Hush Ep 14 Part 3

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Hush Episode 14 Part 3, Yuk gaes baca juga selengkapnya untuk daftar link ada di tulisan yang ini. Pastikan Kalian juga harus mengetahui kalau tersedia juga Episode sebelumnya baca di sini.

Sung Han di ruangan Kepala Na.

Sung Han : Jadi, dia menyebarkan rumor itu, menghilang, dan menulis kisah untuk membalikkannya. Han Joon Hyuk menipu semua orang untuk proyek nominasi CEO?

Kepala Na mengangguk, di saat bersamaan, dia menipu Direktur Yoon yang menyerangnya.

Sung Han : Direktur Yoon juga tertipu?

Sung Han tertawa.

Sung Han : Kedengarannya bagus, entah kenapa. Tapi Han Joon Hyuk berjudi dengan hidupnya.

Kepala Na : Benar.

Kepala Na lantas berpikir, kenapa Joon Hyuk melakukan itu. Untuk mendapatkan apa.

CEO Park memuji2 Joon Hyuk. Dia bilang, keberhasilannya berkat Joon Hyuk.

CEO Park : Mari kita lihat. Kau melakukan banyak hal untukku, tapi aku belum melakukan apa pun untukmu. Jika kau ingin sesuatu, beri tahu aku. Aku akan mewujudkan keinginanmu.

Joon Hyuk : Apa? Keinginanku?

CEO Park : Ya.

Joon Hyuk : Jika anda bersikeras. Ini bukan benar-benar keinginan. Beri tahu aku salah satu rahasia anda.

CEO Park : Rahasia? Rahasia apa?

Joon Hyuk : Begini… Aku mendengar di ruangan anda, ada brankas yang menyimpan semua rahasia terdalam. Korupsi besar dan kehidupan pribadi para selebritas.

CEO Park kaget mendengar keinginan Joon Hyuk. Dia menatap tajam Joon Hyuk.

Joon Hyuk juga menatap tajam CEO Park.

Ji Soo lagi makan dengan Kyung Woo. Kyung Woo makan kari dan Ji Soo gimbap.

Kyung Woo tanya apa Ji Soo mau mendengar rahasianya.

Ji Soo : Rahasia? Apa itu?

Kyung Woo : Aku sudah makan kari selama tiga tahun. Kari tiga menit.

Ji Soo : Lalu bagaimana denganku? Setiap hari gimbap piknik untukku. Kenapa kau sangat menyukai kari? Kau cukup kaya untuk makanan lain.

Kyung Woo : Aku orangnya.

Ji Soo : Apa?

Kyung Woo : Aku mata-mata Kepala. Mata-mata.

Sontak lah Ji Soo kaget mendengarnya.

CEO Park tertawa keras. Dia bilang itu bukan rahasia.

CEO Park setuju dan menyuruh Joon Hyuk ikut dengannya.

CEO Park beranjak mendekati lukisannya. Dia menunjukkan brankas rahasianya yang ada di balik lukisannya.

Sontak Joon Hyuk terkejut melihat branks itu.

Tapi Joon Hyuk pandai menutupi keterkejutannya.

Joon Hyuk : Kukira itu hanya rumor. Benar-benar ada brankas.

CEO Park membuka brankasnya dan menunjukkan apa isinya.

CEO Park : Lihat. Kau bisa merasakan berlalunya waktu.

CEO Park mengangkat setumpuk dokumen yang ada di sana. Dibawah dokumen tadi, CD, Flashdisk dan disket.

CEO Park bilang, yg CD milik kakeknya. Flashdisk milik ayahnya dan disket miliknya.

CEO Park bilang, di brankasnya tidak menyimpan rahasia apapun.

CEO Park : Itu rumor. Informasi di sana kini menjadi berita lama yang diketahui semua orang.

Joon Hyuk : Bahkan milik anda?

CEO Park : Milikku? Milikku lebih ke urusan pribadi. Kenangan indah dengan anakku. Juga kenangan buruk yang tidak bisa kutunjukkan kepada siapa pun. Bagaimana aku mengatakannya… Itu hanya album foto lama. Dengan foto-foto memalukan.

Mata Joon Hyuk mengarah ke disket milik CEO Park.

CEO Park menutup kembali brankasnya.

CEO Park : Itu sebabnya aku jarang menguncinya.

Joon Hyuk melihat tangan CEO Park cukup lama dibalik lukisan, seperti mengunci.

CEO Park : Kau pasti mengharapkan sesuatu yang besar, tapi itu bukan apa-apa. Benar, bukan?

