Tentangsinopsis.com – Sinopsis Our Blues Episode 18, Cara menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. BACA EPISODE SEBELUMNYA HERE.
Dongsuk berbelanja pakaian untuk dijual. Setelahnya ia lalu makan dan menginap di penginapan. Ia mencuci pakaian di sana lalu mengeringkannya dengan pengering rambut. Sambil mengelap sepatu ia mengirim pesan ke Sun Ah, bertanya apa yang ia pikirkan saat mendadak ia muncul di hadapannya. Kaget apa senang? Sun Ah menjawab senang. Dongsuk lalu memasang alarm ponselnya pada pukul 5.
Nenek Okdong lalu nelpon tapi nggak dijawab.
Eunhui datang dan membawakan makanan untuk nenek Okdong. Ia mau menutup pintu tapi nenek Okdong nggak bolehin. Ia sedang mengemas selimut dan memberikan selimut yang dikasih In Gwon tahun lalu tapi Eunhui nggak mau.
Mendengar kalo nenek Okdong nelpon Dongsuk untuk mengajaknya ke Mokpo untuk upacara peringatan kematian ayahnya Dongwu, membuat Eunhui kesal. Eunhui melihat kalo nenek Okdong nggak memakan makanannya dan keluar untuk menghangatkan sup yang dibawanya. Setelah Eunhui pergi, nenek Okdong malah membuka pintunya kembali. Kayaknya dia berharap bisa melihat Dongsuk.
Dongsuk sendiri bersiap untuk tidur. Eunhui nelpon dan memarahinya karena nggak menjawab telpon dari ibunya. Ia menyuruhnya untuk segera datang karena ibunya terkena kanker stadium akhir. Dongsuk seakan nggak peduli. Eunhui lalu memberitahu kalo dokter sudah lepas tangan dan ibunya juga sudah menyerah. Ia kembali menyuruh Dongsuk untuk datang. Jangan sampai menyesal nantinya.
Dongsuk nggak bilang apa-apa dan kembali tidur.
Dongsuk dan Okdong 1
Dongsuk datang ke kantor Sun Ah dan berniat untuk memberinya kejutan. Mendadak Yeol datang bersama ayahnya. Mereka tampak baik-baik saja nggak seperti yang Dongsuk lihat terakhir kali. Ingat Sun Ah nggak menyingkirkan foto Taehun saat mereka putus dulu karena berharap bisa balikan lagi.
Akhirnya Dongsuk pergi dari sana sambil menyalakan klakson. Sun Ah sempat melihat mobilnya tapi nggak melakukan apa-apa.
Dongsuk kembali ke Jeju. Di atas kapal dia ditelpon sama Eunhui tapi ia mengabaikannya. Habis itu Sun Ah nelpon. Dongsuk malah mematikan ponselnya. Sun Ah yang menmani Yeol tidur di rumahnya hanya bisa menatap foto Dongsuk yang sedang berkuda saat itu.
Dongsuk sedang masak mie menggunakan kompor portabel. In Gwon, Hosik dan nenek Chunhui yang masih nggak peduli dengan ibunya padahal sudah tahu kalo ibunya terkena kanker dan akan segera meninggal.
Setelah itu Sun Ah juga mengirim pesan, menyesalkan karena Dongsuk pergi begitu saja dan nggak menjawab saat ia menelpon. Dongsuk nggak menjawab semuanya dan lanjut makan. Lah mie nya malah tumpah dan kuah panasnya mengenai kakinya. Dih panas pasti itu…
Jeongjun sedang membajak sawah. Nenek Okdong dibantu sama nenek Chungui, Eunhui, Yeong Ok, Byulyi dan Dalyi memasak untuk dibawa ke acara peringatan kematian ayahnya Dongchul. Nenek Okdong mendadak ingin melihat video Eun Gi lagi.
