Tentangsinopsis.com – Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha Episode 13, Jika Kalian ingin melihat full recapnya tersedia lengkap di tulisan tulisan yang ini. Baca episode sebelumny
Hari ini Dusik ulang tahun makanya Hyejin memasak sup rumput laut. Dia minta Mi Seon untuk mencicip tapi dia nggak mau. Lah Hyejin malah maksa.
Sampai di sana ternyata sudah ada banyak orang. Dusik bilang itu acara tahunan. Setelah meniup lilin ulang tahun, Hyejin dan Dusik masuk. Ia memakan sup rumput laut buatan Hyejin. Katanya itu sangat enak tapi Mi Seon yang tadi habis makan merasa kalo sup-nya keasinan.
Hyejin mau ikut mencicip tapi Dusik nggak mau ngasih. Mereka berebut dan terlihat sama Hwajung. Setelahnya satu-persatu dari mereka pulang. Di jalan Yoon Kyung mengaku badannya berat. Ia ingin berkencan dengan Geum Cheol sebelum melahirkan tapi Geun Cheol bilang mending istirahat aja.
Keduanya masuk lagi untuk minum anggur. DuSik membuat minuman untuk Hyejin tapi nggak bisa diminum sekarang. Harus nunggu tahun depan biar rasanya lebih manis. Hyejin membayangkan akan seperti apa mereka tahun depan.
Young Guk membawakan kopi dan semangka untuk warga yang sedang membersihkan tempat rapat. Para nenek malah ingin kopi yang dibelikan sama Sung Hyun.
Namsuk berjalan bersama Hwajung. Ia tahu kalo Hwajung memanipulasi hasil nama undian waktu itu. Hwajung sendiri nggak mau mengakuinya.
Gegara masalah Wang Jagga mau pindah kerja membuat Sung Hyun nggak nafsu makan. Doha berusaha untuk membujuk Wang Jagga tapi malah dimarahin sama Sung Hyun. Wang Jagga nggak peduli dan pergi makan sendiri.
Dusik datang. Ia menarik Sung Hyun dan Doha ke rumahnya lalu menjamunya dengan samgyetang. Ia bahkan ngasih paha ayam ke Sung Hyun sebagai ganti paha ayam yang ia rebut sebelumnya.
Setelahnya mereka bicara di luar sementara Doha lagi cuci piring. Soal Wang Jagga yang mau pindah kerja, menurut Dusik, Sung Hyun hanya kurang peka. Makanya dia kehilangan Hyejin. Cobalah lihat dari sudut pandang lain.
Doha sudah selesai cuci piring. Mereka akan kembali ke Seoul. Dusik ngasih obat ke Doha buat ayahnya.
Teman Hyejin dari Seoul datang ke klinik. Katanya habis dari seminar sekalian mampir. Mereka meremehkan klinik Hyejin yang menurut mereka sangat kecil. Kayak rumah boneka.
Hyejin mengajak mereka minum kopi di kafenya Chun Jae. Mereka lagi-lagi meremehkan tempat itu yang katanya kampungan. Chun Jae sudah mau marah tapi ditahan sama Namsuk. Demi Bu dokter.
Dusik datang. Mereka ingat kalo Dusik yang ada di foto waktu itu. Hyejin mengenalkannya sebagai pacarnya. Mereka ngajakin untuk main golf. Hyejin sebenarnya mau nolak tapi Dusik malah setuju. Tinggal mengayunkan tongkat doang kan.
Sepulang dari kafe Chun Jae, Hyejin menyesalkan perkataan Dusik yang mau aja diajak main golf. Ia takut Dusik akan terluka karena sikap mereka. Tapi bagi Dusik ini saatnya menunjukkan dunia pada katak dalam danau.
Pagi-pagi banget Dusik meminjam peralatan golf ke Young Guk, lengkap sama pakaiannya juga. Setelah sampai di depan tempat golf, Hyejin minta ke Dusik agar nanti bicara formal sama teman-temannya. Meski sebenarnya Dusik nghak pingin tapi dia nggak bisa nolak kalo dah diminta sama Hyejin.
