Tentangsinopsis.com – Sinopsis Our Blues Episode 19, Cara menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. BACA EPISODE SEBELUMNYA HERE.
Mereka ketinggalan kapal gegara kelamaan mampir. Dongsuk turun dan nyuruh mereka untuk ikut dengannya karena nenek Chunhui bilang mau sarapan sambil minum kopi. Ia ngasih uang ke mereka dan nyuruh mereka untuk makan di sana sedang ia mau makan gimbab.
Nenek Okdong malah mengikuti Dongsuk karena ingin makan gimbab juga. Dongsuk melarang karena orang sakit kanker nggak boleh makan gimbab. Akhirnya Dongsuk ikut mereka makan Gukbap.
Ookdong dan Dongsuk 2
Jeongjun bersiap-siap. Ih ngaca mulu. Ia mengambil mantelnya lalu keluar. Yeong Ok sudah menunggu di luar. Ia memakai baju rapi dan tampak sangat cantik. Ia memberikan bawannya ke Jeongjun. Ia bisa menyerahkannya ke orang tuanya. Ia nggak ingin pergi. Jeongjun menurut. Dan karena mereka ssudah memakai baju yang bagus sayang kalo nggak ngapa-ngapain. Ia mengajak Yeong Ok untuk menonton film atau jalan-jalan ke kota.
Yeong Ok memilih menonton film. Setelah di mobil, ia nyuruh Jeongjun untuk nelpon orang tuanya kalo mereka nggak jadi datang. Jeongjun nggak mau padahal Yeong Ok sudah bilang kalo itu untuk tata krama. Jeongjun malah mengungkit kalo Yeong Ok sendiri yang bilang akan datang. Yeong Ok menyalahkan Jeongjun yang terus memintanya. Pun ia mengatakannya saat sedang minum.
Jeongjun mengalah dan mengakui kalo dia yang salah. Dia yang jahat. Yeong Ok menebak kalo sekarang Jeongjun sedang sangat kesal padanya. Jeongjun jujur mengiyakan, sedikit. Yeong Ok menanyakan kalo Jeongjun sudah menceritakan tentang Yeonghui dan orang tuanya. Ia menayakan reaksi mereka. Karena Jeongjun nggak menjawab jadinya Yeong Ok pikir kalo mereka nggak menyukainya.
Jeongjun menenangkan kalo meski mereka nggak menyukainya, perasaannya nggak akan berubah. Ia memintanya untuk menahan sebanyak 3 kali. Ia yakin kalo bertemu langsung mereka akan menyukainya. Akhirnya Yeong Ok mau pergi. Tapi ia ingin mereka naik mobilnya. Agar nanti kalo orang tuanya nggak menyukainya, ia akan langsung pergi. Jeongjun menurutinya. Tapi ia yang akan menyetir.
Selama di jalan Yeong Ok sangat gugup. Jeongjun mengajarinya untuk mengatur nafas agar bisa sedikit relaks. Akhirnya mereka sampai. Ayah dan ibu Jeongjun sedang berkebun. Jeongjun dan Yeong Ok turun dari mobil. Respon ayah dan ibu Jeongjun biasa aja saat Jeongjun menunjukkan Yeong Ok pada mereka. Yeong Ok menahan diri melihat mereka nggak tersenyum saat melihatnya.
Jeongjun mengajak mereka makan. Saat membersihkan lantai, Kijun ngasih tahu kakaknya kalo ayah mereka nggak menyukai Yeong Ok dan ibu sangat nggak menyukainya. Yeong Ok sendiri menemani ibu di dapur. Ia mau membantu tapi ibu malah mengabaikannya dan manggil Jeongjun. Yeong Ok menunjukkan ke Jeongjun kalo ia sudah menahan sebanyak dua kali.
Di meja makan ayah dan ibu masih pada diam. Kijun nyuruh mereka untuk mengatakan sesuatu secara mereka yang nyuruh Yeong Ok untuk datang. Kalo nanti ia mengajak Byulyi ke rumah ia nggak mau mereka seperti itu. Jeongjun mau ikut ngomong juga tapi Yeong Ok menggenggam tangannya dan melarangnya untuk ngomong.
Mendadak ibu ngasih paha ayam ke Yeong Ok. Ia merasa sedih dengan hidup Yeong Ok yang sudah nggak punya orang tua dan harus bekerja keras merawat kakak yang difabel. Ibu sampai nangis. Kijun melarangnya untuk nangis di meja makan. Ayah juga menunjukkan perhatiannya ke Yeong Ok dengan menyuruhnya untuk bilang padanya kalo Jeongjun bersikap nggak baik padanya.