Ayahnya Eun Gi sudah sadar. Eun Gi menunjukkan kalo ia benar. Ayahnya bangun. Mansu menanyakan beberapa hal dan nyuruh Eun Gi menyampaikannya ke neneknya. Dia juga nyuruh Eun Gi bernyanyi. Nenek Okdong sangat senang melihat video itu sampai menontonnya berkali-kali. Ia merasa kalo nenek Chunhui sangat baik sampai diberkati seperti itu.
Dongsuk yang mau pergi dihadang sama In Gwon dan Hosik dan diminta untuk ikut dengan mereka. Merea bicara di kafenya Eunhui. Eunhui menyuruh Dongsuk untuk minum tapi Dongsuk nggak mau karena ia harus menyetir. Jeongjun sudah bilang akan menyetir untuknya tapi Dongsuk tetap nggak mau.
Eunhui memberitahu kalo ia sibuk tapi tetap menawarkan untuk mengantar nenek Okdong ke Mokpo tapi nenel Okdong menolak. Karena itulah ia meminta Dongsuk untuk mengantarkannya ke sana. Dongsuk menolak.
Hosik mengaku tahu kalo Dongsuk merasa marah. Lah In Gwon malah jadi emosi. Kenapa harus marah? Harusnya dia sedih atau khawatir. Dongsuk ngomongnya malah makin ngeselin sehingga membuat In Gwon kesal sampai mau mengajaknya berkelahi. Eunhui lalu memberitahunya kalo ibunya sudah nggak bisa makan dan batuk darah. Ia ahu perasaan Dongsuk. Ibunya menikah lagi saat temannya Dongyi, kakaknya Dongsuk belum lama meninggal. Ia meminta agar Dongsuk mengalah kali ini saja. Akhiri hubungan buruk mereka dan berbaikan lah agar ibunya bisa meninggal dengan tenang. Saat meninggal nanti mereka akan membantu mengadakan pemakamannya.
Jeongjun jadi ikut kesal dan akhirnya minum juga. Dongsuk nggak mau mengalah, nggak akan pernah. In Gwon sana Hosik mengaku tahu perasaannya gimana. Dongsuk memotong dan membantah kalo mereka nggak tahu. Mereka nggak tahu rasanya ibu mereka menikah dengan ayah dari teman mereka, masuk kamar dan melakukannya. Mereka nggak tahu. Karena itulah ia nggak juga menikah hingga sekarang. Ia takut wanita yang ia nikahi akan seperti ibunya. Mereka nggak bisa memahaminya. Mereka nggak tahu apa yang ibunya lakukan padanya.
Sedetik Dongsuk ingat kejadian itu. Ibunya menamparnya beberapa kali di ladang. Ia lalu bangkit dan pergi dari sana. Jeongjun ikut bangkit dan menyusul Dongsuk.
Yeong Ok menghampiri mereka dan meminta mereka untuk berhenti. Mungkin ada hal yang mereka nggak tahu. In Gwon berpikiran sama. Lah dia malah ngomongin soal perwakilan untuk kompetisi bulan depan.
Jeongjun menyetir untuk Dongsuk. Mereka melewati pantai dan berhenti sebentar. Dongsuk nggak ngerti apa yang ia rasakan sekarang. Ibu yang selama ini ia beni terkena kanker. Ia nggak tahu ia sedih apa marah.
Jeongjun mengantar Dongsuk sampai rumahnya Sun Ah lalu pergi. Dongsuk menyalakan lampu dan mengambil minum. Sun Ah nelpon. Ia lega akhirnya Dongsuk menjawab telponnya. Ia nggak tahu harus ngapain kalo Dongsuk nggak menjawabnya. Dongsuk cerita tentang ibunya yang sakit kanker. Anehnya ia nggak merasakan apapun. Teman-temannya menyuruhnya untuk melakukan permintaan terakhir ibunya yaitu pergi ke Mokpo untuk menghadiri peringatan upacara kematian ayahnya Jongwu dan Jongchul, kalo enggak ia akan durhaka. ,,,
Dongsuk mengaku nggak mau. Ia menceritakan kalo ayah dan adiknya meninggal di laut. Setelah iu ibunya mengajaknya untuk tinggal sama keluarga Jongwu dan Jongchul. Ia melarangnya untuk memanggil ibunya dengan panggilan ibu dan menyuruhnya untuk memanggilnya bibi. Ibunya menyuruhnya untuk memanggil ibunya Jongwu dan Jongchul dengan panggilan ibu. Ia menolak karena itu bukan ibunya. Tapi ibunya lalu menamparnya sampai 20 kali sampai bibirnya berdarah.
