Tentangsinopsis.com – Sinopsis Love (ft. Marriage and Divorce) Episode 12 Part 2, Nih untuk Kalian yang ingin tahu tentang daftar lengkapnya di tulisan yang ini. Tetapi jika Kalian ingin membaca part pertama dari Episode sebelumnya baca di sini.
Hae Ryun mendapat pesan dari Gabin yang menyinggung tentang traktir makan sebelum seminar. Hal itu membuat Hae Ryun senang dan bahkan nggak bisa berhenti tersenyum.
Di depan lift ia berpapasan sama Shi Eun yang mau membuang sampah. Penampilan Shi Eun yang kucel beda sama Gabin. Dan saat Shi Eun menanyakan alasannya tersenyum Hae Ryun bohong kalo habis nonton youtube.
Yu Sin meninggalkan rumah sakit. Ih bukannya langsung pulang malah ke tempatnya Ami. Rumah itu nampak gelap. Mungkin orangnya nggak ada ia lalu ingat saat Ami membelai wajahnya.
Dongmi dan ayah sampai rumah. Mereka membicarakan Pi Young. Dongmi merasa kalo alasan Pi Young bilang soal peramal hanya untuk mengelak. Berbeda dengan Dongmi, ayah justru percaya karena menurutnya Pi Young adalah orang yang polos dan berterus terang. Ia mengungkit kalo dulu pernah menentang pernikahan mereka tapi Pi Young bisa membuktikannya.
Dongmi mengklaim kalo pria memang sederhana. Ia memberi tahu kalo Pi Young menolak punya anak karena takut kalo fisiknya rusak dan sulit untuk punya anak di usia tua. Harusnya dia berkorban untuk Ji a kalo ingin hidup nyaman harusnya nggak usah menikah. Lah, sendirinya juga nggak mau punya anak malah ngomongin menantu🤦♀️
Pi Young nelpon Yu Sin karena berpikir kalo dia akan pulang telat. Yu Sin membantahnya dan bilang baru mau pulang. Dan saat Yu Sin pergi, Ami malah datang dengan mobil merah.
Ami masuk rumah lalu membuka kulkas. Nggak ada makanan. Ia lalu minum susu langsung dari botolnya.
Sa Hyun datang ke tempat latihan dan ketemu sama Song Won. Song Won yang sedang minum teh seperti biasa berbagi minumannya dengan Sa Hyun dan membuatnya merasa nggak enak dikasih mulu. Sa Hyun cerita tentang hari itu. Istrinya panik saat mendapati ada benjolan di langit-langit mulutnya dan berpikir kalo itu adalah kanker. Mereka buru-buru ke rumah sakit tapi katanya biarkan saja.
Song Won memberitahu kalo setahunya ada yang punya dan ada yang enggak. Ia lalu menanyakan tentang saladnya. Sa Hyun mengaku belum bisa membuatnya karena nggak sempat belanja. Ia ingat makanannya yang belum dibayar sebelumnua dan melarang Song Won untuk bawa bekal besok.
Song Won memberitahu kalo mulai besok dia akan olahraga malam. Sa Hyun menanyakan alasannya. Belum juga Song Won menjawab ia keburu dipanggil sama pelatihnya.
Yu Sin sarapan bareng Pi Young. Ia makan nasi tapi Pi Young makan roti. Di meja ada sepiring apel. Melihatnya mengingatkan Yu Sin pada Ami. Pi Young menyinggung Yu Sin yang belakangan nggak pernah berkuda. Padahal ia harus melepaskan stres karena melayani pasien dan mengurus rumah sakit itu nggak mudah. Yu Sin mengaku nggak terlalu lelah sambil terus melihat apel.
Mendadak ia menanyakan apa Pi Young bisa bisa makan apel tanpa bersuara? Pi Young tahu kalo Yu Sin ingat anak laki-laki yang di kereta waktu itu. Ia lalu mengambil satu apel dan memakannya. Ia merasa nggak mungkin makan tanpa bersuara.
