Tentangsinopsis.com – Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha Episode 15, Jika Kalian ingin melihat full recapnya tersedia lengkap di tulisan tulisan yang ini. Baca episode sebelumny
Dusik hanya diam saat Doha memukulnya setelah mengonfirmasi nama dan tempatnya bekerja sebelumnya. Semua orang menatapnya dan ia hanya bisa menunduk lalu pergi. Hyejin menyusulnya. Ia yakin kalo itu hanya salah paham tapi Dusik nembenarkan semuanya. Juga orang yang fotonya Hyejin lihat. Ia membunuhnya.
Berbeda sama Hyejin yang bisa mengeluh sama Mi Seon, di rumahnya Dusik malah minum banyak obat dan nangis.
Sejak hari itu semuanya jadi kerepotan karena Dusik nggak ada. Nenek Gamri yang juga sangat khawatir sama Dusik datang membawakan makanan.
Hyejin akan mencabut gigi bungsu Cho Hui hari ini.
Sung Hyun melihat Wang Jagga bicara sama produser pria. Ia menghampirinya dan ngasih tahu kalo data suntingannya ilang. Panik Wang Jagga langsung ke tempat editing. Tahunya dia dibohongin. Sung Hyun hanya nggak ingin Wang Jagga bicara soal pekerjaan sama pria lain.
Doha mengajaknya bicara. Ia menceritakan yang terjadi. Dusik yang bekerja sebagai manajer investasi menyarankan ayahnya untuk berinvestasi. Ayahnya sampai mengambil pinjaman untuk itu. Lalu terjadi Benjamin holdings. Saham anjlok. Ayahnya nggak bisa menerimanya dan mencoba untuk bunuh diri. Itu terjadi saat ia mencoba untuk mencari pekerjaan. Dan ayahnya bukan satu-satunya korban. Senior Dusik juga meninggal akibat kecelakaan.
Mi Seon menunjukkan sebuah berita ke Hyejin. Hyejin ingat kalo itu yang ia lihat di fotonya Dusik, yang Dusik bilang ia membunuhnya.
Sung Hyun juga nggak tenang saat mengedit. Ingat saat ke rumah sakit lihat nuna nangis karena suaminya meninggal.
Ijun pulang dan melihat orang tuanya berpelukan. Keduanya lalu menghadap Ijun. Hihi dah kayak mau minta restu sama orang tua aja. Hwajung dan Young Guk menjelaskan ke Ijun kalo mereka akan bersama lagi. Ijun paham dan menghargai keputusan mereka. Ia lalu pamit mau main ke rumah Bora.
Nenek Gamri kembali mengantar makanan ke Dusik. Yang kemarin bahkan nggak dimakan. Ia lalu datang ke kliniknya Hyejin. Sebelumnya Hyejin ditelpon sama seniornya tentang pekerjaan yang waktu itu dan Hyejin masih belum memutuskan. Nenek cerita kalo tiap hari ia meninggalkan makanan buat Dusik tapi nggak pernah disentuh.
Sung Hyun merasa kalo masih ada yang kurang dan mau kembali ke Gongjin untuk detil tambahan. Doha nggak keberatan untuk ikut. I
Sudah malam tapi Ijun belum pulang. Young Guk nelpon Bora tapi katanya Ijun nggak ke sana. Mereka lalu nyari Ijun bersama-sama. Bora yang pertama kali menemukannya. Tapi Ijun nggak mau pulang. Akhirnya orang tuanta datang. Ternyata Ijun nggak mau pulang karena dia senang orang tuanya kembali bersama sampai nggak bisa berhenti nangis. Ia ingin makan sama mereka nggak hanya saat ulang tahun atau saat berprestasi aja. Dia ingin tinggal bersama mereka.
Bora malah jadi ikut nangis. Dia ingin makan sama Ijun dan tinggal bersamanya biar Ijun nggak kesepian.
Hyejin ke rumah Dusik dan membawa masuk jagung dari nenek Gamri dan memintanya untuk makan. Akhirnya Dusik cerita tentang masa lalunya. Dari saat ia ketemu sama Jeong U pas masih kuliah sampai bekerja bersama. Saat bekerja itulah dia ketemu sama ayahnya Doha.
Ayah Doha tertarik untuk bergabung di investasinya. Dusik sendiri melarang karena risikonya sangat tinggi. Ia lalu menyarankan investasi lain. Lalu terjadilah peristiwa itu. Semuanya kacau. Saat itulah Dusik tahu kalo ayah Doha ikut dalam investasi yang nggak ia rekomendasikan. Ia juga mengambil pinjaman tanpa sepengetahuan keluarganya. Ia ingin beli rumah untuk istrinya dan setelah buat anaknya untuk wawancara kerja. Dusik minta ayahnya Doha untuk menunggu. Ia akan mengatasinya.
