Tentangsinopsis.com – Sinopsis Our Blues Episode 5, Cara menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. BACA EPISODE SEBELUMNYA HERE.
Nenek Okdong duduk di halaman rumahnya. In Gwon datang dan mengantarkan makanan. Setelah hari agak terang, nenek Okdong memisahkan daging dan tulang dan memberikannya pada anjing dan kucing.
Di halte nenek Ok Dong nelpon Dongsuk tapi nggak dijawab. Dongsuk menjawabnya saat selesai memperbaiki pengeras suara dan saat itu nenek Okdong sudah berada di rumah sakit. Nenek Ok Dong bertanya apa ia sudah makan? Dongsuk yang kesal berpikir kalo ibunya salah nelpon. Secara selama ini nggak pernah peduli dengannya.
Setelahnya Dongsuk berbaikan dengan para nenek dan mereka janji nggak akan beli di penjual lain.
Nenek Ok Dong bertemu dengan dokter. Ternyata ia mengidap kanker dan sudah menyebar ke perut, paru-paru dan hati. Meski begitu nenek Ok Dong nggak mau rawat inap dan minta obat pencernaan.
Yeongju dan Hyun
Yeongju berlari dan menikmati laut. Mendadak ada burung camar yang buang kotoran di pakaiannya. Ia menjadi kesal. Ia lalu melihat orang-orang dari daratan yang datang berlibur ke sana. Nggak ngerti kenapa mereka datang. Padahal Seoul lebih bagus.
Setelahnya Yeongju ke pasar. Semuanya mengenalnya dan membicarakannya selama ia menyapa mereka. Dalam hati Yeongju kesal karena menyapa orang sebanyak itu membuat lehernya sakit.
Yeongju membeli ubi dan rumput laut dari nenek Chunhui. Mereka selalu ngomong kalo Yeongju cepat besar, padahal baru ketemu kemarin. Nenek Ok Dong memasukkan uang ke saku celana Yeongju dan berbisik menyuruhnya pulang.
Eunhui mengantarkan ikan kering dan nyuruh Yeongju untuk menurunkan celananya yang kependekan. Lah kalo diturunin nanti celana dalamnya kelihatan.
Dongsuk menemui ibunya dan menanyakan alasannya nelpon kemarin. Nenek Ok Dong bilang kalo ia hanya ingin saja. Dongsuk malah marah karena hubungan mereka nggak sedekat itu. Ia nyuruh ibunya nelpon kalo sudah meninggal dan ia akan mengadakan pemakamannya. Nenek Ok Dong hanya diam sampai Eunhui menarik Dongsuk dari sana.
Di luar Eunhui memarahi Dongsuk yang bersikap begitu pada ibunya. Dongsuk nggak mau mengakui ibunya dan bahkan menganggapnya bibi. Karena setelah ayahnya meninggal, ibunya malah dekat dengan pria yang paling ia benci. Eunhui sampai nggak tahu lagi gimana menghadapinya dan akhirnya pergi sambil ngedumel kalo Dongsuk akan menyesalinya saat ibunya meninggal.
Yeongju membeli telur dan dilihat sama In Gwon. Di depan semua orang In Gwon mengatakan memergokinya merokok di depan rumah sakit. Yeongju mengabaikannya dan pergi. Secara nggak sengaja ia berpapasan dengan Hyun, seseorang yang membuatnya nggak bosan tinggal di sana.
Hyun minta tambahan uang saku sama ayahnya. In Gwon memarahinya tapi habis itu nyuruh Hyun untuk mengambil uang di kaleng. Hyun yang nggak diawasin mengambil lebih dari yang ia minta. In Gwon membanggakan Hyun yang peringkat satu dan menyuruhnya menyapa pelanggannya. Hyun membantah dan bilang kalo ia peringkat dua.
Di rumah Hosik sedang masak. Ia merasa panas lalu membuka jendela. Ia merindukan memancing di laut dan akan bebas sebentar lagi setelah Yeongju kuliah. Yeongju pulang. Ia melihat pakaian yang ayahnya lipat. Celana ayah berlubang. Ia juga memakai kaos kaki yang sudah berlubang.
Yeongju memanggil ayahnya dan memberikan apa yang ayahnya pesan. Hosik memujinya dan mengambilnya. Ia mau mencium pipinya tapi Yeongju nggak menanggapi dan masuk ke kamar mandi. Mendadak Hosik membuka pintu hanya buat nanya Yeongju mau makan pakai lauk apa?