Diam-diam Jeongjun menggenggam tangan Yeong Ok untuk menggambarkan kebahagiaannya.
Di atas kapal, Dongsuk menanyakan apa yang mau ibunya lakukan. Ia akan mengabulkannya. Nenek Okdong bilang ingin pergi ke Madanng-ri, ujung dari Mokpo. Dongsuk menjanjikan akan membawanya ke sana setelah dari tempat Jongchul. Ia meminta ibunya untuk menantikan apa yang ingin ia katakan setelah mereka dari Madang-ri nanti..
Mereka sudah sampai. Di mobil Dongsuuk memberikan susu ke nenek Chunhui dan ibunya. Ia juga ngasih lap ke nenek Okdong karena susunya tumpah di mulutnya. Nenek Chunhui pikir Dongsuk jadi baik karena tahu kalo nenek Okdong sedang sakit.
Dongsuk mengantar mereka ke rumah sakit. Selama mereka menengok Mansu, nenek Chunhui nyuruh Dongsuk untuk menyerahkan barang bawaan nenek Chunhui e satpam di tempat Mansu tinggal.
Nenek Chunhui langsung dipeluk sama Eun Gi begitu datang. Haseon lalu mengantar mereka ke kamar rawat Mansu. Mansu menunjukkan kalo ia bisa menggerakkan jari kakinya, lehernya dan juga nggak ada masalah dengan tulang belakangnya. Nenek Okdong berharap Mansu segera baikan agar bisa makan tteok di pemakamannya. Nenek Chunhui menegur nenek Okdong agar jangan ngomong yang enggak-enggak.
Nenek Chunhui nemenin nenek Okdong yang muntah-muntah di toilet. Setelahnya nenek Okdong memberikan sejumlah uang untuk dikasih ke Mansu atau Eun Gi. Nenek Chunhui menolak tapi nenek Okdong memaksa. Kalo enggak buat nenek Chunhui aja. Nenek Chunhui nangis. Ia juga akan menyusulnya nanti. Nenek Okdong bolehin setelah Mansu sudah berjalan lama dan Eun Gi sudah sekolah.
Nenek Chunhui mengantar nenek Okdong ke Dongsuk yang sudah mengantar di depan. Setelah jalan nenek Okdong nyuruh Dongsuk membeli alkohol untuk upacara peringatan. Ia lalu menanyakan alamatnya Jongwu dan nenek Okdong menyebutkannya secara lengkap.
Setelah turun dari mobil, Dongsuk marah-marah karena Jongwu nggak pernah mengunjungi ibunya sedang Jongchul hanya datang sesekali. Padahal ibunya sudah merawat ayah dan ibunya selama belasan tahun.
Akhirnya mereka sampai. Dongsuk mau langsung pergi setelah mengantar tapi nggak jadi dan balik lagi setelah tahu kalo mereka salah rumah. Ternyata merea salah rumah. Jongwu suah pindah dari setahun yang lalu. Keduanya pun pergi ke alamat yang ditunjukkan. Dongsuk menyesalkan Jongwu yang nggak memberitahu kalo sudah pindah rumah. Setelah mengantar ibu, Dongsuk langsung pergi. Ia nyuruh ibunya menemuinya di parkiran setelah selesai. Sambil jalan Dongsuk mendengar istrinya Jongwu mengeluhkan ibunya yang nggak nelpon dulu sebelum datang. Lah padahal kan yang lebih muda yang harusnya nelpon.
Di parkiran Dongsuk berpapasan sama Jongwu. Ia teringat saat dipukuli dulu dan berbalik mengikutinya untuk mennghadiri upacara peringatan kematian ayahnya. Di dalam lift keduanya membicarakan kehidupan mereka dan saling meremehkan hidup masing-masing.
Acara dimulai setelah para wanita menyiapkan makanan. Jongchul nggak bisa datang karena ada urusan. Yang hadir hanya istrinya. Setelah Jongwu dan istrinya juga istri Jongchul memberi hormat, Dongsuk diminta untuk memberi penghormatan juga tapi Jongwu malah melarang dan nyuruh mereka untuk langsung makan.
Saat sedang makan, istri Jongchul yang berniat untuk mencairkan suasana memberitahu kalo Jongchul banyak cerita tentang Dongsuk. Dongsuk seketika jadi emosi. Ia menanyakan apa yang Jingchul ceritakan? Kalo ia sering dipukuli?
Jongwu juga jadi emosi. Ia melempar makanan ke Dongsuk dan menyalahkannya atas kematian ayahnya. Dongsuk mencui uang dan perhiasan sampai ayahnya nggak bisa bergerak dan akhirnya meninggal. Dongsuk memperkirakan kalo itu nggak lebih dari 20 juta. Dan itu adalah ganti rugi karena selama ini mereka selalu memukulinya.
