Tentangsinopsis.com – Sinopsis Oh! Master (Oh My Ladylord) Episode 2 Part 1, Lihat bagian recap lengkapnya di tulisan yang ini. Langsung saja nih untuk yang ingin baca Episode Sebelumnya ada di sini.
Keduanya bicara berdua setelah insiden kamar mandi. Joo In menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Ia bahkan menunjukkan surat jual belinya pada Bi Soo tapi Bi Soo malah beranggapan kalo Joo In menipu ibunya dan berniat mencuri rumahnya. Ia menawarkan untuk membeli kembali rumahnya 3 kali lipat.
Joo In nggak tertarik. Ia bahkan mengancam akan memberitahu wartawan kalo Bi Soo sudah menerobos masuk properti pribadi dan juga menguntit. Bi Soo menyudahi. Ia akan pergi. Joo In meminta kunci yanh Bi Soo gunakan untuk masuk tadi. Bi Soo menjatuhkannya di meja lalu pergi.
Bi Soo lalu menemui ibu dan mengeluhkan ia yang menjual rumahnya tanpa bilang-bilang padanya. Ibu memintanya untuk pulang dan tinggal dengannya. Bi Soo mengaku nggak bisa tinggal dengan siapa pun di tempat yang sama lagi. Ibu pikir itu karena ayah. Bi Soo nggak mau membahasnya dan pamit. Ibu masih yakin kalo Bi Soo akan pulang secara dia sudah nggak punya rumah lagi. Bi Soo mencoba sabar. Ia nyuruh ibu untuk melakukan hobinya kalo dia punya banyak waktu dan uang. Jangan terobsesi sama putranya yang sudah dewasa.
Joo In bersama Presdir Kim sedang membicarakan pekerjaan sehubungan dengan tawaran Han Bi Soo
Bi Soo sendiri sedang bersama Dae Young. Putus asa karena dia nggak punya rumah sekarang. Ibunya menjualnya tanpa ngasih tahu. Tapi dia nggak akan pulang ke rumah. Dae Young menenangkan kalo ia akan mencarikan rumah untuk Bi Soo. Mereka lalu membicarakan tentang Joo In yang juga belum ngasih kabar apa dia mau menerima tawaran bermain dalam dramanya apa enggak. Belum lagi masalah komentar buruk tentang Bi Soo. Dae Young berencana untuk menemui agensi Joo In lagi tapi Bi Soo melarang. Dia yang akan menemuinya.
Joo In puas banget. Berasa membalas dendam pada Bi Soo. Ia menganggap samsak berdiri sebagai Bi Soo dan meninjunya beberapa kali.
Bi Soo datang ke rumahnya dan mengeluhkan ia yang nggak juga memberi kabar padahal mereka sudah menawarinya peran utama di drama yang sangat ia dambakan. Joo In mengaku sudah memikirkannya. Awalnya ia memuji karya Bi Soo. Dikiranya Yoo In akan menerimanya tapi ternyata malah menolak. Bi Soo berpikir kalo Joo In ingin membalas dendam padanya
Joo In sesumbar kalo dia aktris top. Ada banyak studio yang ingin menawarkan produk padanya. Kenapa ia harus membintangi drama yang akan dibatalkan? Ia lalu meminta Bi Soo untuk meninggalakb rumahnya. Bi Soo seperti mau marah. Lah tahunya malah mau minta maaf atas sikapnya dulu.
Joo In dapat telpon dari panti jompo. Ibu mengamuk pingin pulang. Joo In syok. Ia menyudahi pembicaraannya dengan Bi Soo karena harus menemui ibunya. Ia yang panik mengambil kunci mobil tapi malah menjatuhkannya. Bi Soo mengambilkannya dan menawarkan untuk mengantarnya. Dimana tempatnya?
Dalam perjalanan Joo In hanya diam dan terus melihat ke luar seakan nggak mau menampakkan wajah sedihnya pada Bi Soo.
