Tentangsinopsis.com – Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha Episode 8, Jika Kalian ingin melihat full recapnya tersedia lengkap di tulisan tulisan yang ini. Baca episode sebelumnya
Saat sedang membicarakan kontrak mendadak Sung Hyun malah nanya soal Hyejin sudah punya pacar apa belum. Dusik menjawab belum tapi habis itu ia malah mengeluhkan suaranya jadi serak. Doha dan Wang Jagga datang. Ia lalu pamit ke mereka.
Namsuk, Yoon Kyung dan Geum Cheol berkumpul di kafenya Chun Jae. Yoon Kyung sama Namsuk sering kehilangan pakaian yang dijemur di luar. Lah habis itu malah ngomongin soal Hyejin, Sung Hyun dan Dusik.
Mi Seon yang baru datang nggak terima dengarnya. Chun Jae mengalihkan dengan menanyakan pesanannya. Ih Namsuk terus aja membicarakan Hyejin.
Hyejin yang niatnya mau istirahat di hari Minggu malah kedatangan Ju Ri, Bora dan Ijun. Dari mereka bertiga cuman Ijun yang bersikap sopan. Mi Seon pulang dan cerita apa yang orang-orang bicarakan saat di kafe tadi soal Hyejin.
Dusik mengajari Sung Hyun berselancar disaksikan sama Doha dan Wang Jagga. Diawali belajar di atas pasir sampai lanjut di atas ombak. Sung Hyun nggak juga bisa. Jatuh mulu dari tadi.
Young Guk yang habis periksa nggak sengaja ketemu sama Hwajung saat lewat di depan restorannya. Dan meski nggak menunjukkannya sebenarnya Hwajung khawatir dengan keadaannya. Mereka lalu bicara di tempat lain karena ada yang mau Young Guk sampaikan padanya. Young Guk ingin dekat dengan Cho Hui tapi Hwajung melarang tanpa ngasih tahu alasannya.
Habis berselancar Sung Hyun mengajak Dusik makan naengmyeon. Dusik nggak mau. Habis itu mereka ketemu sama Hyejin dan Mi Seon. Dusik kesal dengar mereka ngomongin makan sarapan dari Sung Hyun. Mereka juga mau makan naengmyeon.
Mi Seon sengaja nggak mau ikut karena sedang diet tapi sebenarnya mau ngasih mereka waktu untuk berdua. Lah Dusik malah mau ikut makan. Ih bilangnya tadi nggak mau makan naengmyeon.
Di tempat makan Sung Hyun dan Dusik sama-sama menyiapkan tempat duduk untuk Hyejin tapi Hyejin lebih milih duduk di sebelah Dusik. Mereka pesan mandu, masing-masing satu porsi. Hyejin ngasih madunya ke Sung Hyun karena ia nggak bisa menghabiskannya. Lah Dusik malah ikut mengambil.
Namsuk ke restoran Hwajung dan menanyakan tentang makan malamnya sama Cho Hui dan Young Guk. Hwajung nggak mau membahasnya dan mendorongnya keluar.
Cho Hui datang dan bicara berdua dengan Hwajung. Ia ngasih krim anti keriput dan bilang ingin hubungan mereka bertiga bisa kayak dulu lagi. Hwajung nggak bisa. Secara ia sudah pernah menikah dan bercerai dengan Young Guk. Dan ia ingin hubungannya dengan Cho Hui hanya sebatas wali murid dan guru aja.
Hyejin dan Sung Hyun masih bernostalgia membahas masa lalu. Dulu Hyejin sangat sibuk mengajar les dan kerja paruh waktu untuk membayar kuliahnya. Ingat dulu Hyejin hanya makan sosis untuk makan malam dan Sung Hyun menukarnya dengan roti lapis dan cokelat. Ih Dusik malah menyiram tangan Sung Hyun pakai air.
Mereka selesai makan dan Sung Hyun yang bayar semuanya. Dusik membayar makanannya. Dia nggak mau ditraktir Sung Hyun karena dia bukan adik kelasnya.
Ada yang aneh sama Namsuk. Dia mendadak menghentikan perawatan giginya. Kata Mi Seon dia mencari klinik yang lebih murah. Dia pelit. Dia juga suka ngabisin kopi instan di klinik.
Namsuk ke bank dan minta pegawai bank buat ngasih tahu dia kalo ada produk baru yang bunganya tinggi.
