Tentangsinopsis.com – Sinopsis Golden Spoon Episode 4, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. EPISODE SBELUMNYA.
Taeyong (Sungchun) mencurigai semua teman sekelasnya setelah mendapatkan pesan kalo ia bukan Hwang Taeyong. Kebetulan SUngchun (Taeyong) masuk sambil mainan ponsel. Ia lalu nelpon orang yang mengirim pesan dan pada saat itu juga guru masuk. Ternyata yang bunyi adalah ponsel Juhi. Ia lalu membuka amplop dari nenek dan menadapati kalo suratnya nggak ada.
Saat istirahat akhirnya ia tahu kalo Dongkyunglah yang meletakkan amplop itu di bukunya Taeyong tapi isinya sudah nggak ada.
Sekembalinya ke kelas Taeyong (Sungchun) masih memikirkan siapa orang yang mengiriminya pesan tersebut. Hampir semuanya ia curigai, kecuali Juhi. Ia lalu mulai memikirkan keanehan pada Juhi. Secara saat ie menelpon nomor itu, ponsel Juhi berdering. Juhi juga terlalu ramah untuk orang yang kaya. Karena itulah Taeyong (Sungchun) masuk ke kelas saat semua orang keluar.
Juhi sedang bersama degan Yojin. Ia merasa kalo Taeyong terus menatap Sungchun hari ini. Yojin pikir itu karena menyukai Juhi. Juhi mengaku menyukai Sungchun. Yojin lega karena ia menyukai Taeyong dan minta agar Juhi menjaga sikapnya. Yojin lalu pergi setelah menjawab telpon. Juhi baru menyadari kalo ponselnya nggak ada. Ia kembali ke kelas dan melihat Taeyong memegang ponselnya.
Taeyong (Sungchun) menanyakan siapa yang menelpon Juhi tadi pagi. Merasa di desak, Juhi pun menunjukkan kalo yang menelpponnya dari tadi adalah ayahnya. Taeyong (Sungchun) langsung meminta maaf dan mau pergi tapi Juhi menahannya dan memintanya untuk memberitahu alasan kenapa ia melakukannya. Mereka sampai nggak pergi ke lab seperti yang lain.
Akhirnya Taeyong (Sungchun) memberitahu kalo ia menerima pesan iseng. Ia takut kalo seseorang akan memerasnya karena ia adalah Hwang Taeyong. Juhi menanyakan orang yang Taeyong curigai tapi Taeyong (Sungchun) bilang nggak ada.
Taeyong (Sungchun)terus memikirkan siapa pengirim pesan itu. Sungchun (Taeyong) datang. Ia yang sempat membaca pesan itu merasa kalo itu sangat norak. Tapi pelakunya bukan dirinya. Karena kalo ia akan langsung mengatakannya. Ia hanya ingin memperingatkan agar Taeyong (Sungchun) jangan dekat-dekat sama Juhi.
Juhi datang dan memanggil Sungchun. Keduanya ingin menghmpiri Juhi tapi Sungchun (Taeyong) menarik Taeyong (Sungchun) agar tetap duduk. Juhi mau mentraktir Taeyong juga tapi Sungchun (Taeyong) melarang.
Saat makan di rumah, Taeyong (Sungchun) masih memikirkan siapa yang mengirimkan pesan itu. Yongsin datang dan minta dibuatkan kopi. Ia mengungkit keinginan Taeyong (Sungchun) untuk hadir di rapat penegang saham. Padahal seharusnya ia fokus belajar. Taeyong (Sungchun) menyudahi makannya dan minta diantarkan kopi ke kamarnya. Yongsin damma bu Gong sampai heran karena biasanya Taeyong nggak pernah minum kafein.
Di kamar, Juhi menelponnya. Ia lalu datang ke kantor polisi bersama dengan Juhi. Orang yang selalu mengikutinya sudah ditangkap setelah sebelumnya menyelinap ke rumah lamanya karena merindukan anaknya. Dan ternyata yang melaporkannya adalah Yojin. Jadi sebelumnya keluarga Nara menumpang tinggal di rumahnya Yojin.
