Tentangsinopsis.com – Sinopsis Our Blues Episode 7, Cara menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. BACA EPISODE SEBELUMNYA HERE.
Sun Ah tenggelam. Teringat semua masalah yang ia hadapi, depresi dan kehilangan anak. Semua orang melihat para ahjumma mencari Sun Ah. Dongsuk yang sudah selesai menggosok gigi menelpon 119 dan melaporkan kalo ada yang melompat dari pemecah ombak Pureung.
Nenek Chunhui mau menyelam juga tapi Jeongjun melarang. Nggak lama kemudian Yong Ok muncul dan teriak kalo ia menemukannya. Bersama ahjumma yang lain ia menyelamatkannya. Pada saat itulah ambulans datang. Dongsuk yang berdiam di dalam mobil juga ikut khawatir.
In Gwon dan Hosik 1
Yongju dan Hyun berjalan sambil bergandengan tangan di sekolah. Mereka bahkan nggak peduli dengan ejekan dari teman-teman. Yongju sendiri sudah membuat rencana. Pekan ini mereka akan bicara dengan para ayah, meminta rumah dan minta mereka untuk membesarkan anak mereka agar mereka bisa terus sekolah. Bayinya akan libur saat liburan musim dingin. Beda dengan Yongju yang masih ingin sekolah, Hyun sudah memutuskan untuk berhenti sekolah. Ia juga nggak bisa meminta rumah pada para ayah dan meminta mereka untuk merawat anak mereka.
Yongju jadi merasa kesal. Ia nggak mau Hyun menyesal nanti. Hyun menenangkan kalo ia akan lanjut memikirkan belajar setelah Yongju selesai. Ia masih muda dan usianya masih 25 tahun saat itu. Dan kalo nanti keadaannya berbeda dengan yang mereka pikirkan, mereka akan kabur ke Seoul kalo para ayah nggak setuju dan menyuruh aborsi.
Ternyata mereka juga sudah memperhitungkan gimana mereka akan bertahan selama di Seoul nantinya.
Sunmi menghampiri mereka dan menyinggung perut Yongju yang makin membesar. Ia menekankan kalo ia nggak mengatakan apapun ke anak-anak. Setelah Sunmi pergi, Hyun nyuruh Yongju untuk masuk dan memintanya untuk membuat alasan kalo guru menanyakannya.
Hyun berencana untuk memberitahu ayahnya. Cepat atau lambat para guru juga akan tahu. Yongju meminta Hyun untuk tetap hidup dan ia juga akan melakukan hal yang sama. Dan sekeras apapun ayahnya memukulnya, Yongju berpesan agar Hyun jangan sampai bilang kalo itu kesalahannya atau sebuah kesalahan. Hyun paham karena bayi mereka bukanlah kesalahan.
Eunhui nelpon Yongju dan menanyakan apa yang dipikirkannya kalo ia hamil. Awalnya Yingju hanya diam. Tapi kemudian ia membenarkan. Ia meminta Eunhui untuk nggak ngasih tahu ayahnya karena ia akan memberitahunya hari ini. Lah habis itu ia malah ketemu sama Hosik yang sedang mengantar es. Hosik meminta sarapan bersamanya dan ia pun memberinya nasi.
Mereka makan bersama. Eunhui bertanya kenapa Hosik benci sama in Gwon? Hosik yang nggak mau dengar nama In Gwon langsung mau pergi. Eunhui menariknya kembali dan menjanjikan nggak akan ngomongin In Gwon lagi. Dan biar nggak ngomong, Eunhui hanya makan saja. Lah Hosik malah mengajaknya pacaran setelah Yongju kuliah di Seoul nanti. Padahal keadaannya lagi kayak gitu.
Dongsuk membayar biaya rumah sakit Sun Ah. Polisi datang dan perawat memberitahu kalo ia lah walinya. Ia sendiri mengaku nggak kenal sama Sun Ah dan ia membayar biaya UGD nya hanya karena simpati karena ia nggak akan dirawat kalo nggak dibayar.