Akhirnya mereka sampai. Joo In langsung turun dari mobil. Ia meluk ibu yang mengamuk bilang semua orang jahat karena melarangnya untuk ketemu sama putrinya sendiri. Joo In membantah. Mereka orang baik. Ia menawarkan untuk mengantar ibu ke kamar lalu membacakan novel ayah.
Dengar nama ayah malah membuat ibu jadi makin histeris. Dia malah mau nyari ayah. Joo In tetap memeluknya. Perawat mendekat dan menyuntik ibu. Nggak seberapa lama ibu tertidur. Bi Soo yang melihatnya seperti prihatin.
Joo In lalu bicara sama dokter ibu. Gejala sundowningnya makin memburuk. Sebelumnya, dia terus berjalan-jalan. Dan kesulitan tidur. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkannya. Itu bergantung kepada pasiennya. Itu bisa disebabkan oleh kelelahan. Bisa juga faktor psikologis atau perubahan lingkungan. Mereka akan melakukan tes secepat mungkin dan mereka bisa bicara setelah hasilnya keluar. Joo In mengiyakan dan berterima kasih. Ia lalu menemui ibu yang sudah tidur di kamarnya.
Bi Soo ternyata masih di sana. Ia pulang setelah melihat Joo In di kamar ibunya. Dalam perjalanan pulang ia memikirkan banyak hal. Jae Hwan mengirim pesan lokasi rumah barunya. Hanok and Boutique.
Bi Soo datang ke rumah itu. Dae Young menelpon dan menanyakan apa yang dikatakan Joo In. Ia menerima atau menolaknya? Bi Soo nggak menjawab dan Dae Young berpikir kalo Joo In menolak. Bi Soo yang lelah minta Dae Young untuk ngasih waktu ke Joo In untuk memutuskannya.
Joo In yang keluar dari kamar ibu ingat sama Bi Soo. Ia keluar untuk mencarinya tapi Bi Soo sudah nggak ada. Ia harap dia pulang dengan selamat. Secara nggak mudah mendapatkan taksi dari sana.
Semalaman Joo In menjaga ibu. Ibu yang bangun duluan membangunkannya. Joo In beralasan kalo ia datang habis syuting karena merindukan ibu. Ibu berpikir kalo ia membuat keributan lagi sampai Joo In yang sibuk datang. Joo In yang tahu kalo ibu nggak mau pulang nggak memaksanya lagi. Ibu bisa pulang kapanpun ibu mau.
Di salon Joo In ketemu sama Ji Yeon. Ia berbasa-basi menanyakan lengannya. Ji Yeon bicara tentang Bi Soo dan tanpa sadar menceritakan yang sebenarnya kalo ia mendorong Bi Soo dan malah terjatuh. Intinya ia jatuh karena ulahnya sendiri. Joo In paham kenapa Bi Soo marah karena Ji Yeon nggak bisa kulakukan adegannya dan minta dirubah. Ji Yeon kesal dengarnya dan mau bangkit. Lah lupa kalo rambutnya diikat. Ketahuan kalo tabiat Ji Yeon emang nggak baik.
Jae Hwan datang ke rumah baru Bi Soo. Dia begadang semalaman menulis di sana. Jae Hwan mengeluhkan Bi Soo yang menolak Joo In segala. Membuatnya nggak punya kerjaan. Ia meminta Bi Soo untuk menelpon Dae Young kalo Joo In nelpon.
Bi Soo langsung menatapnya nggak suka. Jae Hwan mengalihkan membicarakan rumah yang ia dan Dae Young dekor seperti rumah lamanya. Bi Soo bertekad untuk mendapatkan rumahnya kembali.
Bi Soo mulai menulis. Baru bentar dia sudah malas dan rebahan. Nggak ada. Stasiun tv nggak akan menayangkan dramanya kalo pemeran utamanya bukan Oh Joo In. Ia lalu ingat pria yang muncul saat ia mengalami kecelakaan.
Aku di sini untuk menyelamatkan nyawamu.
