My Dear Donovan Ep 7

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Love My Dear Donovan Episode 7, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca Episode sebelumnya disini.

Pam mengawasi rumah Aood dari kamarnya. Nenek datang dan menanyakan apa yang dilihatnya. Pam lalu memberitahu kalo Dino ada di sana. Ia khawatir kalo keduanya bertengkar karena saling nggak menyukai satu sama lain. Nenek menenangkan, kalo memang mereka bertengkar maka akan terdengar sampai kamarnya. Tapi kenapa Dino bisa sampai di sana? Pam akhirnya memberitahu kalo seseorang membiusnya dan menunggunya di rumahnya sehingga ia nggak bisa pulang dan memutuskan untuk sembunyi di sana. Nenek malah jadi kesal dan menanyakan siapa yang melakukan itu pada Dinonya? Pam memberitahu kalo pelakunya adalah Da, mama besar di industri ini.

Setelahnya nenek malah penasaran siapa yang Pam khawatirkan. Pam nggak bisa memilih salah satu karena Dino dan Aood adalah temannya. Nenek menyudahi, nggak papa kalo Pam nggak bisa memutuskannya sekarang. Tapi ke depannya ia harus memilih salah satu siapa sebenarnya yang ia khawatirkan.

Paginya setelah bersiap Pam mau langsung pergi tapi malah ketemu sama kakek dan nenek yang sedang merawat tanaman. Mereka belum makan karena nungguin Pam. Pam menyesalkan dan nyuruh mereka untuk makan duluan sementara ia mau membeli susu kedelai.

Kakek menanyakan kemana Pam pergi semalam. Ternyata setelah pergi makan sama Aood kakek tahu kalo ia pergi lagi setelahnya. Pam ngasih kode ke nenek buat bantuin tapi nenek malah nggak ngeh. Akhirnya Pam bohong lagi kalo ia kelupaan sesuatu di kantor dan minta Aood untuk menemaninya pergi ke sana.

Sepertinya kakek percaya. Ia lalu mengajak Pam dan nenek untuk masuk karena mau menunjukkan sesuatu. Di dalam kakek memberinya sebuah benda seperti remote dan nyuruh Pam untuk menekannya. Pam menurutinya. Ia mengarahkannya ke lampu, tv tapi nggak terjadi apa-apa.

Sambil senyum kakek nyuruh Pam untuk nunggu. Nggak lama kemudian Aood datang dengan penampilan berantakan dan mau menggosok gigi. Ternyata remote itu adalah tombol darurat yang dibuat Aood untuk kakek dan nenek biar kalo ada apa mereka bisa memanggilnya dengan menekannya. Kakek memberitahu kalo Pam ingin mencoba tombol darurat. Pam berterima kasih pada Aood. Aood merasa senang dan bahkan bernyanyi juga. Pam menyudahi dan mengingatkan kalo ia belum menggosok gigi jadi cukup nyanyinya.

Setelahnya Aood kembali ke rumahnya. ia melihat kalo Donovan masih tidur. Ia menendangnya kecil untuk membangunkannya dan ternyata Donovan sudah bangun. Ia memberitahu kalo ia mau mandi duluan baru setelah itu dirinya. Donovan menahan dan mengucapkan terima kasih padanya.

pam makan dengan terburu-buru. Kakek menyuruhnya untuk makan dengan perlahan atau ia bisa tersedak. Kan bener? Kakek memberinya minum. Setelahnya Pam mau langsung pergi. Kakek bertanya apa ia akan menggantikan temannya lagi? Kakek mengaku nggak suka Pam mengurus orang asing. Ia jadi nggak bisa mengurus dirinya sendiri. Ia selalu ketinggalan barang-barangnya di kantor. Menurutnya pekerjaan itu nggak cocok untuknya. Apa sih pekerjaannya sampai mengharuskannya pulang malam?

Apa yang kakek katakan membuat Pam kesal. Ia sampai mengatakan kalo ia mengambil pekerjaan itu untuk kakek.. Kakek juga jadi terpancing dan merasa kalo Pam menganggapnya sebagai beban. Kalo gitu biarin aja dia mati.

Nenek menyudahi dan nyuruh Pam untuk segera berangkat. Di depan Pam seperti melihat dirinya yang masih kecil pergi dari rumah. Sejak kecil ia mmemang sering kabur karena dimarahin sama kakek. Kakek memarahinya karena bermain dengan sesuatu yang seharusnya nggak boleh dijadikan mainan. Kakek yang kesal menyuruhnya untuk pergi.

Pam kecil kehujanan dan berteduh di bawah pohon. Kakek mencarinya karena mengkhawatirkannya. Pam melihat separuh tubuhnya basah. Kakek lalu menggendongnya dan mengajaknya pulang. Saat itulah ia menyadari kalo meskipun mulut kakek kadang terdengar kejam, tapi kakek sangat mengkhawatirkannya.

