Hush Ep 12 Part 2

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Hush Episode 12 Part 2, Yuk gaes baca juga selengkapnya untuk daftar link ada di tulisan yang ini. Pastikan Kalian juga harus mengetahui kalau tersedia juga Episode sebelumnya baca di sini.

Joon Hyuk ke atap dan melihat Yoon Kyung sudah disana. Dia menghela nafas, lalu beranjak mendekati Yoon Kyung sambil bertanya gimana caranya Yoon Kyung bisa tahu nomor barunya yang hanya dia gunakan untuk urusan lantai 15. Yoon Kyung memegang amplop kuning.

Yoon Kyung : Aku Redaktur Meja Kota Harian Korea.

Joon Hyuk : Kenapa kau menelepon? Apakah tentang papan iklan kemarin?

Yoon Kyung : Apa yang kau lakukan? Bukankah kau hanya akan menyelamatkan dirimu sendiri?

Yoon Kyung memberikan amplop kuning itu.

Joon Hyuk membukanya.

Joon Hyuk : Jika kau dan Kepala mendapatkan ini… Tidak, tebakanku salah. Mungkin hanya kau yang mendapatkannya. Kepala mungkin mengirimkannya kepadamu, bukan tim penyidik.

Yoon Kyung : Kepala? Kenapa begitu?

Joon Hyuk ngembaliin amplop kuning itu ke Yoon Kyung.

Joon Hyuk : Karena dia tidak memercayaiku. Setidaknya dia ingin memisahkan kita. Aku pergi ke sana hanya untuk menyelamatkan diriku sendiri.

Joon Hyuk lalu melangkah mendekati tepi atap.

Joon Hyuk : Yang terjadi kemarin… Kurasa CEO tidak terlalu peduli soal itu. Jika dia harus memedulikan sesuatu, itu haruslah kehormatan Harian Korea yang sudah jatuh karena “Tanpa Hasil, Tanpa Derita”.

Yoon Kyung mendekati Joon Hyuk.

Yoon Kyung : Kau membahas sampah seperti CEO An dan membicarakan kehormatan kita?

Joon Hyuk menatap Yoon Kyung.

Joon Hyuk : Kau bilang perusahaan butuh untung untuk mata pencaharian kita.

Yoon Kyung : Apa? Kau pikir kau membawa untung ke perusahaan kemarin? Jangan konyol. Aku bisa yakin tentangmu untuk satu hal ini. Kau tidak tahan suatu kisah menyakiti seseorang.

Joon Hyuk : Ya, apa pun alasannya. Aku tidak tahan suatu kisah menyakiti seseorang lagi. Tapi jangan terlalu yakin.

Sung Han di Meja Berita Digital. Dia menatap tabletnya dan membacakan artikel tentang Ji Soo.

Sung Han : Liputan di papan iklan oleh Lee Ji Soo dari Harian Korea menyelamatkan nyawa berharga seorang pemilik bisnis kecil yang berusaha mengakhiri hidupnya karena tuduhan palsu. Selain itu, itu menghibur para pemilik bisnis kecil dan menjadi contoh bagi para pekerja paruh waktu. Nammoo Food, markas HO Food, dan perusahaan induknya, Grup Nammoo…

Se Joon membuka korannya, membuat Sung Han berhenti bicara.

Dia lalu menatap Ji Soo. Anak bungsu kita beruntung.

Sung Han memanggil Ji Soo. Dia bilang masa junior Ji Soo berakhir pekan depan.

Dong Wook : Lee Ji Soo, selamat.

Jae Eun protes. Dia bilang masih ada sebulan lagi. Tepatnya 29 hari lagi.

Sung Han : Aku ingin mengakhirinya. Ini tidak resmi.

Sung Han membuat pengumuman kalau Ji Soo bukan junior lagi di Harian Korea Digital.

Lalu dia menatap Jae Eun, 29 hari? Aku ingin menendangmu sebanyak 29 kali.

Sung Han : Jangan habiskan waktumu menghitung itu. Bersihkan ini saja.

Sung Han ngirimin artikel ke komputernya Jae Eun.

Jae Eun membacanya.

“Grup Nammoo akan berusaha keras untuk menyiapkan tindakan balasan untuk isu itu.”

Sung Han : Kau menyukainya, bukan? Dahulu kau menerima sekantung roti dari mereka. Selain itu, itu keahlianmu.

Jae Eun : Tidak juga.

Sung Han : Kenapa? Bukankah kau mau insentif untuk tingkat baca tinggi?

Jae Eun : Insentif? Aku akan memberi jariku mesin untuk itu.

Sung Han : Lakukan yang terbaik.

Se Joon : Jo Ahn, ycapkan selamat tinggal kepada Redaktur Um.

Sung Han : Aku akan pergi. Kalian sedingin es. Aku harus membeli sepatu luncur.

Joon Hyuk dan Yoon Kyung masih di atap.

Joon Hyuk : Setelah besok, kisah pria malang itu akan terlupakan. Tidak akan ada yang ingat. Hanya akan tersisa kisah bagus untuk Grup Nammoo. Bukankah itu alasan bagus? Semua orang menderita zaman sekarang, jadi, kita butuh perubahan mendasar.

Yoon Kyung : Jadi… CEO An merencanakan semuanya untuk Grup Nammoo dan dia akan menghapus “Tanpa Hasil, Tanpa Derita” untuk kita?

Joon Hyuk mengangguk.

Yoon Kyung : Kenapa sekarang? Kenapa baru bilang sekarang?

Joon Hyuk : Karena kau tidak bisa melakukan apa pun soal itu. Tidak, kau tidak boleh melakukan apa pun soal itu. Kau tahu. “BAP” lebih kuat daripada “PEN”.

Joon Hyuk beranjak pergi.

