Golden Spoon Ep 6

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Golden Spoon Episode 6, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. EPISODE SEBELUMNYA.


Sungchun marah setelah Yojin membuang sendok emas miliknya. Dan ternyata sendok itu palsu. Yang asli disimpan sama Yojin. Sendok emas yang asli lagi sama Taeyong dan Juhi. Ibu masuk untuk membersihkan kamar. Ia nggak tahu kalo lagi ada tamu. Taeyong kayak kaget lihat ibu bekerja di sana.

Yojin meminta agar Sungchun menjadi Hwang Taeyong dan menikahinya. Setelahnya Dosin akan menjadi miliknya. Sungchun meremehkan kalo ia bisa saja memilih orang lain saat menjadi Hwang Taeyong. Yojin yakin sekali kalo Sungchun akan memilihnya.


Ibu memasak semur kimchi dan ayah memanggang daging. Ayahnya Yojin terus memarahi mereka. Taeyong memastikan kalo ayahnya Yojin membayar ayah dan ibu Sungchun meski mereka berhutang padanya. Saat mau pulang, Taeyonng bertemu dengan ibu yang sedang membuang sampah. Ibu menawarkan akan menyampaikan ke Sungchun apa yang mau Taeyong katakan pada Sungchun. Taeyong memperhatikan tangan ibu yang memegang plastik sampah dan menyampaikan perasaannya kalo jadi Sungchun. Ia pasti akan merasa malu melihat ibunya bekerja di rumahnya temannya. Ibu sempat terdiam dan kemudian lanjut memilah sampah setelah Taeyong pergi.

Juhi bicara dengan Yojin. Ia memperingatkan agar Yojin menghargai Sungchun dan keluarganya. Jangan semena-mena meski mereka berhutang padanya. Setelahnya Juhi mau langsung pulang tapi Yojin meneriakinya karena menganggap kalo Juhi sudah bersikap sombong. Ia nyuruh Juhi untuk khawatir pada dirinya sendiri karena perusahaan ayahnya hampir bankrut.


Presdir Na, ayahnya Juhi menerobos masuk ke ruangan Hwang Daepyo. Mereka sedang rapat. Kedua putra Na Daepyo memohon agar Hwang Daepyo membantu mereka. Ayah Juhi lalu bicara berdua dengan Hwang Daepyo. Ia meminta Hwang Daepyo untuk nggak mencabut investasinya. Hwang Daepyo menyalahkan ayah Juhi yang mempercayakan perusahaan pada putra yang nggak kompeten. Ayah Juhi lalu mengungkit kedekatan mereka selama ini. Hwang Daepyo meminta ayah Juhi untuk menyerahkan perusahaannya sehingga membuat ayah Juhi geram dan mengungkit apa yang ia lakukan pada Taeyong selama ini untuk melindunginya. Hwang Daepyo sudah menduga kalo ayah Juhi pasti akan mengungkit tentang hal itu. Ia lalu mengatakan kalo ia membatalkan pertunangan Taeyong dengan Juhi. Setelah ayah Juhi pergi, ia nelpon sekretarisnya dan menyuruhnya untuk memulainya.

Di rumah Juhi membaca berita tentang perusahaan ayahnya. Ayah pulang dalam keadaan mabuk. Ia menyampaikan kalo ia sudah memutuskan pertunangannya dengan Taeyong seperti yang diinginkannya. Selama ini ia selalu merasa bersalah karena memaksanya bertunangan hanya demi uang. Ia menjanjikan akan mencarikan pria yang tepat untuknya yang selalu menyayanginya. Juhi nggak nyangka dengan keputusan yang ayahnya ambil.