Pam membeli bubur untuk diberikan pada Aood dan Donovan. Ia bertemu dengan Aood di depan yang mau membuang sampah. Ia terus bertanya tentang Donovan semalam. Apa obatnya sudah menghilang? Dimana Donovan tidur semalam? Apa ia bisa bertemu denganya? Akhirnya Aood menyuruhnya untuk masuk duluan sedang ia mau membuang sampah.

Di dalam Pam melhat Donovan sedang melakukan push up. Pam menanyakan keadaannya. Donovan mengaku baik-baik saja dan menggombal kalo melihat Pam sedah menyembuhkannya. Pam mengatakan kalo ada yang mau ia bicarakan dengannya. Donovan duduk di sofa dan minta Pam untuk duduk di sebelahnya. Aood malah yang menempatinya. Dia nyuruh Donovan untuk mandi dulu baru setelah itu bicara sama Pam. Ia sangat bau.

Setelahnya Pam menyajikan buburnya pada Aood dan Donovan. Donovan minta Pam untuk duduk di sampingnya dan Pam menurutinya. Pam lalu menanyakan kenapa Donovan pergi menemui Da padahal sebelumnya ia nggak mau. Donovan memberitahu kalo itu karena apa yang Pam katakan kalo kadang mereka harus melakukan sesuatu yang nggak mereka suka untuk orang yang mereka sayangi.

Pam masih nggak ngerti dan bertanya siapa orang yang ingin Donovan lindungi? “Kamu” Seketika suasana jadi nggak nyaman. Aood mengalihkan dengan membicarakan bubur dari Pam yang ada bentuk hatinya. Tenyata emang udah gitu dari penjualnya. Pam kembali ke masalah Donovan. Ia khawatir Da akan menuntut Donovan atas apa yang sudah dilakukannya. Donovan menganggap kalo itu hanyalah sebuah kecelakaan. Aood menenangkan kalo mereka punya klip yang diambilnya yang bisa dijadikan sebagai bukti.

Setelahnya giliran Donovan yang bertanya bagi Pam, Aood itu siapanya? Pam mengatakan kalo Aood hanya tetangganya, orang yang menyewa rumah kakek. Masih ingin kejelasan, Donovan mengungkit apa yang Aood katakan semalam kalo ia sangat mengenal Pam dan bisa menemuinya kapanpun. Pam mengatakan kalo itu karena Aood dekat dan sering membantu kakek dan nenek. Semuanya terjadi begitu saja.

Pam mengantar Donovan. Sampai di depan ia melarang Donovan untuk masuk dan tetap di mobil. Ia akan masuk duluan untuk memeriksanya dan mengirim pesan padanya kalo sudah aman. Donovan pikir Da nggak akan bisa masuk karena nggak tahu sandinya. Pam pikir mungkin saja. Secara ia bisa mengunci gedung itu tanpa mengetahui sandinya. Donovan menenangkan kalo sekarang mungkin Da lebih mengkhawatirkan hidungnya daripada dirinya.

Pam tetap menyuruhnya diam di mobil sementara ia masuk. Di dalam memang nggak ada siapa-siapa. Pam malah tertarik dengan majalah dimana foto Donovan menjadi sampulnya. Ia pun membukanya dan melihat foto Donovan dengan pose terbuka.

Tahu-tahu Donovan muncul dan meniup telinganya. Pam kaget sampai menjatuhkan majalahnya. Pam beralasan kalo ia hanya melihat majalahnya. Donovan malah menggodanya. Ia memberikan majalah itu pada Pam agar bisa melihatnya saat merindukannya.

Pam yang merasa malu lalu pamit. Donovan yang nggak ingin Pam pergi mengeluh sakit kepala. Pam kembali dan meriksa kalo-kalo ada pecahan kaca di sana. Setelah di periksa ternyata nggak ada. Pam pikir mungkin hanya memar dan berniat mengajaknya ke dokter. Donovan menolak dan mengatakan kalo ia hanya membutuhkan Pam. Keduanya mendekat dan hampir berciuman.

Ibu nelpon Donovan dan mengeluhkan yang dilakukannya pada hidungnya Da. Ibu nyuruh Donovan untuk menemuinya sekarang juga. Setelah menutup telpon Donovan memberitahu Pam kalo ibunya sudah mengetahui tentang Da dan menyuruhnya menemuinya.

Sesampainya di sana Donovan langsung dimarahin habis-habisan sama ibunya Pam. Dia ngasih tahu kalo Da berusaha untuk melecehkannya. Ibu malah nyuruh Donovan untuk menahannya. Ia bahkan membentak Donovan, dia model apa preman? Akhirnya Donovan ngasih tahu kalo dia dibius. Kalo nggak ada Pam, mungkin ia sudah overdosis.