Dusik mau membantu Yoon Kyung memasukkan barang-barang tapi malah sudah keduluan sama Sung Hyun. Pun sampai rumah nenek Gamri, 3 nenek itu lagi makan kue juga dari Sung Hyun. Dari tadi Sung Hyun Mulu.
Nenek Gamri akan keluar dari rumahnya selama syuting biar nggak mengganggu. Dusik menawarkan agar tinggal di rumahnya tapi nenek Gamri menolak. Saat nenek Gamri ke toilet, Nenek Matyi dan nenek Sook Ja berebut menolak nenek Gamri tinggal dengan mereka tapi saat orangnya kembali mereka malah berebut pingin tinggal sama nenek Gamri.
Dusik memutuskannya dengan sebuah permainan dan nenek Matyi yang menang. Artinya nenek Gamri akan tinggal selama sebulan di rumahnya.
Hyejin belanja di toko Bora. Dusik yang jaga kasir. Ia heran lihat Hyejin pakai penyangga leher. Itu karena syaraf terjepit. Ia terlalu sering menunduk jadi lehernya sakit. Hyejin membukanya dan malah membuat Dusik terpesona lihatnya.
Hwajung melihat Cho Hui sedang minum sendirian. Kayak frustasi banget.
Geum Cheol datang ke rumah Dusik yang sedang memotong kayak kayu. Yoon Kyung minta durian yang mereka makan saat bulan madu di Thailand, makanya dia kabur. Tadi juga mesin kasir rusak tapi sudah diperbaiki sama Sung Hyun. Dusik nggak terima. Kenapa nggak manggil dia? Geum Cheol pilih Sung Hyun karena nggak harus bayar. Kalo sama Dusik kan bayar.
Saat pulang, Cho Hui yang mabuk ditarik sama seorang pria misterius. Beruntung Hwajung melihatnya sehingga ia dilepaskan. Pria itu pulang dan di rumahnya ada pakaian wanita. Itu kan daster punya Yoon Kyung???
Kejadian Cho Hui itu langsung jadi perbincangan sedang orangnya sendiri berakhir di rumah sakit. Namun saat ia sadar ia malah nggak tahu sama apa yang terjadi sampai Hwajung cerita semuanya.
Young Guk juga datang dan sangat mengkhawatirkan Cho Hui.
Aneh. Para pasien Hyejin banyak yang menghentikan perawatan. Ternyata itu ulahnya Namsuk. Hyejin yang nggak terima nemuin Namsuk yang habis ngasih uang ke Ju Ri buat beli cenderamata DOS.
Jadi Namsuk merekomendasikan pasiennya untuk memasang mahkota gigi ke teknisi gigi. Namsuk bilang kalo pasang di klinik Hyejin mahal. Dia cuman menang gekar doang dari universitas padahal sebenarnya sama aja.
Hyejin marah dan minta Namsuk untuk minta maaf. Dusik mendadak datang dan juga mendesak Namsuk untuk minta maaf. Namsuk merasa nggak salah dan nggak mau melakukannya. Akhirnya ia pergi sambil nangis. Nggak terima Dusik membela orang yang baru dikenalnya ketimbang dirinya.
Munculnya penjahat yang menyerang wanita malam hari juga meresahkan Sung Hyun. Ilama
Dusik menemui Eun Cheol. Ia akan menemaninya berpatroli malam.
Hyejin pulang sama Mi Seon. Ia berencana untuk melaporkan Namsuk ke polisi tapi Mi Seon bilang ia berlebihan. Yang harusnya ditangkap sama polisi adalah penjahat yang hampir menculik Cho Hui pada malam itu.
Sung Hyun mendadak datang. Habis lari jadi nafasnya terengah-engah. Mi Seon sih tahu diri dan pamit. Ada janji. Sung Hyun ngasih Hyejin alat untuk melindungi diri tapi bilangnya itu hadiah untuk pembukaan kliniknya. Ia juga ngasih gantungan Ilama miliknya yang ia dapatkan dari Peru. Setelahnya ia mengantar Hyejin pulang.
Dusik dan Eun Cheol berpatroli pada malam harinya. Hujan mendadak turun dan mereka berpencar. Dusik sampai di dekat rumah Hyejin. Lampu jalannya redup. Ia berteduh di depan rumah Hyejin dan malah melihat Hyejin pulang sama Sung Hyun. Ia memberikan ogapi yang sudah disiapkannya buat Hyejin lalu pamit. Ia bahkan menolak saat Hyejin kau ngambilin payung. Dih, Hyejin
Dusik sampai rumah dan menyalakan pemanas. Hyejin melihat hadiah dari Sung Hyun dan Dusik. Ogapi. Ia mencarinya di internet dan ternyata itu buat syaraf terjepit. Ia merebusnya dan meminumnya. Pahit. Ia lalu nelpon Dusik tapi nggak dijawab.
