Tentangsinopsis.com – Sinopsis Hush Episode 1 Part 3, Kamu juga harus tahu daftar cerita fullnya ada di tulisan yang ini. Sedangkan untuk yang mencari bagian kedua Episode sebelumnya baca di sini.
Besoknya, Sung Han mengenalkan karyawan magang pada Kepala Editor Na. Sung Han memastikan, apa Meja Berita Digital adalah tempat latihan terakhir mereka.
Sung Han mengiyakan, lalu memberikan laporannya.
Kepala Editor Na menatap mereka, kalian punya pengalaman bagus di Meja Kota dan Meja Internasional?
Mereka mengiyakan.
Kepala Editor Na lalu membaca laporan yang tadi dikasih Sung Han. Itu adalah laporan CV mereka.
Ji Soo tampak tegang.
“Oh Soo Yeon, kau punya banyak pengalaman magang.” ucap Kepala Editor Na.
“Ya, aku ingin punya pengalaman sebanyak mungkin.” jawab Soo Yeon.
“Pengalaman yang tepat adalah kualifikasi terbaik.” ucap Kepala Editor Na.
Kepala Editor Na lalu tanya, apakah menjadi reporter impian mereka semua.
Mereka mengiyakan.
Kepala Editor Na : Impianku adalah kalian semua direkrut sebagai reporter reguler Harian Korea. Bisakah kalian mewujudkan impianku?
Mereka mengiyakan.
Mereka berempat bicara di atap sambil menikmati kopi.
Joo An bilang, mereka tidak bersungguh-sungguh. Maksudnya Kepala Editor dan Sung Han.
Ji Soo : Kenapa?
Joo An : Pasti ada angka tetap. Mereka tidak bisa mempekerjakan kita berempat.
Soo Yeon : Kurasa itu benar.
Ji Soo : Benarkah? Menurutmu Kepala sungguh melebih-lebihkan?
Joo An : Itu yang dilakukan para redaktur.
Kyu Tae : Itu belum diputuskan, jadi, jangan khawatir sekarang.
Soo Yeon : Tentu saja.
Joo An : Kau sudah dengar tentang pelatih kita di Meja Berita Digital?
Ji Soo : Belum. Memangnya siapa?
Joo An : Aku tidak tahu nama depannya. Itu reporter Han.
Soo Yeon : Han Joon Hyuk Sunbae. Legenda hidup sejak masa juniornya.
Ji Soo tampak kaget mendengar nama Joon Hyuk. Lalu dia bertanya apa istimewanya Joon Hyuk.
Seo Yeon hanya tersenyum mendengarnya.
Joon Hyuk berjalan santai menuju ke mejanya sambil memain-mainkan bed namanya. Mulutnya mengunyah permen karet.
Lalu dia akhirnya tiba di mejanya dan sedikit terkejut melihat Se Joon sudah duduk di mejanya.
Joon Hyuk melambaikan tangannya ke Se Joon.
Se Joon juga balas melambaikan tangan lalu dia menatap sebentar Joon Hyuk sebentar. Setelah itu, dia sibuk dengan Dong Wook.
“Platform ini… ini yang paling penting.” ucapnya. Lalu dia menutupi wajahnya dengan koran.
Joon Hyuk bergegas duduk dan menyenderkan dagunya di meja sambil mengunyah permen karet.
Kemudian, Joon Hyuk menatap Ki Ha dan tanya apa terjadi masalah.
Ki Ha bilang tidak banyak.
Joon Hyuk mendekati Ki Ha.
Joon Hyuk : Apa akan hujan? Aku harus membawa masuk jemuran.
Joon Hyuk kembali ke mejanya.
Sung Han datang dan menghampiri Joon Hyuk.
Sung Han : Kau baru tiba di sini. Tidak akan hujan. Apa yang kau lakukan?
Joon Hyuk : Menurutmu apa tugas seorang nelayan? Duduk diam dan tunggu ikan terpancing.
Sung Han duduk di atas meja dan berkata, kalau Joon Hyuk juga harus masang umpan segar.
Sung Han : Duduk dan diam saja tidak akan mendatangkan ikan.
Joon Hyuk : Aku akan memasang umpan baru. Dan membawa cucian.
Joon Hyuk mau pergi tapi disuruh duduk lagi oleh Sung Han.