Joon Hyuk : Tidak mungkin, Pak. Kuharap suatu hari brankas ini bisa menampung prestasi anda. Atau bahkan warisan besar Harian Korea.

CEO Park : Benar.

Ji Soo masih sama Kyung Woo. Dia tak percaya pengakuan Kyung Woo.

Ji Soo : Kau mencoba menghiburku karena suasana hatiku sedang buruk. Tapi aku tidak tertipu.

Kyung Woo : Suasana hatimu sedang buruk? Apa hubungannya itu dengan hidupku yang hancur?

Ji Soo : Apa? Itu sama sekali tidak lucu. Aku sangat mengenalmu.

Kyung Woo : Kau cenderung dikhianati seseorang yang kau kenal baik.

Ji Soo terdiam. Dia terkejut lagi.

Kyung Woo : Kenapa kau sangat terkejut? Kau belum tahu?

Ji Soo teringat saat Yoon Kyung protes karena Kepala Na menunjuk tim mereka untuk menulis laporan lanjutan terakhir kasus Soo Do.

Ji Soo : Mungkin itu bukan laporan salah.

Ji Soo juga ingat pas dia cerita ke Kyung Woo, kalau Kepala Na tidak tahu apa-apa pada awalnya. Tapi dia mengetahuinya pada saat terakhir.

Ji Soo : Bagaimana dia bisa tahu?

Kyung Woo : Mungkin sudah bocor dari dalam.

Flashback end..

Kyung Woo : Kukira kau tahu saat aku bilang “dari dalam”.

Ji Soo : Dari dalam? Benar. Aku tidak tahu.

Kyung Woo : Kau tidak tahu? Kalau begitu, kau lebih mengagumkan. Kau meragukan bagaimana Kepala tahu itu bukan laporan salah dari awal. Kau mengetahui itu sendiri. Kurasa begitu.

Ji Soo : Tapi kenapa? Kenapa kau melakukan itu?

Kyung Woo : Menurutmu kenapa? Untuk mencari nafkah.

Ji Soo : Kau tidak perlu melakukan itu.

Kyung Woo : Keluargaku tidak kaya. Orang tuaku kabur ke Brasil saat aku kelas tiga SMA. Mereka menjual kaus kaki di sana sekarang. 50 terbaik apanya? Mereka menghasilkan 50 real sehari. Hanya 10.000 won. Kau tampak tidak begitu berbeda dariku, tapi kau selalu percaya diri. Sangat yakin dengan dirimu sendiri. Kau membuatku merasa malu. Awalnya, kupikir aku menyukaimu. Tapi ternyata aku mengagumimu. Menghormatimu.

Ji Soo terdiam.

Kyung Woo minum sejenak. Lalu setelah itu, dia bilang sudah lama perutnya tidak terasa enak.

Kyung Woo : … tapi sekarang lega. Kau bisa memakiku. Beri tahu para reporter senior. Aku akan menghormatimu apa pun yang terjadi.

Ji Soo : Seharusnya bukan aku. Jika mau meminta maaf, kau tidak seharusnya melakukannya kepadaku. Kau harus minta maaf kepada Kapten dan para senior. Aku tidak berhak melakukan itu. Aku tidak berbeda darimu.

Sang Kyu lagi bicara sama Ji Yoon tentang Ji Soo.

Sang Kyu : Dia mungkin melarikan diri setelah menyebarkan…

Lalu Ki Ha datang.

Ki Ha memberikan artikel pada Ji Yoon.

Ji Yoon membacanya. Artikel itu berjudul, “Apa Hasil Kesepakatan Politik Harian Korea dan Nammoo Food?”

Tertulis di sana, nama Ki Ha dari Harian Digital.

Ji Yoon : Manajer Kim Ki Ha dari Harian Korea Digital. Tawar-menawar antara siapa dan siapa?

Sang Kyu ikut membaca artikel itu, lalu dia merobeknya.

Sang Kyu marah, jika kau terus bersikeras…

Ji Yoon menyuruh Sang Kyu diam.

Ji Yoon : Kurasa kau tidak mengerti apa yang kami lakukan. Kau ingin kami menghentikan apa?

Yoon Kyung dan Se Joon datang.

Yoon Kyung : Apa yang kau rencanakan dengan Joon Hyuk?

Sang Kyu : Rencanakan apanya?

Se Joon : Lalu kenapa dia menghilang bersama Ji-soo?

Sang Kyu : Kalian tidak membaca tabloid? Ji Soo membocorkan informasi ke luar, jadi, Joon Hyuk pasti menghilang untuk melindunginya.

Ji Yoon : Kukira kalian memutus hubungan dengan Manajer Han. Tapi sepertinya tidak.