Ji a mendadak manggil. Pi Young bangkit dan mendatanginya.
Song Won dan Sa Hyun sama-sama sudah selesai latihan. Song Won mengambil bekalnya sementara Sa Hyun kembali makan snack. Song Won pikir Sa Hyun sering berolahraga karena ototnya langsung terbentuk. Padahal belum ada sebulan.
Sa Hyun membantahnya dan memberitahu kalo ini kali pertamanya.
Song Won meletakkan makanannya dan mengajak Sa Hyun untuk makan bersama. Sa Hyun yang merasa nggak enak menjanjikan akan mentraktirnya makan malam. Song Won menolak dan minta diambilkan piring.
Mereka duduk bersama. Sa Hyun mengonfirmasi kalo Song Won pindah jadwal malam bukan karenanya. Ia selalu menebeng makanannya. Song Won menuangkan sausnya dan memberitahu kalo dagingnya dingin.
Sa Hyun nggak papa. Biar dingin kalo daging sapi tetap enak. Ia kembali menyinggung mau traktir makan malam buat mengganti sarapannya yang waktu itu.
Song Won menolak karena itu nggak mahal. Ia akhirnya memberitahu kako ia mulai olahraga pagi untuk memperbaiki kebiasaannya begadang. Tapi siang harinya ia malah mengantuk. Sa Hyun ternyata juga mengantuk saat berangkat kerja. Song Won pikir Sa Hyun mengandalkan kopi seperti dirinya.
Ih Sa Hyun malah nggak mempan sama kopi. Song Won rasa kalo toleransi kafein Sa Hyun tinggi. Sa Hyun nembenatkan. Ia dengar kalo kopi juga nggak baik untuk tubuh. Mendadak ia kepikiran untuk olahraga sepulang kerja juga. Biasanya banyak pertemuan malam. Jika ada pun, aku cuma bisa makan karena sudah nggak kuat minum-minum. Sepertinya aku bisa. Hari ini aku traktir kalo kamu nggak ada janji, biar aku bisa tenang minum tehnya.
Sa Hyun melihat kalo Song Won suka makan daging dan mau mengajaknya makan sashimi jam 18.30. Song Won akhirnya setuju dan nyuruh Sa Hyun untuk mengajak istrinya. Sa Hyun mengiyakan. Tapi mungkin istrinya nggak akan bisa karena ia lebih sibuk dari dirinya.
Ibu sedang berdandan. Ia sama ayah akan pergi ke acara pernikahan. Ibu merasa lelah. Harusnya ada pernikahan malam. Padahal ia sudah bangun pagi untuk dirias. Kulitnya bahkan jadi kusam karena nggak bisa tidur. Memikirkan hidup berumah tangga, meninggalkan keluarga.
Ih ayah malah meledek ibu dan bilang kalo ibu nggak bisa tidur gegara mikirin malam pertama. Ibu kesal dan merasa kalo pikirannya ayah sangat sederhana. Ayah merasa kalo itu wajar untuk pria. Ibu memberitahu kalo ia berpikir sebagai wanita.
Ayah menganggap kalo ibu hanya berpura-pura. Ibu nggak ngeh dan nyuruh ayah untuk menjelaskannya tapi ayah nggak mau. Dia yakin banget kalo ibu nggak akan mengakuinya kalo dia jelaskan.
Ih ayah sama ibu ini bertengkar mulu. Sampai ibu mau memakai celana aja nggak dibolehkan sama ayah. Ayah nyuruh ibu untuk memakai rok karena ia seorang wanita.
Ibu nggak mau. Ia akan memakai pakaian sesukanya. Dunia sudah berubah. Ayah juga nggak heran dengar ibu bicara informal padanya. Ayah ngambek dan nggak mau pergi. Ia bahkan melepas kaos kakinya.
Ibu juga ikutan ngambek dan nggak mau berangkat. Ayah kembali nyuruh ibu untuk memakai rok tapi ibu kekeuh bilang nggak mau.