Taeyong (Sungchun) janjian sama Yojin di rumah abu. Ia mengawasinya sebelum menemuinya. Ingat apa yang Juhi katakan kalo Nara yang awalnya sehat mendadak meninggal karena leukimia akut. Ia jadi curiga kalo Yojin adalah Nara. Ia lalu menemuinya dan sengaja bertanya tentang Nara.
Juhi memandang fotonya bersama Nara dan Yojin. Penasaran kenapa Taeyong (Sungchun) menemui Yojin? Ia lalu dapat pesan yang bilang kalo ia bukan Juhi.
Yojin dan Taeyong (Sungchun) menghadap abu Nara. Yojin menceritakan Nara dengan sudut yang berbeda. Dan alasannya melaporkan ayahnya Nara adalah kesal karena ayah Nara selalu memukulinya dulu.
Kesal karena Taeyong lebih percaya pada Juhi, Yojin pun meninggalkannya. Mendadak Taeyong memanggilnya dengan Nara dan mengonfirmasi kalo ia adalah Jeong Nara. Yojin nggak habis pikir dan mengira kalo Taeyong (Sungchun) lah pelakunya. Ia pun menunjukkan pesan yang ia dapat seperti milik Taeyong. Dan ternyata Sungchun (Taeyong) dan yang lain juga mendapatkan pesan yang sama.
Esok harinya akhirnnya semuanya tahu kalo pelakunya adalah Janggun. Ia menggunakan ponsel ibunya untuk mengirim pesan itu pada semuanya. Tujuannya adalah hanya ingin mereka santai setelah belajar terus. Sungchun (Taeyong) mengeluhkan Janggun yang berisik. Mereka hampir berantem gegara itu. Janggun lalu menanyakan sendok emas Sungchun yang selalu dibawanya. Awalnya Sungchun (Taeyong) nggak mengingatnya. Dan saat ia bisa mengingatnya, ia pun mengabaikannya.
Saat makan di rumah, Sungchun terus ingat pada sendok emasnya dan bertanya pada ibu. Sungah memberitahu kalo ibu hanya punya satu cincin emas dan sudah dijual saat Sungchun masuk SMA. Setelah makan, Sungchun (Taeyong) kembali mencari sendok emasnya. Ia berniat untuk menjualnya untuk membelikan cincin emas untuk ibu. Saat ia nggak bisa menemukannya, ia pun berpikir kalo mungkin ia meninggalkannya di rumah Taeyong.
Di kamarnya Taeyong (Sungchun) sedang memandangi sendok emasnya. Penasaran berapa banyak kenangan tentang sendok emas yang Sungchun (Taeyong) miliki. Di ujung sendok tetera kalo ia hanya punya waktu 7 hari lagi.
Taeyong (Sungchun) melihat-lihat apartemen di tempatnya tuan tanah dengan ditemani Munki. Ia membayangkan ayah, ibu dan kakaknya tinggal di sana. Mereka menanyakan kapan ia kembali bersama dengan mereka dan ia berkata kalo ia akan membantu mereka sebagai Hwang Taeyong. Saat di luar tanpa Taeyong (Sungchun) sadari, ada seorang pria yang memotret apa yag sedang ia lakukan.
Yongsin pulang dari belanja. Ia menanyakan ke bu Gong apa kamar tamunya sudah siap? Bu Gong menanyakan siapa yang akan datang. Dan saat Yongsin menampakkan wajah kesal, ia baru mengerti. Yongsin lalu membuka dasi yang dibelinya. Ia lalu mendapat pesan kalo Taeyong (Sungcuhn) membeli apartemen di dekat sungai Han. Ternyata pria yang memtret tadi orang suruhan Yongsin.
