Tentangsinopsis.com – Sinopsis Hush Episode 8 Part 1, Yuk gaes baca juga selengkapnya untuk daftar link ada di tulisan yang ini. Pastikan Kalian juga harus mengetahui kalau tersedia juga Episode sebelumnya baca di sini.
Joon Hyuk dan Ji Soo terkejut melihat spanduk permintaan maaf Harian Korea.
Sementara itu, Kepala Na bilang pada Sung Han kalau tidak semua kopi sama. Sung Han pun bilang tentu saja, tidak perlu dijelaskan. Kopi anda luar biasa.
Kepala Na lalu mengatakan, jika mau membuat sejarah, maka kita butuh lebih dari fakta di koran.
Kepala Na lantas merobek Harian Korea cetak,, lalu menunjukkan ponselnya pada Sung Han.
Sung Han pun ngerti. Dia bilang, itulah mengapa Kepala Na membuat Harian Digital Korea.
Kepala Na membaca artikel permintaan maaf Harian Korea.
“Setelah permintaan maaf Harian Korea , warganet bilang Harian Korea menetapkan martabat pers. Lihat. Reaksi mereka menunjukkannya.” ucapnya.
Sung Han bilang, ya, usaha kita akhirnya berbuah manis. Umpan klik tanpa henti… maaf.
“Jika kita memancing orang dengan kisah yang bagus, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik. Apakah umpan klik seburuk itu? Ini nilai dari sebuah koran dan martabat media.” ucap Kepala Na.
Joon Hyuk di ruang keamanan. Dia kaget, apa? Videoku? Apa aku terekam kamera pengawas?
Petugas bilang, Joon Hyuk tak perlu cemas karena Kepala Na sudah menyuruhnya menghapus bagian Joon Hyuk.
Petugas lalu bilang kalau dia tak punya video saat Soo Yeon meninggal.
Joon Hyuk : Video di kantor dan lift juga hilang?
Petugas mengiyakan. Lalu dia mengatakan, lantai 15 yang mengambilnya.
Joon Hyuk kaget, lantai 15… CEO? Kenapa?
“Tidak ada gunanya jika ada yang melihatnya. Itu bisa menyebabkan masalah. Petugas keamanan di lantai 15 memberitahuku. Dia punya brankas rahasia di ruangannya. Dan dia menyimpan semua barang rahasia di sana. Bukti tindak korupsi para petinggi dan juga rahasia perusahaan.
Kamera menyorot lukisan dibelakang meja CEO.
CEO lalu bilang pada seketarisnya, entah bagaimana caranya Kepala Na menangani kekacauan mereka.
Seketaris Min bilang, ini berkat penilaian CEO sendiri dalam memilih Kepala Na.
CEO Park sendiri lagi menyusun potongan puzzle nya dibantu kaca pembesar.
CEO : Kurasa potongan itu sudah hilang selamanya.
Dan Seketaris Min memberinya puzzle baru. Seketaris Min bilang, itu dari Kepala Na. Kepala Na membawanya tadi pagi.
CEO tersenyum, lihat. Dia punya wawasan yang bagus.
CEO lalu teringat kata-kata Kepala Na sebelumnya, saat dia marah gara-gara flashmob kertas tempel.
Kepala Na bilang, dia akan menetralkan situasinya besok.
Kepala Na lalu menyuruh CEO bertemu dengan MP Go dan MP Jung.
Kepala Na : Sekarang, buat garis yang tegas.
Dia juga menyuruh CEO membawa Sang Kyu sekalian.
Kepala Na : Bilang bukan anda atau Harian Korea yang memerintahkan laporan itu. Pertegas bahwa Yoon Sang Kyu melakukannya sendiri di luar perusahaan.
CEO pun bilang, kalau Kepala Na mengatakan padanya bahwa MP Jung akan menawarkan posisi pada Sang Kyu dan Sang Kyu akan menolak.
Seketaris Min bilang, Kepala Na selalu menebak dengan benar.
Seketaris Min : Aku akan membatalkan pertemuan dengan Editor Yoon.
CEO lalu menatap lukisannya.
Dan kamera menyorot satu keping puzzle nya di kaki meja.
Joon Hyuk mondar mandir di atap gedung, mikirin kata-kata petugas keamanan kalau Kepala Na selalu menjaganya.
Tapi si penjilat Sang Kyu datang.
Sang Kyu : Bagaimana proyekmu? Bertanggung jawab?
Joon Hyuk : Bagaimana bisa berjalan lancar saat anggota keluargaku sendiri berharap semuanya kacau?
Sang Kyu pun tanya, apa Joon Hyuk sudah gila. Dia bilang, Joon Hyuk bukan keluarganya dan levelnya berbeda dengan Joon Hyuk.
Joon Hyuk : Astaga. Kau pasti sangat ingin kami gagal.
Sang Kyu : Anggap saja kita keluarga. Haruskah kau menyerang keluargamu sendiri? Kepala menanganinya dengan spanduk hari ini, tapi besok, bisa saja Jung Se Joon, Kim Ki Ha, dan Yang Yoon Kyung. Mereka semua bisa dipecat karena kau pamer. Jangan lupa.
Sang Kyu lalu pergi. Joon Hyuk terdiam.
Yoon Kyung mengirimi putrinya pesan.
Yoon Kyung : Ibu menyakiti perasaanmu, Sayang. Sungguh ibu yang buruk. Berkat sup pagimu, perut ibu sudah membaik. Maaf dan terima kasih.
Tak lama, balasan dari Seo Jin datang.
Seo Jin bilang, Yoon Kyung bukan ibu yang buruk.
Seo Jin : Teman-temanku iri padaku karena ibuku seorang reporter.
Yoon Kyung senang, jari-jari remaja cepat sekali.
Sang Kyu lewat dan Yoon Kyung teringat perkataan Sang Kyu.
Sang Kyu : Pikirkan anak-anakmu. Mereka masih sangat kecil. Kau tidak takut?
Yoon Kyung bilang, dia punya putri luar biasa dan tidak takut apapun.
Yoon Kyung pun menghampiri Sang Kyu. Dia bilang, mau bicara sesuatu.
Sang Kyu juga bilang mau bicara sama Yoon Kyung juga. Sang Kyu lalu berdiri dan mengambil amplop putih besar dan mengajak Yoon Kyung minum kopi.
Mereka di kedai kopi. Sang Kyu ngasih amplop putih itu ke Yoon Kyung.
Yoon Kyung : Apa?
Sang Kyu menyuruh Yoon Kyung membukanya. Yoon Kyung membukanya. Ternyata isinya, formulir pendaftaran sekolah. Sang Kyu bilang itu untuk Seo Jin.
Yoon Kyung tertawa, kau bercanda? Aku tidak punya uang untuk ini.
Sang Kyu : Aku akan mendukung konseling pendaftarannya. Kau tahu putraku menyukainya. Dia belajar darinya.
Yoon Kyung melihat-lihat.
Yoon Kyung : Kurikulum mereka tampak luar biasa, belum lagi fasilitas mereka.
Sang Kyu lalu tanya, apa uang penting jika untuk anakmu?
Dia lalu menyuruh Yoon Kyung mencuri jika perlu.
Yoon Kyung : Biayanya akan terlalu mahal.
Sang Kyu kesal,, tapi dia berusaha menahannya.
Sang Kyu : Dengar. Aku harus mengambil cuti palsu untuk mengunjungi Inggris bersama istriku. Apa harga dirimu lebih penting daripada masalahku?
Yoon Kyung terdiam.
*Akankah Yoon Kyung berkhianat demi anak-anaknya?
Bersambung ke part 2….