Ki Ha emosi, aku bicara denganmu, bukan Han Joon Hyuk!

Yoon Kyung : Aku tidak peduli apa pun yang kau lakukan dengan Joon Hyuk. Jangan sentuh Ji Soo. Dia tidak ada hubungannya dengan itu.

Ji Yoon membaca artikel tentang Ji Soo.

Ji Yoon : Jadi, Lee Ji Soo memang menghubungi reporter Harian Shilla.

Seketaris Oh : Ya. Tapi dia tidak membocorkan apa pun.

Ji Yoon : Tapi Han Joon Hyuk memintanya menulis kisah.

Seketaris Oh : Ada tawaran dan kemungkinan besar dia berusaha melindungi Lee Ji Soo.

Ji Yoon : Yang benar saja. Aku tidak bisa memahaminya dengan mudah. Han Joon Hyuk itu.

Ji Yoon lalu berbisik, kayaknya nyuruh Seketaris Oh ngelakuin sesuatu.

Di ruangannya, Joon Hyuk berdiri menghadap jendela.

Lalu Sang Kyu datang.

Sang Kyu : Tabloid itu…

Joon Hyuk : Ya. Aku yang menyebarkannya. CEO Park tahu.

Sang Kyu : Apa? Kenapa…

Joon Hyuk : Yang kita peroleh dari itu penting.

Sang Kyu : Apa maksudmu?

Joon Hyuk : Kau hampir… Kau hampir mematahkan kedua sayapmu dan terjatuh ke tanah. Tapi aku menyelamatkanmu agar kau bisa mengikutinya ke Parlemen. Jangan khawatir. Kau menyuruhku memperlakukanmu dengan baik.

Ji Yoon datang.

Ji Yoon : Situasi berbalik dalam semalam. Kepalaku sakit sekali. Apa kubilang? Kau tidak boleh bicara tanpa sepengetahuan orang lain. Itu berbalik untuk menusukmu.

Sang Kyu : Tidak. Aku hanya….

Ji Yoon : Tidak, diamlah. Diam! Kau harus belajar menahannya. Sembunyikan saja, astaga.

Lalu Ji Yoon memuji Joon Hyuk, Manajer Han menyelamatkan situasi sekali lagi!

Ji Yoon menggandeng keduanya.

Ji Yoon : Ayo pergi. Kita akan berpamitan dengan tempat ini hari ini. Aku akan mentraktir kalian minum.

Malamnya di bar tempat biasa mereka kumpul, Ji Soo dan Kyung Woo berdiri menunduk di depan senior mereka.

Kyung Woo minta maaf dan berkata akan berhenti jika mereka menyuruhnya. Dia lalu meletakkan kartu pegawainya di meja.

Yoon Kyung marah, beraninya kau mengatakan itu di depan kami? Kau juga mempelajari ini dari Kepala?

Se Joon : Sejujurnya, dia mempelajarinya darimu.

Yoon Kyung sewot, apa?

Ki Ha tertawa.

Yoon Kyung : Kau pikir aku mempelajarinya dari siapa? Kau mengatakan hal yang sama kepadaku, bahwa kau akan berhenti, selama 20 tahun terakhir.

Se Joon : Apa? Benarkah? Aku? Aku tidak tahu soal itu. Aku tidak ingat itu. Aku mencintai perusahaanku.

Kyung Woo : Aku tidak dewasa. Ini salahku. Maafkan aku.

Yoon Kyung : Tidak perlu. Kau bukan anaknya Kepala. Kau anakku. Anak Kapten. Kau pasti sakit hati karena ini. Tidak apa-apa, jadi, jangan khawatir lagi. Duduklah.

Kyung Woo duduk, tapi Ji Soo tetap berdiri menunduk.

Yoon Kyung : Hei, anak Kapten. Kenapa kau berdiri di sana? Apa kau anak Kepala juga?

Ji Soo : Tidak. Sebenarnya, aku juga harus minta maaf.

Se Joon : Kau bicara dengan Reporter Goo dari Harian Shilla? Kami sudah tahu itu.

Ji Soo : Bukan begitu, tapi apa kata tabloid…

Yoon Kyung : Ya, kau membuat kesalahan. Tapi kau masih junior. Tidak dewasa.

Ki Ha : Kau harus belajar dari kesalahan kekanak-kanakanmu. Itu sebabnya kau junior. Kau salah satu dari kami. Anakku.

Se Joon : Kami menyebut kalian anak kami, tapi kami tidak bisa melindungi kalian saat kalian membutuhkannya. Astaga, seharusnya kami malu. Duduklah. Kau membuat kami terlihat buruk.

Ji Soo duduk.