Hosik ini hemat banget orangnya. Ia nyuruh Yeongju yang mau menyikat gigi untuk memakai pasta gigi sedikit saja. Lah Yeongju malah memakai banyak. Ini anaknya pakai sikat gigi elektrik sedang ayahnya pakai yang bisa dengan bulu sikat yang sudah kayak kembang.
Setelah menyikat gigi, Yeongju mengetes kehamilan dan hasilnya ia positif hamil. Ia yang ingin meninggalkan Jeju setelah berumur 20 tahun malah akan terus terjebak di sana.
Di kelas Hyun melihat tingkah Yeongju aneh. Ia mengajaknya bicara tapi Yeongju menolak. Ia kembali ke tempat duduknya, melepas sepatu dan menginjak-injak bola golf. Teman sebangkunya merasa kalo Yeongju gemukan.
Hyun keluar dan meminjam uang dari temannya. Temannya memberikan uangnya dan melarangnya untuk mengembalikannya. Hyun pun kembali masuk dan meminta teman-teman untuk tenang karena kelas akan mulai. Giri masuk. Bola di kaki Yeongju menggelinding. Hyun mengambilnya dan memasukkannya ke sakunya.
Setelah kelas berakhir Hyun menemui Yeongju di tempat pemilihan sampah. Ia mengajak Yeongju untuk bicara tapi Yeongju malah mau pergi. Ia menyinggung kalo ia hamil, aborsi, rumah sakit. Hyun memberinya sejumlah uang dan hadiah yang ia dapat dari ibunya di ulang tahun pertamanya. Yeongju mengambil semuanya dan berpikir kalo itu masih kurang. Ia merasa nggak adil. Mereka hanya melakukannya dua kali dan juga sudah memakai pengaman.
Hyun meminta Yeongju untuk memikirkannya lagi tapi keputusan Yeongju sudah bulat. Itu adalah tubuhnya dan ia nggak mau menyerahkan masa depannya untuk bayi itu. Ia juga meragukan kalo mereka saling mencintai. Selain itu kalo Hyun ketahuan sama ayahnya, ia akan dibunuh sama ayahnya. Sedang ayah Yeongju nggak bisa membunuhnya dan akan bunuh diri.
Yeongju menjual perhiasan yang diberikan Hyun. Setelahnya ia bertemu dengan Hyun yang habis bertransaksi sama seorang wanita. Hyun memberikan obat itu padanya. Kalo belum 12 minggu katanya obatnya ampuh. Hyun melarang Youngju berangkat les dan bersamanya saja. Yeongju menenangkan kalo ia hanya akan mengakhiri kehamilannya dan bukan hidupnya. Hyun sendiri nggak berangkat les karena uang lesnya ia gunakan untuk membeli obat itu.
Dalam perjalanan ke tempat les Yeongju berkonsultasi dengan rumah sakit untuk melakukan aborsi. Ia juga bertanya tentang obat yang ia beli di internet. Pihak rumah sakit bilang obat itu palsu dan berbahaya kalo diminum.
Selama les Yeongju kembali menginjak bola golf. Mendadak perutnya sakit. Puncaknya saat jam pelajaran olahraga. Mereka akan melakukan lompat kangkang. Yeongju merasa perutnya sangat sakit. Hyun maju dan mengantre di belakang Yeongju. Ia nggak minum obatnya? Yeongju memberitahu apa yang dikatakan rumah sakit kalo ia bisa meninggal kalo meminumnya. Hyun menggenggam tangan Yeongju untuk menguatkannya.
Saatnya Yeongju melompat. Ia nggak bisa melakukannya karena perutnya sangat sakit. Ia meminta ijin pada guru untuk pulang lebih awal. Guru mengijinkan. Hyun mau ikut juga tapi guru menahan. Ia pun melompat lalu menyusul Yeongju.
Di kelas mereka bicara. Yeongju kekeuh dengan keputusannya yaitu aborsi sedang Hyun masih ingin agar Yeongju memikirkannya lagi tapi keputusan Yeongju sudah bulat. Ia lalu bilang ingin menemaninya ke rumah sakit tapi Yeongju nggak mengijinkan. Nanti timbul gosip.