Ibu kembali dan melihat ayah sedang minum. Ia melarangnya untuk minum karena ayah masih dalam masa pemulihan. Ayah mengaku nggak bisa lupa sama aroma daging yang ia bakar tadi siang. Ia malu sama temannya Sungchun. Ia dibentak seperti budak. Tapi ia bersyukur Sungchun nggak melihatnya. Ibu memberitahu aa yang Taeyong katakan padanya. Ayah meminta maaf dan mengakui kalo itu adalha salahnya. Ibu menghampirinya dan mengeluhkan ayah yang diam saja. Harusnya ia mencari cara agar mereka keluar dari tempat itu. Merasa nggak sanggup menahannya, ibu sampai terduduk dan nangis. Ternyata di luar Sungchun mendengar semuanya. Ingat apa yang Yojin katakan kalo ia pasti berubah pikiran dan ingin menjadi kaya.

Setelah Yojin pergi bersama ayahnya, Sungchun masuk melalui jendela kamar Yojin untuk mencari sendok emasnya. Nggak disangka Yojin kembali. Sungchun meminta Sungchun untuk mengatakan kalo ia menginginkan dirinya dan bukannya Juhi. Sungchun nggak mau melakukannya dan mau mencarinya sendiri. Yojin berusaha mencegah sampai mereka nggak sengaja menjatuhkan vas bunga Yojin dan terjatuh ke tempat tidur.

Ayah Yojin datang karena mendengar ada keributan. Yojin mendorong Sungchun agar bersembunyi dan berpura-pura sedang ganti baju. Ayah pergi, Yojin melihat tangan Sungchun dan khawatir. Sungchun sedikit lebih tenang. Ia nggak peduli dengan sendok emasnya lagi dan minta Yojin untuk menyimpannya. Yojin sendiri yakin kalo suatu hari Sungchun akan menemuinya lagi untuk meminta sendok emasnya.


Sungchun menenangkan diri di kamarnya. Dongkyung menelpon mengabarkan tentang perusahaan ayahnya Juhi. Sungchun mencarinya sendiri lalu menepon Juhi. Ia membuat janji bertemu degan Juhi. Juhi tiba lebih dulu. Seorang pesepeda hampir menabraknya. Beruntung Juhi sempat menghindar. Dan saat ia menengok ke samping, tahu-tahu Sungchun sudah ada di sebelahnya.

Keduanya berkencan dan melakukan hal yang menyenangkan. malamnya keduanya ke gereja. Dulu Juhi dibabtis di sana. Karena itulah ia merasa tenang setiap kali berada di sana. Sungchun menyinggung tentang kesulitan yang dialami keluarganya. nggak peduli mereka kaya apa miskin, yang namanya kehilangan uang itu pasti sulit. Juhi menggenggam tangan Sungchun dan bersyukur memiliki Sungchun di sisinya. Demikian juga dengan Sungchun. Meski dalam hati Sungchun takut meninggalkan orang tuanya lagi. Dan ia berusaha untuk nggak melakukannya.


Ayah Yojin mengusir orang tua Sungchun dan memberi mereka waktu 10 hari untuk melunasi semua hutang mereka. Setelahnya ayah kembali pada Yojin. Ternyata dia disuruh sama Yojin. Katanya agar ia bisa lebih dekat dengan Taeyong. Ayah sendiri senang karena nggak perlu dekat lagi dengan orang miskin dan mengungkit tentang Nara yang dulu tinggal dengan mereka. Ayah juga senang karena pada akhirnya Nara meninggal.

Mendadak Yojin jadi emosional. Ia bahkan menggenggam erat gunting kuku sehingga membuat tangannya terluka. Ia menunjukkan pada ayahnya kalo ia dan Nara punya warna darah yang sama. Yojin lalu kembali ke kamarnya dan mencari sendok Sungchun lalu memasukkannya ke dalam brankas.

Sungchun dan keluarga makan malam bersama sambil memikirkan cara untuk membayar hutang. Karena waktunya sangat sedikit, Sungchun akhirnyamencari uang dengan bermain saham.