Bi Soo yang ke rumah sakit nggak sengaja menabrak seseorang yang pakai baju putih. Dan ternyata dia adalah orang yang ia lihat saat mengalami kecelakaan. Orang itu membenarkan dan memuji daya ingat Bi Soo. Katanya Bi Soo akan mati. Ia meminta perpanjangan waktu. Waktunya nggak banyak dan menyuruhnya untuk memikirkan gimana caranya membuatnya berharga. Bi Soo mau marah. Dan saat ia melihat pria itu lagi orangnya mendadak nggak ada.
Bi Soo berkonsultasi dengan dokter nya dan malah dibilang kalo dia berhalusinasi. Bi Soo kekeuh membantahnya dan malah ditanya suara hujan. Bi Soo menjawab tik tik tik. Tapi katanya itu bukan suara hujan tapi suara hujan saat mengenai lantai, atap, pohon, atau payung. Hujan nggak mengeluarkan suara. Dokter memberitahu kalo orang yang selamat dari kecelakaan secara ajaib merasakan efek yang tertinggal. Dokter malah menyinggung tentang drama Bi Soo yang dibatalkan dan rumahnya yang dijual sama ibunya. Semua itu membuat nya stres. Ia memberitahu satu cara untuk mengetahui kalo itu benar.
Sambil jalan pulang Bi Soo mengeluhkan usulan yang diberikan dokter padanya. Masa iya dia disuruh berswafoto sama pria itu. Gimana bisa dia berswafoto sama hantu? Ia lalu mengeluarkan ponselnya dan berswafoto. Mendadak ingat sama apa yang pria itu katakan kalo dia akan mati. Ia mendapat perpanjangan waktu dan menyuruhnya memikirkan untuk membuatnya berharga. Bi Soo mencoba untuk nggak peduli. Toh semua orang juga akan mati.
Ayah dan ibu sedang bicara. Bersama dewan ayah ingin memakai dana pemerintah untuk memperluas kamar pasien VIP. Staf medis menentang ide itu dan malah ingin memperluas Pusat Trauma. Ibu sendiri paham kalo ayah pingin menghasilkan untung lebih banyak, tapi selagi ibu menjadi pimpinan, ia harus mendengarkan keinginan para staf. Ayah sudah menduga kalo ibu akan mengatakannya.
Ibu lalu menyinggung Bi Soo dan minta ayah untuk bicara pada Bi Soo agar dia mau pulang dan tinggal bersama mereka.
Bi Soo membersihkan piringan hitam di tokonya Chang Kyu. Seorang pria masuk sambil makan roti dan rumahnya berjatuhan di lantai. Bi Soo gemas lihatnya. Ia bangkit dan membuang roti pria itu. Pria itu marah pada Bi Soo yang kasar banget sama pelanggan. Bi Soo menunjukkan kalo pria itu bahkan nggak membeli satu piringan hitam pun. Ia bukan pelanggan. Ia mengambil sapu dan menyapu remah roti di lantai dan mengusir pria itu. Kenapa nggak ada yang membiarkannya sendirian?
Joo In bersama Presdir Kim membicarakan tentang Bi Soo dan studionya. Mewakili Bi Soo mereka meminta maaf pada Joo In dan bahkan hampir nangis minta Joo In untuk bergabung sebagai pemeran utama. Joo In mengatakan akan memutuskannya setelah memikirkannya.
Bi Soo membersihkan tangannya menggunakan hand sanitizer. Seorang anak perempuan masuk. Duh ini kan yang di Flower of Evil. Duh lupa namanya siapa. Hmm… Baek Eun Ha. Dia mau piringan hitam Kim Choo-ja buat neneknya. Hari ini ulang tahunnya dan ia mau memberinya hadiah. Ia pun menyodorkan uang 10.000 won miliknya.
Bi Soo mengambil piringan hitam.yamg dimaksud. Ternyata harganya 100.000 won. Eun Ha menghitung nolnya dan membandingkannya dengan uang yang ia miliki. Nolnya banyak banget. Bi Soo berusaha untuk menjelaskan kenapa itu bisa mahal. Anggap saja ada 100 orang yang menginginkan album itu. Tapi album itu hanya ada 10 buah. Itu yang membuatnya mahal.
