mengomentari rumor merger dengan Kumjo Group? Kumjo Pharmaceuticals membuka pusat penelitian ilmu saraf, bukan?
Do Jin : Hatch dan Kumjo telah menjaga jarak yang sehat, cukup bagi keduanya untuk berkembang sesuai dengan itu. Kami bahkan tidak pernah mempertimbangkan merger. Lewati rumor tak berdasar, jika anda seorang reporter terhormat.
Melihat Do Jin mulai kesal, Jae Hyun mengambil alih menjawab pertanyaan Reporter Park.
Jae Hyun : Tanggung jawab sosial perusahaan adalah prioritas utama CEO Jang. Saya harus banyak belajar darinya. Untuk menghormati tujuan seperti itu, saya ingin memberikan kontribusi sendiri dan menawarkan layanan gratis melalui nirlaba perawatan kesehatan saya.
Reporter lain tanya, apa Jae Hyun akan mencalonkan diri menjadi Presiden. Dia bilang, Partai Demokrat Korea telah menawari Jae Hyun kursi.
Mendengar itu, Do Jin kaget.
Jae Hyun : Baru-baru ini, pemilik restoran steak favorit saya mengatakan dia ingin mempekerjakan saya. Dia mengatakan kepada saya bahwa saya memanggang daging dengan seni. Saya selalu diperebutkan.
Jae Hyun tertawa.
Jae Hyun : Hatch akan segera meluncurkan tambalan pintar yang kompatibel dengan tubuh manusia. Nantikan itu. Selamat tinggal.
Sung Chan kembali ke departemennya. Seorang wanita berseragam dokter mendekatinya. Dia bilang, Red sangat heboh di medsos. Ini benar-benar sukses.
Sung Chan terus berjalan. Wanita itu mengikutinya.
Sung Chan : Dokter Yang, kau telah bersama kami sejak tahap awal penelitian. Dan kau bahkan menyarankan nama ‘Red’. Dari semua orang di sini, selain aku, kau adalah pekerja keras ketiga.
Dokter Yang merendah, dia bilang yang dia lakukan hanyalah berusaha membantu Sung Chan. Dokter Yang lalu tanya, bisakah mereka mulai uji coba manusia untuk tampalan.
Mereka berdua melihat Red dari luar kaca.
Sung Chan : Jangan terlalu berharap. Kami masih perlu mengamati kondisi Red. Jalankan ujian menyeluruh pada saraf optik dan pola gelombang otaknya.
Dokter Yang : Jangan terlalu khawatir. Tidak akan ada efek samping.
Di ruangannya, Jae Hyun senyum2 sendiri membaca pesan dari Tae Ra.
Tak lama, Do Jin masuk dengan wajah masam.
Do Jin : Kenapa kau tidak memberitahuku?
Do Jin lalu memiting Jae Hyun.
Do JIn : Lihat dirimu, bajingan. Sekarang sudah dewasa, ya? Kau berani mempertimbangkan untuk lari tanpa memberi tahuku?
Jae Hyun : Oke, aku menyerah! Aduh!
Do Jin pun melepaskan Jae Hyun.
Do Jin tanya kapan Jae Hyun mendapat tawaran itu.
Do Jin : Bukankah Han Kyung Rok pemimpin partai?
Jae Hyun : Beberapa hari yang lalu. Hei, kau sudah menjadi lebih kuat.
Do Jin : Aku selalu lebih kuat darimu. Tapi, bagaimanapun, kau benar-benar akan mencalonkan diri sebagai presiden? Bagaimana dengan kami?
Jae Hyun : Aku hanya akan pergi sebentar. Lima tahun tidak terlalu lama.
Do Jin : Wow, kau sudah memutuskan untuk lari, ya?
Jae Hyun lalu minta pendapat Do Jin, gimana kalau dia nyalonin diri jadi orang nomor satu di Korea.
Do Jin terdiam.
