Tentangsinopsis.com – Sinopsis Love (ft. Marriage and Divorce) Episode 9 Part 1, Pastikan jika ingin lihat daftarnya ada di tulisan yang ini lho. Selain itu Kalian bisa mengetahui langsung cerita lalu melalui link Episode sebelumnya baca di sini.
Pertamanya kita dibawa untuk flash back ke kejadian selama 8 episode kemarin. Hmm panjang dan sedih juga melelahkan. Kadang suka nangis kalo lihat flash back. Jadi keingetan perjalanan sendiri selama nyinop. Nggak kerasa 8 episode, 4 pekan sudah berlalu.
Song Won, Ami dan Gabin berada di bandara. Mereka akan pergi ke Jeju. Ketiganya membicarakan tentang makanan dan kelihatannya seru banget.
Yu Sin baru datang dan duduk di belakang mereka. Saatnya masuk pesawat. Ketiganya bangkit dan mengantri. Begitu juga dengan Yu Sin.
Di pesawat Ami duduk dengan Gabin sedangkan Song Won duduk sendiri. Tempat duduk Yu Sin ternyata ada di depan Ami dan Gabin.
Saat selesai menaruh koper dan melepas mantel, secara nggak sengaja ia melihat Ami. Mau pergi ke Jeju? Ami dengan canggung mengiyakan. Ia menunjukkan temannya dan mengenalkan Yu Sin sebagai dokter penanggung jawabnya.
Tapi sepertinya lebih dari itu. Yu Sin lalu duduk. Dan setelah melihat ke belakang ia menghela nafas. Di tangannya…nggak ada cincinnya.
10 BULAN LALU
BANDARA LOS ANGELES
Yu Sin sedang ada di pesawat. Di sebelahnya ada Ami. Ami meminta minuman pada pramugari dan saat ia mau minum Yu Sin kebetulan juga mengambil gelasnya.
Di rumah Pi Young membangunkan Ji a karena ayahnya akan pulang hari ini. Ji a bangun dan berharap banget ayahnya membelikannya hadiah.
Pi Young mengingatkan kalo ayahnya hanya pergi selama 5 hari saja. Ji a lalu melihat baju yang ibunya siapkan. Aku pakai baju itu? Tanya Ji a dia seperti nggak suka. Seperti tuan putri saja. Pi Young membantahnya. Kamu nggak akan bisa memakainya saat besar nanti.
Pi Young keluar dan Ji a kembali tidur. Pi Young kembali membuka pintu dan nyuruh Ji a untuk bangun. Ji a menanyakan menu hari ini. Muesli. Jawab Pi Young. Ji a mengeluhkan nggak pernah makan masakan Korea sejak ayahnya pergi.
Pi Young memberitahu kalo Muesli bagus untuk tubuh dan tak membuatmu gemuk. Ji a memberitahu kalo ia pecinta nasi. Pi Young nyuruh Ji a untuk makan sepuasnya nanti malam karena ia memasak semur iga.
Di pesawat Yu Sin nggak makan malam dan juga sarapan sedang Ami memesan steik untuk makan malam dan untuk sarapan ia memesan Omelet. Selain itu Ami juga meminta segelas anggur. Yu Sin juga.
Di rumah Dongmi sedang menonton siaran dokter oriental. Apakah ada yang mengidap diabetes di sini? Tanya pak dokter. Beberapa penonton mengangkat tangannya.
Hal ini biasanya terabaikan. Orang-orang tidak tahu keseriusan meningkatnya gula darah setelah makan. Jika dihitung dua jam setelah sarapan semangkuk nasi, maka hasilnya sekitar 155 mg per dL. Meski gangguan toleransi glukosa ini masih aman karena belum termasuk diabetes… . Tapi saat makan karbohidrat seperti roti, mi, kue beras, dan ubi, atau minum jus jeruk dan buah, sebelum gula darah turun oleh insulin dalam waktu 30 menit hingga satu jam, kadar gula darah biasanya naik di atas 200 mg per dL. Meskipun secara umum pembuluh darah rusak pada sekitar 200 mg per dL, tapi kerusakan pembuluh darah bisa terjadi mulai dari 140 mg per dL, tergantung kesehatan tiap orang. Jika kerusakan terjadi tiap hari saat makan dalam jangka waktu lama, pembuluh darah jantung dapat rusak dan menyebabkan serangan jantung. Orang-orang banyak mengira ini adalah penyakit jantung, tapi sebenarnya diabetes.