Yoon Kyung menatap kartu pegawai Kyung Woo, lalu dia menatap sengit Kyung Woo.

Kyung Woo buru2 memakai lagi kartu pegawainya.

Yoon Kyung : Tapi Ji Soo-ya, kau bilang BAP lebih kuat daripada PEN. Saat aku memikirkannya, makan sesuatu yang mahal itu tidak penting. Yang penting siapa yang menemani memakannya dan betapa lezat kau memakannya. Cukup jika kau menghabiskannya, tanpa sisa. Bersama.

Mendengar itu, Ji Soo langsung memakai kartu pegawainya dan berdiri.

Ji Soo : Produser Lee Yong Min dan Chef Kang Sun Young. Aku putri mereka yang membanggakan. Aku darah mendidih Harian Korea. Reporter junior yang bersemangat, Lee Ji Soo!

Se Joon menuangkan miras ke dalam dua gelas.

Se Joon : Jangan memendam apa pun yang mengganggumu. Hancurkan! Duar! Minumlah!

Se Joon memberikannya ke Ji Soo dan Kyung Woo.

Ji Soo dan Kyung Woo bersulang, lalu menghabiskan miras mereka.

Ji Yoon mengajak Joon Hyuk dan Sang Kyu ke bar tempat Joon Hyuk dulu biasa kumpul sama rekannya.

Joon Hyuk terdiam melihat rekan2nya di dalam.

Sang Kyu tanya, gimana Ji Yoon bisa tahu tempat itu.

Ji Yoon : Kalian berdua saling menggeram. Kalian bisa berbaikan di tempat yang mengesankan. Bagaimana, Manajer Han?

Joon Hyuk : Tidak apa-apa, bukan?

Di dalam, Se Joon memuji Ji Soo.

Se Joon : Kau andal membuat minuman dan andal menulis juga. Hari-hari Kepala Na sudah berakhir. Hari anggota termuda kita, Lee Ji Soo, telah dimulai! Tempat ini bernama “Minol Keras”. Ini tempatmu sekarang. Tidak ada yang bisa menggunting kisahmu. Selalu buat kepalan tangan.

Ji Soo : Kita akan tetap pada batu.

Se Joon : Benar. Terutama, bedebah pengkhianat itu. Han Joon Hyuk….

Se Joon terkejut melihat Joon Hyuk datang.

Yang lain juga terkejut melihat Joon Hyuk datang dengan Ji Yoon dan Sang Kyu.

Kepala Na sudah mau pulang ketika Kyu Tae datang.

Kepala Na : Kenapa kau masih di sini?

Kyu Tae : Ada yang ingin kutanyakan.

Kepala Na menyuruh Kyu Tae duduk.

Kepala Na : Apa yang ingin kau tanyakan?

Kyu Tae : Begini… Ini tentang Ji Soo. Di Harian Korea Digital.

Kepala Na : Lee Ji Soo? Ada apa dengannya?

Kyu Tae : Aku ingin tahu apa dia sungguh mengatakan apa yang ada di tabloid.

Sang Kyu menghina Ji Soo cs.

Sang Kyu : Tempat ini belum berubah sama sekali. Aroma dan suasananya… Semuanya sangat sesak.

Se Joon meletakkan gelasnya ke atas meja dengan agak keras.

Se Joon : Kita tadi berbicara dengan tenang. Aku terus mendengar omong kosong. Itu merusak suasana hati kita.

Sang Kyu : Apa? Omong kosong?

Ji Yoon : Hentikan, Direktur Yoon. Kau seorang profesional. Biarkan mereka. Mereka hanya bawahanmu. Kau tidak perlu bereaksi pada rengekan mereka.

Yoon Kyung : Bawahan? Kau mengalami kerusakan otak parah. Apa kalian berpasangan?

Sang Kyu : Apa kau gila, Yang Yoon Kyung! Kau tidak bisa membedakan kotoran dari cokelat?

Ki Ha : Dia menyebut kotoran sebagai kotoran. Telinganya pasti penuh kotoran. Kenapa dia tidak mengerti?

Sang Kyu marah padahal dia yang mulai duluan.

Sang Kyu : Para bedebah ini… Hei! Para reporter harus menghormati senior mereka!

Se Joon : Reporter? Senior? Tutup mulutmu. Beraninya kau mengajari kami soal itu?

Ji Yoon tertawa keras, Meja Berita Digital hanya menyalin dan menempel. Kalian bukan reporter sungguhan.

Ji Yoon berdiri dan menyuruh Sang Kyu duduk.

Ji Soo sewot, apa? Hei!

Ji Yoon marah diteriakin Ji Soo.