Para kru sudah mulai persiapan buat syuting. Dusik mukanya pucat dan batuk juga. Wang Jagga dan Sung Hyun memintanya untuk istirahat aja tapi dia nggak mau.
Namsuk dikabarin sama pegawai bank yang sebelumnya tentang simpanan baru yang bunganya tinggi. Slotnya terbatas jadi Namsuk bisa melakukannya hari ini. Lah padahal hari Minggu.
Dan saat ia mau ke sana ia berpapasan sama Hyejin. Keduanya sama-sama memalingkan muka. Karena merasa aneh Hyejin mengikutinya. Ia melihat Namsuk bertansaksi dan menahannya. Saat mereka bicara pria itu mendadak merebut uang Namsuk dan membawanya lari.
Hyejin mengejarnya. Penjahat itu melewati Sung Hyun dan Dusik. Hyejin nyuruh mereka untuk menangkapnya makanya keduanya ikut lari. Dih capek. Dusik memilih jalan pintas dan muncul di depan penjahat tadi. Uangnya kelempar ke atas dan Dusik berhasil membekuknya.
Namsuk nangis-nangis di hadapan polisi. Nggak lama kemudian Dusik dan Sung Hyun datang dengan kembawa penjahat itu dan juga uangnya Namsuk. Namsuk lega uangnya kembali dan berterima kasih pada Sung Hyun dan Dusik. Lah polisi malah menyalahkan Namsuk yang kurang hati-hati. Hyejin nggak terima polisi nyalahin korban.
Akhirnya penjahat itu dibawa ke kantor polisi. Namsuk ikut untuk memberikan kesaksian. Hwajung juga ikut.
Hyejin melihat tangan Dusik terluka dan mau mengobatinya tapi Dusik menolak. Mukanya juga pucat. Dusik bilang nggak papa dan pergi.
Hyejin datang ke rumah Dusik untuk mengobatinya dan membuatkan bubur. Sebenarnya Dusik pingin makan bubur tapi Hyejin nggak ngijinin. Buburnya siap tapi Dusik malah tidur. Akhirnya Hyejin meninggalkan catatan. Dan saat mau pergi ia malah ingat sama pertamyaan Mi Seon. Apa Duduk pandai mencium? Secara dia pandai melakukan apapun. Ia mendekat seakan mau menciumnya tapi nggak jadi.
Dih dah g#la apa? Ia melewati toko Bora dan melihat jeruk.
Dusik bangun dan melihat bubur Hyejin. Dalam catatannya Hyejin nyuruh dia untuk memakannya sampai habis. Dusik pun memakannya sampai habis meski rasanya luar biasa nggak enak.
Paginya saat bangun tidur ia melihat ada sekantong jeruk di depan rumah. Lah kapan naruhnya?
Hyejin mau beli kopi tapi malah ketemu sama Hwajung di depan kafe Chun Jae dan diajakin ngopi di tempatnya. Dia dikasih tahu tentang Namsuk yang pernah kehilangan putrinya karena kanker. Ia berduka selama setahun dan baru membaik serelah berdonasi di rumah sakit anak atas nama Ah Ram.
Di jalan Hyejin papasan sama Namsuk. Awalnya mereka saling memalingkan wajah sampai Hyejin bicara duluan. Ia mau keriksa tambalan gigi Namsuk tapi Namsuk nggak enak kalo di jalan. Hyejin lalu memintanya datang ke klinik. Namsuk akhirnya berterima kasih pada Hyejin.
Para member DOS tiba dan syuting dimulai. Banyak warga yang datang untuk menyaksikannya. Ada Mi Seon juga. Tapi Didik nggak lihat ada Hyejin. Ternyata Hyejin masih di klinik. Dan setelah semuanya selesai barulah ia pulang.
Di jalan ia merasa kalo ada yang mengikutinya. Panik. Ponselnya juga habis baterai. Mendadak ada Dusik bawa senter. Seakan lega Hyejin langsung memeluknya mencari perlindungan.
Ternyata Dusik sudah bangun saat Hyejin mau menciumnya. Dih deg-degan banget.
Bersambung…