Eun Ha yang merasa nggak bisa membelinya berniat pulang. Bi Soo mendadak memanggilnya dan menyuruhnya untuk menyanyikan lagu itu sambil menari. Eun Ha beneran melakukannya. Bi Soo lalu menghapus satu nol dan memberikan piringan hitam yang Eun Ha ingin. Dan untuk kurangnya ia mengambil uangnya sendiri. Ia nggak pernah ketemu sama neneknya tapi selamat ulang tahun nek. Seseorang lalu nelpon.
Joo In datang menemui Bi Soo. Dia nggak tahu kalo ada toko piringan hitam di lingkungannya. Ternyata ia sudah lama tinggal di sana bahkan sebelum Bi Soo lahir.
Keduanya lalu duduk bersama. Pertamanya Joo In ingin berterima kasih karena Bi Soo sudah mengantarnya malam itu. Ia ingin berterima kasih tapi Bi Soo malah sudah pergi. Bi Soo nggak masalah. Kebetulan ia ada di sana. Semua orang juga akan melakukannya kalo berada di posisinya. Joo In pikir enggak. Bi Soo bahkan nggak sejauh apa panti jompo itu atau berapa lama pengobatannya. Hanya mengantar dan menunggunya.
Bi Soo mengharapkan Joo In mengatakan hal lainnya. Dan sambil senyum Joo In mengatakan kalo ia akan membintangi “Red Siren”. Tapi setelah menerima naskah episode 3 dan 4. Bi Soo membantah kalo itu keputusan tapi kesepakatan. Joo In memaksa Bi Soo untuk menurutinya secara stasiun tv nggak akan menayangkan dramanya kalo bukan ia yang menjadi pemeran utamanya.
Bi Soo menerima tantangan itu. Lagian ia sudah mempunyai episode 3. Tinggal satu episode lagi. Joo In minta agar naskahnya selesai dalam sepekan. Bi Soo merasa kalo Yoo In sedang memakannya sekarang. Ia setuju. Ia nggak akan mengecewakan penggemar. Bersiaplah untuk bertepuk seperti anjing laut setelah membaca naskahku. Potong lenganku jika naskahnya jelek.
Bi Soo menyampaikan hal itu pada Dae Young. Dae Young senang banget. Mereka hanya harus menyelesaikan episode 4 dalam 3 hari. Bi Soo meralat. 2 hari. Ia akan menyelesaikannya dalam waktu 2 hari. Dae Young nelpon kepala dan mau mengabarkan hal itu juga.
Bi Soo mau mulai nulis. Sebelumnya ia memandangi foto Joo In dulu. Ih malah membayangkan Joo In mau memotong tangannya pakai gergaji. Lah kok dia nggak bisa nulis. Tinggal nulis doang tapi tangannya nggak mau diajak kerjasama. Belum lagi Jae Hwan masuk dan meremehkannya yang belum juga nulis apa-apa. Dia malah bilang kalo dia mandek dan nggak bisa berkarya lagi. Ia bahkan belum nulis judul. Bi Soo kesal dan menendangnya keluar.
Karena nggak juga bisa nulis di rumah akhirnya Bi Soo pindah nulis di kafe. Hadeuh sama aja ternyata. Karena nggak nemu inspirasi ia malah teriak-teriak dan mengganggu pelanggan lain. Jae Hwan pikir mungkin itu karena lingkungan barunya. Sama seperti orang yang sulit tidur saat menempati kamar baru. Bi Soo merasa kalo itu nggak masuk akal. Jae Hwan mencontohkan hal lain. Bi Soo nggak nggak bisa memakai toilet umum. Bi Soo merasa kalo itu masuk akal.
Bersama Jae Hwan, Bi So pun pergi ke rumah Joo In. Joo In membuka pintu dan bingung lihat Bi Soo datang sama asistennya.
Bersambung…