Ibu juga jadi terbawa emosi. Ia menanyakan apa salahnya anaknya? Ayah mereka meninggal karena terlalu banyak minum. Jongwu menjual kapal dan tanah. Ia juga mengambil semua uang ganti rugi saat rumah mereka dijadikan jalan. Meski begitu mereka juga nggak hadir di acara kematian aya hmereka. Ia merawat ibu mereka selama 15 tahun dan merawat ayah mereka selama lebih dari 10 tahun. Bakan sampai mengganti popoknya. Ibu meminta Jongwu untuk memberinya ganti rugi maka ia akan mengganti apa yang Dongsuk ambil.
Dongsuk dan istrinya Jongchul menyudahi dan menarik ibu keluar. Setelah turun dari lift, Dongsuk kembali lagi sedang ibu diantar sama istrinta Jongchul ke mobil. Di sana Dongsuk meminta maaf dan mengambil tas. Ia meminta kelonggaran dari mereka karena ini adalah terakhir kalinya mereka ketemu. Ibunya mengidap kanker dan hidupnya nggak lama lagi, jadi dia nggak takut apapun sekarang.
Saat dalam perjalanan pulang, nenek Okdong yang tadinya tidur mendadak terbangun karena batuk. Ia juga ingin muntah. Dongsuk pun menghentikan mobilnya dan mereka pun turun. Ia bahkan juga menepuk-nepuk punggung nenek Okdong dengan penuh kasih sayang. Ia mengajaknya untuk ke rumah sakit untuk diinfus tapi nenek Okdong nggak mau.
Mereka menginap di penginapan. Dongsuk nyuruh ibunya untuk mandi dulu sementara ia menyiapkan tempat tidur. Sempat khawatir saat nenek Okdong nggak menjawab saat dipanggil. Dongsuk akan tidur di mobil dan sebelum keluar ia menuntut ibunya untuk meminta maaf padanya. Ia nuntut agar nenek Okdong merasa bersalah padanya, kasihan padanya. Nenek Okdong merasa kalo Dongsuk nggak perlu untuk dikasihani. Dongsuk kesal mendengarnya dan menutup pintu sedikit keras.
Malam itu nenek Okdong nggak bisa tidur. Ia melongok melihat Dongsuk yang tidur di mobil.
Paginya mereka menemui Jongchul. Jongchul yang sudah mendengar tentang sakit yang diderita nenek Okdong mengaku ikut sedih. Ia minta pada Dongsuk agar mengabarinya nanti kalo nenek Okdong meninggal. Dongsuk menekankan yang ia katakan sebelumnya kalo ia ingin megakhiri hubungan mereka, jadi ia nggak akan mengabari mereka. Jongchul mengatakan kalo saat itu mereka masih sangat muda dan sama-sama kesulitan.
Setelahnya mereka mencari letak Madang-ri. Ternyata Madang-ri adalah kampung halaman nenek Okdong. Dongsuk sampai mendatangi agen perumahan. Tapi katanya Madang-ri sudah nggak ada. Sudah berganti menjadi waduk. Meski begitu, nenek Okdong tetap ingin ke sana.
Sebelumnya Dongsik ingin makan dulu. Nenek Okdong pingin makan makanan kesukaan Dongsuk, doenjang. Dongsuk nggak bolehin tapi nenek Okdong malah pingin makan jjajangmyeon. Dongsuk sebenarnya kesal tapi ia membiarkan. Pun nggak makan itu juga akan mati.
Sambil menunggu Dongsuk dapat meja, nenek Okdong main sama anjing di jalan. Domgsuk sedikit kesal. Kalo sama anjing aja bisa tersenyum. Kalo sama dia enggak.
Akhirnya mereka dapat tempat. Pelayanya nganterin pesenan untuk meja sebelah padahal Dongsuk yang memesan lebih dulu. Pelayannya nggak minta maaf dan saat mengantarkan pesanan, ia meletakkannya dengan kasar. Dongsuk marah banget. Ia menumpahkan mangkuk jjajangmyeon itu, membayarnya lalu pergi. Nenek Okdong meminta maaf sebelum pergi dan dimarahin juga sama Dongsuk.
Dongsuk mau makan di tempat lain tapi nenek Okdong malah naik mobil. Akhirnya Dongsuk juga nggak jadi makan dan naik ke mobil. Mereka akan ke Madang-ri. Dongsuk akan mengikuti semua yang ia inginkan dan setelah itu gilirannya.
Bersambung…