Tentangsinopsis.com – Sinopsis Money Heist Korea – Joint Economic Area Part 2 Episode 1. Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini.
“Ketika Semenanjung Korea masih berperang dingin, nama Cha Moo Hyuk seperti malaikat maut untuk para agen ganda.”
Cha Moo Hyuk bersama dengan rekannya tengah menyamar untuk menangkap seorang agen ganda. Melihat agen tersebut memasuki gedung, Cha Moo Hyuk masuk kedalam dan segera menyerang agen tersebut. Dengan ketakutan, sang agen memberi tahu era perpecahan telah berakhir, kudengar para petinggi telah mencapai keputusan dan orang-orang seperti kita hanya digunakan dan dibuang. Cha Moo Hyuk mengabaikannya kemudian menggantung sang agen hingga meninggal.
“Tapi, seperti yang kita semua tahu, apa yang dikatakan agen ganda itu benar. Apa yang dilihat Moo Hyuk adalah kobaran api era baru. Di dalamnya seluruh hidup yang dia dedikasikan terbakar menjadi abu.”
Cha Moo Hyuk keluar dari mobilnya berjalan mendekati professor, memperkenalkan dirinya. Seon Woojin memasuki markas menanyakan keberadaan Cha Moo Hyuk kemudian mengeluarkan sobekan uang dan menyatukan dengan selembar uang seraya bekrata mereka sedang mencetak uang di sana. Di kafe, professor membawa Cha Moo Hyuk, memberikannya minum. Apakah uang bisa dicetak oleh sembarang orang, bagaimana dengan nomor seri tanya Yun Chang Su.
Mereka punya peretas, mungkin mereka juga punya seorang ahli percetakan ucap Seon Woojin. Laporkan pada petinggi, mari periksa gedung percetakan, apakah para perampok sungguh mencetak uang ucap Yun Chang Su kemudian pergi. Setelah selesai makan, Cha Moo Hyuk memberi tahu akan pergi ke toilet. Bukannya ke toilet, Cha Moo Hyuk pergi ke ruangan pribadi milik professor dan mengambil salah satu pisau kemudian pergi. Professor menyadari kalau barangnya hilang.
Saat mencetak uang, Ri Cheong Myung melihat foto bersama istri dan anaknnya. Melihatnya Nairobi menghampirinya dan berkata kau akan segera bertemu dengan mereka. Di sisi lain, Moskow sedang menggali lubang. Olso dan Helsinki sedang mengawasi para tahanan sedang membuat uang serya mengobrol. Yun Misun tersenyum saat melihat kedatangan Denver. Bernin menyimpat cairan obat dan suntikan di dalam buku sudah di lubangi dan segera menyimpan bukunya saat melihat kedatangan Rio dan Tokyo.
Para sandera membicarakan Anne Kim yang mengetahui misi rahasia Park Chul Woo (polisi). Anggota Majelis Kim Sang Man mematikan TV yang menayangkan berita perampokan di bank. Marshal Kim datang, memarahi Kim Sang Man karena Anne Kim menjadi sandera dan mengancam jika terluka akan membatalkan KTT Antar-Korea. Setelah kepergian Marshal Kim, Kim Sang Man menemui Oh Jae Hyun. Oh Jae Hyun memberi tahu kalau perampok mencetak uang kemudian menjelaskan rencananya.
Seon Woojin menghampiri Yun Chang Su yang datang bertanya bagaimana dengan nomor serinya. Mereka bilang sedang menyelidikinya dan kita diperintah untuk berhenti menyadap gedung percetakan ucap Yun Chang Su. Semua orang menonton Kim Sang Man yang sedang melakukan konferensi pers memberikan peringatan kepada para perampok dan menuntut semua sandera di pulangkan. Di markas, professor melihat pesan dari Woojin yang di kirimkan kepada Cha Moo Hyuk.