Joon Hyuk : Kenapa? Apa yang terjadi?
Sung Han memberikan dokumen penilaian latihan pemagang. Dia bilang itu perintah Kepala Na.
Joon Hyuk kaget, latihan pemagang? Aku?
Sekarang, Joon Hyuk ada di restoran cepat saji bersama 4 karyawan magang.
Soo Yeon senyum-senyum menatap Joon Hyuk.
Sementara Ji Soo, hanya diam. Menatap Joon Hyuk.
Joon Hyuk memberikan credit card. Dia bilang americano panas untuknya dan mereka bisa membeli apapun yang mereka mau.
Soo Yeon mau mengambil credit card itu, tapi Ji Soo bilang biar dia saja.
Soo Yeon : Tidak apa-apa.
Soo Yeon pun bergegas pergi, untuk memesan.
Joon Hyuk bilang, perusahaan yang akan membayar makanan dan minuman mereka jadi tak perlu cemaskan harganya.
Kyu Tae dan Joo An kompak bilang iya. Mereka senang.
Ji Soo masih diam saja, menatap Joon Hyuk.
Joon Hyuk mengalihkan pandangannya ke Ji Soo. Dia yang tadinya masih ketawa ketiwi dan duduk dengan santai, langsung diam dan merubah posisi duduknya.
Soo Yeon akhirnya datang, membawa pesanan mereka. Kopi dan sandwich telur.
Joon Hyuk bilang, mereka akan sering ke sana karena sandwich telur mudah dimakan saat mereka sibuk.
Sambil bersantap, Joon Hyuk melihat CV mereka.
Soo Yeon mulai makan. Ji Soo diam saja. Joo An dan Kyu Tae hanya meneguk kopi.
Joon Hyuk : Hong Kyu Tae, belajar di luar negeri. Dua gelar magister di usia 20-an?
Joon Hyuk bertanya karena ragu, apa itu mungkin? Kyu Tae bilang di Amerika mungkin.
Joon Hyuk : Tapi itu tidak akan mudah. Bagus.
Joon Hyuk membaca CV Joo An.
Joon Hyuk : Kang Joo An, ada saluran pribadi di NewTube?
Joo An bilang, salurannya masih baru jadi pengunjungnya masih sedikit.
Joon Hyuk : Kau dapat lebih banyak penghargaan daripada jumlah pelanggan.
Giliran CV Ji Soo yang dibaca. Tepat saat itu, Ji Soo lagi makan.
Joon Hyuk : Kau Lee Ji Soo. BAP lebih kuat daripada PEN.
Mendengar itu, Ji Soo langsung berhenti makan dan minta maaf.
Joon Hyuk : Kenapa kau minta maaf? Kau benar. Reporter juga karyawan bergaji. Masalahnya, pewawancara tidak menyukainya.
Ji Soo : Ada masalah?
Joon Hyuk : Kau diterima pada percobaan pertama dengan perkataan itu. Apa rahasianya? Keluarga kaya? Kenal seseorang yang penting?
Ji Soo terdiam mendengar pertanyaan Joon Hyuk.
Joon Hyuk menyuruh yang lain tepuk tangan untuk Ji Soo.
Yang terakhir Soo Yeon.
Joon Hyuk : Kau, Oh Soo Yeon…
Soo Yeon : Sayangnya, aku yang tertua.
Joon Hyuk : Jangan malu dengan usiamu. Aku lebih tua dari kebanyakan seniorku. Aku melakukan hal lain sebelum ini.
Mendengar itu, Soo Yeon senang.
Soo Yeon : Benarkah?
Joon Hyuk : Ya, usia tidak penting.
Soo Yeon langsung bersemangat. Tapi saat membaca background akademis Soo Yeon, Joon Hyuk langsung diam.
“Masalahnya adalah latar belakang akademisnya. Usia hanyalah angka, tapi latar belakang akademis tidak. Sayangnya, dia tidak akan membuka pintu terakhir. Meskipun dia melakukannya…” Joon Hyuk bicara dalam hatinya.
Joon Hyuk menatap mereka semua. Dia tegang karena background Soo Yeon. Tapi dia tak mau mematahkan semangat Soo Yeon.
Joon Hyuk : Semoga semua impian kalian terwujud. Aku Han Joon Hyuk dari Meja Berita Digital. Tepuk tangan!