Nggak mau mengoreksi diri, ibu malah memarahi Pam dan menyalahkannya sebagai sumber dari semua masalah. Ia yang katanya nggak mau melakukannya tapi sekarang dia malah dengan senang hati melakukannya. Ia tahu kalo tujuannya adalah untuk mendekati Donovan.

Pam nggak habis pikir dengarnya. Ia mengingatkan kalo ia bekerja untuk membiayai perawatan kakek yang sakit jantung gegara melihat ibu. Ibu meninggalkannya dengan kakek dan nenek dan pergi ke luar negeri mengejar kesenangannya. Dan setelah ia kembali ia bersama dengan keluarga barunya. Ibu nggak tahu apa yang sudah kakek alami setelah kepergiannya.

Ibu menampar Pam untuk menghentikannya. Ia menekankan kalo ia masih ibunya. Bagi Pam justru sebaliknya. Ia nggak punya ibu. Ia lalu pergi dari sana. Ibu yang masih marah terus mengutuk Pam tanpa henti.

Donovan menemui Pam dan mencoba untuk menghiburnya. Pam merasa kalo semua itu karena dirinya. Mungkin lebih baik ia nggak usah dilahirkan. Donovan menegur Pam dan melarangnya bicara omong kosong. Sekarang lebih baik mereka menerimanya dan mencari solusi atas masalah itu. Pam malah salah paham. Donovan meminta maaf dan mau memeluknya tapi Pam menolaknya dan pergi.

Ibu menemui Pam dan memberinya uang sisa gajinya. Ia sudah punya banyak masalah dan melarang Pam untuk bekerja lagi. Ibu meletakkannya di tangan Pam. Pam sendiri nggak bilang apa-apa dan ibu pun pergi.

Aood sedang membuat sesuatu di rumahnya. Ponselnya bunyi. Seseorang menekan tombol darurat. Ia keluar dan mendengar teriakan nenek meminta tolong. Ia segera berlari ke sana. Kakek pingsan. Ia dan nenek berusaha membawanya ke rumah sakit. Di jalan malah macet. Aood nelpon Pam dan mengabarkan yang terjadi pada kakek. Tubuh Pam jadi gemetar. Ia menjatuhkan amplop uangnya dari ibu kemudian pergi.

Akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Pam nangis lihat kondisi kakeknya. Ia menggenggam tangan kakek tapi harus terlepas setelah kakek masuk ke UGD. Seketika kaki Pam lemas dan terduduk. Ia takut akan berpisah dengan kakek.

Sementara menunggu kakek selesai di periksa, Pam bertanya pada nenek kenapa kakek bisa seperti itu. Padahal kakek rutin meminum obatnya. Ternyata itu karena sudah beberapa malam kakek nggak bisa tidur. Saat di rumah sakit kakek juga selalu menanyakan Pam tiap kali ia nggak menjenguknya. Pada malam sebelumnya juga kakek mengalami nyeri dada. Nenek berniat membawanya ke rumah sakit tapi kakek menolak.

Tangis Pam langsung pecah. Ia merasa kalo seua itu adalah kesalahannya. Nenek memeluk Pam dan menenangkan kalo itu bukan salahnya. Aood kembali dari membeli minum. Melihat Pam nangis membuatnya sakit.

Sudah beberapa jam berlalu tapi kakek belum juga keluar. Pam bilang ke nenek kalo ia akan pulang dulu mengambil barang-barang. Ia lalu pulang bersama Aood. Sesampainya di rumah ia melihat kacamata kakek yang tangkainya rusak. Ia langsung sedih.

Aood datang dan menanyakan keadaannya. Ia menasehati agar Pam jangan menyimpannya sendiri. Ia pun membantu Pam bangkit. Pam mengatakan kalo ia nggak mau orang lain melihatnya menangis. Aood lalu berbalik dan nyuruh Pam untuk nangis sepuasnya, nggak ada yang melihatnya. Pam bersandar di punggung Aood dan menumpahkan semua tangisnya. Tanpa Pam sadari Donovan yang berdiri di luar pagar terdiam menatapnya.

Setelah merasa tenang, Pam melepaskan diri dan berterima kasih pada Aood. Aood mengatakan kalo ia ingin membayar uang sewa setahun ke depan agar Pam bisa menggunakannya untuk biaya kakek. Pam menolak. Aood pun menrimanya. Tapi kalo nanti Pam berubah pikiran ia bisa mengatakan padanya.

Setelah Pam naik, saat itulah Aood melihat Donovan di luar.

Bersambung…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like