Setelah itu Dusik terus sibuk. Ayahnya Doha nelpon tapi ia nggak menjawabnya. Hingga suatu malam Dusik mendengar kalo ayahnya Doha mencoba untuk bunuh diri. Tangan Dusik gemetar. Ia mau ke sana. Jeong u mrlaramgnya menyetir dan mengambik alih kemudi. Di jalan mereka malah mengalami kecelakaan dan Jeong U meninggal di tempat. Dusik syok dan nangis sambil manggil Hyung.
Usai mendengar semuanya Hyejin menarik Dusik dan menenangkannya. Tangis Dusik langsung pecah.
Dalam perjalanan ke Gongjin, Sung Hyun mengungkit kalo Gongjin awalnya bukan tujuan mereka. Dan ternyata senior Dusik yang mengalami kecelakaan adalah kakak iparnya. Mungkin itu takdir. Dan selama ini Dusik pasti selalu dihantui rasa bersalah.
Beberapa hari setelah cabut gigi, Cho Hui ke restorannya Hwajung untuk beli bubur. Dalam kesempatan itu juga Cho Hui ngasih tahu Hwajung kalo bukan Young Guk yang ia sukai tapi dirinya. Hwajung sendiri nggak terkejut. Rupanya ia sudah mengetahuinya.
Doha menemani Sung Hyun mengambil gambar laut. Katanya ada kulit robek di dekat kukunya. Ia harus memotongnya dengan benar biar nggak sakit. Malamnya ia menemui Dusik di rumahnya. Ia heran dengan keuangan keluarganya setelah ayahnya sakit. Nggak ada masalah dengan biaya rumah sakit dan pinjaman mahasiswanya. Dan terjyata semua uang itu dari Dusik. Ia hanya ingin mereka menggunakan uang itu sembari menunggu ayahnya Doha sadar kembali. Dusik kembali meminta maaf. Ia bersalah. Doha sendiri tahu kalo Dusik nggak salah. Ia hanya perlu seseorang untuk dikambinghitamkan.
Bersama Hyejin, Dusik memakai setelan yang Jeong U belikan untuknya saat wawancara kerja untuk bertemu dengan Seon a dan Harang. Seon a mengenalkannya sebagai samchon ke Harang. Ia lalu bicara sama Seon a selagi Harang bermain dengan Hyejin.
Ternyata Seon a adalah kakak sepupu Sung Hyun. Ia sudah bisa melanjutkan hidup. Jadi ia berharap Dusik juga bisa memaafkan diri sendiri.
Dan saat Seon a pergi menghpiri Harang, mendadak Jeong U muncul dan duduk di sampingnya. Dusik meminta maaf dan menganggap kalo itu salahnya. Tapi Jeong U bilang itu bukan salahnya. Ia selamat dan ia harus melanjutkan hidup. Ia bisa melakukan semuanyang diinginkannya dan setelah itu mereka bisa ketemu lagi.
Nenek Gamri pulang dan membersihkan rumahnya. Nenek Matyi dan nenek Sook Ja datang membantu.
Dusik bersama Hyejin. Membicarakan Harang membuat Dusik tersenyum. Dan akhirnya Dusik menceritakan masa lalunya lagi. Setelah tahu Jeong U meninggal, ia mencoba untuk bunuh diri dengan melompat ke sungai Han. Sungai Han yang berakhir ke laut membuatnya berpikir akan ketemu lagi dengan orang tuanya. Mendadak ponselnya jatuh dan ada pesan dari nenek Gamri. Dia berada di Seoul dan ingin ketemu dengan Dusik. Ia bahkan lupa sama wajahnya. Pesan yang banyak typo itu membuat Dusik nangis.
Ia ingat kalo Hyejin juga mau bilang sesuatu. Hyejin bingung mau bilangnya. Dusik nggak maksa. Ia juga akan nunggu sampai Hyejin siap buat bilang. Hyejin akhirnya ngasih tahu kalo ia ditawari pekerjaan buat jadi dosen klinis di Seoul. Dusik terdiam.
Para nenek mengobrol sambil tidur. Berbeda sama nenek Matyi dan nenek Sook Ja yang mengekuh menjadi tua, nenek Gamri justru senang. Ia sudah makan banyak makanan enak, tampil di TV dan menyanyi di atas panggung. Bahkan lembayung senja tadi sore juga sangat indah. Setiap hari penuh semangat seakan mau pergi piknik besok.
Menjelang fajar nenek Matyi terbangun karena terganggu sama nenek Sook Ja di sebelahnya. Ia lalu mendapati nenek Gamri sudah meninggal. Katanya mau piknik tapi malah pergi duluan😭😭
Malam itu Hyejin yang sedang berkendara lihat pasien di jembatan kau bunuh diri lalu nelpon petugas. Ia bahkan nunggu di sana sampai petugasnya datang. Pria itu ternyata adalah Dusik.
Bersambung…