Ibu Pi Young bermimpi Pi Young memergoki wanita lain di kamarnya. Ibu langsung terbangun dan merasa khawatir. Nggak biasanya ia bermimpi di siang bolong kayak gini.
Yu Sin kembali berkuda. Eh dia sama Ami. Wah cantiknya Ami. Di saat yang sama Dokter Cho juga berkuda. Dia menyapa Yu Sin dan mereka sempat mengobrol sebentar.
Sa Hyun dan Song Won ketemuan untuk makan malam. Song Won datang pas jam 8.30 padahal dia datang dengan jalan kaki. Padahal ia tinggal di Apartemen T-Happy. Ia sampai merasa bisa makan apapun. Sa Hyun memberi tahu kalo di sana hanya ada satu set makan malam.
Song Won tahu kalo di sana makanannya agak mahal. Sa Hyun menenangkan kalo mereka bekerja untuk makan dan hidup. Ia lalu nyuruh Song Won untuk menebak pekerjaannya. Kalo benar, mobilnya…Eh dia akan ngasih kupon bermain golf dan memberitahu kalo ayahnya pemilik lapangan golf.
Song Won pikir Sa Hyun bekerja pada ayahnya. Pantas badannya bagus. Ia pikir Sa Hyun nggak perlu olahraga. Sa Hyun sedikit senang dengarnya tapi ia nggak bekerja pada ayahnya. Ia lalu nyuruh Song Won untuk kembali menebak berdasarkan umurnya. Song Won pikir Sa Hyun model.
Sa Hyun memang sering dengar saat kuliah dulu dan ia juga pernah dapat tawaran saat di jalan tapi bukan. Pelayan datang membawakan sake hangat pendamping sajian ikan. Sa Hyun bertanya pada Song Won mau yang dingin? Song Won nggak mempermasalahkan dan nyuruh Sa Hyun untuk pesan yang ia inginkan. Sa Hyun bilang akan pesan yanh paling mahal. Song Won tersenyum dan bilang sake dingin juga nggak papa. Akhirnya Sa Hyun memesan sake umai gindaijo.
Song Won kembali menebak pekerjaan Sa Hyun tapi nggak ada yang benar. Akhirnya Sa Hyun memberi tahu kalo ia bekerja di firma hukum. Ia selesai kuliah lebih cepat dan masuk sekolah hukum. Song Won yakin kalo Sa Hyun pengacara berbakat dengan hati yang baik.
Sa Hyun merasa kalo pujian Song Won terlalu berlebihan tapi ia senang. Song Won juga yakin kalo Sa Hyun pasti besar dengan penuh cinta dan diakui orang tuanya. Sa Hyun membenarkan. Ia mengecewakan orang tuanya saat menikah, orang tuanya ingin menantu yang 2 tahun lebih muda tapi istrinya malah setahun lebih tua darinya. Dan setelah menikah ia nggak bisa menjadi anak yang berbakti.
Melihat Song Won terus memegangi gelasnya membuat Sa Hyun berpikir kalo ia kedinginan. Ia mau menaikkan suhu ruangan tapi Song Won melarang. Tadi ia lupa memakai sarung tangan dan mengaku ceroboh. Sa Hyun merasa kalo Song Won orang yang teliti. Ia menanyakan pekerjaannya tapi nggak jadi dan melanjutkan kalo ia dan istrinya sepakat untuk nggak punya anak. Ia sendiri sebenarnya pingin punya anak. Setelah menikah ia menghadiri menghadiri pesta ulang tahun pertama anak koleganya. Ia merasa kalo anak-anak terlihat manis.
Song Won pikir belum terlambat untuk berubah pikiran tapi Sa Hyun pikir orang yang akan melahirkanlah yang harusnya berubah pikiran. Song Won menasehati agar Sa Hyun membujuknya. Sa Hyun mengaku belum pernah mencobanya. Tapi ia tahu itu nggak akan berhasil. Dia sangat keras kepala.
Makanan mereka sampai.
