Tentangsinopsis.com – Sinopsis Love and Redemption Episode 15 Part 2, Daftar untuk plot lengkap di tulisan yang ini. Sedangkan bagian pertama Episode sebelumnya baca di sini.
Sementara itu linglongdan mingyanbersembunyi sementara saat melihat dan mendengar iblis iblis tianxu. Para iblis itu disuruh pengawas utara menemukan para kultivator di kaki bukit dan mendapatkan kunci spiritualnya. Setelah para iblis pergi, linglong dan mingyan akan mencari xuanji.
Lingling menghubungi xuanji lewat loncengnya dan mereka saling memberi kabar. Xuanji minta ia tak mencarinya dan menyuruhnya meninggalkan gunung gao. Linglong masih khawatir padanya tetapi sifeng meyakinkan mereka selamat,jika ia tetap du gunung gao itu kan berbahaya. Sifeng nyuruh mereka ke pulau fuyu dan melaporkan itu. Sifeng yakin ruo yu dan yanran baik baik saja. Mingyan memberitahu kuncinya tersembunyi di dalam mutiara surgawi pada gelang xuanji. Dan nyuruh memberikannya pada pada tetua. Keempatnya janjian ketemu di pulau Fuyu.
Xuanji lega kakaknya baik baik saja. Karena mutiara surgawi memancing banyak iblis dari sekte tianxu dia tak menyangkan wutong bekerja untuk sekte tianxu. Sifeng takut sekte xuanyuan dalam masalah besar. Jika bentang darat gunung gao tak serumit itu mereka tak akan berhasil kabur. Sekte tianxu lebih menakutkan daripada yang mereka pikirkan. Dan khawatir menjadi ancaman sekte kebenaran.
Saat akan mencoba melarikan diri,mingyan dan linglong dihadang wutong dan pasukannya. Wutong tahu kuncinya ada pada xuanji. Mereka sudah mencari ke seluruh gunung tapi tidak menemukan satu jiwa pun. Wutong tahu mereka bersembunyi di gunung. Linglong mengejeknya yang suka jadi anjing iblis tianxu daripada manusia. Wutong marah dan menyuruh anak buahnya menangkap keduanya. Linglong dan mingyan bertarung dengan para iblis.
Wutong melihat kesempatan saat mingyan berusaha keras melawan iblis tianxu. Ia menyandera linglong setelah ia menggunakan sihir penyedot rohnya pada linglong. Mingyan melempar pedangnya tapi wutong mengembalikannya dengan sihir hitamnya.
Wutong setengah mengancam ia punya hutang yang harus diselesaikan dengan shaoyang dan 5 sekte lainnya. Selama dia punya linglong maka Xuanji kan datang. Wutong menyuruh anak buahnya membunuh mingyan dan ia kabur membawa linglong. Sedangkan linglong bertarung dengan para iblis dan ia tertusuk di beberap bagian tubuhnya. Mingyan terlempar oleh tendangan dari dua iblis.
Xuanji mencarikan sesuatu untuk bisa dimakan sifeng. Xuanji mencoba menjatuhkan buah aprikot tapi pohonnya tak bergerak. Xuanji merasa tak bisa menggunakan mantra di sana. Juga dia merasa di sana alam lain.
Xuanji mencoba menyentuh benda seperti tongkat kayu yang menancap tak jauh dari pohon. Tiba tiba langit jadi bergemuruh mendadak mendung dan petir seakan ingin menyambarnya. Benda itu menyala biru saat xuanji kembali memegangnya.
Di alam langit. 4 bintang surgawi melaporkan situasi terbaru pada seorang pria setengah tua. Dia mengatakan si kaisar,dijunbailing tidak ada di tempatnya. Pak tua itu menyuruh keempatnya meninggalkan laporannya padanya. Mereka pun menurut.
Teng she si dewa ular tampak meloncat loncat di tempatnya. Beberapa pengawal menjaganya. Dia tahu Dijun Bailing menyuruh para penjaga untuk mengawasinya dan tidak menyebabkan masalah di dunia fana tapi teng she harus pergi untuk urusannya. Salah satu menyahut jika dia pergi akan ada masalah di alam yang lebih rendah. Teng she memelototi pengawal itu dan menunjukkan tanda segel dari dijun bailing. Dia memberitahu saat dewa perang jatuh dari surga pedangnya dingkun jatuh ke alam fana. Hasrat membunuh dari pedang itu sulit dikontrol. Dijun bailing memberikan tanda segel itu padanya. Sekarang itu menyala berarti ada yang mengejar dingkun. Pengawal tak percaya padanya. Dia akan memberitahu dewa qinlong (naga hijau). Teng she sepertinya takut. Ia pamit tidur tapi bilang pada mereka ia tak takut qinlong.
