Drama Korea

My Perfect Stranger Eps 8 Part 2

Tentangsinopsis.com – Sinopsis My Perfect Stranger Episode 8 Part 2 , Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. SEBELUMNYA DISINI.

Hae Joon masuk ke ruangannya, diikuti Yoon Young.

Dia berhenti di depan foto ketiga tersangka kasus pembunuhan Woojung-ri.

Yoon Young : Kukira kau tidak menyembunyikan apa pun lagi, tapi kau menyimpan rahasia terbesar.

Yoon Young berdiri disamping Hae Joon.

Yoon Young : Maksudku, keluargamu ada di sini. Bagaimana kau bisa merahasiakannya sampai sekarang?

Hae Joon : Aku menunggu waktu yang tepat, yaitu sekarang.

Yoon Young : Kalau begitu, Kepala Sekolah Yoon yang kita temui setiap hari…

Yoon Young ternganga menyadari siapa Kepala Sekolah Yoon, pantas saja marga kalian sama.

Hae Joon lantas menatap foto Min Soo dan Bum Ryong.

Hae Joon : Kita harus mengecualikan beberapa orang. Keduanya. Berdasarkan yang kulihat, dia tidak akan bisa mengikat siapa pun dengan jari-jari itu.

Hae Joon ingat insiden Min Soo. Min Soo jatuh ke bawah jembatan. Dia terdorong ke bawah saat dipukuli pakai tas oleh Kyung Ae.

Hae Joon melompat ke bawah dan memeriksa tangan Min Soo. Tangan Min Soo patah.

Hae Joon : Para korban. Kedua korban diikat dengan tali merah saat mereka ditemukan. Selain jarinya, sepertinya dia terluka di mana-mana. Maksudnya, Ko Min Soo.

Hae Joon mencabut foto Min Soo dari jendela.

Yoon Young juga mencabut foto Bum Ryong.

Yoon Young : Yoo Bum Ryong tidak takut dituduh melakukan pembunuhan. Kecuali dia berakting dengan sangat baik. Sepertinya dia juga tidak tahu ada kasus pembunuhan lain.

Tinggallah satu tersangka, Hee Seob!

Yoon Young terdiam menatap foto ayahnya.

Yoon Young : Aku tidak punya alasan. Serta ada Baek Yoo Seob pemilik asli topi biru itu.

Yoon Young langsung menoleh ke Hae Joon saat Hae Joon bilang ada satu orang lagi sekarang.

Hae Joon : Orang yang mengatakan kebohongan terbesar. Ko Mi Sook.

Yoon Young : Ko Mi Sook. Sekarang aku tahu kenapa dia berbohong seperti itu. Dia senang dengan apa yang terjadi kepada Ko Min Soo. Mengingat perbuatannya kepadaku, aku yakin dia juga bukan kakak yang baik bagi adiknya.

Hae Joon lantas menekankan apa yang penting sekarang.

Hae Joon : Yang penting di sini adalah seberapa banyak yang dia tahu. Berapa banyak yang Ko Mi Sook tahu untuk menyalahkan Ko Min Soo? Serta bagaimana dia mengetahuinya. Situasi di sekitar insiden itu penting. Itu berarti dia tahu cukup detail untuk menulisnya di novelnya.

Yoon Young : Kau benar.

Hae Joon menatap jamnya. Setelah itu, dia bilang mereka harus mengurus Hee Seob dulu karena Hee Seob akan dipilih sebagai tersangka pertama 30 menit lagi oleh polisi.

Hee Seob yang hampir sampai di rumahnya, terkejut melihat Hae Joon dan Yoon Young di depan rumahnya.

Dia menghampiri mereka.

Hae Joon dan Yoon Young menerobos masuk ke kamar Hee Seob. Hee Seob kesal.

Hee Seob : Siapa yang mengunjungi rumah murid seperti ini?

Hae Joon memeriksa kamar Hee Seob.

Yoon Young menanyakan keberadaan Yoo Seob.

Yoon Young : Kapan kali terakhir kau melihatnya?