Taeyong menemui ayahnya dan mengonfirmasi tentang pembatalan pertunangannya dengan Juhi. Ayah menghitung keuntungan dan kerugian yang lebih besar kalo mreka tetaap melanjutkan pertunangan itu. Taeyong sendiri nggak mau memutusan pertunangannya karena Juhi adalah penyelamat hidupnya.

Juntae dan Yongsin mencuri dengar pembicarakan mereka. Keduanya berniat untuk masuk ke perusahaan. Juntae sendiri sudah merencanakan sesuatu.

Di perjalanan Taeyong menggambar Juhi. Ia menghapusnya saat ingat perkataan ayah kalo pertunangan mereka harus dibatalkan. Mendadak ia teringat kejadian penembakan itu. Dadanya seketika sesak sehingga Munki pun terpaksa menepi.


Ayah Yojin mengomentari cara jalan mobil yang Taeyong tumpangi. Ternyata ia sedang bersama ibu. Ibu sendiri nggak tahu kalo ia akan dibawa ke tempat yang jauh. Ayah menelpon. Ibu nggak menjawabnya karena nggak mau ayah tahu kalo ia sedang bersama dengan ayahnya Yojin. Ayah sendiri ada di agensi. Editornya meminta ayah untuk menggambar sesuatu yang lebih provokatif. Ayah mengaku nggak bisa karena ia punya anak. Karena terus didesak akhirnya ayah mau melakukannya dan memastikan kalo ia akan dibayar.

Saat pulang ayah mampir ke tempat kerja ibu tapi ibu nggak ada. Ternyata ibu lagi sama ayahnya Yojin. Mereka menikmati minuman sambil melihat laut. Ibu meminta ayah Yojin untuk memberi mereka waktu. Mereka akan pindah sebelum musim dingin. Ayah Yojin pindah tempat duduk di dekat ibu, menggenggam tangannya dan merangkulnya. Ia meminta ibu untuk melupakan semuanya dan menikmati hari ini. Ibu tersinggung dan berlari keluar. Di luar ayah Yojin mengejarnya. Ia menawarkkan akan memberinya uang lagi dan membelikannya apartemen asalkan ibu mau menghabiskan hari ini dengannya. Ibu menolak. Meski ayahnya Yojin memberinya miliaran won, ia nggak akan pernah mau. Ibu mendorong ayah Yojin lalu naik bus.


Sungchun sedang bersama temannya. Ia mengecek sahamnya yang sekarang sudah meningkat 120%. Dongkyung memperingatkan kalo berinvestasi pada sesuatu yang naik secara tiba-tiba sangat berisiko. Apalagi ia mendapatkannya dengan pinjaman. Ia menginjak kaki temannya yang malah membenarkan apa yang Sungchun lakukan. Temannya mengangkat kakinya dan menunjukkan sepatunnya. Sungchun teringat pada Jinsok yang saat itu juga pamer sepatu sebelum meninggal. Sebelum pulang ia mengunjungi rumah Jinsok. Setelah menuang minuman ia berbicara dengan foto Jinsok kalo ia takut hidup menjadi miskin.

Seorang wanita yang juga mecari nenek waktu itu muncul dan meminta uang 10.000 won dari Sungchun. Sungchun memberikannya tapi ahjumma itu malah minta lagi. Setelah Sungchun memberikannya ia malah bilang kalo Sungchun nggak aakann bisa menjadi kaya karena ia nggak bisa menabung. Padahal Sungchun sudah memberi uang. Ia akhirnya mengambilnya lagi lalu pergi.


Di jalan Sungchun melihat mobil ayah Yojin berhenti untuk menemui ibu. Dan saat mendengar kalo ayah Yojin ingin tidur dengan ibu dan akann memberinya 100 juta won sebagai gantinya, ia marah dan mau menuju ke sana. Yojin menahannya. Ia menantang Sungchun untuk memukul ayahnya kalo ia punya uang untuk mengompensasi. Ia meminta Sungchun untuk memikiran perasaan ibunya kalo dia tahu. Lebih baik pura-pura nggak tahu. Sungchun akhirnya menahan diri. Yojin pun menghampiri ayahnya dan pergi dengan menaiki mobilnya. Sekilas ibu seperti melihat Sungchun tapi saat ia berbalik nggak ada siapapun di sana.

