Our Blues Ep 20 END

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Our Blues Episode 20, Cara menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. BACA EPISODE SEBELUMNYA HERE.

foto: TvN
foto: TvN

Okdong dan Dongsuk 3

Sun Ah sedang bekerja. Di sela-sela pekerjaannya ia memesan tiket pesawat lalu mengirim pesan ke Dongsuk. Ibunya nggak jadi datang dan ia akan ke Jeju. Mendadak Taehun nelpon. Kayaknya genting. Sun Ah langsung pergi setelahnya.

Dongsuk sudah sampai. Eunhui mengirim pesan tapi Dongsuk mengabaikan. Nenek Okdong lalu telponan sama nenek Chunhui. Nenek Chunhui merasa ada baiknya juga nenek Okdong terkena kanker. Berkat itu dia bisa pergi jalan-jalan sama Dongsuk. Ia akan pulang besok dan akan menyalakan pemanas di rumahnya. Nenek Okdong menyuruh nenek Chunhui untuk tetap bersama Mansu dan Eun Gi sampai 2 atau 3 hari tapi nenek Chunhui nggak mau karena ia juga ingin ketemu sana nenek Okdong.

foto: TvN
foto: TvN

Mereka turun dari mobil. Untuk sampai ke waduk harus jalan kaki. Nenek Okdong yang sudah tua tertinggal jauh dari Dongsuk. Dongsuk tampak pengertian dan meninggalkan air mineral di jalan agar diminum sama nenek Okdong.

Setelah lama berjalan mereka pun sampai. Keduanya duduk dan berbincang sambil beristirahat. Ternyata di sana nenek Okdong sudah nggak ada siapa-siapa di sana. Ayah dan ibunya sudah meninggal. Kakaknya juga sudah meninggal. Dongsuk ingat saat kecil dulu ada bibi yang pernah datang ke Jeju. Dan ternyata bibi juga sudah meninggal. Nenek Okdong juga nggak ingat dimana makamnya kakek dan nenek.

Karena nggak ada apa-apa mereka pun pergi dari sana. Kaki nenek Okdong terkilir saat naik tadi jadi nggak bisa berjalan dengan cepat. Dongsuk memeriksanya dan ternyata kakinya bengkak. Ia mencarikan tongkat tapi akhirnya menggendongnya karena sebentar lagi hujan.

foto: TvN
foto: TvN

Sesampainya di mobil nenek Okdong asik melihat anjing di luar. Dongsuk memprotesnya agar melihatnya dengan cara yang sama seperti ia melihat anjing. Dan ia pun menanyakan apa yang mengganjal di hatinya selama ini. Apa yang ibu rasakan saat melihat ia dipukuli? Ia dengar seorang ibu akan merasa sedih saat anaknya sakit. Atau ia memang pantas untuk dipukuli? Ia nggak punya siapa-siapa. Ayah dan kakanya sudah meninggal. Yang ia punya hanya ibu tapi ibu melarangnya memanggil ibu. Saat sudah sedikit dewasa, ia mengajaknya untuk pergi ke Seoul tapi ibunya menolak. Apa ia nggak merasa bersalah?

Ibu merasa g#la. Ibu seperti dirinya nggak tahu apa itu rasa bersalah. Ia nggak bisa berenang tapi nyuruh anaknya untuk bekerja menyelam di laut. Ia pikir memberinya makan sudah cukup. Menyekolahkannya sudah cukup. Kalo ia meninggal nanti, nggak usah mengadakan pemakaman untuknya. Buang saja ia di laut bersama suami dan anaknya.

foto: TvN

Dongsuk mengantar ibunya ke rumah sakit. Sembari menunggu ia membaca pesan dari Sun Ah yang akan datang ke Jeju karena ibunya nggak jadi datang. Ia lalu menemui ibunya dan cerita kalo dokter memarahinya karena membawa ibunya jalan-jalan dan bukannya ke rumah sakit. Ia akan dirawat di sana.