Para penonton terkejut dengan penjelasan pak dokter. Ayah Yu Sin datang dan Dongmi buru-buru mematikan tv-nya. Ayah duduk di dekat Dongmi dan mengajaknya untuk ke Amerika juga bersama Yu Sin.
Ibu hanya tertawa. Dia hanya pergi lima hari. Kanu akan mengalami mabuk pascaterbang. Kalau aku nggak masalah. Ih dah kelihatan genitnya ibu tiri🙊.
Ayah pikir itulah masalahnya dengan Amerika, terlalu jauh.
Mau makan kalguksu buatan tangan untuk makan siang? Tanya Dongmi. Ayah mengiyakan karena Dongmi mau membuatkannya sendiri. Dongmi bangkit dan menawarkan Kaljebi, kombinasi sujebi dan kalguksu.
Ahjumma datang. Dongmi menyuruhnya untuk membeli tepung di toko terdekat.
Ami dan Yu Sin sama-sama menikmati anggur mereka. Sambil meminum anggurnya Ami terus saja melihat ke arah Yu Sin.
Sebelumnya saat mengambil makanan. Yu Sin mau mengambil roti lapis juga. Kebetulan tinggal 2. Ami terus melihatnya saat mau mengambil. Berpikir kalo Ami juga mau mengambilnya maka Yu Sin membatalkan niatnya untyk mengambilnya.
Dan setelah Yu Sin pergi, Ami langsung mengambil keduanya.
Mereka makan bersebelahan tapi nggak saling sapa.
Ami tersenyum ingat itu. Pramugari lalu datang membawakan handuk untuk keduanya.
Sa Hyun baru bangun tidur. Ia langsung berbalik dan meluk Hye Ryeong. Pagi yang indah. Hye Ryeong merasa sudah lama nggak tidur nyenyak. Sa Hyun membenarkan. Bagaimana jika kamu banyak pekerjaan dalam satu atau dua bulan? Tanya Hye Ryeong. Orang-orang rela melakukan apa pun saat putus asa. Sa Hyun ngasih tahu kalo Gwan-hui nggak akan begitu.
Hye Ryeong mengingatkan kalo nggak peduli seberapa dekat kalian, kini dia presdir firma hukum. Laba usaha lebih penting daripada hubungan pertemanan. Mungkin itu alasan dia merekrutmu.
Sa Hyun memberitahu kalo ia butuh memperluas pengalaman dan relasi untuk mendirikan firma hukum sendiri. Ia mau mempererat pelukannya tapi Hye Ryeong malah mendorongnya. Sa Hyun nggak terima. Kenapa?
Kamu nggak merasa berat? Bagaimana perutmu ini? Tanya Hye Ryeong sambil menunjuk perut suaminya. Sa Hyun merasa kalo Itu lumayan. Hye Ryeong memberitahu kalo ukurannya nggak boleh lebih daripada 30. Sa Hyun merasa nggak bisa secara dia bukan model.
Hye Ryeong ngasih tahu kalo sekarang Sa Hyun punya waktu untuk berolahraga. Tapi Sa Hyun bilang dia nggak punya waktu untuk itu karena langsung pulang setelah kerja.
Lantas, apa aku menunggumu di rumah? Apa kau semalas itu? Tanya Hye Ryeong. Sa Hyun kembali tiduran dan minta Hye Ryeong untuk membiarkannya beristirahat. Sejak SD… nggak, bahkan sejak TK. Aku nggak pernah punya waktu luang.
Hye Ryeong membenarkan kalo istirahat itu bagus, tapi perutmu akan membesar. Aku seperti menikahi pria tua. Jagalah penampilanmu. Sa Hyun bangun. Ia pikir seharusnya Hye Ryeong yang menjaga penampilan. Aku bukan selebritas atau model. Para klien nggak mau pengacara pria yang berpenampilan cantik.
Hye Ryeong menanyakan maksudnya Sa Hyun akan tampak tajam dan cerdas. Sa Hyun mengaku juga nggak mau menjadi gemuk. Pengacara lebih bagus jika terlihat tepercaya. Hye Ryeong memberitahu kalo Sa Hyun bisa terlihat tepercaya setelah mendirikan firma hukum. Semua pengacara sukses di drama Amerika langsing dan berotot.
