Tentangsinopsis.com – Sinopsis Hush Episode 6 Part 1, Simak Kamu bisa cek daftar lengkap di tulisan yang ini. Lihat bagian Episode sebelumnya baca di sini.
Seseorang dengan user ‘qkqdl1’ menempel artikel bahwa ia tak percaya media Korea ke halamannya, ‘No Pain, No Gain’.
Wanita di restoran membaca postingan terbaru admin ‘No Pain, No Gain’.
Setelah itu, ia menyimpan ponselnya dan pergi mengantarkan pesanan ke meja yang diduduki Ji Soo dan Joon Hyuk.
Mereka direstoran ayam dan memesan ayam yang setengahnya dibumbui, setengahnya tidak.
Sekarang kita beralih ke adegan sebelum itu, dimana Ji Soo mengaku bahwa ia putrinya Produser Lee.
Sontak Joon Hyuk kaget dan tangisnya langsung pecah.
Joon Hyuk lalu teringat kata-kata Ji Soo di pemakaman Soo Yeon. Ji Soo bilang, kesalahan yang Joon Hyuk buat enam tahun lalu gak boleh terulang.
Dia juga ingat kata-kata Ji Soo di kantor setelah ia bilang kehormatan Produser Lee sudah dikembalikan.
Ji Soo bilang, kehormatan? Keluarganya pasti sangat menderita saat itu.
Sekarang Joon Hyuk mengerti kenapa Ji Soo begitu emosional menyangkut Produser Lee.
Ji Soo bilang, Joon Hyuk gak bisa membalas ayahnya hanya dengan semangkuk gomtang.
Ji Soo lalu pergi.
Tangis Joon Hyuk semakin deras keluar.
Sekarang, Joon Hyuk duduk di stasiun kereta bawah tanah.
Lalu dia mendapat telepon dari Detektif Kim. Detektif Kim membenarkan bahwa Ji Soo putrinya Produser Lee.
Sepertinya Joon Hyuk nyuruh Detektif Kim nyari tahu soal Ji Soo nih. Detektif Kim bilang, Ji Soo tak punya saudara lain dan hanya tinggal sama ibunya setelah Produser Lee meninggal.
Joon Hyuk menghela nafas.
Joon Hyuk lantas kembali ke kantor. Tapi saat tiba di depan lobby, dia menemukan kertas yang ditempel di plang ‘Harian Korea’. Kertas itu bertuliskan, ‘Aku tidak mempercayai Media Korea’.
Satpam mencabut kertas itu dengan kesal, lalu memasukkannya ke dalam plastik sampah.
Yoon Kyung dan Kyung Woo masih bersama Sang Kyu.
Sang Kyu : Ada apa dengan putra MP Jung Chul Wook?
Yoon Kyung : Aku menulis eksklusif untuk mengemudi kurang sadarkan diri dan bertukar tempat duduk, dan Kepala langsung mematikan kisahnya.
Sang Kyu kesal, sayang sekali. Itu mungkin membantu tingkat baca kita. Dia pasti menjilat MP.
Sang Kyu lalu menyuruh Kyung Woo keluar.
Sang Kyu lalu tanya, kenapa Yoon Kyung masih mengasuh anak? Dia bilang, hari-hari Yoon Kyung sebagai kapten udah berakhir.
Yoon Kyung : Tempatku di lapangan, bukan di kantor.
Sang Kyu : Kenapa kau egois sekali? Kau harus naik lebih tinggi agar aku bisa meninggalkan posisi ini.
Yoon Kyung : Apa?
Sang Kyu bilang dia harus dipromosikan. Ia mengaku muak dengan jabatannya sekarang.
Sang Kyu : Siapa yang akan mengambil alih posisiku jika bukan kau?
Yoon Kyung diam saja.
Para senior Meja Berita Digital sedang berkumpul di ruang rapat.
Mereka membaca proposal restrukturisasi yang dibagikan Sung Han.
Se Joon : Perubahan lagi?
Sung Han menunjukkan layar perak bertuliskan ‘Harian Korea Digital’.
Se Joon : Harian Korea Digital? Apa itu?