Meski begitu Dongsuk masih di luar rumah sakit. Saat polisi keluar ia langsung menanyakan alasan Sun Ah terjatuh. Katanya karena kesandung jadi kasusnya ditutup.
Jeongjun juga datang. Para Hanyeo ingin tahu apa Sun Ah mash hidup apa enggak. Ia merasa kalo Dongsuk kenal sama wanita itu. Dongsuk membenarkan. Tapi saat Jeongjun menanyakan hubungan mereka, ia nggak mau menjawab. Jeongjun lalu ngasih barang-barangnya Sun Ah yang dibuang sama pemilik penginapan karena nggak mau membiarkan orang yang mau bunuh diri menginap di rumahnya. Dongsuk membuka tasnya. Ada foto Sun Ah bersama anaknya dan foto anaknya yang sudah besar.
Hari ini angin sangat kencang. Akan ada badai jadi semua pedagang menutup tokonya. Hyun ada di tempat ayahnya. Yojung mengirim pesan kalo ia dalam perjalanan untuk mengatakannya pada ayahnya. Hyun juga mau memberitahu ayahnya sekarang.
Setelah semua orang pergi, Hyun pun memberitahu ayahnya kalo Yojung hamil. In gwon meremehkan cara Hosik membesarkan anaknya sampai seperti itu. Tapi ia juga nggak mau ngurusin urusan orang lain. Hyun lalu melanjutkan kalo ia adalah ayah bayinya. Ia meminta ayah untuk membantu mereka melahirkan bayi itu. Mereka saling mencintai. In Gwon syok. Ia lalu memukul Hyun beberapa kali dan kemudian menariknya pulang. Ih kasihan hyun.
Di rumah Yongju mencuci wajahnya dan menemui ayahnya yang sedang makan sambil menonton drama. Tokoh wanitanya pura-pura hamil agar bisa mendapatkan warisan. Yongju memberitahu kalo ia hamil. Hosik malah berpikir kalo Yongju lagi ngomongin drama yang ia tonton. Yongju mematikan tv nya dan mengulangi apa yang ia katakan. Ia hamil dan ayah bayinya adalah Hyun, anak paman In Gwon.
Hosik masih nggak percaya dan ngajakin Yongju ke rumah sakit. Mungkin itu hanya kesalahan. Yongju memberitahu kalo ia sudah ke rumah sakit. Ia menunjukkan foto USG bayinya dan membuka kosetnya sampai ayahnya bisa melihat perutnya. Hosik syok. Ia bahkan sampai mengamuk ke kipas angin yang nggak mau melihat ke atas malah nunduk terus. Ia lalu berpikir kalo Hyun sudah menggodanya.
In Gwon sama Hyun ada di mobil di depan rumah. In Gwon berpikir kalo Yojung lah yang pasti menggoda Hyun makanya itu terjadi. Tapi Hyun bilang kalo ia duluan lah yang menyukai Yongju dan mendekatinya. In Gwon kesal. Ia lalu ingat kalo ia membelikan Hyun k#nd#m saat ia ulang tahun. Hyun memakainya. Tapi mungkin nggak benar sehingga jadinya seperti ini. In Gwon marah dan menarik Hyun keluar.
Hosik berpikir kalo Hyun sudah memaksa Yongju untuk melakukannya tapi Yojung membantahnya dan bilang kalo mereka saling mencintai. Hosik sampai nggak tahu harus ngapain sampai memukuli dadanya sendiri. Yongju itu ketua kelas, murid teladan, ketua OSIS, gimana ia bisa melakukannya? Karena nggak mau masa depan Yojung rusak, ia pun mengajaknya ke rumah sakit tapi Yojung nggak mau.