Sepanjang permainan Dusik bermain dengan sangat baik sampai membuat teman Hyejin kagum. Setelah selesai mereka mengobrol sambil minum kopi. Hyejin menyombongkan Dusik yang pandai berselancar dan punya lisensi barista. Dia juga lulusan Universitas Nasional Seoul. Saat ditanya apa pekerjaan Dusik, rada bingung mau jawabnya. Dusik jujur kalo dia mengecat, membuat kopi dan menaiki kapal. Ia nggak punya pekerjaan spesifik. Alih-alih bekerja untuk orang lain ia lebih suka menjadi bosnya sendiri. Semacam YOLO, celetuk teman Hyejin.
Saat hanya bersama temannya mendadak Hyejin disinggung soal menikah. Secara ia punya pacar dan sudah waktunya buat nikah. Dan saat mau pulang Hyejin menyampaikan rasa penasarannya tentang Dusik dan apa yang ia lakukan selama 5 tahun seperti yang dijadikan misteri sama warga Gongjin. Sepanjang perjalanan ia mencoba untuk menebaknya. Bahkan sampai rumah. Tahunya Dusik hanya sebagai karyawan biasa di sebuah perusahaan. Tapi saat ditanya perusahaan apa ia nggak mau jawab. Dan perihal Seoul, Hyejin yang ingin kembali hidup di sana agak kecewa dengar kalo Dusik nggak mau meninggalkan Gongjin.
Young Guk mengawasi Hwajung di restorannya. Akhirnya ia tahu saat memilah sampah kalo nama terakhir yang terpilih waktu itu bukan dirinya tapi Hwajung. Restoran Hwajung sudah sepi tapi ia masih belum menutup. Ia nyuruh ahjumma untuk pulang dan bilang akan mencuci piring sendiri. Lah malah ketiduran. Saat ia bangun semuanya sudah dicuci. Ada lap yang digulung di sebelahnya.
Mi Seon habis nonton film dan makan sama Eun Cheol. Eun Cheol sengaja mencari semuanya untuk kencan mereka. Mi Seon ngasih tahu kalo nggak ada panduan untuk pacaran. Eun Cheol lalu meluk Mi Seon.
Pun sampai rumah Hyejin masih kesal dengan pembicaraan terakhirnya sama Dusik. Dusik merapikan pakaiannya dan teringat jasnya. Kala itu ia mencobanya dan menanyakan pendapat Seon a, wanita yang ada dalam foto yang dilihatnya.
Ada badai. Yoon Kyung nelpon Geum Cheol dan memintanya untuk membawa masuk kotak buah yang ada di luar tapi Geum Cheol malah mengeluh.
Sung Hyun ngasih Kopiko ke Wang Jagga yang nggak bisa minum kopi karena mesin kopinya rusak. Mereka lalu membicarakan tahun-tahun yang mereka habiskan selama bekerja bersama.
Geum Cheol dan Yoon Kyung bertengkar. Berawal dari Geum Cheol yang enggan mengikat tali sepatu Yoon Kyung hingga beratnya hamil dan melahirkan sampai mengurus ajak.
Akan ada topan. Hwajung menempelkan selotip ke jendela dengan menaiki kursi. Ia hampir terjatuh dan ditangkap sama Young Guk. Setelahnya Young Guk membantu Hwajung menggunakan kertas koran untuk menahan jendela. Lah padahal korannya belum dibaca.
Hwajung memberikan kopi untuk Young Guk sebagai ucapan terima kasih. Ia juga ternyata tahu kalo Young Guk lah yang mencuci piring di restoran malam itu. Young Guk ngasih saran ke Hwajung untuk nenemui pria pengacara itu. Nggak semua pria buruk seperti dirinya. Menurutnya Hwajung juga berhak bahagia. Hwajung kesal dan mengambil kopinya. Ia nyuruh Young Guk untuk pergi dan bilang kalo dia akan menemui pengacara itu.
Ijun dan Bora pulang.
Geum Cheol ke rumahnya Dusik. Niatnya mau mengadu tapi malah disalahin dan disuruh pulang. Tanpa sadar ia meninggalkan ponselnya di sana.