Sa Hyun memberitahu kalo itu hanya di drama, bukan di dunia nyata. Hye Ryeong kekeuh nggak mau punya suami yang berperut buncit. Bukan hanya aku, sebagian besar wanita nggak suka itu. Sa Hyun meeasa malas. Hye Ryeong menyuruhnya untuk mulai dari sekarang. Kalau terlewat masanya, kamu harus berolahraga tiga sampai empat jam.
Biarkan aku hidup lebih sering bersamamu. Hidup akur dan mesra. Karena itu aku menikahimu. Pinta Sa Hyun.
Hye Ryeong berpendapat kalo ingin hidup seperti itu, penampilan dalam penting, tapi penampilan luar juga penting. Kamu suka pinggangku nggak berbentuk atau lenganku bergelambir? Kamu ingin memeluknya?
Sa Hyun mengiyakan. Aku juga akan menyukaimu sekalipun kamu menggemuk. Ia mau memeluk Hye Ryeong lagi tapi Hye Ryeong kembali mendorongnya. Ia yakin kalo Sa Hyun pasti nggak akan suka kalo ia gemuk. Sa Hyun membantahnya. Ia menekankan kalo ia nggak menikahi Hye Ryeong karena penampilan. Hye Ryeong pikir Sa Hyun bisa ngomong begitu sekarang. Ia melarangnya untuk bicara informal padanya.
Kamu ingin diperlakukan lebih tua setahun dariku? Tanya Sa Hyun. Hye Ryeong kesal. Kamu pikir aku suka cara bicaramu tadi? Sa Hyun meminta Hye Ryeong untuk memanggilnya secara hormat, maka aku juga akan menghormatimu.
Ih Hye Ryeong kesal dan berbalik. Nuna! Sa Hyun menggodanya dan mengelitiknya sambil memanggilnya manja. Nunaaaa!!! Dia minta Hye Ryeong untuk memanggilnya Oppa. Lah Hye Ryeong malah memanggilnya orabeoni. Sa Hyun yang gemas langsung menggelitikinya. Hye Ryeong nyerah dan memanggilnya Oppa.
Sa Hyun meminta agar Hye Ryeong jangan mengganti panggilan mereka.
Hye Ryeong bangun dan turun dari tempat tidur. Ia akan mendaftarkan Sa Hyun ke pusar kebugaran. Sa Hyun mengajaknya untuk melakukannya bersama tapi Hye Ryeong menolak. Ia cukup bermain drum saja. Ia nyuruh Sa Hyun untuk segera bangun untyk berjalan-jalan atau bersepeda. Lah Sa Hyun malah menarik selimutnya lagi dan bilang mau tidur lagi. Katanya ia bisa tidur beberapa hari lagi.
Toilet sedang kosong. Kebanyakan penumpang sedang tidur. Ami bangkit dan mau ke toilet tapi kaki Yu Sin menghalangi jalannya. Ia mengangkat kakinya dan mau melewatinya tapi tahu-tahu Yu Sin menggerakkan kakinya. Ami yang terkejut seketika jatuh.
Yu Sin bangun dan meminta maaf karena membuatnya terjatuh. Ia menanyakan leadaan Ami. Ami menarik celananya. Kaki dan tangannya lecet akibat jatuh tadi.
Pramuhari datang dan menanyakan yang terjadi. Yu Sin memberi tahu kalo Ami jatuh karena tersandung kakinya. Ami meminta salep dan plester pada pramugari.
Yu Sin membantunya kembali ke kursinya sementara pramugari mengambilkan obat dan plester.
Ami mengaku sudah berhati-hati. Pengaturan temponya buruk. Yu Sin menanyakan pinggangnya barangkali terkilir. Ami menggerakkan tubuhnya dan mengaku nggak papa.
Pramugari datang dan mengobati lutut Ami yang terluka. Setelah selesai pramugari menawarkan untuk membawakan air putih tapi Ami menolak.
Yu Sin menawarkan untuk tukar tempat duduk dengannya karena yang lain sudah penuh. Ami menolak lalu pergi ke toilet.
