Hush Ep 13 Part 4

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Hush Episode 13 Part 4, Yuk gaes baca juga selengkapnya untuk daftar link ada di tulisan yang ini. Pastikan Kalian juga harus mengetahui kalau tersedia juga Episode sebelumnya baca di sini.

Joon Hyuk memuji Ji Soo. Dia bilang Ji Soo hebat. Joon Hyuk lalu tanya, gimana Ji Soo bisa tahu CEO Park mencalonkan diri menjadi MP.

Dan Ji Soo menunjukkan selebaran itu.

Joon Hyuk : Mereka pasti sengaja menjatuhkannya. Mereka bersiap untuk pemilu.

Ji Soo : Kau benar. Hal yang menakutkan dan buruk…

Ji Soo kemudian celingukan dan melihat kamera CCTV di dekat mereka.

Ji Soo : Tapi bisakah kita bicara di sini?

Joon Hyuk juga melihat kamera itu dan dia bilang tidak masalah.

Joon Hyuk : Ini hampir berakhir.

Ji Soo : Benarkah? Lalu kenapa kau tidak memberi tahu mereka?

Joon Hyuk : Ji Soo-ya, kau kenal Reporter Goo Ja In dari Harian Shilla, kan?

Ji Soo terkejut, apa? Bagaimana kau tahu?

Joon Hyuk : Kau bilang kepadanya Soo Yeon dibunuh, dan bukan bunuh diri?

Ji Soo gelagapan, aku…

Ji Soo tak ada alasan berbohong pada Joon Hyuk. Dia mengakuinya.

Ji Soo : Reporter Goo hanya menganggapnya sebagai bahan kisah. Jadi, aku marah.

Joon Hyuk : Dia tidak langsung menulis kisah soal itu, jadi, kurasa bukan Reporter Goo yang menyebarkan rumor itu. Direktur Yoon entah bagaimana mengetahuinya. Dia menciptakan rumor berdasarkan itu. Karena itu aku melarangmu memberi tahu siapa pun sebelum selesai.

Ji Soo : Maafkan aku, Sunbae.

Joon Hyuk : Bagaimanapun, aku kemari bukan untuk mengatakan itu. Aku butuh sesuatu darimu.

Ji Soo : Dariku?

Joon Hyuk : Ya. Aku belum membayar utangku dan aku tanpa rasa malu meminjam lebih.

Ji Soo : Apa yang kau butuhkan?

Joon Hyuk : Waktumu. Sebagai gantinya, aku akan mentraktirmu sarapan yang lezat.

Sekarang, Joon Hyuk dan Ji Soo dalam perjalanan.

Ji Soo menatap Joon Hyuk. Dia penasaran mereka mau kemana. Joon Hyuk hanya tersenyum menatap Ji Soo. *Kyaaa!! Suka senyumnya Joon Hyuk.

Joon Hyuk membawa Ji Soo ke Pantai Mangsang.

Ji Soo duduk di mobil, di bangku tengah, menyaksikan pemandangan laut.

Dan Joon Hyuk di bagasi, sibuk dengan laptopnya.

Ji Soo : Ini enak. Aku bisa mencium aroma laut, dan anginnya berembus kencang. Aku senang kau meminjam mata, hidung, dan waktuku.

Joon Hyuk : Bagus.

Joon Hyuk menghela nafas dan terus menatap laptopnya.

Tak lama kemudian, dia menutup laptopnya dan menatap ke arah laut.

Ji Soo : Kapten pernah mengatakan ini. Besok, matahari akan terbit lagi.

Joon Hyuk : Jadi, hiduplah hari ini bagaimanapun caranya.

Ji Soo langsung menatap Joon Hyuk.

Ji Soo : Benar, papan iklannya. Bagaimana kau tahu itu?

Joon Hyuk : Aku juga anak didik Kapten.

Ji Soo lalu baringan dan menatap ke langit.

Ji Soo : Sunbae, lihat ini. Jika melihat ke arah sini, aku bisa mengotakkan langit.

Joon Hyuk melihat sebentar dan tertawa, kau benar.

Ji Soo : Kita bahkan bisa mengunci langit. Maka kebenaran yang tidak terlihat akan lebih mudah. Mereka bisa menjebak dan memanipulasi semau mereka.

Joon Hyuk : Kau benar. Sesulit apa pun itu, buka matamu lebar-lebar dan berdirilah. Dan buat kepalan tangan.