Hyejin mau belanja ke toko Bora tapi malah lihat tempatnya berantakan. Ia merapihkannya lalu mengikat tali sepatunya. Setelahnya mereka mengobrol lalu tiba-tiba air ketubannya pecah. Hyejin nelpon Geum Cheol tapi malah Dusik yang menjawab. Setelah diberitahu Dusik lalu datang ke toko. Ia mau membawa Yoon Kyung ke rumah sakit tapi Eun Cheol bilang jalannya ditutup karena banjir dan nggak tahu kapan akan dibuka. Setelah mempertimbangkan usia kehamilan dan kondisi janin, Hyejin memutuskan untuk membawa Yoon Kyung ke rumahnya. Lebih baik daripada diam aja.
Sampai rumah Hyejin dan Dusik juga nelpon nenek Gamri untuk bertanya soal melahirkan di rumah seperti yang orang dulu lakukan.
Geum Cheol kembali ke toko sambil bawa durian tapi Yoon Kyung nggak ada. Ia lalu nelpon dan kaget.
Hyejin akhirnya membantu Yoon Kyung melahirkan. Ia sudah tanya bebek Gamri dan pernah belajar anatomi juga di tahun pertamanya.
Geum Cheol akhirnya datang dan berada di samping Yoon Kyung.
Bora yang tidur di rumahnya Ijun terbangun dan keluar karena khawatir pada ibunya. Ijun menenangkannya dan menyarankan agar ia berdoa. Katanya kalo berdoa saat ada petir akan dikabulkan. Keduanya pun berdoa bersama.
Yoon Kyung masih bersalin. Dusik menunggu dengan cemas di luar. Geum Cheol juga kesakitan karena Yoon Kyung terus menarik rambutnya. Yoon Kyung memakinya yang menginginkan anak lagi padahal melahirkan itu sangat sakit.
Pagi harinya bayi Yoon Kyung lahir. Geum Cheol meminta maaf pada Yoon Kyung dan berterima kasih. Ia janji akan membantunya mengurus anak. Yoon Kyung nyuruh Hyejin untuk menggendongnya. Hyejin yang ragu melakukannya. Bayinya cantik. Dusik datang. Ia juga diminta menggendong adik Bora. Annyeong! Selamat datang di dunia.
Hyejin memeluk Dusik yang sedang membuat teh. Ia sangat lelah. Dusik memuji yang dilakukannya. Hyejin juga bangga pada diri sendiri. Saat itu ia hanya kepikiran untuk menyelamatkan Yoon Kyung dan bayinya.
Dusik mengajak Hyejin untuk ke rumahnya. Ia butuh tidur tapi kamarnya masih dipakai sama Yoon Kyung dan Geum Cheol.
Sampai di kamar Dusik, Hyejin mengajaknya untuk tidur juga. Sambil ngantuk ia membicarakan andai mereka siap untuk nantinya punya anak, Dusik ingin anak laki-laki atau perempuan? Dusik yang mengantuk tertidur sebelum sempat menjawab.
Hyejin bangun dan melihat buku-buku Dusik. Di antaranya ia mengambil satu dan menemukan foto itu. Dusik mendadak muncul dan merebutnya. Ia marah karena Hyejin melihatnya tanpa ijin meski setelahnya ia menyesal atas sikapnya. Hyejin menanyakan orang yang ada di foto tapi Dusik nggak mau ngasih tahu.
Hal itu membuat Hyejin kecewa. Ia sudah menceritakan semua tentangnya pada Dusik tapi Dusik tetap nggak bisa terbuka padanya. Ia seperti orang asing yang nggak di kenalnya. Sampai kapan ia harus nunggu Dusik agar mau terbuka padanya.
Dusik hanya bisa minta maaf dan itu membuat Hyejin makin kecewa.
Saat Bora dan Ijun ke rumahnya bersama Seumseum, Dusik bilang kalo ia nggak bisa merawat Seumseum karena ia nggak siap untuk berpisah.
Bersambung…