Sa Hyun selesai mandi dan memakai baju. Ia keluar dan mencari Hye Ryeong tapi nggak ada. Saat mau makan malah nggak ada nasi. Akhirnya ia hanya minum susu langsung dari botolnya.
Hye Ryeong bertemu dan makan bersama Shi Eun dan Pi Young. Hye Ryeong berterima kasih pada Shi Eun karena sudah mau bergabung. Shi Eun meminta Hye Ryeong untuk bilang kalo naskahnya nggak cocok dengan gayanya. Pi Young membantahnya. Justru naskahnya sangat bagus sampai bisa dibacakan natural.
Hye Ryeong juga suka dengan judulnya. Ia sudah memikirkannya tapi nggak nemu judul yang cocok. Pi Young nyuruh Hye Ryeong untuk mentraktir Shi Eun. Hye Ryeong mengiyakan. Kapan aja.
Ami kembali dari toilet. Yu Sin kembali menanyakan apa ada memar? Ami membantah. Ia pikir Yu Sin juga pasti terkejut. Yu Sin membenarkan. Ia mengaku cemas Ami terluka parah. Ami melihat jam tangannya. Yu Sin memberitahu kalo masih 5 jam lagi. Ia menanyakan apa toiletnya luas? Ami mengiyakan. Giliran Yu Sin bangkit dan pergi ke toilet.
Sa Hyun makan di luar sambil searching PUSAT KEBUGARAN SEOCHO-DONG. Ia memesan Bulgogi panas. Seorang pria di meja sebelah memakai pakaian olahraga dan penampilannya bagus. Sa Hyun melirik-lirik ke arahnya.
Makanan Sa Hyun datang. Ia menambahkan saus lalu mengaduknya. Pria itu melihat makanan Sa Hyun dan kayak merasa nggak sesuai dengan seleranya. Sa Hyun mengajak pria itu bicara dan menanyakan apa ia rajin berolahraga? Pria itu mengiyakan. Sa Hyun menanyakan tempatnya dan menilai kalo badannya sangat bagus.
“Di River Park Fitness”
Ia memberitahu kalo pelatihnya juga penting. Kamu bisa terluka jika belajar dari pelatih pemula.
Bisakah kanu merekomendasikan pelatih yang bagus? Tanya Sa Hyun ke pria itu.
Yu Sin kembali ke kursinya tapi Ami nggak ada.
Ternyata Ami sedang mau makan. Yu Sin memesan gin dan tonik. Ia lalu menatap Ami dan kembali menanyakan apa dia nggak papa? Nggak ada yang cedera? Ami mengiyakan. Ia juga merasa nggak enak karena tidurnya Yu Sin juga pasti terganggu karena dirinya.
Sambil senyum Yu Sin ngasih tahu kalo dia sudah cukup tidur. Mulai kini harus tetap bangun untuk adaptasi zona waktu. Ami mengambil beberapa makanan lalu duduk dan menyantapnya.
Apa kamu gyopo? Tanya Yu Sin yang duduk di samping Ami. Ami kaget. Gimana ia bisa tahu? Sambil minum minumannya Yu Sin menanggapinya dengan santai. Tahu aja. Am8 menanyakan apa Korea sangat dingin?
Yu Sin mengatakan dan menanyakan apa Ami nggak tahan dingin? Ami membenarkan dan memberitahu kalo ia tinggal di LA.
“Sejak umur berapa?”
“Empat tahun.”
Tapi bahasa Korea-mu bagus. Pelafalannya juga jelas. Ami memberitahu kalo itu karena ia orang Korea. Orang tuaku membuatku memakai bahasa Korea di rumah.
Kamu sering ke Korea? Tanya Yu Sin. Ami memberitahu kalo ini kedua kalinya. Nenekku sudah meninggal dan nggak punya saudara. Yu Sin melihat sepiring apel di atas meja.
Pernah berlibur ke mana saja dan tempat mana yang kamu sukai? Tanya Yu Sin lagi. Ami memberitahu kalo kurang lebih 10 negara dan tempat yang ia sukai adalah Provence. Ih jni kok pak dokter terus melihat apel ya? Yu Sin merasa kalo Provence bagus. Beberapa tahun lalu aku ke Swiss dan naik kereta. Kereta dengan kursi berhadapan. Anak laki-laki belasan tahun mengeluarkan apel dan mulai memakannya. Dia makan tanpa bersuara sama sekali. Dia nggak ingin aku terganggu.