Denver mematikan TVnya. Rio menjawab telepon masuk dari professor, memberi tahu kalau yang lain tidak peduli dengan ucapan Kim Sang Man. Kau menyadap panggilan dan pesan Cha Moo Hyuk tanya professor kemudian membeirkan tugas kepada Rio. Cha Moo Hyuk pergi ke kantor polisi. Tokyo memasuki ruangan menghampiri Rio dan bertanya kau tidak apa-apa, bukankah orang yang di TV tadi adalah orang tuamu. Rio hanya diam kemudian keluar dan mengabaikan Berlin yang berada di sana.
Seseorang dengan memakai topeng memasuki ruang yang di gunakan Rio dan mengambil salah satu ponsel. Anne Kim berada di toilet. Seseorang melemparkan kertas. Dengan segera Anne Kim membuka kertasnya yang terdapat tulisan “AKU AKAN MEMBANTUMU KABUR TEMUI AKU DI RUBANAH PUKUL SATU SIANG JANGAN TERLAMBAT”. Dengan segera Anne Kim keluar, melihat orang tersebut sudah pergi.
Yun Chang Su melihat artikel Kim Sang Man yang mengganti polisi tidak kompeten. Nam Do Chul datang memberikan dokumen seraya berkata mereka memiliki nomor seri sesuai rencana pencetakan tahunan, ada jumlah tambahan yang akan dicetak tergantung pada hasil KTT kali ini dan jumlahnya adalah 4 triliun Won. Melihat jam tangannya, Anne Kim pergi ke tempat yang di maksud. Woojin menemui Kim Sang Man membahas pencetakan uang yang di lakukan prampok.
Dengan marah Kim Sang Man menyuruh Woojin membereskan kekacauan dengan menyerang bank. Di dalam mobil Woojin menelepon professor yang terhubung langsung dengan Rio, berkata ada pengkhianat di antara perampok dan dia akan coba membunuh Anne. Dengan segera Tokyo dan Berlin keluar mencari keberadaan Anne Kim bersama yang lain. Di sisi lain, Anne Kim pergi ke bawah tanah dan melihat Park Chul Woo.
Tokyo kembali menemui Rio menanyakan sudah menemukan Anne. Seraya menunjukkan rekaman CCTV, Rio berkata dia mengambil bom dari ruang penyimpanan. Professor menyuruh melacaknya. Menemukan sudut yang aneh dan melihat bom di brankas, Tokyo segera bergi ke tempat tersebut. Anne Kim membuka brankars yang di dalamnya ada bom. Sesampai Tokyo dan yang lain di tempat tersebut, bom tersebut meledak.
Para sandera berkumpul karena khawatir pada Anne. Melihat Anne, Yun Misun memanggil kemudian menghampiri dan memeluknya, menanyakan keadaannya. Di dalam, para tim saling mencurigai siapa yang menjadi pengkhianat. Para sandera berkumpul membahas cara melarikan diri. Anne Kim memberi tahu yang lain kalau ia melihat di mana penjaga keamanan dan polisi Korea Utara itu ditahan.
Professor menghubungi Woojin memberi tahu Anne Kim selamat dan mengucapkan terima kasih karena mengabari tepat waktu. Woojin menyuruh professor mengatakan tujuan dan rencana kedepannya. Aku hanya ingin menghasilkan banyak uang tanpa ada yang terluka ucap professor kemudian mengakhirinya. Woojin menyuruh yang lain menyadap kembali bank dan memberi tahu rencananya yaitu menghentikan mencetak uang dengan cara memadamkan listrik.
Rio sedang membasuh mukanya di kamar mandi. Berlin datang kemudian bertanya saat Kim Sang Man bicara omong kosong itu, orang tuamu berada di antara kerumunan keluarga sandera kan. Tokyo datang memberi tahu kalau ia menyuruh Rio diam karena tak ingin kecurigaan mengacaukan segalanya. Itu sebelum kita tahu ada pengkhianat ucap Berlin kemudian bertanya bukankah kecurigaan ini masuk akal sekarang.
Salah satu petugas memanggil Woojin kemudian memberi tahu kalau ada aktifitas dari ponsel sandera dan pengirimnya Cha Moo Hyuk. Dengan segera Woojin menelepon Cha Moo Hyuk tapi tidak jawab olehnya. Di ruangannya, Rio menjelaskan dan memberli tahu kepada Tokyo dan Berlin kalau ia sibuk memanipulasi ponsel Cha Moo Hyuk membuat pesan palsu yang disuruh Profesor. Cha Moo Hyuk berada di kantor polisi tengah mengambil sampel tapi hasilnya belum keluar.