Hye Ryeong bermain drum.
Song Won menanyakan apa yang Sa Hyun sukai dari Istrinya?
Saat dia bermain drum.
Song Won merasa kalo wanita yang bermain drum pasti keren. Sa Hyun merasa kalo ia terlalu banyak menceritakan tentang dirinya dan ingin mendengarkan cerita Song Won juga. Song Won merasa kalo ceritanya biasa aja.
Ternyata Song Won pernah menikah dan berpisah 5 tahun yang lalu karena nggak punya anak. Ia nggak bisa punya anak meski ingin dan menasehati agar Sa Hyun punya anak selagi masih bisa.
Sa Hyun berharap Song Won bisa ketemu sama orang yang baik. Song Won sendiri suka dengan hidupnya yang seperti sekarang.
Menikah harus dilakukan dengan orang yang sangat baik. Menikahlah bukan karena ingin menikah, tapi saat nggak bisa berpisah atau nggak bisa hidup tanpa orang itu. Dan ia belum ketemu dengan orang itu.
Sa Hyun mempersilakan Song Won untuk makan. Ia membuatnya terlalu banyak bicara.
Hye Ryeong masih bermain drum. Dua temannya masuk dan menyaksikan penampilannya.
Nggak terasa Sa Hyun dan Song Won sudah menghabiskan sebotol minuman. Kalo ini mereka banyak membicarakan tentang Song Won. Ia menikah karena saling suka. Dulu mereka adalah pasangan mahasiswa. Mereka seukuran. Sampai ia merasa kalo itu bukan cinta sesungguhnya. Cinta adalah perasaan polos terhadap satu sama lain. Ia menyukainya tapi akhirnya ia sadar kalo itu bukan cinta.
Song Won tahu kalo pihak terkait memang penting. Tapi soal anak, kalo dia benar mencintainya harusnya dia nggak menerima perceraian dengan mudah hanya karena dia nggak bisa punya anak. Rasa Sakit karena pihak lain dan fakta kalo itu berkurang terasa getir dan sedih. Ia menasehati agar Sa Hyun melakukan yang terbaik dan mencintai istrinya selama hidup bersama.
Sa Hyun mengiyakan kalo ia juga ingin seperti itu tapi cinta itu relatif. Song Won melarang Sa Hyun untuk berdebat. “Aku sudah berusaha seperti ini, kenapa kamu hanya begitu?” “Kuberi kamu sebanyak ini, kenapa nggak membalas sebesar itu?” Jangan seperti itu.
Keduanya lalu membicarakan tentang nama panggilan. Song Won nyuruh Sa Hyun untuk memanggilnya nuna. Ia sudah punya kakak laki-laki tapi nggak punya kakak perempuan atau adik.
Sa Hyun nggak mau karena ia melihat Song Won sebagai wanita. Song Won malah tertawa dengarnya. Ia memang wanita. Ia juga melihat Sa Hyun sebagai pria. Sa Hyun memberi tahu kalo pria juga ada kelasnya.
Pria alfa.
Sa Hyun mengaku senang dan merasa kalo hari ini luar biasa. Ia mau mengajak Song Won untuk minum di tempat lain tapi sebelumnya ia ingin mereka menentukan nama panggilan dulu. Song Won nyuruh Sa Hyun untuk manggil nama aja tapi Sa Hyun nggak mau karena itu nggak sopan. Ia juga nggak bisa memanggilnya guru.
Song Won lalu nyuruh Sa Hyun untuk memanggilnya “Song Yuan.” Ternyata Song Won bisa bahasa mandarin. Ia seorang penerjemah. Biasanya ia menerjemahkan novel. Sa Hyun lalu menanyakan namanya dalam bahasa Mandarin.
“Xiexian.”
Mereka lalu sepakat untuk memanggil seperti itu.
Song Won mengaku iri pada Sa Hyun dan memberi tahu kalo ia anak yatim piatu. Ia nggak punya orang tua dan satu-satunya kakaknya pindah jauh ke Jeju dan ia tinggal sendiri di Seoul.
