Hush Ep 10 Part 4

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Hush Episode 10 Part 4, Yuk gaes baca juga selengkapnya untuk daftar link ada di tulisan yang ini. Pastikan Kalian juga harus mengetahui kalau tersedia juga Episode sebelumnya baca di sini.

Joon Hyuk tengah bekerja. Dia sibuk di laptopnya di rumahnya.

Tapi ponselnya kemudian berdering. Dia berdiri dan memeriksa jendela. Barulah setelah itu dia menjawab ponselnya.

Paginya, Yoon Kyung, Se Joon dan Ki Ha bertemu di atap.

Ki Ha kesal, berkat Han Joon Hyuk, kami kembali ke Meja Berita Digital yang lama. “Tanpa Hasil, Tanpa Derita” tidak terelakkan. Bagaimana dengan Go Soo Do? Kita mengakhirinya? “HUSH” tidak menghilang bersamanya!

Yoon Kyung : Kita tidak mengungkap fakta apa pun.

Ki Ha : Kita mengungkap sesuatu. Redaktur Yoon keluar masuk kantor MP Go. Kepala mengunggah laporan ralat tepat sebelum sidang. Ada keraguan yang masuk akal.

Se Joon : Bahkan jika kita menulisnya, Kepala tidak akan mengizinkannya. Kecuali kita meneribitkannya daring.

Ki Ha : Kalau begitu, kita harus melakukannya!

Ji Soo datang, terlambat. Sudah ada yang melakukannya. Kalian tidak melihat tabloidnya?

Ji Soo mengirimkan link tabloid itu.

Memang benar, sudah ada berita tentang Go Yu Seop yang membuat pengakuan palsu untuk MP Go.

“Jaksa merencanakan skenario untuk Go Yu Seop dan memaksakan pengakuan palsu. Putranya baru-baru ini dipekerjakan sebagai ajudan MP Go.”

Ki Ha : Siapa yang membocorkannya?

Mereka tidak percaya Joon Hyuk yang melakukannya.

CEO Park, Joon Hyuk, Kepala Na dan Sang Kyu langsung rapat membahas masalah itu.

CEO Park : Kau tidak tahu siapa yang membocorkannya?

Kepala Na : Seorang jaksa dari kantor yang sama. Dia kolega di kantor sebelah. Dia pasti menyaksikan penyelidikan secara kebetulan. Dia mengungkap nuraninya di NewTube.

Kembali ke Ji Soo cs.

Ji Soo : Kurasa dia teman Reporter Han. Teman jaksanya membeberkannya selagi mempertaruhkan semuanya.

Ki Ha : Siapa reporternya, ya? Han Jun Hyuk tidak akan pernah mengadu.

Kepala Na bilang, si reporter berpura-pura menjadi pers dengan gelar provokatif.

Kepala Na : “Pengadu di Kejaksaan.” Pers umum tidak memperhatikan. Anda bisa mengabaikannya.

CEO Park : Tapi pers lain akan mengetahuinya suatu hari nanti, bahwa kita memengaruhi sidang dengan laporan ralat kita meskipun itu bukan laporan salah.

Sang Kyu mulai ngambil muka dong.

Sang Kyu : Anda benar. Kita harus mengambil inisiatif…

Joon Hyuk menyela, kenapa kau membuat masalah?

Sang Kyu : Apa?

Sang Kyu melanjutkan kalimatnya tadi, tapi untuk berjaga-jaga…

Tapi dipotong Joon Hyuk lagi.

Joon Hyuk : Itu sebabnya aku mengusulkan penanggulangan. Untuk masalah seperti ini.

Sang Kyu : Jangan libatkan itu. Itu sama sekali tidak membantu.

Ji Yoon membela Joon Hyuk.

Ji Yoon : Tentu saja itu membantu. Untuk saat ini, itu mengurangi kerusakan.

Joon Hyuk : Jika kita meninggalkan halaman “Tanpa Hasil, Tanpa Derita” sekarang, hanya pengikut berbahaya yang akan bertahan. Masalah ini bisa saja menjadi pemicu mereka, melimpahi halaman dengan masalah terkait. Kritik mereka terhadap kita akan menjadi jauh lebih kuat.

CEO Park : Bagaimana dengan sekarang?

Joon Hyuk memberikan tabletnya, menunjukkan halaman No Gain, No Pain.

CEO Park membacanya.

CEO Park : Benar-benar tidak ada artikel yang terkait dengan MP Go.

Ji Yoon : Berkat tindakan penanggulangan agresifnya. Secara harfiah, “Derita untuk Hasil”.

CEO Park memuji Kepala Na. Dia bilang Kepala Na mengajari Joon Hyuk dengan baik.

CEO Park juga memuji Joon Hyuk.

Joon Hyuk : Aku baru saja mulai.

Rapat selesai. Joon Hyuk mengejar Ji Yoon keluar.