Nenek Okdong malah minta pulang. Dongsuk yang sudah janji akan mengikuti kemauan ibunya memanggil perawat dan minta agar infusnya dilepas. Perawat nggak mau karena dokter nyuruh untuk rawat inap. Akhirnya nenek Okdong mencabut sendiri infusnya.

foto: TvN

Kapalnya masih 2 jam lagi. Sebelum pergi, Dongsuk mengajak ibunya untuk makan dulu. Ia juga menyiapkan sepatu untuk ibunya biar nyaman. Mereka makan jjajangmyeon. Dongsuk perhatian banget. Ia mengaduk-aduk jjajangmyeonnya ibunya dan mengguntingnya biar mudah di makan. Rupanya dulu ibunya pernah makan jjajangmyeon sama ayahnya.

Dongsuk menanyakan apa lagi yang ibunya inginkan. Nenek Okdong ingin pergi ke kota Gusa. Dongsuk nggak bisa karena ia mau ketemu sama seseorang. Sun Ah mengirim pesan kalo ia nggak jadi ke Jeju besok karena Yeol terluka. Dongsuk lalu bilang ke ibunya untuk ke kota Gusa.

foto: TvN

Mereka sampai di tempat yang dimaksud. Ternyata sebuah restoran. Nenek Okdong bertemu dengan suaminya di sana. Dulu ia bekerja di sana sebagai pembuat nasi. Kadang cuci piring juga. Nenek Okdong bekerja dari umur 13 apa 14 tahun.

Setelahnya Dongsuk ngajakin untuk mampir di tempatnya bibi tapi nenek Okdong kekeuh ingin pulang.

foto: TvN
foto: TvN

Saat di kapal, Dongsuk memberitahu ibunya kalo Yongju sudah melahirkan. Anaknya perempuan dan beratnya 3,3 kg. Nenek Okdong sangat senang saat Dongsuk memperlihatkan bayi Yongju dan Hyun. Ia lalu bertanya pada Dongsuk gimana caranya menulis Gyeong? Dongsuk mencontohkan.

Di depannya nenek Okdong mnambahkan Oh Man Gyeong. Dan ternyata itu adalah nama ibunya neek Okdong. NenEk Okdong juga minta Dongsuk untuk menulis nama ayahnya, adiknya, suami dan anak-anaknya. Terakhir nenek Okdong minta dituliskan gunung Halla. Meski tinggal di Jeju, ternyata nenek Okdong belum pernah ke gunung Halla.

Beda dengan Dongsuk yang sering ke sana saat ia sedang kesal. Dan danau Baeknongdam yang tertutup salju adalah yang paling indah. Nenek Okdong jadi ingin pergi ke sana tapi nggak memungkinkan karena keadaannya sedang sakit.

foto: TvN

Nenek Okdong tidur di mobil, setelah turun dari kapal. Di persimpangan ia ketemu dengan Jeongjun dan Eunhui. Eunhui ngasih tahu kalo ia menaruh makanan di rumahnya. Dongsuk nggak menanggapi dan lanjut jalan.

Akhirnya mereka sampai di kaki gunung Halla. Salju turun di bawah sinar matahari. Nenek Okdong sampai takjub melihatnya. Gegara Dongsuk nyebut tentang keindahan danau Baeknongdam, nenek Okdong jadi ingin ke sana. Dongsuk memberinya syal dan mengganti sepatunya. Ia nyuruh nenek Okdong untuk menunggunya membeli teh hangat.

foto: TvN

Keduanya mulai mendaki. Baru setengah jam tapi sudah sangat melelahkan. Dongsuk megajak ibunya agar turun saja tapi ibunya menolak. Mereka pun lanjut lagi. Sambil jalan Dongsuk bertanya ingin jadi apa ibunya seandainya bisa terlahir kembali? Ibunya menyebutkan hal yang berlawanan dari yang ia alami dari hidupnya.

Dongsuk yang melihat ibunya kelelahan mengajaknya beristirahat. Ia memberitahu ibunya kalo Dongyi nuna bekerja di laut karena ia menyukainya, bukan karena disruh ibu. Ia ingat kalo saat itu ibunya melarang.

Dan saat Dongsuk bertanya kapan saat yang paling menyenangkan dalam hidup ibunya, jawabannya adalah sekarang. Nenek Okdong lalu mengajak Dongsuk untuk lanjut mendaki. Dongsuk merasa nggak tega sama ibunya dan menitipkannya ke pasangan muda yang mau turun. Ia mejanjikan ibunya akan naik dan mengambil banyak foto untuknya.

foto: TvN
foto: TvN

Nenek Okdong yang menunggu di kafe menelpon Jongwu tapi nggak dijawab. Sementara itu Dongsuk berusaha sekuat tenaga untuk sampai di danau Baeknongdam sambil mengingat kenangannya bersama ibunya.