Jae Hyun tertawa, lalu dia meminta Do Jin hati2 sama Reporter Park.
Jae Hyun : Dia mungkin teman istrimu, tapi dia bukan teman kita. Ayo pergi. Mari bersiap untuk pesta karena istri kita terlalu sibuk.
Tae Ra yang belum siuman, menjalani pemeriksaan MRI untuk memastikan apakah ada cedera di dalam kepalanya.
Diluar, Yoo Ra melihat bersama seorang dokter.
Yoo Ra : Bagaimana diagnosismu, Dokter Kang?
Dokter Kang : Sirkuit memori telah distimulasi. Ingatannya akan pulih seiring waktu.
Yoo Ra : berharap tidak ada kesalahan.
Dokter Kang : Tidak. Dan aku sarankan kau menghentikan pengobatannya untuk membantu pemulihan memori.
Yoo Ra memberi uang pada Dokter Kang.
Yoo Ra : Terima kasih dokter.
Tae Ra dipindahkan ke ruang rawat-inap.
Di alam bawah sadarnya, dia melihat gadis 50 bertarung bersama anak2 lain.
Kemudian, dia melihat gadis 50 yang mengenakan seragam sekolah, diserang seekor anjing.
Tepat saat itu, Tae Ra bangun. Yoo Ra langsung berlari ke Tae Ra.
Yoo Ra : Kau sudah bangun? Kau ingat apa yang terjadi? Apakah kepalamu sakit?
Tae Ra : Aku baik-baik saja.
Yoo Ra : Apa maksudnya baik-baik saja? Kau pingsan. Kau beruntung karena lampu tidak jatuh menimpamu. Kau bisa terluka parah.
Yoo Ra mau pergi, tapi Tae Ra memanggilnya. Tae Ra bilang dia bermimpi aneh.
Tae Ra : Gadis ini berkelahi dengan seseorang. Aku pikir, gadis itu adalah aku tapi aku tidak begitu yakin.
Yoo Ra : Apa yang kau lihat sebenarnya? Apa kau ingat sesuatu.
Tae Ra : Aku tidak tahu persis apa itu.
Yoo Ra mendesah, sudah 15 tahun sejak kecelakaan itu. Mengapa ingatanmu belum pulih?
Tae Ra : Mungkin mereka mulai kembali padaku. Mungkin seharusnya aku memukul kepalaku lebih keras lagi.
Yoo Ra menatap serius Tae Ra. Tae Ra ketawa melihat ekspresi Yoo Ra.
Yoo Ra : Dasar anak nakal, aku sangat mengkhawatirkanmu, dan kau tertawa?
Tae Ra teringat sesuatu.
Tae Ra : Kau melihat presentasi Jae Hyun?
Yoo Ra : Tentu saja. Ini mengambil dunia dengan badai. Aku rasa, suamimu menjadi terlalu populer sekarang.
Tae Ra : Tepat. Dia menjadi sangat populer, aku mulai merasa rendah diri sekarang.
Yoo Ra : Kenapa harus merasa minder? Ini semua berkat kau bahwa dia melakukannya dengan sangat baik.
Tae Ra lalu sadar dia sudah terlambat dan harus segera pulang.
Yoo Ra : Kau yakin tidak apa-apa? Kau harus menginap.
Tae Ra : Aku bilang aku baik-baik saja. Kau kembali saja ke butik. CEO harus datang ke pembukaan. Kau datang ke pesta, kan?
Yoo Ra : Tentu saja. Ada seseorang yang ingin aku temui.
Tae Ra : Ji Woo telah memberitahuku betapa dia merindukanmu. Bagaimana cara melepaskan ini? Bisakah kau mendapatkan perawat untuk membantuku melepas ini?
Yoo Ra mengangguk dan bergegas pergi, tapi saat membuka pintu, wajahnya nampak kesal.
Si Yoo Ra ini kenapa sih sebenarnya?
Bersambung ke part 2…