Hee Seob lantas berdiri di depan lemarinya dan memberitahu Hae Joon bahwa pamannya seorang polisi.

Hee Seob : Aku tahu bapak seorang guru, tapi jika bapak bersikap begini…

Hae Joon pun berdiri dan menatap Hee Seob.

Hae Joon : Pamanmu akan segera datang untuk menangkapmu. Sekitar lima menit lagi.

Hae Joon menyingkirkan Hee Seob dari depan lemari.

Lalu dia membuka lemari dan menemukan kemeja berdarah di dalam sana.

Hae Joon dan Yoon Young terkejut. Hae Joon minta penjelasan itu apa dan kenapa Hee Seob menyembunyikan itu di sana.

Hee Seob terdiam menatap kemeja bernoda darah itu. Lalu dia ingat saat bertemu Mi Sook 2 jam lalu di Kedai Teh Bong Bong.

Flashback…

Ternyata Mi Sook tengah berbicara dengan Hee Seob, saat Hae Joon dan Yoon Young melihat jasad Ju Young di sungai.

Mi Sook : Kapan kau pikir orang-orang jatuh ke dalam bahaya terbesar? Harapan bahwa kau bisa memperbaiki semua kesalahan. Delusi bahwa kau bisa membuat semua kesalahanmu hilang seolah-olah itu tidak pernah terjadi. Saat kau menjadi mabuk oleh impian semu yang manis dan menyedihkan ini, kau menyadari pada suatu titik bahwa…

Mi Sook lalu berhenti mengaduk tehnya.

Mi Sook : Tidak ada kesalahan di dunia yang bisa diperbaiki. Namun, saat kau menyadarinya, kau sudah dihancurkan oleh roda takdir. Yang penting adalah arahnya.

Hee Seob : Apa yang kau bicarakan? Berhenti bicara omong kosong dan langsung ke intinya saja. Kenapa kau ingin menemuiku?

Mi Sook : Titik lemahmu. Kurasa aku bisa menutupinya untukmu.

Hee Seob : Titik lemah apa?

Mi Sook pun menunjukkan titik lemah Hee Seob itu.

Dia menaruh topi biru Yoo Seob di atas meja. Sontak Hee Seob kaget melihat topi kakaknya.

Mi Sook : Jika kau ingin membuangnya, seharusnya kau lakukan diam-diam. Kau ingin melindungi seseorang, dan aku ingin menyingkirkan seseorang. Kurasa kita bisa saling membantu.

Hee Seob : Apa yang kau rencanakan denganku?

Mi Sook : Perbuatan kakakmu.

Mi Sook lalu berbisik pada Hee Seob.

Flashback end…

Hee Seob terlihat kesal, dasar bodoh. Dia bahkan tidak tahu apa-apa.

Sontak Hae Joon dan Yoon Young sama-sama kaget dengan kata-kata Hee Seob.

Hee Seob lalu menatap Hae Joon dengan mata membulat.

Hee Seob : Aku tidak tahu kenapa Bapak kemari. Namun, ini milikku. Aku melakukan semuanya.

Di kantor polisi, Dong Sik terus menatap pesan yang ditinggalkan si pelaku di dalam kotak korek api Kedai Teh Bong Bong.

Sementara rekannya tengah menginterogasi para preman untuk mencari siapa pelaku pembunuhan Ju Young dan Kyung Ae.

Hee Seob bersikeras bahwa kemeja itu miliknya dan dia melakukan semuanya.

Tiba-tiba saja, Yoon Young melihat wajah menua ayahnya yang tengah menatap padanya.

Yoon Young terdiam menatap Hee Seob.

Yoon Young lalu bertanya-tanya, siapa dia dan dimana dia.

Yoon Young : Apa aku benar-benar pergi sejauh ini ke masa lalu hanya untuk mendengar ayah mengatakan itu kepadaku?

Yoon Young lalu menatap Hee Seob dengan wajah kecewa.

Yoon Young : Semuanya menjadi lebih jelas. Bagiku, dari awal sampai akhir, ayah hanya orang menyedihkan yang tidak kupahami atau ingin kupahami.