Sung Han terkesan melihat kopi yang baru saja siap.
Ternyata dia sedang ada di ruang Kepala Na. Kepala Na membuatkan kopi untuknya, memakai mesin pembuat kopi.
Kepala Na lalu membahas insiden Joon Hyuk yang terjadi 5 tahun lalu.
Sung Han meralat, dia bilang bukan 5 tahun tapi 6 tahun.
Kepala Na : Sudah cukup baginya untuk melupakan itu dan kembali ke diri aslinya. Joon Hyuk tidak patuh tapi dia menulis dengan baik. Dia reporter yang baik saat itu.
Sung Han : Kau benar. Dia memang reporter yang baik.
Kepala Na : Reporter baik tidak melepaskan pena mereka. Kau tidak bisa mengambilnya. Belakangan ini, aku dengar dia tidak menulis kisah tidak berguna. Alih-alih, dia duduk santai dan menikmati waktu dengan memancing.
Sung Han : Ya, biasanya. Terkadang dia marah-marah.
Kepala Na : Itulah keindahan kehidupan perusahaan. Orang yang marah-marah adalah pekerja yang baik. Kenapa aku tetap mempekerjakan orang gila itu, Jung Se Joon? Karena dia murah.
Kepala Na lalu mengatakan akan ada perubahan di Meja Berita Digital.
Sung Han : Perubahan? Perubahan yang anda sebutkan sebelumnya?
Kepala Na : Ya, semua berjalan sesuai rencana. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tapi ada satu hal menggangguku.
Sementara itu, keempat karyawan magang sedang berada di ruangan meeting dengan Joon Hyuk.
Joon Hyuk sedang memilih-milih mereka.
Joon Hyuk : Kau.
Dia menunjuk Ji Soo.
Ji Soo : Saat kupikir aku bekerja untuk koran, aku tiba-tiba merasa bertanggung jawab
Joon Hyuk : Bertanggung jawab?
Joon Hyuk tertawa, saat menjadi reporter tetap kau akan tinggal di kantor polisi berhari-hari tanpa mandi atau tidur. Apa kau akan merasakan hal yang sama? Hanya akan ada kritik dari bosmu. Kau akan sangat merindukan masakan ibumu.
Ji Soo : Maksudmu “BAP”.
Ji Soo tertawa.
Joon Hyuk menyuruh Joo An bicara.
Joo An : Meja Berita Digital adalah latihan yang paling kunantikan karena masa depan pasar media bergantung pada domain daring.
Joon Hyuk : Apa? Pasar media? Kau tahu apa yang kita lakukan di sini?
Joo An : Ya. Kalian menyunting edisi daring koran.
Joon Hyuk : Ya, tapi itu bervariasi di beragam koran. Harian Korea memiliki kantor editorial daring sendiri. Di sini, kami hanya…
Kyu Tae memotong kalimat Joon Hyuk.
Kyu Tae : Ini Meja yang paling penting. Ini menghasilkan kisah untuk tingkat baca tinggi. Yang paling menarik dan provokatif.
Joon Hyuk terkesan dengan jawaban Kyu Tae.
Joon Hyuk : Pria luar negeri.
Joon Hyuk lalu bilang mereka semua bisa belajar sendiri karena mereka pintar.
Joon Hyuk mulai menulis di papan. Dia menulis, kalau berita dibuat sendiri.
Joon Hyuk memeriksa judul yang dibuat Joo An.
Joo An menulis, ‘Bangbang Boys menduduki peringkat pertama selama sepuluh pekan berturut-turut’.
Joon Hyuk stress dan memarahi Joo An.
Joon Hyuk : Dengan judul ini, kau tidak akan pernah pulang.
Joon Hyuk lalu menghapus judul yang ditulis Joo An dan menggantinya dengan judul baru.
“Mengejutkan! BangBang Boys ketahuan MINUM ALKOHOL!”
Ki Tae bilang itu keterlaluan.
Tapi Joon Hyuk kemudian menunjukkan huruf tersembunyi di dalam judul yang dibuatnya.
“BBS MEMINUM cinta penggemar!”
Sontak, semua tertawa.
Tapi Ji Soo kemudian kesal.
Ji Soo lalu bicara dalam hatinya kalau Joon Hyuk memang ahli umpan terbaik. Reporter sampah legendaris.
Bersambung ke part 4…