Dalam perjalanan pulang Taeyong (Sungchun) melihat orang-orang sedang berdemo menolak pembangunan. Di sana ia melihat ayah. Ia membantu seorang wanita yang di dorong. Akhirnya ayah dimarahi oleh atasannya. Taeyong (Sungchun) yang nggak bisa menahan melihat ayahnya diperlakukan seperti itu akhirnya mendekat. Atasan ayah akhirnya pergi setelah memecat ayah. Taeyong (Sungchun) menanyakan apa yang ayah lakukan, secara ia adalah komikus.
Ayah mengatakan kalo ia ingin menghasilkan uang. Taeyong (Sungchun) mendadak menjadi emosional. Kenapa baru melakukannya sekarang? Kenapa nggak dari 5 atau 10 tahun yang lalu? Selama ini ia selalu mengejar impiannya. Ayah bingung dengan sikap Taeyong (Sungchun).
Setelah Taeyong (Sungchun) berbalik, ayah memanggilnnya dan meminta agar ia nggak memberitahu Sungchun tentang pekerjaannya. Taeyong (Sungchun) menenangkan kalo ia terlalu sibuk untuk mengurus hal sepele seperti itu. Ia lalu dapat telpon dari Juhi.
Sungchun (Taeyong) datang ke rumah dan mencari Taeyong. Yongsin sudah memberitahu kalo Taeyong nggak ada tapi Sungchun (Taeyong) malah menunggu di dalam. Taeyong (Sungchun) sendiri sedang bersama Juhi.
Juhi mentraktirnya karena habis gajian setelah sebelumnya Taeyong (Sungchun) membantunya. Ia merasa kalo belakangan Taeyong banyak berubah. Dulu ia selalu mengerjaka PR-nya, menggendongnya dan menghiburnya saat ia merindukan ibunya. Taeyong (Sungchun) merasa kalo dulu ia adalah orang yang payah.
Juhi membantah dan mengatakan kalo Taeyong adalah orang yang hangat dan berhati lembut. Merasa nggak enak hati ia lalu menyinggung tentang kejadian di Amerika yang membuatnya mempunyai gangguan panik dan memastikan kalo ia selalu meminum obatnya. Taeyong (Sungcuhn) mengiyakan. Ia lalu mengalihkan dengan mengatakan akan metraktirnya minum kopi lain kali. Juhi heran karena biasanya Taeyong nggak minum kopi.
Sungchun (Taeyong) minta teh hisbiscus, echinachea, atau elderberry sampai membuat Yongsin heran karena seleranya sama kayak Taeyong. Makin heran lagi saat dengar Sungchun (Taeyong) bisa berbahasa Perancis. Dan tentang permainan pianonya tempo hari, Yongsin meminta Sungchun (Taeyong) untuk memainkannya lagi.
Juhi dan Taeyong (Sungchun) bicara di atap. Taeyong (Sungchun) memuji Juhi yang mampu bertahan dengan pekerjaannya selama sebulan. Tanpa sadar ia meletakkan tangannyadi atas kepela Juhi untuk memujinya.
Hal itu membuat Juhi merasa nggak nyaman. Ia pun menyinggung tentang pertunangan mereka yang nggak bisa diputuskan sekarang tapi ia ingin mereka memutuskannya nanti saat mereka dewasa. Taeyong (Sungchun) nggak setuju dengan hal itu karena ia sangat menyukai Juhi dan merasa yakin kalo Juhi juga akan menyukainya suatu hari nanti.
Sungchun (Taeyong) menunjukkan permainan pianonya. Permainannya sama seperti Taeyong. Yongsin yang sangat tertarik dengan Sungchun (Taeyong) untuk mengobrol sambil makan. Sungchun (Taeyong) nggak mau karena ia nggak makan di sembarang tempat. Yongsin merasa aneh karena Sungchun makan dua kali di sana dengan sendok emasnya.
Bu Gong mengantar Sungchun (Taeyong) untuk menunggu di ruang tamu tapi ia malah memilih untuk nunggu di kamarnya Taeyong. Ia bahkan tahu tempatnya tanpa perlu ditunjukkan. Di sana ia melihat barang-barang Taeyong dan menemukan sendok emas yang ada di laci rahasia. Ia pikir itu adalah miliknya.