Ji Soo langsung bangun dan ikut membuat kepalan tangan, jadi, tidak ada yang bisa menggunting kisah kita.

Joon Hyuk : Hei! Entah bagaimana kau mengetahuinya.

Ji Soo duduk di depan Joon Hyuk.

Ji Soo : Tentu saja. Aku anak didik Han Joon Hyuk.

Joon Hyuk tersenyum dan mengangguk.

Joon Hyuk : Jika diingat lagi, kau selalu benar.

Ji Soo : Tentang apa?

Joon Hyuk : “BAP” jelas lebih kuat daripada “PEN”. Aku lapar. Ayo makan sesuatu yang lezat.

Ji Soo setuju.

Ji Soo sudah kelelahan mengikuti Joon Hyuk berjalan kaki.

Ji Soo : Sunbae, sejauh apa kita harus pergi?

Joon Hyuk menyuruh Ji Soo cepat.

Joon Hyuk masuk ke sebuah restoran di pinggir pantai. Ji Soo mengikuti Joon Hyuk.

Joon Hyuk menyapa pemilik restoran.

Pemilik restoran terkejut Joon Hyuk datang.

“Reporter sampah paling sampah, Han Joon Hyuk.”

“Uri Jae Hak, sepertinya kau sejahtera di tempat yang baik.”

“Tentu saja, aku sejahtera.”

Jae Hak melirik Ji Soo, siapa ini?

Joon Hyuk : Ini reporter junior, Lee Ji Soo. Putri tunggal Yong Min.

Jae Hak : Benarkah?

Joon Hyuk : Ucapkan salam, ini teman ayahmu. Produser MBS, Lee Jae Hak. Tapi saat ini, seorang chef pemilik restoran.

Ji Soo : Hai, aku Lee Ji Soo.

Jae Hak : Aku sudah kenal lama Yong Min…

Joon Hyuk memotong kalimat Jae Hak. Dia bilang dia lapar. Jae Hak mengerti dan bergegas membuatkan mereka makan.

Jae Hak memberikan jajangmyeon pada mereka.

Jae Hak : Kuharap kalian menikmatinya.

Jae Hak meninggalkan mereka.

Joon Hyuk : Tiba-tiba saja, bukan? Jajangmyeon untuk sarapan. Rasanya akan lebih mengejutkan.

Ji Soo mencicipinya. Dan… dia menyukainya.

Joon Hyuk mengasihkan jempolnya ke Jae Hak yang duduk tak jauh dari mereka.

Ji Soo juga mengacungkan jempolnya.

Ji Soo : Sunbae, jadi, yang penting di mana kau lahir dan apa yang kau makan untuk tetap hidup, bukan?

Joon Hyuk : Entahlah. Apa pun dan di mana pun kau makan, yang penting kau makan dengan siapa. Belakangan ini, aku merindukan Jajangmyeon yang kumakan bersama Yong Min di kafe biliar. Aku ingin mencicipinya lagi. Itu sebabnya aku meminjam waktumu.

Ji Soo : Apa ini sepadan dengan waktuku?

Joon Hyuk : Rasanya tidak sama, tapi mirip.

Ji Soo : Aku juga anak didik ayahku.

Joon Hyuk lalu mengajak Ji Soo main batu-kertas-gunting.

Kali ini, Ji Soo memilih batu.

Mereka bertiga lalu berdebat soal makanan favorit ayah Ji Soo.

Jae Hak bilang Yong Min suka jajangmyeon.

Joon Hyuk bilang Yong Min suka gomtang.

Ji Soo bilang ayahnya suka ayam.

Selesai makan, mereka pamit. Jae Hak mengantarkan mereka keluar.

Ji Soo : Terima kasih atas makanannya yang lezat.

Jae Hak : Kunjungi aku kapan pun kau mau.

Ji Soo : Baiklah.

Jae Hak : Kau harus berhenti menjadi reporter sampah dan bantu aku membuat mi.

Joon Hyuk : Sisakan tempat untukku.

Ji Soo dan Joon Hyuk pun pergi.

Joon Hyuk dan Ji Soo dalam perjalanan pulang.

Ji Soo yang menyetir. Ji Soo menatap Joon Hyuk di sampingnya, yang tertidur.

Ji Soo ingat kata-kata Joon Hyuk tadi.