Ji Soo : Meja Berita Digital? Kami Harian Korea Digital! Kau tidak tahu apa-apa.

Sung Han yang lagi ngorek kupingnya, merasa ada yang membicarakannya.

Sung Han : Siapa yang membicarakanku?

Ji Soo memarahi Ji Yoon, berpikirlah sebelum bicara.

Seketaris Oh berdiri dan memarahi Ji Soo.

Seketaris Oh : Hei, para orang dewasa sedang bicara.

Kyung Woo membela Ji Soo, orang dewasa? Berapa tahun pengalamanmu?

Ji Yoon : Mereka tidak tahu siapa bosnya di sini.

Yoon Kyung : Perusahaan ini berantakan. Mulut kotor itu tidak tahu kapan harus berhenti.

Ji Yoon : Kotor? Beraninya kau berkata begitu!

Ji Yoon mau menghajar Yoon Kyung tapi dihentikan Sang Kyu.

Yoon Kyung juga dihentikan rekannya.

Joon Hyuk bikin suasana makin panas, Redaktur Yang. Aku tahu kau benci aku sukses. Tapi kau Redaktur Meja Kota. Kau tidak malu?

Se Joon : Apa? Berengsek. Apa katamu? Malu?

Joon Hyuk : Kau sama saja. Kau ingin hidup seperti ini selamanya? Meskipun aku CEO atau Kepala, aku tidak bisa mempromosikanmu Tidak, aku tidak akan mempromosikanmu. Hei, Choi Kyung Woo, Lee Ji Soo. Seluruh dunia ini adalah rimba. Jadi, perhatikan baik-baik Jika tidak cukup kuat, kalian akan menjadi seperti mereka.

Se Joon menampar Joon Hyuk.

Se Joon : Kau bahkan tidak pantas dipanggil reporter sampah.

Paginya, Jae Eun agak kesal melihat kelakuan Ki Ha dan Se Joon.

Jae Eun : Kurasa semua orang banyak minum semalam. Kecuali kami.

Dong Wook : Lagi pula, aku bertugas malam.

Jae Eun : Aku tidak bertanya.

Jae Eun terkejut melihat Ji Soo di dekatnya.

Ji Soo membawa secangkir kopi.

Takut ancaman Ki Ha, Se Joon dan Yoon Kyung, Jae Eun pun pura2 nanya ke Joo Ahn.

Jae Eun : Apa yang kau lakukan kemarin?

Joo Ahn : Aku makan malam, menonton NewTube, dan tidur.

Jae Eun kembali dibuat kaget Ji Soo yang tahu2 muncul di sampingnya.

Ji Soo meletakkan kopi yang dibawanya ke meja Jae Eun.

Ji Soo : Kenapa tidak menanyaiku?

Jae Eun : Apa yang kau lakukan semalam?

Ji Soo : Maaf atas ucapanku kemarin. Itu tidak akan terjadi lagi.

Jae Eun : Benarkah? Tidak akan?

Ji Soo : Tidak, Bu.

Ji Soo balik ke mejanya.

Jae Eun merinding dan bertanya pada Dong Wook kenapa Ji Soo baik padanya.

Dong Wook : Kurasa dia ingin akrab denganmu.

Jae Eun : Akrab denganku? Tiba-tiba? Kenapa? Aku takut.

Dong Wook tertawa, yang benar saja.

Ji Soo merilis artikel tentang pekerja paruh waktu VS pengusaha kecil yang berdemo kemarin.

“Sesama korban jangan lagi berselisih, tapi keduanya harus menang…”

Di ruangannya, Kepala Na membaca artikel yang ditulis Ji Soo.

Lalu dia memikirkan pertanyaan Kyu Tae semalam padanya.

Kyu Tae : Aku ingin tahu apa dia sungguh mengatakan apa yang ada di tabloid. Bahwa Soo Yeon dibunuh?

Memikirkan itu, Kepala Na mengunggah artikel Ji Soo.

Ji Soo mendapat notifikasi bahwa kisahnya telah diunggah.

Sontak dia kaget.

Kepala Na ke ruangan Meja Berita Digital.

Kepala Na : Kau minum banyak kemarin? Redaktur Jung, pergilah ke sauna atau semacamnya.

Se Joon bangun dari tidurnya.

Kepala Na mendekati Ji Soo.

Kepala Na : Lee Ji Soo. Kisah yang bagus. Aku langsung mengunggahnya.

Ji Soo : Benarkah?

Kepala Na : Aku akan mentraktirmu makan siang untuk itu. Ayo kita makan sup pereda pengar. Sekarang.

Ji Soo kaget.

Bersambung ke part 4….

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like