Di rumahnya In Gwon memutuskan kalo Yojung akan menggugurkan kandungannya dan mereka akan putus. Hyun menunjukkan foto USG bayinya tapi In Gwon langsung membuang ponsel Hyun. Untung nggak rusak. Hyun mengambilnya kembali. In gwon memaki Hyun. Hyun mengeluhkan ayahnya yang selalu menyebutnya seperti itu. In Gwon tersulut dan hampir meninju Hyun. Ia menekankan kalo Hyun masih anaknya. Mau membesarkan anak? Dengan uang saku? Hyun mengatakan kalo ayahnya memberi mereka rumah maka ia akan bekerja. In Gwon langsung memukul Hyun tanpa mendengarkan kelanjutannya.
Sama seperti In Gwon, Hosik juga nyuruh Yojung untuk aborsi. Yojung menolak dan kekeuh mau melahirkan anaknya. Hosik stres dan menampar pipinya sendiri. Ia memohon pada Yojung agar nggak melakukannya. Ia nggak mau Yojung merasakan sakit. Yojung mengatakan kalo itu adalah tubuhnya. Nggak papa merasakan sakit sedikit. Hosik lalu mengungkit impian mereka, Yojung yang akan kuliah di Seoul dan ia akan memancing. Padahal tinggal setahun lagi.
Yojung menekankan kalo mereka masih bisa melakukannya. Ia akan tetap kuliah dan ayah bisa memancing. Nggak ada yang akan berubah.
Sementara itu Hyun sudah menyampaikan ke ayahnya kalo ia akan berhenti sekolah. In Gwon marah. Padahal selama ini ia sudah membesarkannya, memutuskan untuk berhenti berkelahi. Ia lalu nyuruh Hyun untuk memohon ampun dan mengakui kesalahannya. Hyun nggak mau karena Yojung dan bayinya adalah pilihannya. Ia lalu masuk ke kamar dan mengunci diri sementara ayahnya ngamuk-ngamuk. Semua tetangga sampai keluar dan merasa terganggu. Seorang ahjumma mengetuk rumah In Gwon dan bertanya apa semuanya baik-baik saja? In gwon bilang nggak papa. Ia lalu mandi untuk mendinginkan kepalanya.
Yongju di kamarnya mengirim pesan ke Hyun menanyakan keadaan ayahnya. Ayahnya sedang dalam mas depresi dan ayahnya Hyun sedang dalam tahap kemarahan. Yongju nggak mengatakan kalo ia salah atau itu sebuah kesalahan. Kalo enggak ia akan mengikuti apa yang ayahnya mau. Hyun menenangkan kalo badai kali ini pasti akan berlalu. Ia nyuruh Yongju untuk tidur dan menulis mencintainya. Yojung juga masih mencintainya sampai sekarang.
Keduanya hanya duduk dan sama-sama nggak bisa tidur.
Dongsuk masih di depan rumah sakit. Ia menunjukkan tas Sun Ah saat melihatnya sudah boleh pulang. Karena Sun Ah nggak punya tujuan, ia pun mencarikannya penginapan. Sengaja ia mencarikan yang jendelanya ada teralinya. Sun Ah memberitahu kalo dia cuman terpeleset karena pusing. Dongsuk memperhatikan raut wajah Sun Ah dan menanyakan apa saja yang ia alami?
Sun Ah mengaku hidup seperti biasa. Menikah, punya anak lalu bercerai. Anaknya jatuh pada ayahnya.
Dongsuk nggak bilang apa-apa. Ia menutup pintu kamar Sun Ah dan pergi. Di jalan Dongsuk nelpon Sun Ah. Mereka masih memakai nomor yang sama dari dulu. Dongsuk meminta Sun Ah agar jangan memikirkan tentang mati dan membuatnya khawatir.
Paginya Hyun membereskan rumah yang diberntakin sama ayahnya. In Gwon keluar dari kamar dan menunjuk Hyun yang memakai seragam padahal bilangnya mau berhenti. Hyun mengatakan kalo ia berangkat untuk bilang kalo ia berhenti. In Gwon mengancam HYun kalo berani melakukannya.