Ji Yoon dan Kepala Na di ruangannya Joon Hyuk.

Ji Yoon memuji Joon Hyuk.

Ji Yoon : Sungguh andalan sejati. Kau mengayunkannya (swing) dari awal hingga akhir.

Pak Oh membenarkan kalimat Ji Yoon.

Pak Oh : Yang benar “menyapu” (sweep), Bu. Dalam bisbol, kemenangan beruntun disebut menyapu bersih (sweep). Kita mengayung (swing) dengan tongkat pemukul. Mengayun dan meleset.

Ji Yoon kesal, jangan nakal, hanya…

Pak Oh paham, aku akan keluar.

Joon Hyuk tertawa.

Ji Yoon tertawa juga, Manajer Han, kau melampaui harapanku.

Joon Hyuk : Tidak, Kepala sudah menata meja. Aku hanya meletakkan sendoknya.

Sang Kyu mencibir Joon Hyuk, dasar tukang pamer.

Ji Yoon melirik Kepala Na yang diam saja menatap keluar jendela.

Ji Yoon : Benarkah? Dia berpura-pura tidak tahu di depanku.

Joon Hyuk : Tidak mungkin. Dia menyuruhku menulis penutup yang lebih kuat.

Joon Hyuk menatap Kepala Na.

Joon Hyuk : Dia sangat menekanku.

Sang Kyu : Hei. kau mengatakan itu di depannya?

Joon Hyuk tertawa, kenapa? Itu fakta.

Ji Yoon : Mari kita selesaikan “Tanpa Hasil, Tanpa Derita”.

Joon Hyuk : Ya. Ayo.

Joon Hyuk dan Ji Yoon pergi duluan.

Kepala Na menatap Joon Hyuk dengan kesal.

Sang Kyu gondok, sangat percaya diri. Apa ini masuk akal?

Joon Hyuk mulai rapat dengan CEO Park dan yang lain.

Joon Hyuk : Pertama, kata kunci daring terkini. Papan iklan kita, Grup Nammoo, dan pemilik bisnis kecil. “Tanpa Hasil, Tanpa Derita” kehilangan pusat gravitasinya, jadi, kita membawanya ke dunia luring.

Sung Han : Kau ingin memicu demonstrasi?

Joon Hyuk : Tidak. Pers tidak bisa memicu demonstrasi. Aku bermaksud menyuntik di tempat yang sakit.

Sung Han : Kau mengatakan hal yang sama. Berkat aksi papan iklan Harian Korea Digital, kita mendapatkan kepercayaan pembaca dan reputasi kita.

CEO Park : Bukankah kita melakukan ini untuk mencegah demonstrasi luring? Bukankah kau menyarankan penanganan daring untuk masalah daring?

Joon Hyuk : Tidak.

Dan Kepala Na teringat kata-kata Joon Hyuk pas Joon Hyuk nyamperin dia ke mobilnya.

Flashback….

Joon Hyuk : Aku memecahkan masalah anda. Jadi, anda harus bayar. Dukung aku dalam pengarahan hari ini.

Joon Hyuk memberikan proposalnya yang menjadi agenda rapat hari ini.

Kepala Na : Apa mungkin dalam situasi ini?

Joon Hyuk : Anda sungguh sudah menua, ya? ekarang anda meragukan situasi, apalagi orang.

Kepala Na : Aku tidak meragukannya. Aku punya kekhawatiran. Serta, ini kau. Bukan situasi. Aku punya kekhawatiran untukmu.

Joon Hyuk : Ada apa denganku?

Kepala Na : Sepertinya kau banyak berubah. Mendadak sekali.

Joon Hyuk : Aku belum berubah. Aku kembali ke diriku yang sebenarnya.

Flashback end…

CEO Park menatap Kepala Na yang diam saja. Dia memanggil, Kepala?

Kepala Na mendukung ide Joon Hyuk.

Kepala Na : Anda tidak salah, Pak. Tapi ini kesempatan untuk menyingkirkan “Tanpa Hasil, Tanpa Derita”. Dia menawarkan penanggulangan untuk mengembalikan kehormatan Harian Korea.

CEO Park : Penanggulangan?

Kepala Na : Ya.

Joon Hyuk : “Tanpa Hasil, Tanpa Derita” sudah kehilangan popularitasnya. Ini sudah lama sekali. Tapi…

Joon Hyuk menunjukkan laman ‘Pain for Gain’ di layar proyektor.

CEO Park menatap proposal Joon Hyuk.

CEO Park : Derita demi hasil?

Ji Yoon : Itu melawan nilai dari “Tanpa Hasil, Tanpa Derita”. Sama seperti Grup Nammoo… Bukan, maksudku, itu komunitas daring yang dibentuk oleh pemilik bisnis kecil. Sebenarnya, aku sudah merencanakannya.

Joon Hyuk : “Tanpa Hasil, Tanpa Derita” kehilangan apinya. Bahkan jika kita membawanya ke luring, tidak banyak orang yang akan datang. Setelah mereka menyadari kebenaran yang kejam, itu akan hilang sendiri.

CEO Park : Bagaimana kau bisa yakin?

Joon Hyuk : Kita bisa mengekspresikan kemarahan di depan monitor atau menunjukkan wajah marah di depan kamera. Itu sangat berbeda.

CEO Park berpikir sejenak. Dia lalu menatap Kepala Na.

Kepala Na mengangguk.

CEO Park mengakhiri rapat dan mengajak Joon Hyuk ngeteh.

CEO Park pergi duluan.

Ji Yoon mendekati Joon Hyuk.

Ji Yoon : Manajer Han. Jangan lengah dengannya sampai akhir. Jangan biarkan dia mengalahkanmu. Tapi jangan membuatnya kewalahan juga.

Bersambung ke part 3…

2 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like