Sa Hyun menanyakan kapan mereka meninggal? Song Won memberitahu kalo ayahnya meninggal saat ia kelas dua SMA dan ibunya saat ia kuliah tahun pertama. Ia menangis saat menikah. Song Won nangis. Sa Hyun yang nggak bawa sapu tangan memberinya tisu.
Song Won menghapus air matanya dan menasehati agar Sa Hyun bersikap baik pada orang tuanya selama mereka masih hidup. Sa Hyun mengiyakan. Song Won mengajaknya pulang, mereka sudah makan dan minum.
Sa Hyun menahan. Ia mengubah jadwalnya berolahraga mengikuti jadwal Song Won. Song Won memakai mantelnya dan Sa Hyun membantunya.
Song Won berterima kasih dalam bahasa Mandarin. Sa Hyun menanyakan nuna dalam bahasa Mandarin. “Guniang.” Sa Hyun mengulanginya dan mengaku suka nadanya.
Keduanya berjalan bersama. Song Won berterima kasih atas makanannya dan sake yanh pasti mahal. Sa Hyun membantah. Nggak semahal itu. Ia senang bercerita. Song Won merasa kalo obrolan mereka menyambung. Sa Hyun membenarkan.
Song Won nyuruh Sa Hyun untuk menyewa sopir sementara ia ingin berjalan sebentar untuk menghilangkan pusingnya. Sa Hyun berniat mengantar tapi Song Won menolak. Sa Hyun lalu ngasih tahu kalo Ia akan diusir dan disuruh tidur di sofa kalo bau alkohol. Song Won memberitahu kalo dia nggak seperti itu. Mana boleh mengusir suami semanis ini? Sa Hyun memberitahu kalo istrinya nggak berpikir kalo ia semanis itu. Wajahnya seperti malaikat, tapi DNA-nya benar-benar tomboi. Aku seperti tertipu.
Song Won menanyakan sudah berapa lama kalian menikah? Sa Hyun menjawab kurang lebih tiga tahun. Dua tahun lebih sedikit. Song Won menasehati kalo mereka harus terus saling berusaha dan memupuk kasih sayang.
Sa Hyun bertepuk tangan dan memberitahu kalo perlu dua tangan untuk bertepuk tangan. Tapi dia bertingkah seperti anak kecil dan mengabaikanku.
Song Won mengingatkan kalo Sa Hyun seorang pria dan ia harus memeluknya dan berlapang dada. Sa Hyun memberitahu kalo pria juga bisa terluka. Song Won menanyakan apa yang membuat Sa Hyun paling kesal?
Hal apa yang membuatmu paling kesal? Sa Hyun melarang saat melihat Song Won memasukkan tangannya ke dalam saku. Ia bisa terluka kalo jatuh. Ia lalu membelikan sarung tangan untuk Song Won. Song Won yang merasa nggak enak gantian membelikan syal. Sa Hyun minta Song Won untuk memakaikannya. Ia bahkan sampai menunduk.
Song Won melarang Sa Hyun untuk menutup mata karena ia bisa menghilang. Ia memakai sarung tangannya dan merasa kalo hari ini sangat menyenangkan. Ia juga merasa hangat. Sa Hyun menanyakan pada Song Won terlihat seperti apa ia sekarang ini?
Paman berkaki panjang. Oppa.
Mendadak Song Won mau jatuh. Sa Hyun menangkapnya dan mencium keningnya. Song Won nggak sadar dan menjatuhkan tasnya.
Awalnya nggak ngeh sampai masuk bait ke dua. Oh ternyata Sa Hyun, eh Sung Hoon ikut ngisi OST-nya juga. Dari hari Senin nggak bosen denger lagu ini mulu. Mpe apal sama liriknya. Kadang malah ikut senyum. Berasa ikut jatuh cinta. Saranghae, neul akkyeodun han madi…gieokae, nan eonjena geudae gyeoteseo…
Bersambung…