Di tempat xuanji petir masih menyambar nyambar dan menyambar buah aprikot yang bergantungan yang tak bisa diambil xuanji tadi lalu menjatuhkannya. Xuanji pun memungutinya dan pergi dari sana. Sepeninggalnya petir seperti menyetrum tongkat kayu yang dipegang xuanji tadi.
Sifeng membawa xuanji masuk ke gua. Xuanju memberitahu petir itu terus ingin menyerangnya. Ia merasa tempat itu adalah suatu alam yang memisahkan mereka dari dunia luar. Mereka tidak bisa menggunakan mantra juga tidak ada burung burung atau ikan yang bisa masuk. Mereka juga tidak bisa pergi. Sifeng menenangkan untuk tidak takut. Mereka harus tinggal di sana untuk beberapa hari lagi. Saat sifeng pulih dia akan memeriksa apakah mereka bisa pergi melalui rute semula.
Xuanji memuji diri sendiri karena memetik banyak buah aprikot untuk persediaan mereka. Sifeng memakan buah aprikot itu dan berbohong rasanya enak. Xuanji mencicipinya dan rasa aprikot itu pahit. Sifeng memberikan roti kukus yang ia bawa untuk dimakan xuanji. Sedang ia terus memakan buah aprikot yang pahit itu.
Linglong sekarang menjadi tawanan Wutong. Dia mengambil lonceng pembawa pesan milik linglong dan tahu kegunaannya. Wutong tahu dia menghubungi xuanji dengan itu. Dia nyuruhlinglong menghubungi xuanji untuk memberikan kunci spiritualnya tapi linglong menolak. Wutong mengancamnya, linglong sudah berada di tangannya sekarang jika dia tak melakukan apa yang dikatakannya,wutong punya 100 cara membuatnya bekerja sama. Wutong akan membuatnya berharap lebih baik mati,menangisi orangtuanya dan membuatnya mendengarkannya.
Linglong pura pura akan mengambil loncengnya untuk menghubungi xuanji tapi ia merusaknya. Wutong yang marah menamparnya hingga mulutnya berdarah lalu mencekik lehernya. Linglong bilang ia benci anjing apalagi diancam oleh anjing. Dia bersumpah wutong tidak akan mendapatkan kuncinya. Wutong mengingatkan linglong terlalu percaya diri, iblis iblis di tianxu tak terhitung jumlahnya mungkin wutong bisa menyruh mereka mencari kuncinya. Bukan hanya dengan mengancam linglong. Wutong hanya bermain dengannya. Semakin menarik saat linglong menolak patuh.
Dua orang pemburu lewat. Mereka mengeluhkan tak mendapatkan buruannya. Kemudian mereka melihat tubuh mingyanpingsan tergeletak di semak semak. Mereka mendekatinya.
Kelopak bunga hydrangea berjatuhan banyak sekali. Xuanji kegirangan. Ia berusaha menangkapnya. Sifeng terus menatapnya. Saat berhasil mendapatkannya, xuanji tanya warna apa itu,Sifeng menjawab hydrangea biru pucat. Xuanji memutuskan menyukai warna biru. Dia sudah menyukainya sejak kecil dia harus membawanya dan menunjukkan pada linglong dan mingyan.
Sifeng dan xuanji mencoba menyentuh air danau tapi xuanji heran karena mereka tidak bisa menyentuhnya padahal jelas jelas mereka dihanyutkan air danau.
Mereka jalan lagi. Xuanji mengatakan mereka terjebak di sana beberapa hari dan tidak bisa menghubungi linglong atau mingyan. Xuanji tak tahu apa yang harus dilakukan. Sifeng mengajaknya mencari tempat lain untuk pergi. Alam itu pasti menjaga sesuatu. Itu sebabnya ada alam itu dan pembatas di sekitarnya. Sifeng yakin ada sebuah mata formasi.
Sifeng menanyakan di mana topengnya. Xuanji pikir mereka tidak perlu mencarinya. Tapi sifeng harus kembali ke istana lize dan mengembalikannya pada ketua. Mungkin itu bisa membantu mereka. Topeng itu terbuat dari kulit mayat hidup pohon kunlun. Benda itu dipenuhi energi spiritual mungkin bisa mengangkat pembatasnya. Kemudian xuanji mengambil topengnya dan ia heran lagi saat melihat topengnya menangis. Sifeng juga sepertinya terkejut.
Bersambung..