Joon Hyuk : Dahulu, saat hal buruk terjadi, Yong Min dan aku akan menelan semuanya dengan semangkuk jajangmyeon dan gomtang.

Ji Soo : Ya. Aku juga akan menelan situasi buruk ini.

Kembali ke kantor, Ji Soo dimarahi Jae Eun.

Jae Eun : Kukira kau sudah sadar dan melakukan sesuatu yang berguna. Kebiasaan lama sulit hilang.

Ji Soo : Maaf.

Jae Eun : Apa? Itu saja? Apa itu kata-kata ajaibmu? Tidak perlu repot-repot. Kenapa kau terlambat?

Ji Soo : Aku harus mengunjungi suatu tempat secara mendesak.

Jae Eun : Kau pergi ke mana?

Ji Soo : Beach.

Jae Eun salah paham, mengira Ji Soo mengatainya bitch.

Jae Eun lalu meminta pembelaan dari Joo Ahn dan Dong Wook.

Jae Eun : Dia mengumpat, bukan?

Ji Soo : Bu.

Jae Eun : Kenapa! Apa!

Ji Soo : Apa maksudmu mengumpat? Jangan salah paham. Aku bilang beach. Aku pergi melihat laut.

Jae Eun ” Apa? Pantai? Laut? Dia pikir aku bodoh. Kau ingin kehilangan pekerjaanmu?

Ji Soo : Begini… aku akan menulis sendiri surat permintaan maafku. Posisiku nanti bukan urusanmu.

Ji Soo beranjak ke mejanya.

Jae Eun berbisik ke Joo Ahn dan Dong Wook.

Jae Eun : Pasti ada seseorang yang mendukungnya.

Dong Wook dan Joo Ahn saling berpandangan.

Setelahnya, mereka berdua mengabaikan Jae Eun dan balik ke komputer masing2.

Joon Hyuk nyamperin Sang Kyu yang lagi nunggu lift terbuka.

Sang Kyu : Aku tidak melihatmu sepanjang pagi. Kau dari mana saja?

Joon Hyuk : Aku menyelesaikan masalah. Masalah pengadu yang kau sebutkan waktu itu. Seseorang menghalangi jalan, menyebarkan rumor liar.

Sang Kyu : Maksudmu aku?

Joon Hyuk : Tidak mungkin. Kau mendedikasikan diri untuk proyek nominasi CEO kita. Kau bahkan membuat kisah eksklusif menjadi laporan salah.

Sang Kyu : Maksudmu aku menerima suap?

Joon Hyuk mendengarkan suara rekaman Sang Kyu di ponselnya, yang dia rekam diam-diam.

Sang Kyu : Wajar saja menginginkan tisu saat tanganmu kotor. Kurasa Redaktur Yoon tidak bisa bilang langsung kepadaku untuk menyuap kalian.

Sang Kyu : Apa ini? Kau memerasku hanya dengan ini?

Joon Hyuk : Memeras? Kau pikir bagaimana aku bisa sampai ke atas sini, Bodoh?

Sang Kyu : Bodoh? Kau baru saja memanggilku…

Joon Hyuk : Dengar. Aku sampai di sini berkat kau. Aku mengungkapkan perbuatanmu untuk pembersihan nama MP Go. Dibandingkan dengan itu, ini bukan apa-apa. Kau pikir aku akan menusukmu hanya dengan ini?

Pintu lift terbuka. Joon Hyuk masuk duluan. Sang Kyu nya diam saja menatap Joon Hyuk.

Joon Hyuk memanggil Sang Kyu, tidak masuk? Tidak apa-apa, kau boleh masuk. Apa yang kau lakukan? Masuklah.

Pintu lift menutup.

Sang Kyu syok, apa ini deja vu? Kurasa aku pernah melihat itu di suatu tempat.

Begitu tiba di lantai 15, Seketaris Lee dan dua staf keamanan menghalangi jalan Joon Hyuk.

Joon Hyuk : Apa? Sesuatu terjadi kepada CEO Park?

Seketaris Lee : Tidak, tidak ada masalah dengannya. Masalahnya ada padamu.

Sang Kyu ke Meja Berita Digital. Dia mencari Ji Soo.

Ji Soo berdiri, aku Lee Ji Soo. Apa yang terjadi?

Sang Kyu : Ada masalah. Apa mendiang ayahmu Produser MBS Lee Yong Min?

Joon Hyuk dan Ji Soo sama-sama terdiam.

Bersambung…..

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like