Tentangsinopsis.com – Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha Episode 3, Jika Kalian ingin melihat full recapnya tersedia lengkap di tulisan tulisan yang ini. Baca episode sebelumnya
Hyejin beli banyak baju secara online dari berbagai negara untuk menghadiri pernikahan temannya di Seoul. Dusik yang mengantarkan paketnya sampai heran. Hyejin hanya punya satu tubuh tapi kenapa memerlukan banyak baju?
Hari yang Hyejin nanti akhirnya tiba. Saat mau berangkat mendadak Dusik muncul di depan rumah. Ia dan 3 nenek mau numpang sampai ke Seoul. Awalnya Hyejin mau nolak tapi akhirnya ia menerimanya.
Dalam perjalanan banyak yang terjadi. Nenek Sook Ja ngasih makanan buatannya ke semuanya. Nenek Garim nggak bisa makan karena giginya sakit. Tiba-tiba ada mobil yang menyalip dan hampir menyebabkan kecelakaan.
Hyejin mengejarnya dan menasehatinya tapi malah dimaki. Ia mau memaki balik tapi malah diduluin sama nenek Sook Ja. Dih Hyejin sampai takut dengar makiannya.
Habis itu perjalanan harus sering terhenti karena para nenek harus ke toilet. Dih Hyejin aja sampai capek lihatnya.
Ketiga nenek itu akhirnya turun di tempat masing-masing. Nggak seberapa lama Dusik juga ikut turun.
Hyejin tiba di acara pernikahan. Meski datang terlambat ia masih bisa berfoto dan makan bersama teman-temannya. Saat makan itulah teman-temannya menyombongkan pencapaian masing-masing. Nggak mau kalah Hyejin juga menyombongkan diri setelah membuka klinik di desa.
Saat mau pulang secara nggak sengaja Hyejin terpaku lihat seorang ibu yang mengantar putrinya berbulan madu. Dusik menemuinya. Hyejin menariknya pergi dari sana karena nggak mau temannya melihatnya. Telat. Di dalam malah ada yang memotretnya.
Mereka dalam perjalanan kembali ke Gongjin. Dusik mau menggantikan Hyejin menyetir tapi nggak dibolehin. Hyejin nggak suka orang lain menyentuh barangnya.
Sampah kembali di temukan di bawah tiang listrik. Sementara itu Dusik masih di jalan. Ia terbangun lalu membaca pesan Hwajung tentang sampah dan minta diturunkan di depan restoran Hwajung.
Saat mau tidur, Hyejin membaca pesan di grup. Hhh ada yang mengupload fotonya bersama Dusik. Mereka pikir Dusik pacarnya dan menilai kalo dia sangat tampan. Sekalian saja Hyejin bilang kalo Dusik terus mengejarnya tapi dia bukan tipenya.
Dusik tidur setelah membuat lilin sambil memikirkan Hyejin. Ih malah mimpi buruk.
Hari berikutnya Dusik mengajari Chun Jae membuat kopi. Hyejin yang mau berangkat ke klinik meragukan kemampuannya. Dusik nyuruh Chun Jae untuk melanjutkannya dan memberikan hasilnya pada Hyejin tapi Hyejin malah memesan yang lain.
Dusik dan Hwajung datang ke kantor sambil membawa sampah dan menuntut pemasangan kamera pengawas untuk menangkap pelaku pembuangan sampah. Mereka bahkan mengancam akan membuka sampah itu di sana kalo permintaannya nggak dipenuhi.
Mi Seon sengaja berdandan karena Eun Cheol akan datang. Hyejin yang mengetahui itu memberikan Mi Seon untuk berduaan sambil menambal giginya.
Dusik bertemu dengan nenek Garim setelah membeli ikan. Mereka makan bersama di tempatnya nenek Garim. Saat nenek Garim ke Seoul sebelumnya ternyata nggak sempat ketemu dengan anaknya. Padahal sudah datang jauh-jauh.
Gigi nenek Garim sakit jadinya Dusik hanya makan sendiri.
Hyejin pulang bersama Mi Seon membahas tentang rasa sukanya pada Eun Cheol.
Bora datang untuk melihat landaknya. Dan ternyata hari ini adalah hari ulang tahun Ijun.
Ijun merayakannya bersama ayah dan ibunya. Ia menyampaikan ke mereka kalo mulai tahun depan mereka nggak perlu merayakan ulang tahunnya bersama karena mereka sudah bercerai.