Hae Joon terdiam menatap Yoon Young.

Tiba-tiba aja, Hee Seob mendengar suara ibunya.

“Astaga, anakku yang malang. Aku harus bagaimana? Pastikan kau kembali. Kau harus hidup. Kau harus hidup apa pun yang terjadi. Kau mengerti?”

Hee Seob pun histeris.

Hae Joon terkejut dan coba menyadarkan Hee Seob.

Hae Joon : Sadarlah, Baek Hee Seob. Kendalikan dirimu. Sadarlah dan tatap mata bapak! Dengar baik-baik. Ini… Seluruh hidupmu dan hidup anggota keluargamu bergantung pada ini. Jika kau berbohong…

Hee Seob : Tidak ada yang lebih tahu apa yang akan terjadi daripada aku. Ini bukan urusan Bapak, jadi, cepatlah pergi. Jika Bapak tetap di sini, seseorang akan terluka.

Yoon Young yang kecewa, mengajak Hae Joon pergi.

Yoon Young : Apa lagi yang harus didengarkan? Dia sudah mengaku. Biarkan dia membayar kejahatannya. Meski aku tidak tahu apa itu mungkin.

Yoon Young beranjak ke pintu. Hae Joon coba mencegah Yoon Young pergi. Tapi Yoon Young keburu membuka pintu dan ada Dong Sik di sana.

Mereka terdiam menatap Dong Sik.

Dong Sik yang terkejut, perlahan masuk dan mendekati Hee Seob.

Dong Sik : Apa yang baru saja paman dengar… Apa semua itu benar?

Hee Seob minta maaf pada Dong Sik.

Dong Sik lantas memborgol tangan Hee Seob.

Setelah itu dia memaksa Hee Seob ikut dengannya.

Namun sebelum pergi, dia menatap tajam Hae Joon.

Dong Sik : Kau terus bertemu denganku. Ini tidak akan menjadi hal yang baik. Sebaiknya kau ingat itu. Mengerti?

Dong Sik lalu membawa Hee Seob pergi.

Yoon Young berjalan gontai ke arah danau. Hae Joon mengikutinya dari belakang. Yoon Young lalu jatuh terduduk. Tangisnya mulai pecah saat dia menatap danau, tempat tubuh sang ibu ditemukan tak bernyawa di masa depan. Hae Joon menatap Yoon Young dengan tatapan iba. Dia paham perasaan Yoon Young sekarang.

Yoon Young lalu minta maaf berkali2 pada Hae Joon.

Hae Joon jadi kesal beranjak ke depan Yoon Young.

Hae Joon : Kau mendahulukan orang lain lagi.

Yoon Young : Semuanya terjadi karena ayahku. Alasanmu berakhir di sini dan alasanku kebetulan mengikutimu ke sini. Mungkin karena itu. Aku bahkan tidak tahu harus meminta maaf dari mana.

Yoon Young lalu berkata, tidak akan menjalani hidupnya dengan baik.

Yoon Young : Entah apa itu akan membuatmu merasa lebih baik.

Tapi kemudian dia meralat ucapannya. Dia bilang dia tak bisa menjalani hidupnya dengan baik.

Yoon Young : Polisi mendengar pengakuan ayahku kali ini, jadi, dia akan menerima hukuman yang pantas. Serta ibuku akan segera tahu. Maka itu berarti dia tidak akan menikahinya. Lalu aku akan…

Hae Joon : Menghilang. Itu akan membuatku merasa lebih baik?

Hae Joon lalu berdiri dan menatap Yoon Young.

Hae Joon : Maaf, tapi itu tidak akan terjadi. Aku akan memastikannya. Karena aku tidak merasa Baek Hee Seob, ayahmu, adalah pelakunya.

Hae Joon beranjak pergi,

Yoon Young pun berdiri dan terdiam heran menatap kepergian Hae Joon.

Bersambung….

Next episode, kesalahpahaman Yoon Young dan ayahnya akhirnya selesai… Hee Seob dan Yoo Seob bukan pelakunya…

Rahmi Iza