Sung Han : Koran punya divisi digital untuk tiap meja. Atau ada departemen digital independen, yang sedang kita berusaha lakukan sekarang. Departemen editorial daring akan terus menulis versi daring berita dan kita akan…
Se Joon : Jadi, maksudmu kita bisa menulis kisah kami sendiri mulai sekarang?
Sung Han : Aku belum selesai. Tidak bisa. Kita harus menulisnya. Laporan dan kisah independen.
Jae Eun : Bagaimana dengan tingkat baca salin dan tempel?
Sung Han tertawa, lalu bilang kalau mereka gak akan melakukan itu lagi kecuali berita eksklusif.
Sung Han : Ini mencakup Politik dan Masyarakat sampai Ekonomi, Kebudayaan, dan Internasional. Ini wadah yang sepenuhnya terpisah.
Se Joon gondok, kau sebut ini wadah independen? Ini wadah iklan!
Sung Han : Setiap kisah ada iklannya. Yang penting kita bisa menulis kisah sendiri. Bukankah itu yang kalian inginkan?
Ki Ha menunjukkan lembaran proposal pada Se Joon.
Se Joon makin kesal.
Kepala Na rapat di ruangannya. Sang Kyu : Mereka akan melawan, bukan?
Kepala Na : Melawan? Kemungkinannya setengah-setengah, bukan? Kerja bagus menghasilkan sejumlah insentif . Yang artinya Tanpa Derita, Tanpa Hasil.
Tapi kemudian Kepala Na meralat kata-katanya soal ‘Tanpa Derita Tanpa Hasil’. Dia bilang, ini Derita untuk Hasil.
Je Kwon : Derita untuk Hasil? Kedengarannya bagus.
Se Joon sewot, bagus apanya? Mereka ingin kita saling bersaing untuk tingkat baca!
Sung Han : Ini bukan kompetisi. Kita ingin meningkatkan kualitas kisah kita.
Ki Ha : Kau sungguh akan menghitung suka dan rekomendasi untuk menghitung insentif?
Sung Han : Tentu saja. Makin banyak menulis, makin banyak insentif kalian.
Jae Eun senang. Dia bilang, dia mungkin bisa menghasilkan biaya untuk les privat anaknya.
Sung Han : Omong-omong, rapat editorial besok pukul 10.00. Bawakan kisah yang bisa diberitakan.
Joon Hyuk kembali ke mejanya. Dia lalu terdiam melihat Ji Soo yang sedang bekerja.
Sung Han keluar dari ruang rapat dan melihat Joon Hyuk. Dia bilang dia takkan mengulang dan menyuruh Joon Hyuk mendengar dari yang lain.
Sung Han pergi.
Lalu Se Joon keluar bersama Ki Ha. Ki Ha mau ke mejanya, tapi ditarik Se Joon. Se Joon menyuruh Joon Hyuk keluar.
Se Joon ngasih tahu Joon Hyuk sambil ngomel-ngomel.
Tak lama, Yoon Kyung datang.
“Meja Berita Digital Independen?” tanya Yoon Kyung.
“Independen apanya? Mereka ingin kita saling bersaing demi keuntungan yang lebih besar. Yang lain senang dengan kabar insentif tanpa mengetahui konspirasi di baliknya.” jawab Se Joon.
Ki Ha bilang, dia khawatir Kepala Na tahu.
Ki Ha : Ini lebih baik daripada itu.
Yoon Kyung : Mengetahui apa?
Ki Ha narok telunjuknya di depan hidung.
Ki Ha : Hush. Investigasi laporan salah kita.
Yoon Kyung lalu tanya pendapat Joon Hyuk. Tapi Joon Hyuk diam saja. Yoon Kyung tanya, apa yang Joon Hyuk pikirkan.
Joon Hyuk bilang bukan apa-apa. Lalu dia bilang, bukankah bagus jika mereka bisa menulis kisah sendiri.
Se Joon : Kisah? Ini semua omong kosong.
Joon Hyuk : Kalau begitu, mari kita tes.
Joon Hyuk ngeluarin artikel yang ditulis Ji Soo.
Sekarang, Joon Hyuk sedang menyalin ulang kisah Ji Soo.
Joon Hyuk lalu menatap Ki Ha dan Se Joon. Keduanya mengangguk.