Dongsuk hampir sampai tapi malah ada larangan mendaki karena cuaca sedang buruk. Ia lalu membuat video pemandangan di sana lalu turun. Ibunya sampai ketiduran saat menunggu. Dongsuk membangunkannya dan mengajaknya pulang. Di jalan ia menunjukkan video yang ia ambil tadi dan ibu nampak sangat senang.

foto: TvN
foto: TvN
foto: TvN

Setelah semuanya, Dongsuk mengantar ibunya pulang. Mendadak ia mengajak ibunya untuk datang ke rumahnya. Setelah sampai ternyata di sana ada Sun Ah dan Yeol. Katanya Yeol ingin melihat kuda. Dan sementara Dongsuk bicara dengan Yeol, nenek Okdong bicara dengan Sun Ah. Nenek Okdong nggak bicara banyak. Hanya menatap Sun Ah sambil tersenyum.

Setelahnya Dongsuk mengantar ibunya pulang. Sebelum pergi ia sempat melihat fot-foto ayah dan kakaknya. Nenek Okdong bilang mereka sudah berada di tempat yang baik. Mereka nggak pernah datang ke mimpinya karena tempatnya sangat bagus. Dongsuk ingin menemani ibunya tapi nenek Okdong melarang dan menyuruhnya untuk mendatangi Sun Ah dan anaknya.

Dongsuk menjanjikan akan datang lagi besok dan minta dibuatkan sup doenjang. Buatannya sangat enak. Ia lalu menutup pintu dan pergi. Nenek Okdong membukanya lagi lalu tidur.

foto: TvN

Paginya nenek Okdong beneran memasak Doenjang untuk Dongsuk. Ia juga masih sempat memberi makan anjing dan kucing. Dongsuk datang setelahnya. Makanannya sudah siap di dekat ibunya. Ia makan sesuap dan memanggil ibunya. Karena nggak menyahut, ia pun memeriksanya. Ternyata ibunya sudah meninggal. Ia lalu nelpon nenek Chunhui dan Sun Ah. Setelahnya ia menghampirii ibunya dan memeluknya. Ia menangis dan menyadari kalo selama ini ia bukan membenci ibunya tapi rindu untuk memeluknya dan menangis sepuasnya seperti sekarang.

Jeongjun, Hosik dan In Gwon yang mendengarnya langsung berlari ke rumah nenek Okdong. Eunhui dan Yeong Ok nangis saat dengar beritanya.

foto: TvN

1 bulan kemudian

Dongsuk berkedara. Ada fotonya dan Sun Ah sama kuda. Ia dan nenek Chunhui berlatih untuk kompetisi. Saat berjualan di pasar, mendadak Miran datang ke nenek Chunhui.

In Gwon nggak sabar untuk latihan buat kompetisi tapi sundae nya masih banyak.

Hansu mendatangi Dongsuk dan mengikuti gayanya saat berjualan. Dia datang karena In Gwon, Hosik, Eunhui, Myeongbo dan Miran terus memintanya datang.

foto: TvN
foto: TvN

Hari kompetisi akhirnya tiba. Semuanya berjuang sekuat tenaga untuk menang. Sun Ah juga datang untuk Dongsuk. Nenek Chunhui menanyakan apa Sun Ah juga suka sama Dongsuk apa hanya Dongsuk saja yang suka? Dongsuk bilang akan menyapanya nanti. Nenek Chunhui nggak sabar dan pingin sekarang aja. Yeong Ok ngasih seragam juga ke Sun Ah dan mengajaknya ikut bermain.

Pertandingan kembali berlanjut. Tinggal permainan terakhir yaitu berjalan dengan satu kaki dan menjatuhkan lawan. Seru banget. Mereka maju bersama-sama dan berhasil menguasai pertandingan.

Ada satu hal yang nggak seharusnya kita lupakan. Kita nggak lahir ke dunia untuk menderita atau menyerah. Kita lahir untuk bahagia. Semuanya, berbahagialah.

T A M A T

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like