Joon Hyuk : Ahn Daepyonim.

Ji Yoon dengan terpaksa berbalik dan tersenyum menatap Joon Hyuk.

Ji Yoon : Ya?

Joon Hyuk : Ini kali pertamaku, jadi, terkadang aku ceroboh. Terima kasih sudah selalu memihakku.

Ji Yoon : Bukan apa-apa. Idemu terlalu bagus.

Joon Hyuk : Kau menyanjungku. Jadi, aku ingin…

Ji Yoon : Mentraktirku makan malam?

Joon Hyuk terkejut, apa? Tapi kemudian dia mengiyakan.

Ji Yoon : Baiklah. Aku suka barbeku.

Joon Hyuk : Barbeku? Bagus. Aku akan mentraktirmu yang terenak.

Ji Yoon yang kaget sekarang Joon Hyuk beneran mau traktir dia.

Ji Yoon sibuk memanggang daging.

Joon Hyuk duduk menatap Ji Yoon, kau tidak keberatan dengan daging babi?

Ji Yoon : Semua daging sama.

Ji Yoon lalu duduk.

Ji Yoon : Manajer Han. Kau ingat krisis daging sapi dari tahun 1970-an?

Joon Hyuk : Ya. Saat itu, daging sapi sangat langka, harganya lebih mahal daripada emas. Benar, bukan?

Ji Yoon : Ya. Orang-orang tidak makan daging babi sampai saat itu.

Joon Hyuk : Ya, pemerintah menyebarkan rumor bahwa daging babi lebih bergizi daripada daging sapi. Itu yang dikatakan semua koran. “Daging sapi tidak sehat, makanlah daging babi.”

Ji Yoon : Ya. Begitulah barbeku daging perut babi tercipta. Tidak ada yang peduli soal itu lagi. Kenapa? Karena ini lezat. Bagiku, ini kekuatan pers.

Joon Hyuk : Kekuatan pers?

Ji Yoon : Apa pun niatnya, mereka tidak berbohong tentang rasanya. Mereka hanya tidak tahu bahwa daging babi selezat itu. Sepertimu, Manajer Han. Sekarang, katakan. Kenapa kau berhenti menjadi reporter dan mulai melakukan pekerjaan kasar ini?

Yoon Kyung mentraktir rekannya barbeque.

Ki Ha mulai mabuk, cukup! Mari tidak usah pedulikan dia. Redaktur Meja? Tolong komentarnya.

Yoon Kyung : Hentikan.

Ki Ha : Kenapa?

Yoon Kyung : Sejujurnya, aku datang jauh-jauh kemari selagi menjadi ibu yang buruk bagi putriku. Jadi, aku tidak sesenang itu. Aku tahu aku tidak boleh mengatakan ini. Tidak di depan Se Joon. Aku hanya akan bahagia dan bersyukur. Se Joon, terima kasih lagi. Dan maafkan aku.

Se Joon : Jijik sekali. Berhenti! Aku akan mengisi perutku dengan daging mahal ini agar aku menjadi satu dengan daging. Kau akan membayar untuk ini.

Kyung Woo mengajak mereka bersulang.

Bersulang untuk Redaktur Meja Yang.

Tapi habis bersulang, Se Joon menatap kursi kosong di depannya. Dia sedih lagi.

Ki Ha : Sudah kubilang, hentikan itu!

Se Joon : Ini bukan karena Joon Hyuk. Ini HUSH. Aku ingin menebak artinya, untuk jamuan steik lengkap. Dia seharusnya memberi tahu kita sebelum pergi.

Ji Soo : Benar. Reporter Han sangat jahat.

Kyung Woo menaruh daging ke mangkuk Ji Soo.

Kyung Woo : Kau harus makan dan minum. Makanlah selagi masih bersari.

Joon Hyuk masih sama Ji Yoon.

Joon Hyuk : Aku ingin menikmati uang dan posisi sebelum kehilangan sari. Aku ingin hidup yang indah, sebelum aku terlalu tua.

Ji Yoon : Jadi, kau tiba-tiba menjadi ambisius? Begitukah?

Joon Hyuk : Ya. Jadi, tolong bimbing aku. Bimbing aku ke tempat bunga mekar.

Ji Yoon tertawa, kau memang sakit, bukan anggun.

Mereka bersulang.

Tanpa mereka sadari, ada yang memotret mereka.

Besoknya, Yoon Kyung baru tiba di kantor, dihampiri kurir. Kurir memberikan kiriman amplop kuning.

Setelah kurir pergi, Yoon Kyung membukanya.

Isinya, kontrak gaji Joon Hyuk, perjanjian kerahasiaan Joon Hyuk juga foto saat Joon Hyuk dan Ji Yoon makan malam.

Sontak Yoon Kyung terkejut melihatnya.

Bersambung………

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like