Setelah itu, Joon Hyuk menatap Ji Soo yang lagi kerja.
Dan Joon Hyuk pun mengunggah kisah Ji Soo.
Ji Soo dapat notifikasi artikel baru di layar laptopnya.
Dia membukanya dan kaget melihatnya.
Ji Soo lantas menatap satu per satu rekannya. Dia pengen tahu siapa yang mengunggah kisahnya tapi tak ada yang bisa dicurigainya.
Se Joon penasaran. Dia bertanya-tanya gimana reaksi mereka.
Sung Han juga membaca kisah Ji Soo yang diunggah Joon Hyuk. Dia pun kesal.
Kepala Na juga membacanya.
Kepala Na : Kita mengulangi kesalahan “Harian” di “Korea” dalam gim ayam brutal. Para ayah kita tidak membawa pulang ayam goreng lagi.
Tapi Kepala Na justru memuji kisah Ji Soo.
Kepala Na : Petunjuk bagus, proposal bagus, dan kalimat bagus.
Kepala Na lalu tanya pada Joon Hyuk dan Sung Han, apa junior menulis itu.
Joon Hyuk mengiyakan.
Kepala Na : Siapa namanya?
Joon Hyuk : Lee Ji Soo.
Kepala Na : Benarkah? Lee Ji Soo?
Kepala Na lantas berdiri dan bilang kisahnya bagus. Dia bertanya pada mereka, dimana masalahnya.
Sang Kyu yang juga disana, bahkan kaget mendengar pujian Kepala Na.
Kepala Na : Hapus beberapa bagian dan unggah sebagai kisah pertama di Harian Korea Digital. Hanya kisah bagus yang bisa mengembalikan reputasi Harian Korea.
Kepala Na menatap Joon Hyuk.
Kepala Na : Han Joon Hyuk. Kukira kau pemalas. Bagus kau melatihnya dengan baik. Ajari dia dengan baik.
Lalu Kepala Na menyuruh mereka keluar.
Kepala Na beranjak ke tanamannya yang ia tarok di depan jendela.
Sang Kyu yang duduk, mendekati meja Kepala Na.
Sang Kyu : Anda dengan murah hati mematikan kisah eksklusifnya kemarin, tapi hari ini anda sangat dingin.
Kepala Na : Kini semua orang tahu dia bertukar tempat duduk. Tidak akan ada yang membaca ulang.
Sang Kyu lalu nunjukin pesan dari MP Jung.
Sang Kyu : MP Jung pasti mengawasi ini.
MP Jung minta Kepala Na menulis artikel yang menyanggah kalau putranya bertukar tempat duduk.
Kepala Na gak mau.
Kepala Na : Sudah cukup kita menghapus kisah eksklusif itu. Kini dia menginginkan laporan palsu? Sangat tidak sopan. Aku tidak mau melakukannya.
Sang Kyu : Dia memang tidak sopan, tapi MP Go, dan sekarang MP Jung. Anda punya kartu lain sekarang. Bukankah sayang jika dibuang?
Kepala Na bilang dia takkan membuang kartunya, tapi menyimpannya.
Kepala Na : Kita tidak menjilatnya. Kita punya informasi. Kita bisa memakainya untuk mengacaukannya atau bermurah hati. Jadi…
Sang Kyu : Jadi, ini pemerasan?
Kepala Na : Kita bukan preman. Maksudku, kita tidak boleh melupakannya. Selain itu, aku memupuk para junior.
Sang Kyu : Entahlah. MP Jung mendamaikan CEO kita dengan MP Go. Bagaimana jika dia marah dan mengadu kepada CEO? Ini tidak akan baik untuk anda, Kepala.
Kepala Na pun kesal.
Kepala Na : Editor Yoon, aku tahu kau banyak menemui orang penting belakangan ini jadi, kau pikir kau juga orang penting?
Sang Kyu : Apa?
Kepala Na : Doa saja tidak cukup. Kau harus bersikap baik untuk mencapai surga. Jadi perhatikan jalanmu, Sang Kyu-ya. Terutama, jaga ucapanmu.
Sang Kyu langsung diam tak berkutik.
Bersambung ke part 2……