Kenapa? Tanya Ami.
Yu Sin melanjutkan ceritanya. Karena takut bersuara, dia mengunyahnya dengan pelan. Jujur, aku nggak masalah jika hanya suara mengunyah apel.
Ami lalu bangkit dan mengambil sebutir apel. Ia memakannya di sebelah Yu Sin dengan tanpa suara. Persis seperti anak yang Yu Sin ceritakan tadi. Yu Sin melihatnya dan terdiam. Ia bangkit dan mengambil apel juga lalu memakannya. Tapi ia nggak bisa melakukannya seperti yang Ami lakukan. Ia aja sampai heran. Bagaimana kamu melakukannya? Air liurmu dari asam? Ami memberitahu kalo itu kebiasaannya dari kecil.
Kamu nggak merasa itu merepotkan? Tanya Yu Sin penasaran. Ami membantahnya. Enggak sama sekali. Justru aku nggak bisa makan dengan bersuara. Kamu makanlah senyamannya. Yu Sin melanjutkan makannya. Ih kok dia malah fokus sama bibirnya Ami???
Tiba-tiba Yu Sin mendekat dan mencium Ami lama. Eh itu cuman hadapannya aja ternyata🙈 kirain beneran.
Habis itu ada satu keluarga yang datang dengan dua anak mereka.
Sa Hyun datang ke pusat kebugaran dan mencari Pelatih Kang Jun. Pada resepsionis ia mengaku datang atas rekomendasinya.
Ia lalu pergi ke sana dan melihat Song Won yang sedang berlatih. Ih kok matanya malah fokus ke bagian p#nt#t???
Pi Young baru pulang dari belanja. Ia mengeluarkan belanjaamnya dan serasa nggak sabar menunggu suami pulang.
Ibu Pi Young sedang berjemur. Seseorang membawakan minuman untuknya. Ia menghela nafas berat seakan menanggung masalah.
Yu Sin kembali ke kursinya dan melihat Ami sedang tidur. Rupanya dia sedang nggak enak badan dan bahkan menolak sarapan. Pada Yu Sin ia mengaku kalo perutnya sakit.
Kamu merasa dingin dan kembung? Tanya Yu Sin. Ami mengiyakan. Yu Sin memberitahu kalo gangguan pencernaan mendadak nggak mempan pakai obat. Lebih baik muntahkan. Ami merasa kalo nggak separah itu.
Yu Sin nyuruh Ami untuk mengulurkan tangannya. Ia memberitahu kalo ia akan memberikan pertolongan darurat dan Ami akan segera baik. Ami memberikan tangannya. Yu Sin menggenggamnya dan merasa kalo tangannya dingin sekali. Ia melihatnya dan nyuruh Ami untuk menahannya karena ini akan sedikit sakit.
Dan setelah selesai dengan tangan kiri, ia pun melanjutkannya dengan tangan kanan. Setelah selesai Ami langsung pingin muntah. Mungkinkah sakit karena makan apel? Tanya Yu Sin. Stres karena makan tanpa suara. Ami hanya tersenyum. Yu Sin memberitahu kalo ia akan segera membaik. Tangannya juga sudah hangat. Teruslah pijat tanganmu.
Ami memijat tangannya ia merasa kalo itu menakjubkan. Apa kau dokter? Dokter pengobatan tradisional? Tanya Ami. Yu Sin memberitahu kalo ia Psikiater. Amj kayak nggak nyangka banget. Ia berterima kasih dan memberitahu kalo tadi dia menderita sekali. Sebelumnya ia makan terlalu banyak. Yu Sin nggak paham. Ami mengingatkan kalo ia banyak makan sejak di bandara LA. Yu Sin merasa kalo itu masih termasuk normal. Ami pikir nggak kalo dibandingkan sama Yu Sin. Yu Sin mengaku agak lapar saat tidur.
Boleh aku tahu nama rumah sakitmu? Tanya Ami. Dia mau mentraktir Yu Sin untuk berterima kasih. Yu Sin menolak. Ia mau memberi Ami kartu nama tapi malah dompetnya nggak ada. Ia menjanjikan akan memberikannya setelah mereka sampai.