Di rumah ayah sedang menggambar cerita v#lgar. Dan saat ibu pulang ia pun segera beralih. Ayah lalu cerita ke ibu kalo ia mendapat pekerjaan dan akan dibayar minggu ini meski sedikit. Ibu sangat bersyukur, meski sedikit itu tetaplah uang. ia pun segera menyiapkan makanan untuk ayah. Saat mengambil tas ibu itulah ayah menemukan tiket kereta Gangneung Seoul.

Sungchun menyesali karena hanya mengambil jam tangan palsu dari rumah Taeyong. Kalo ia jadi Taeyong lagi ia nggak akan mengulangi kesalahan yang sama. Mendadak nenek muncul di depannya dan bilang kalo Sungchun ingin menjadi Hwang Taeyong lagi. Aneh, padahal nggak ada siapapun di depannya.


Taeyong mencari tahu tentang insiden penembakan 6 tahun yang lalu tapi nggak menemukan apapun. Munki sendiri yakin kalo Hwang Daepyo sudah menghapus semuanya. Tapi ada 1 orang yang mungkin masih menyimpan semua kebenarannya.

Saat Yongsin pergi, diam-diam Taeyong masuk ke kamarnya sementara Munki berjaga di luar. Di dalam Taeyong yang menggeledah kamar ibu tirinya menemukan artikel yang sudah dijadikan kliping. Mendadak Yongsin kembali. Munki berusaha menahannya dengan bilang kalo Taeyong sakit dan ia meminta ijin agar dia nggak berangkat. Setelah nggak bisa menahannya lagi, Munki pun membukakan pintu untuk Yongsin.

Di dalam Taeyong menemukan kalo anak-anak itu bunuh diri sedang seingatnya mereka ditembak. Ia pun bersembunyi saat ibu tirinya tersebut masuk. Untunglah Yongsin nggak melihat Taeyong. Ia pergi setelah menerima telpon. Setelahnya Taeyong minta Munki untuk mencarikan reporter Lee Chungsul, reporter yang menulis berita tersebut.


Sungchun yang sedang bekerja di minimarket dikasih tahu temannya kalo sahamnya anjlok. Ia mau memeriksanya tapi nggak bisa karena kehabisan data. Akhirnya ia pulang dan melihatnya sendiri. Nyesek, semua uang yang diinvestasikannya hilang. Saat putus asa itulah ia melihat sendoknya dan teringat sendok emasnya.

Ayah dan keluarga akhirnya meninggalkan rumah mereka. Sungah akan tinggal dengan rekannya, ibu akan tidur di restoran dan ayah akan tinggal di rumah bibinya. Sungah menanyakan Sungchul yang nggak bersama dengan mereka.

Sungchun sendiri menemui Yojin dan meminta sendok emasnya. Yojin malah memancing kemarahannya dan menyuruhnya untuk berlutut.


Gemsuk melakukan kerjasama dengan Juntae dengan mengorbankan saham Juhi. Sementara itu di rumah Juhi dimarahi sama ayah karena memberikann semua sahamnya pada kakaknya. Juhi sendiri nggak menginginkan semua itu. Ia hanya menginginkan ayahnya. Ayah meremehkan dan memberitahu kalo Juhi bukan apa-apa tanpa uangnya. Juhi menyesalkan ayahnya yang nggak ngerti juga setelah kehilangan ibunya. Apa ibunya membutuhkan uangnya saat meninggal?