Setelah tinggal bersama mereka, ia mengambil sejumlah uang dan emas sebagai ganti rugi karena selalu dipukuli dan mengajak ibunya pergi ke Seoul. Tapi apa yang ibunya lakukan? Ibunya malah menyebutnya pencuri.
Dongsuk mengambil minuman di mobilnya dan bertanya apa Sun Ah merasa bersalah pada Yeol? Sun Ah membenarkan karena Yeol terluka karena keputusan orang dewasa. Dongsuk kembali berbicara tentang ibunya yang sama sekali nggak merasa bersalah padanya. Malah dengan sangat percaya diri memerintahnya untuk mengantarnya ke Mokpo. Ia bertanya pada Sun Ah apa yang sebaiknya ia lakukan?
Sun Ah menyerahkan semuanya pada Dongsuk sendiri. Kalo semua terserah pada Dongsuk, ia berpikir kalo ia ngak akan diam seperti sekarang. Ia akan bertaya pada ibunya kenapa melakukan itu padanya? Kenapa ia hanya diam saat melihat ia dipukuli sama Jongwu dan Jongchul seakan ia adalah anak yang pantaas dipukuli. Sun Ah merasa kalo itu bukan sesuatu yang buruk. Selagi ia masih punya kesempatan maka tanyakanlah. Kalo ia punya kesempatan ia juga akan bertanya pada ayahnya. Kenapa melakukan hal seperti itu di depan putrinya.
Dongsuk bertanya apa Sun Ah pacaran sama ayahnya Yeol? Sun Ah membantah. Taehun hanya datang untuk mengantar Yeol. Seperti yang Dongsuk lihat waktu itu. Ia nggak punya perasaan itu padanya. Perasaan itu untuk Dongsuk sekarang. Dongsuk sedikit tersenyum dan menagih Sun Ah untuk mengunjunginya. Sun Ah mengaku ingin menemuinya tapi ibunya akan datang. Jadi ia akan mengambil cuti minggu depan. Dongsuk bertanya apa Sun Ah akan menginap?
Sun Ah mengiyakan. Dongsuk memintanya datang. Tapi saat Sun Ah menanyakan ibunya, Dongsuk menyudahi dan menyuruhnya tidur.
Dongsuk lalu melanjutkan pekerjaannya. Teringat saat ia memanggil ibunya sambil nangis dan mengajaknya untuk pulang. Ia akan bekerja di daratan dan akan mencari uang yang banyak agar mereka bisa tinggal bersama lagi. Ibu mengabaikannya dan tetap berjalan sampai akhirnya makin jauh. Dongsuk pun memutuskan untuk menemui ibunya dan menanyakan semuanya.
Di pasar nenek Okdong beli kopi dari Byulyi untuk Dongsuk. Dongsuk dipanggil sama nenek Chunhui dan meminum kopi itu di depan ibunya lalu pergi begitu saja.
Mereka ketemu lagi saat makan di tempatnya In Gwon. Sekarang Hyun bekerja di sana. Dongsuk bertanya tentang Hyun yang berhenti sekolah. Ia akan ikut ujian GED. Dongsuk bertanya kapan Yongju melahirkan? Bulan depan. In Gwon menyombongkan Hyun yang baik pada istrinya. Ia juga berbakti pada orang tuanya dan membantunya.