Ami nyuruh Yu Sin untuk bicara senyamannya. Ayahku bilang, bukan hal wajib bagi orang yang lebih tua bicara formal. Kamu sepertinya lebih tua. Seberapa tua? Tanya Yu Sin. Ami menanyakan apa usia Yu Sin 36 apa 35? Yu Sin menanyakan berapa jaraknya dengan Ami kalo ia berusia 36 tahun? Ami menjawab 8 tahun karena usianya 28 tahun.
Yu Sin juga kaget. Dikiranya Ami masih mahasiswa karena punya wajah anak-anak. Ami membenarkan kalo banyak yang bilang seperti itu. Yu Sin menanyakan mau apa Ami ke Korea? Ami mengingatkan kalo Yu Sin juga harus memberitahu usianya. Yu Sin membenarkan tebakan Ami. Ih Ami kayak nggak nyangka.
Menurutmu aku lebih tua? Sindir Yu Sin. Ami membantah. Akhirnya Yu Sin membenarkan kalo ia jauh lebih tua dari Ami. Usia mereka beda 16 tahun. Ami kaget banget dan merasa kalo itu nggak mungkin. Kamu juga berwajah anak-anak. Sudah menikah? Sedetik kemudian Ami seperti menyesal karena sudah menanyakan hal pribadi.
Yu Sin merasa kalo itu pertanyaan wajar untuk sesama orang Korea. Ia membenarkan kalo ia sudah menikah. Tapi istriku melarangku memakai cincin jika aku ke luar negeri. Kenapa? Tanya Ami nggak ngerti. Yu Sin memberitahu kalo ia melepas cincinnya di toilet hotel di Italia.
Ami kaget dengar Yu Sin kehilangan cincin pernikahannya. Yu Sin santai karena ia akan membuat yang baru dengan desain yang sama. Ami merasa kalo istrinya pasti kesal.
Di rumah Pi Young memakai bedak, siap menyambut kepulangan suami.
Pesawat akan mendarat. Yu Sin menanyakan apa akan ada yang menjemput Ami? Ami mengiyakan. Pramugari datang membawakan jaket mereka dan menanyakan apa perjalanan mereka nyaman? Keduanya mengiyakan dan berterima kasih. Ami melihat Yu Sin memakai jaketnya. Kamu nggak kedinginan? Yu Sin membantah dan memberitahu kalo ada jaket di mobilnya. Ia melihat Ami juga memakai jaket biasa. Nggak bawa baju tebal? Tanya Yu Sin.
Ami menjawab bawa, dan ia juga akan langsung naik mobil.
Keduanya berjalan bersama setelah turun dari pesawat. Yu Sin melihat kalo barang Ami nggak banyak. Ami memberitahu kalo ada dua koper. Seperti janjinya tadi, Yu Sin memberikan kartu namanya pada Ami sambil mengenalkan diri. Ami juga menyebutkan namanya. Yu Sin sedikit heran. Itu nama asli? Ami membenarkan.
Mereka akan berpisah. Yu Sin berpesan agar Ami menghubunginya kapan aja kalo kesulitan tidur atau sedang menghadapi masalah. Ia menjanjikan akan memberikan konsultasi gratis. Makanan di kantinku juga lumayan.
Ami nampak tertarik. Bolehkah aku datang untuk makan saja? Ami mengiyakan. Mendadak mereka mendapat pesan dari ponsel masing-masing. Orang yang menjemput Ami sudah ada di jalan tapi mendadak ayahnya meninggal jadi dia nggak bisa datang.
Yu Sin menanyakan apa Ami sudah mendapatkan alamatnya? Ami mengiyakan. Yu Sin menawarkan untuk mengantarkannya. Kebetulan ia membawa mobil yang ia parkir di bandara. Ami nampak nggak nyaman. Yu Sin menyadarinya dan menawarkan untuk mengantar sampai tempat taksi. Buat jaga-jaga, kamu bisa foto pelat mobilnya.
Ami memberitahu kalo dia bukan nggak nyaman tapi Yu Sin juga kan harus segera pulang. Yu Sin melihat alamatnya. Dekat Stasiun Gangnam. Ternyata mereka searah. Ia lalu jalan duluan.
Bersambung…