Juhi meninggalkan rumah tepat saat Taeyong datang. Sebelumnya dia dikasih tahu kalo setelah insiden itu reporter Lee Chungsul bekerja untuk Presdir Na dan sekarang dia menghilang. Di dalam ayah Juhi bicara dengan foto mendiang istrinya kalo ia akan selalu melindungi Juhi. Ia lalu membuka alkitab dan mengambil sesuatu di dalamnya. Ia nggak akan jatuh sedirian dan akan membawa Hwang Daepyo juga. Bu Kim masuk bersama dengan Taeyong. Ayah nyuruh bu Kim untuk pulang.


Sungchun ada di gereja yang pernah ia dan Juhi datangi dulu. Ia membuka buku solusi dari Juhi. Kamu nggak membutuhkan saran apapun. Mendadak Juhi juga datang ke sana.

Taeyong dan ayah Juhi duduk bersama. Benar kalo Hwang Daepyo nyuruh ayah Juhi untuk menutupi semuanya. Taeyong ingat kalo Jimmy dibunuh sama seseorang tapi ayah Juhi mengatakan hal yang sangat mengejutkan. Taeyong lah yang sudah membunuh mereka semua. Taeyong yang nggak percaya langsung pergi. Ayah Juhi menahannya tapi Taeyong mendorongnya. Ayah lalu mengatakan sesuatu yang lebih mengejutkan lagi.

setelahnya Taeyong berlari meninggalkan rumah Juhi. Sampai terjungkal segala.


Di gereja Juhi dan Taeyong sama-sama berdoa. Sungchun berharap orang tuanya selalu sehat, kakaknya menjadi penata rambut, mereka punya banyak uang dan masalah Juhi segera selesai. Juhi merasa kalo Sungchun sangat baik sampai mendoakan dirinya juga. Ia bahkan nggak berdoa untuk dirinya sendiri. Taeyong membantah dan memberitahu kalo ia orang yang sangat jahat.

Di luar Sungchun berdoa agar Juhi selalu bisa mengenalinya meski ia muncul sebagai orang lain di depannya. Juhi memberitahu kalo harapannya sudah terwujud mereka lalu berciuman. Setelahnya Sungchun meminta maaf karena harus meninggalkannya. Ia harus menjadi Hwang Taeyong sekali lagi.

Juhi pulang. Rumah dalam keadaan gelap. Ia menyalakan lampu tapi nggak bisa nyala. Ia pun menyalakan senter ponselnya dan kesandung saat sedang berjalan. Juhi syok mendapati darah dan ternyata ayahnya sudah meninggal.


Taeyong terbangun setelah memimpikan ayah Juhi meninggal. Ayahnya memberitahu kalo Na Daepyo memang meninggal kemarin. Taeyong nggak percaya secara ia baik-baik saja saat ia menemuinya kemarin. Ia lalu melihat tangannya dan ingat apa yang ayahnya Juhi katakan kalo ia yang membunuh anak-anak itu. Ia meduga kalo ia jugalah yang membunuh ayahnya Juhi. Ayah meletakkan tangannya di pundak Taeyong dan mensugesti kalo ia nggak pernah sekalipun menemui Na Daepyo.

Setelah ayahnya pergi, Taeyong berlari keluar menuju rumah Juhi untuk memastikannya. Ada banyak polisi di sana. Ia berniat untuk bunuh diri di jalan tapi Yojin menarik dan menghentikannya. Ia bahkan menampar Taeyong berkali-kali. Taeyong nggak boleh mati sekarang.


Sungchun sendiri menerobos masuk ke rumah Taeyong dan dikejar-kejar sama beberapa pengawal. Akhirnya ia berhasil sampai di meja makan dan memakan semangkuk nasi. Munki menarik bajunya dan menanyakan apa yang Sungchun lakukan. Saat Sungchun berbalik, Munki dan semua pelayan melihatnya sebagai Hwang Taeyong.

Nggak lama kemudian Sungchun sudah berganti pakaian dan meninggalkan rumah dengan menaiki mobil.

Bersambung…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like