Dongsuk menatap Eunhui dan Hosik yang juga makan di sana. Ia mengeluhkan mereka yang nggak menyapanya. Eunhui mengungkit kalo mereka nggak terlalu dekat. Dongsuk lalu bertanya kapan acaranya? Yag jawab malah nenek Chunhui, besok. Dongsuk pikir mereka harus naik pesawat besok siang.
Nenek Okdong bertanya kalo Dongsuk mau mengantarnya. Hosik pikir itu sudah jelas. Ia bertanya karena mau mengantar. In Gwon senang karena akhirnya nenek Okdong bisa naik pesawat. Nenek Okdong maunya naik kapal. Mereka bisa berangkat setelah subuh. Semuanya senang. Dongsuk menyudahi makannya dan membayar untuk semuanya.
Eunhui mengikuti Dongsuk dan mengaku bangga padanya. Nenek Okdong juga merasa senang sampai minta tambah kuah.
Hyun dapat pesan dan langsung panik lalu pergi. Katanya Yongju dibawa ke rumah sakit dari sekolah. Hosik jadi ikut panik karena harusnya persalinannya bulan depan.
Hyun, In Gwon dan Hosik langsung ke rumah sakit. Eunhui datang dan melihat In Gwon sama Hosik ada di luar dan bertanya ada apa? Keduanya malah nangis. Katanya Yongju kesakitan dan mengalami kontraksi selama 2 jam. Setelah tahu kalo nggak terjadi apa-apa sama Yongju, Eunhui merasa lega. Padahal kakinya sangat lemas tadi. Sampai nggak kuat berdiri.
Hyun dengan setia menemani Yongju dan menggenggam tangannya. Ia yang nggak tega melihat Yongju seperti itu menyarankan agar sebaiknya Yongju melakukan bedah caesar saja tapi Yongju menolak. Perawat datang dan memeriksa Yongju. Katanya bayinya akan segera lahir. Yongju pun dipindahkan ke ruang bersalin.
Hyun dan para orang tua mengantarnya menuju ke sana. Dan yang dibolehkan masuk hanya walinya saja. Hosik yang juga ingin masuk ditarik sama In Gwon dan Eunhui.
Nenek Okdong nggak bisa tidur. Senang banget kayaknya mau pergi sama Dongsuk. Dongsuk datang di waktu yang sudah dijanjikan. Nenek Okdong malah sibuk membersihkan toilet. Sambil nunggu dia selesai, ia nyuruh Dongsuk untuk membuang barang-barang yang sudah ia kemasi. Buang di belakag rumah karena kalo di depan nanti Eunhui akan tahu. Dongsuk memberitahu kalo urusan barang-barang nanti akan diurus sama yang masih hidup. Bisa juga dikasih ke nenek Chunhui. Nenek Okdong nggak mau kesialannya menular.
Dongsuk kesal tapi ia melakukannya juga. Ia sempat melihat foto-foto masa lalu (kayaknya) di dinding. Setelah selesai ia lalu ke mobil. Nenek Okdong masih sibuk di sepan rumah. Setelah selesai ia nyuruh Dongsuk untuk mengambil makanan di depan rumah. Itu kesukaan Jongchul. Setelah diambil, Dongsuk pun meletakkannya di dekat ibunya. Katanya nggak boleh ditaruh di situ soalnya nenek Chunhui akan ikut. Dia mau menjenguk Mansu. Dongsuk turun dan memindahkannya di belakang.
Setelah naik giliran nenek Okdong nyuruh dia untuk menutup pintu mobil soalnya dia nggak punya tenaga.
Setelah nenek Chunhui naik, mereka masih harus membawa beberapa kotak ikan. Dongsuk disuruh bawain beberapa kotak dari tempat Eunhui. Sampai bolak-balik. Setelahnya ia pun mengebut biar nggak ketinggalan kapal. Dan setelah sampai di sana, kapalnya dah nggak ada. Nenek Chunhui ngajakin minum kopi dulu sambil menyarap.
Bersambung…