Di rumah sakit Yeongju malah ketemu sama Eunhui. Ia berbohong kalo ia datang ke sana karena haidnya nggak teratur. Eunhui percaya. Ia malah mau menemaninya dan Yeongju langsung menolak.
Yeongju pun menemui dokternya. Dan setelah dilakuakn USG, usia janinnya ternyata sudah 6 bulan. Pun kalo dilakukan aborsi akan berbahaya. Bisa terjadi perdarahandan Plasenta previa. Dokter nyuruh Yeongju untuk meminta persetujuan orang tuanya atau kalo enggak mendapat ijin bisa mencari dokter lain.
Saat sudah mau pergi, Yeonju kembali dan meminta dokter untuk mengoperasinya saja.
Hyun melihat laut sendirian. Ingat apa yang Yeongju katakan kalo ia nggak suka laut dan akan pergi setelah usianya 20 tahun. Makanya ia selalu rajin belajar. Ia nyuruh Hyun untuk belajar juga dan mengejeknya yang ada di peringkat 5. Hyun bilang dia ingat terus sama Yeongju saat belajar.
Mereka lalu membicarakan tentang cinta. Hyun yang sangat mencintai Yeongju tapi Yeongju nggak percaya pada cinta setelah melihat orang tua mereka. Baginya cinta hanya sesaat dan akan menghilang tanpa bekas seiring berjalannya waktu. Hyun berpikir kalo mereka mungkin saja akan beda.
Ia lalu mengirim pesan lalu pergi dari sana.
Yeongju ada di bus dan membaca pesan dari Hyun yang menanyakan keberadaannya.
Di pasar, saat mengirim es, Eunhui ngasih tahu Hosik kalo dia ketemu Yeongju di dokter kandungan.
Yeongju memakai korset untuk menyembunyikan kehamilannya. Hyun mengirim pesan menanyakan keadaannya. Ia khawatir. Ia sendiri ada di depan toko perlengkapan bayi. Yeongju memberitahu kalo kandungannya sudah 6 bulan. Harus dapat ijin dari orang tua kalo mau aborsi. Hyun ingin Yeongju memikirkannya lagi tapi bagi Yeongju sudah nggak ada yang bisa dipikirkan lagi. Ia lalu nelpon Yeongju dan bilang kalo anak itu juga bayinya. Ternyata dari tadi Hyun melihat sepasang suami istri dimana sang istri sedang hamil.
Yeongju nangis dan melihat perutnya lagi. Hosik malah membuka pintu. Ia menanyakan apa yang dikatakan dokter. Yeongju terkejut dan berpikir kalo ayahnya tahu. Tahunya ayah tahu dari apa yang dikatakan Euhui kalo haidnya nggak teratur. Yeongju nggak mau membicarakan haid dengan ayahnya dan menyuruhnya pergi karena ia mau belajar.
Di kamarnya Hyun mencari tahu tentang aborsi. Ia juga bertanya dan meminta saran di sana. Yang menjawab malah menyarankan obat aborsi. Ia lalu telponan dengan Yeongju. Katanya ia habis muntah-muntah. Dengan suara lirih Hyun bertanya apa itu mnyakitkan? Yeongju mengiyakan. Ia menemukan rumah sakit yang bisa melakukan aborsi di kehamilan lebih dari 20 minggu dan akan ke sana besok. Ia akan pergi sendiri karena kalo sama Hyun ia nggak akan sanggup.
Semalaman Hyun nggak bisa tidur. Ia kepikiran Yeongju dan bahkan membayangkannya menjalani aborsi. Paginya ayahnya menyuruhnya memasak tapi Hyun malah pergi. Sambil berlari Hyun nelpon Yeongju dan ternyata ia sudah di halte perempatan Jeongchi. Hyun berlari ke sana dan setibanya di sana Yeongju sudah nggak ada. Ia lalu naik taksi menuju rumah sakit.
Biaya taksinya sangat mahal. Ia lalu turun sebelum sampai dan kembali berlari. Akhirnya ia sampai tepat saat Yeongju dipanggil. Ia ikut masuk sebagai wali dari Yeongju. Di dalam Yeongju kembali melakukan USG. Mereka ditunjukkan kepala, tangan dan kaki janin mereka. Dan saat dokter memperdengarkan detak jantungnya, mendadak Yeongju nangis dan memeluk Hyun. Ia nggak bisa mendengarnya dan minta dokter menghentikannya.
Bersambung…