Taeyong (Sungchun) pulang dan langsung ke kamar setelah tahu ada Sungchun (Taeyong). Benar, sendok emas itu ada di tangan Sungchun (Taeyong). Taeyong (Sungchun) langsung merebutnya kembali meski Sungchun (Taeyong) pikir itu adalah sendok emasnya.
Ia ingat punya sendok emas yang selalu ia bawa ke mana-mana. Taeyong (Sungchun) menekankan kalo itu adalah miliknya. Sungchun (Taeyong) akhirnya menerimanya dan perhi. Taeyong menyimpaan sendoknya kembali. Ia melihat obat untuk Taeyong dan memberikannya pada Sungchun (Taeyong).
Di luar Sungchun (Taeyong) bertemu dengan ayah yang baru saja pulang. Ayah ingin bicara dengannya dan mengajaknya masuk. Sungchun (Taeyong) merasa gugup dan menolak dengan alasan ada janji. Ia buru-buru berlari pergi. Setelah agak jauh ia berhenti. Nafasnya mulai sesak. Ayah sedang istirahat dan bicara dengan rekannya.
Sungchun (Taeyong) mendadak nelpon dan membuat ayah panik. Ayah langsung berlari pergi ke tempat Sungchun (Taeyong) berada. Sungchun (Taeyong) ada di jembatan. Ia dalam keadaan sangat sesak dan nggak bisa bernafas. Ayah datang dan menuntunnya mengatur nafas sampai ia menjadi tenang.
Hwang Daepyo bicara dengan Yongsin tentang Sungchun. Ia merasa mereka harus berhati-hati dengannya. Ia lalu menunjukkan apa saja yang Taeyong lakukan dengan uangnya sampai membeli apartemen dan ia pikir itu untuk Sungchun.
Selanjutnya Hwang Daepyo bicara dengan Munki. Ia mencari tahu tentang Taeyong yang melakukan sesuatu di belakangnya tapi Munki bilang nggak ada. Padahal dalam laporan yang Yongsin tunjukkan, ada nama Munki dalam perjanjian pembelian apartemen itu.
Yojin bertemu dengan Janggun. Ternyata Yonjin lah orang yang nyuruh Janggun untuk mengirim pesan ke semua orang. Janggun melakukannya karena ingin membalas perbuatan Taeyong padanya.
Tapi melihat ia malah disalahkan sama semua orang membuatnya merasa nggak terima. Yojin memberitahu kalo itu baru permulaan. Janggun menanyakan langkah Yojin selanjutnya tapi Yojin nggak mau ngasih tahu. Dan untuk menenangkan Janggun, sebelum pergi ia mengatakan kalo ia merindukannya.
Sesampainya Yojin di luar, kita lalu dikasih tahu kalo orang yang mengambil gambar Sungchun yang mau jatuh ke sungai adalah Yojin. Ia juga yang melapor ke 112 dan menghubungi Munki. Yojin pergi ke kejakasaan (kayaknya) dan melihat ayahnya untuk yang terakhir kali. Ia berharap mereka nggak akan pernah ketemu lagi.
Munki datang ke salon seperti yang diperintahkan Taeyong (Sungchun) yaitu untuk menawarkan apartemen yang baru dibei Sungchun. Mendengar harganya yng sangat murah membat Sungah curiga kalo Munki mungkin penipu. Munki membantah dan memberitahu kalo itu karena temannya buru-buru mau pergi ke Amerika.
Setelahnya Munki melaporkannya pada Taeyong (Sungchun). Mendadak seorang pria datang dan menyapa Taeyong (Sungchun). Taeyong (Sungchun) nggak tahu siapa orang ini dan menyapanya Hyung. Hwang Daepyo datang dan memberitahu kalo itu adalah pamannya, Juntae. Ia lalu bertanya kapan Juntae kembali ke Amerika. Lah baru juga datang sudah ditanya kapan pergi. Mereka lalu makan bersama.