Yongju mau berangkat sekolah. Ia memakai korsetnya. Ayahnya sudah menyiapkan sarapan. Di dekatnya ada catatan. Ayah sedang bekerja. Nanti setelah pulang sekolah, ayo ke rumah sakit bersama-sama. Yongju melepas korsetnya lalu berangkat.
Hosik memotong es sambil mengingat masa lalu. Ia dan In Gwon masih SMA. Hosil menyelamatkan In Gwon yang dipukulin sama anak-anak lain. Saat dewasa, In Gwon membela Hosik dari gangster dan akibatnya ia yang dipukulin. Hosik membuat kegaduhan dan memanggil polisi untuk menangkap orang-orang itu. In Gwon terluka parah. Hosik menggendongnya ke rumah sakit. In Gwon mengajak Hosik untuk besanan saat Yongju sudah besar nanti. Hosik mengiyakan dan memintanya untuk bertahan.
Sekolah sudah tahu tentang Yongju dan Hyun. Mereka diejek, dicemooh dan ada juga yang mendukung. Lebih dari 90% siswa di kelas mendukung Yongju untuk tetap sekolah setelah melahirkan. Begitu juga dengan Sunmi. Wali kelas mereka yang juga sedang hamil memanggil keduanya. Ia menyesalkan apa yang sudah mereka lakukan. Secara mereka adalah murid teladan. Ketua dan wakil ketua OSIS. Ia lalu menyampaikan keputusan dari kepala sekolah yang meminta mereka untuk pindah.
Hyun nggak keberatan untuk berhenti sekolah tapi ia harap Yongju bisa terus sekolah. Ia bahkan menyebutkan hak-hak murid. Yongju juga meyakinkan kalo nilainya nggak akan turun meski ia sudah selesai melahirkan. Guru menyudahi dan minta ayah mereka untuk datang menemuinya. Sebelum pergi, guru bertanya apa Yongju nggak merasa lelah? Sambil menahan tangis Yongju mengaku sangat lelah. Hyun lalu menggenggam tangannya.
Ayah Hosik nelpon. Ia mengajak Yongju untuk ke rumah sakit. Yongju menolak dan bilang ke Hosik kalo guru mau bertemu. Hosik marah dan ngamuk-ngamuk. Para nenek ampek takut lihatnya.
Di toilet In Gwon ditelpon sama guru les Hyun. Katanya Hyun nggak pernah masuk les. Ternyata di sana ada Hosik. In Gwon bertanya tentang Yongju yang akan melahirkan. Hosik kesal. Dah g*la apa mau melanjutkan garis keturunannya? In Gwon menghitung uangnya dan memberikan sebagian besar ke Hosik. Ia nyuruh Hosik membawa Yojung ke rumah sakit yang bagus untuk aborsi.
Hosik menggenggam uang itu dan berjalan keluar. Ia bahkan mengabaikan sapaan orang-orang. Dulu ia kalah berjudi. Ia pulang dan mencari sesuatu di lemari. Yojung yang sedang belajar mengaku lapar.
Selanjutnya Hosik menemui In Gwon dan mau meminjam uang. In Gwon malas karena Hosik sering melakukannya. Hosik menunjukkan Yongju yang kelaparan dan ibunya kabur. In Gwon lalu menghampiri Yojung dan menyuruhnya untuk meminta uang darinya. Setelahnya ia memberikan sejumlah uang yang banyak pada Yojung. Hosik merasa lega tapi ucapan In gwon selanjutnya membuatnya tersinggung. Hosik membuat anaknya menjadi pengemis.
Yongju yang polos menunjukkan uang itu di tangannya. Hosik mengambilnya dan menggenggamnya. Tapi setelah berjalan, ia pun menjatuhkan uangnya dan pergi.
Sama seperti waktu itu, Hosik melemparkan uangnya ke In Gwon. Mereka yang sama-sama merasa emosi berkelahi di tengah pasar.
Bersambung…