Dengan menerobos, Cha Moo Hyuk memasuki ruang analisis dan mencetak data Professor dari kepemilikan pisau ukir. Berlin tidak mempercayai Rio dan mencurigainya sebagai penghianat. Mendengar ketiganya berdebat, professor berkata memang benar ada pengkhianat di antara kita dan kita harus menemukannya tapi jika kita mulai saling curiga karena satu pengkhianat itu, maka kekacauan akan terjadi jadi untuk saat ini dengarkan arahan Tokyo karena aku perlu mengurus Cha Moo Hyuk.
Cha Moo Hyuk bersembunyi di balik mobil mengindari dari kejaran para polisi, menelepon seseorang berkata Park Sunho adalah Profesor, aku akan kerumahmu untuk memberi tahu detailnya. Salah satu petugas datang dan memberi tahu kalau Cha Moon Hyuk melarikan diri. Mengingat Cha Moo Hyuk yang memberi tahu akan menyelidiki professor, Woojin pergi dari sana. Olso datang, menyuruh para sandera termasuk Anna Kim untuk memasak kemudian membawanya pergi.
Cha Moo Hyuk berada di rumah Woojin. Tiba-tiba Professor datang menodongkan pisau di kepala Cha Moo Hyuk dan menyuntikkan obat bius, membuat Cha Moo Hyuk pingsan. Professor mendapati Park Pil Sun (ibu Woojin) yang melihat kegiatannya memasukkan Cha Moo Hyuk di bagasi mobil. Dengan menodongkan pistol, Professor masuk kedalam dan mendengar Park Pil Sun menelepon Woojin dan melupakan kejadian tadi karena mengidap penyakit orang tua.
Seraya mengawasi sandera yang sedang menggali trowongan, Denver dan Moskow tengah mengobrol menebak siapa penghianat di anatara yang lain. Sementara lain, para sandera tengah bekerja sama untuk menjalankan misinya agar bisa keluar. Diruangan komunikasi, Berlin kini mencurigai semua orang. Professor menghentikan mobilnya di depan kafe kemudian keluar dan menghampiri Woojin yang datang.
Woojin menodongkan pistol kepada professor menyuruhnya naik dan memasuki salah satu ruangan. Ternyata ruangan tersebut tempat penyimpanan barang-barang. Dengan segera Woojin meminta maaf kepada professor karena curiga. Karena tersinggung, professor mengakhiri hubungannya dan menyuruh Woojin pergi.
Tokyo menyusul Rio yang pergi. Berlin juga keluar menyusuk keduanya. Nairobi yang juga berada di sana kemudian menghampiri ketiganya. Berlin merangkul pundak Nairobi dan menanyakan kepadanya. Uang lebih penting bagiku, lagi pula tak ada keluarga yang merindukanku ucap Nairobi. Berlin menodongkan pistol kepada Rio yang memberontak. Tokyo menodongkan senapan kepada berlin menyuruh menghentikannya. Nairobi hanya diam dan melihat ketiganya.
Olso mengantarkan minuman kepada para sandera lelaki. Ternyata para sandera tengah membawa balok kayu dan menyembunyikannya. Salah satu computer professor eror dan professor melihat para sandera yang akan memukul Olso. Karena semua orang di luar, tidak mendengar professor yang menelepon.
Tiba-tiba Berlin beralih menodongkan pistol kepada Tokyo dan mengancam Rio untuk mengatakan yang sebenarnya. Park Chul Woo memukul Olso dengan kayu yang di sembunyikan. Ketika semuanya sudah siap, Woojin mengabari yang lain, setelahnya listrik di bank padam.
BERSAMBUNG……
Sampai berjumpa lagi di Money Heist Korea – Joint Economic Area Part 2 Eps 2 dan jangan pernah bosen untuk membaca di drama yang aku tulis, salam A2One. Ohh ya, mampir sebentar ya di MAJALAH DRAMA. ^^