Tentangsinopsis.com – Sinopsis Island 1 Episode 5 Part 2, Cara menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca episode sebelumnya DISINI.
Miho, johan pulang. Lalu johan mendapat panggilan telepon. Sepertinya ada kabar tentang Kang Chan hee, Kakaknya pater Johan. Miho terkejut. Pak Jang mengiyakan dia punya keponakan lagi.
Johan terpisah dari kakaknya saat mereka masih kecil. Mereka diadopsi bersama sama dan juga terpisah setelahnya. Sejak saat itu dia mencari cari kakaknya.
Kang Chan hee duduk menyendiri di dalam kapal.Seseorang memanggilnya untuk bersih bersih. Baru juga Chan hee mengepel tapi sudah digerutui pekerjaannya lambat. Chan hee juga dinilai lemah dan lamban. Dua orang pria salah satunya membicarakan Chan hee tidak cocok untuk pekerjaan itu.
Di tempat lain seorang pria dibunuh dan hati nya diambil. Apa rasa sakit mu hilang? Ternyata kau kesulitan mencari ini.karena kasihan akan kuberitahu cara agar kau tidak kesakitan lagi, itu Gungtan yang bicara.
Apa kau sudah memastikan Kang chan hee bekerja dengan benar? Sudahlah lupakan dia. Seseorang tanya, kapten apa kau akan terus berlayar? Aku ingin buang air kecil. Jawabnya. Lalu saat orang itu BAK lampu di sana berkedip kedip.
Tiba tiba seseorang menyergapnya dari belakang dan mencekiknya. Lalu mengambil organ hatinya. Ini orang yang sama kayak di gunung. Entahlah manusia atau siluman. Orang yang tadi bersamanya masuk dan melihat makhluk itu menghabisi kaptennya. Lalu lari ketakutan. Makhluk tak jelas itu pergi disusul Gungtan di belakangnya lalu Gungtan melakukan sesuatu pada orang itu entahlah membelah belah atau mencabik.
Seseorang memergoki Chan hee yang sedang mencari tanki gasnya. Pak tua itu bilang mereka selalu membebankan pekerjaan pada yang termuda dan pergi minum minum. He makanlah mi dulu.
Apa kau sungguh ingin bekerja di sini? Tanya pak tua itu. Chan hee harus mencari uang. Menurut pak tua itu obat obat nya akan butuh banyak biaya. Pak tua itu menyarankan cari pekerjaan lain dan memberinya uang. Dan memperbolehkan memakai motornya.
Melihat Johan tampak cemas Miho pikir dia seperti Dol Hareubang. Lalu mengajaknya ke kafenya Sujin. Miho minta dia tak cemas tentang apapun ada miho. Johan tersenyum. Kau tidak sadar betapa aku bisa diandalkan bukan? Johan tak paham dia ingin bilang apa. Miho nyuruh melihat di luar jendela. Dan terlihat kafenya sujin.
Seung joon atau calon suaminya Sujin menyajikan makanan untuk Johan. Dan memberi undangan pernikahannya bahkan ingin diberkati olehnya.
Miho menunjukkan sujin memakai gaun pengantin dan miho gaun pengiringnya yang dirancang oleh sujin sendiri. Itu adalah impiannya. Miho juga memberinya hadiah pernikahan berupa menginap gratis tanpa batas di kamar suite Hotel Daehan. Seung joon tidak enak. Miho pura pura mau membatalkannya. Sujin tentu tak mau miho sudah membawanya jauh jauh dari Seoul.
Seseorang mengawasi kebersamaan mereka. Yang terlihat bahagia. Apa Van ya. Gelap seh.
Nenek. Baekju menegurnya yang berkeliaran seperti kucing liar. Apa kau sudah makan malam? Van jawab belum. Ada mayat lagi yang ditemukan di dekat bar Panho ri. Ternyata hati dan organ dalam korban tidak diambil. Katamya jasad korban penuh dengan luka akibat pisau.
Menurut polisi mayatnya memiliki dua belas luka tususkan dalam. Van tetiba ingin tahu mayat itu di mana. Van ditegur cara bicaranya tak sopan. Â Van membentak, lalu dijawab oleh seorang nenek mungkin ada di rumah sakit universitas di Panho ri.
Van pergi ke rumah sakit Daehan. Wow cepet banget sampainya. Van memeriksa mayatnya. Itu kapten kapal di mana Chan hee bekerja. Van membayangkan cara tusukan seperti itu dilakukan oleh Gungtan.
Van sudah sampai lagi ke tempat kejadian. Van memeriksa tempat yang ditandai.
Itu kan Miho udah kayak Kakak perempuannya Johan kan.
Miho mengajak ke panti asuhan Hope. Itu panti asuhannya Johan dulu..johan terpana mengenang masa lalunya. Johan atau chan hyeok lagi difoto sama kakaknya untuk ditunjukkan ke orangtua angkat mereka.
Rupanya .Miho minta pak jang menghubungi tim legal perusahaan untuk mencari kakak johan. Mereka masuk ke bangunan itu. Johan seperti melihat masa kecilnya. Saat terakhir dia dan kakaknya akan pergi terlihat bahagia karena akan memiliki orangtua. Lalu mereka dibawa pergi.
Sepertinya tempat itu dibuka tanpa izin resmi. Panti itu ditutup setelah Chan hee dan Chan hyeok diadopsi. Pengacara perusahaan memberitahu Chan hee tidak jauh dari sana. Tempatnya bernama Bongyong ho.
Gungtan sepertinya mengawasi mereka. Johan tak tahu bagaimana harus berterima kasih pada Miho. Apa kau sudah tahu harus mengatakan apa setelah bertemu kakakmu? Johan terdiam sebentar. Lalu johan ingin munta maaf. Karena sering mengabaikan kakaknya. Miho pikir kakaknya takkan mengingat hal seperti itu tentangnya. Johan jadi sedih. Setelah mengantarnya kembali ke villa johan akan menemui sendiri kakaknya.
Sujin membuatkan korsase juga keik wortel untuk miho. Tapi lupa membawakannya untuknya kemarin. Sebagai ungkapan terima kasih atas hadiah pernikahannya. Sujin menyuruh Seung joon mengantarkan untuknya. Miho sangat senang punya teman seperrtinya. Kurasa Won Miho tidak seburuk itu. Sujin juga seneng punya teman yang kaya raya dan penuh kuasa.
Seung joon menyetir sendirian malam itu melewati jalan yang gelap di pinggir lautan. Seung joon mengikuti GPS tapi arah petunjuknya terputus. Seung joon berhenti untuk memeriksa mobilnya. Namun kemudian dia menjerit.
Johan sampai di dermaga. Dan tanya di mana Bongyong ho.
Van muncul di dekat rumah Miho dan pisaunya terus bergetar. Tubuh Seongjoon tergantung diatas dinding dengan Gungtan memeganginya. Miho keluar melihat van dan menyapanya. Miho terkejut melihat seung joon begitu. Gungtan menjatuhkan tubuh Seung joon. Miho akan menghampiri tapi Pak Jang mencegahnya. Paman! Van! Bagaimana mungkin ini terjadi.mengapa ini terjadi. Teriak miho panik. Van mengejar Gungtan.
Johan sudah sampai di kapal dan masuk mencari Chan hee. Johan bertanya Lalu Chan hee melepas topinya. Apa kau kenal Kang chan hee? Tanyanya. Chan Hyeok..apa kau Chan Hyeok? Tanya Chan hee.
Van masih mencari dan mengejar Gungtan. Sudah lama tak bertemu saudaraku,sapa Gungtan.