Keduanya seperti sedih dengarnya. Hwajung memberitahu kalo meski netrka sudah bercerai tapi Ijun tetap anak mereka.
Dusik menggendong nenek Gamri ke klinik agar mendapat perawatan. Mendengar biayanya yang sangat mahal membuat nenek Gamri menolak. Lah Hyejin malah menyudutkannya dan bilang kalo dia nggak punya uang dan membuat nenek Gamri tersinggung dan pergi.
Dusik mengejar nenek Gamri dan membujuknya tapi orangnya nggak mau. Ia kembali dan menegur Hyejin yang sudah kelewatan. Hyejin sendiri nggak peduli. Bukan neneknya ini.
Dusik ke rumahnya nenek Gamri dan kembali membujuknya. Ia bahkan mau membayarnya untuk nenek tapi nenek malah marah dan menyiramnya pakai air.
Malamnya Dusik mengajak Hyejin ketemu dan menyampaikan idenya agar nenek Gamri mendapatkan perawatan dan ia akan membayarnya. Tapi jangan sampai nenek tahu. Hyejin nggak bisa.
Dusik mencoba mengubah pikiran Hyejin dengan cerita kalo nenek Gamri selama ini selalu bekerja keras untuk anak-anaknya. Ia menyukai cumi-cumi tapi nggak bisa lagi memakannya.
Hyejin malah makin kesal. Yang harusnya orang tua lakukan untuk anaknya adalah hidup sehat dan panjang umur. Bukan menahan sakit demi memberikan lebih banyak uang.
Hari selanjutnya Dusik kembali mendatangi rumah nenek Garim. Beda dengan yang sebelumnya. Kali ini ia nggak membujuknya dan nggak memberikan uang. Ia hanya membantunya mencuci dan menyampaikan apa yang Hyejin katakan kalo seseorang bilang padanya kalo hal yang harus dilakukan orang tua demi anaknya adalah hidup sehat.
Saat makan siang sama Mi Seon mendadak Hyejin jadi sentimental. Dia sedih mencicip semua lauknya alot semua.
Nenek Gamri menelpon anaknya dan menanyakan kabarnya. Anak nenek cetita kalo beberapa hari yang lalu Dusik menelponnya dan memberitahu tentang keadaan giginya. Anaknya nenek minta nenek untuk menunggu dan memakai gigi palsu saja. Tahun ini keuangannya sedang sulit. Minju kuliah di Amerika, dan biayanya sangat mahal.
Sorenya Hyejin yang pulang kerja lewat depan rumah nenek Gamri dan mampir. Dia dikasih makanan dan dikasih lihat video saat nenek muncul di tv.
Setelah makan Hyejin minta nenek untuk datang ke klinik untuk mendapatkan perawatan biar bisa makan makanan kesukaannya. Ia hanya perlu mengganti bahannya dengan syarat nggak boleh ngasih tahu orang lain. Kalo enggak nanti dia bisa bangkrut.
Paginya nenek beneran datang. Ia bahkan membayar semuanya di muka. Ia ingin makan cumi sampai puas sebelum ia mati.
Setelahnya nenek nelpon Dusik yang sedang melihat kamera pengawas di lokasi pembuangan sampah dan minta dibelikan bubur.
Dusik yang berpikir kalo nenek sakit bergegas membelikannya dan mengantarkannya. Ternyata nenek makan bubur karena habis pasang implan. Ia lapar tapi nggak bisa makan. Dusik heran. Padahal sebelumnya kekeuh nggak mau pasang implan.
Nenek lalu menceritakan tentang Hyejin yang datang ke rumahnya tempo hari. Penampilan luarnya terlihat keras, tapi hatinya lembut.
Malamnya listrik rumah Hyejin mati. Dusik datang untuk memeriksanya. Sambil menunggu listriknya menyala mereka mengobrol sembari makan es krim. Dusik bilang Hyejin kayak landak. Sama-sama berduri. Tapi habis itu mendadak ia meminta maaf karena sudah menilai Hyejin seenaknya. Tepat setelah es krimmya habis ia pun pergi.
Hyejin dapat pesan dari Dusik untuk meriksa sekringnya lagi. Lah ternyata sepatunya Hyejin yang hanyut sudah kembali. Ia membawanya keluar dan memanggil Dusik, tanya ketemunya di mana. Dusik bilang ia menemukannya di jalan.
Hyejin pun memakainya dan saat itu juga listriknya langsung menyala. Ajaib.
Ternyata Dusik menemukannya saat memancing.
Bersambung.