Setelah makan Juntae yang hanya berdua dengan Juntae kembali disinggung tentang cara Taeyong (Sungchun) memanggilnya tadi dan diingatkan tentang yang terjadi di Amerika. Tiba-tiba Juntae mencekik Taeyong (Sungchun) sampai membuatnya tersiksa. Setelah puas ia pun menjatuhkan Taeyogn (Sungchun) dan memintanya untuk lebih dekat karena mereka adalah keluarga.
Ayah pulang dengan membawa ayam. Masing-masing dapat satu ekor utuh. Ibu sama anak-anak sampai kaget. Di kamar ayah menempelka koyo ke punggungnya. Ibu datang dan mengkhawatirkan ayah. Secara ayah mengerang saat tidur. Ayah menenangkan kalo ia nggak papa dan janji akan membelikan ibu kosmetik lain kali. Ia menggenggam tangan ibu da mendapati jarinya terluka. Hal itu membuat ayah merasa bersalah. Mereka berpelukan dan kepergok sama Sungah.
Keempatnya berkumpul di meja makan sambil melihat gambar Sungchun (Taeyong). Gambarnya bagus dan membuat ayah dan ibu merasa bangga. Sungah lalu mengajak mereka pindah ke apartemen. Ia pun menyebutkan apartemen yang disebutkan oleh Munki. Tahu siapa yang mengatakannya pada kakaknya, Sungchun (Taeyong) nggak setuju. Lah Sungahh malah bilang kalo mungkin Taeyong tertarik padanya.
Taeyong (Sungchun) berlari pulang setelah perlakuan Juntae. Ia melihat orang tuanya sangat dekat dengan Taeyong. Tanpa sadar ia menangis. Ia pun meyadari kalo merek baik-baik saja tanpa dirinya.
Ayah masih bekerja di perusahaan konstruksi. Kali ini warga semakin keras menolak pembangunan.
Taeyong (Sungchun) mengemasi barang-barangnya. Ia melihat sendok emasnya. 0. Ini adalah hari terakhirnya. Ia memutuskan untuk terus hidup sebagai Hwang Taeyong. sungchun (Taeyong) menelpon.
Keduanya bicara. Sungchun (Taeyong) tahu kalo apartemen itu adalah rencana Taeyong (Sungchun). Ia berpikir ko Taeyong (Sungchun) melakukannya karena iingin ia melepaskan Juhi. Ia menekankan kalo ia menyukai Juhi dan Juhi juga menyukainya.
Taeyong (Sungchun) pikir itu nggak akan bertahan lama. Ia memberitahu kalo itu juga untuk orang tuanya. Kalo ia punya kesempatan untuk menjadi orang kaya seperti dirinya ia pasti akan rela menukar orang tuanya. Sungchun (Taeyong) membantahnya. Uang bukanlah segalanya. Ayah dan ibu Taeyong sanngt menakutkan dan lebih baik ia miskin dari pada bersama mereka.
Di kelas ponsel Sungchun (Taeyong) terus bunyi. Wali kelas datang. Juhi lalu mengambil ponsel Sungchun dan memberikannya pada Sungchun. Sungchun dan Taeyong sama-sama berlari ke rumah sakit. Taeyong (Sungchun) sampai lebih dulu dan melihat kondisi ayah kandungnya. Dan tahu-tahu Hwang Daepyo muncul dari tirai sebelah.
Selalu ada pegorbanan di setiap pilihan. Ternyata suratnya Taeyong (Sungchun) ada sama Yojin. Ia lalu memasukkannya ke dalam brankas. Di dalam brankas ia mengambil sendok emas seperti milik Sungchun. Ternyata dia bukanlah Yojin melainkan Nara. Ingat saat ia dipukuli sama ayahnya yang mabuk. Ia kabur dan bertemu dengan nenek penjual sendok emas.
Ia lalu makan di tempatnya Yojin beberapa kali sampai membuat ahjumma yang bekrja di sana menjadi kesal. Dan hingga yang paling akhir, sendok emas itu mengubahnya menjadi Yojin. Yojin yang asli sakit-sakitan dan akhirnya meninggal.
Bersambung…