Golden Spoon Ep 11

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Golden Spoon Episode 11, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. EPISODE SEBELUMNYA.


Sungchun mengaku mengambil buku solusi itu saat SMA karena menyukai Juhi. Sementara itu Yojin mengirim swafoto dirinya dan Taeyong yang akan makan dengan sendok emasnya. Meski ia tadinya ingin Taeyong melihat ingatan Sungchun tentang sendok emas itu, nyatanya ia menahan Taeyong agar nggak menggunakannya. Dan setelah Taeyong pergi, ia pun menyimpan lagi sendoknya. Sunchun menemukan kamera yang Juhi letakkan di kamarnya. Sama seperti Juhi, ia juga mengejar pelakunya.

Ia lalu meninggalkan Juhi setelah mendapat pesan dari Yojin tentang peraturan terakhir sendok emas. Ia menemuinya dan dikasih tahu peraturan terakhirnya. Sungchun khawatir Taeyong sudah menggunakannya tapi Yojin menenangkan kalo ia belum melakukannya. Ia memintanya untuk menjauhi Juhi maka semuanya akan terkendali. Ia bisa saja memberikannya pada JUhi, Hwang daepyo atau orang tuanya. Sungchun marah dan mengancam kalo Yojin akan kehilangan dirinya, Dosin dan ia kalo melakukannya. Yojin hanya nggak ingin Sungchun menganggapnya sebagai rekan. Sungchun menenangkan kalo mulai sekarang ia akan berhati-hati.


Yongsin mencoba untuk menjodohkan Juntae dengan putri dari keluarga kaya. Juntae nggak begitu tertarik awalnya tapi akan menuruti apa yang Yongsin katakan. Yongsin mengatakan kalo hubungan darah itu sangat penting. Ia harus menikah dan punya anak lalu mewariskan pada anaknya. Juntae mendadak bertanya kenaopa Yongsin nggak punya anak dengan Hwang Daeyo? Yongsin nggak langsung menjawabnya. Mungkin karena ia nggak ingin keluarga Seo. Juntae berbaring di pangkuan Yongsin dan mengaku menyayanginya karena hanya ia nggak pernah membohonginya. Saat Juntae mengatakannya, ekspresi Yongsin nampak berbeda.

Juhi kembali menyelidiki tentang kematian ayahnya. Ia menjadi yakin kalo bukan Taeyong pelakunya dan mencari kemungkinan lain dari Hwang Daepyo, kakak-kakaknya dan sampai pada Seo Juntae. Ingat apa yang ia temukan di brankas Taeyong. Dan memang julukan Juntae adalah Mr. Smile. Seseorang lalu datang. Ia waspada dengan membawa alat setrum. Lah yang datang ternyata adalah Taeyong (Sungchun). ia lalu membereskan berkasnya. Taeyong (Sungchun) sempat melihat tulisan Juhi yang mencurigai Taeyong dan menyesalkan nggak memberitahunya. Juhi sendiri nggak mau merepotkannya. Dan sekarang ia ragu kalo pelakunya adalah Taeyong (Sungchun). Taeyong memeluk Juhi dan menenangkan kalo ia akan selalu bersamanya. Sementara itu di rumah Sungchun berpikir untuk ngasih tahu Juhi tentang Juntae.

Taeyong lalu menemui Sungchun dan memukulnya karena berpikir kalo dia pelaku pembunuhan ayahnya Juhi. Apalagi setelah apa yang ayahnya lakukan. Sungchun memperingtkan kalo ayahnya adalah orang yang menakutkan. Sebaiknya ia nggak melakukannya kalo ingin membantu Juhi. Taeyong memperingatkan kalo ia akan membantunya kalo ia bukan pelakunya, tapi kalo ia pelakunya maka ia akan membunuhnya.


Taeyong pulang dan berhenti di tempat nenek sendok emas. Ia melihat buku catatan Sungchun dulu dan memang di sanalah tempatnya. Sekilas ia ingat kalo ia berebut sendok emas dengan Sungchun (Taeyong) dulu.

Sungchun menemui Hwang Daepyo dan membicarakan tentang pemecahan perusahaan. Setelahnya ia memintanya untuk nggak menemui Juhi lagi. Sungchun juga meminta maaf atas apa yang dikatakannya setelah makan malam dengan keluarganya Sungchun. Hwang Daepyo juga akan menghormatinya. Nyatanya setelah Sungchun pergi, Hwang Daepyo masih kesal dengan apa yang dikatakan ayah tentang kemiskinan yang nggak menular. Dikiranya dia sedang diceramahi.

Orang tua Sungchun datang ke rumah Hwang Daepyo dan membawa banyak lauk. Sementara itu di rumah Taeyong masih membaca tulisan Sungchun dan menyimpulkan kalo ia adalah Taeyong dan mungkin ia juga yang membunuh ayahnya Juhi. Ia lalu dapat telpon dari Hwang Daepyo.

Ayah dan ibu diminta untuk mengantar lauk untuk para karyawan sejak hari itu. Setelahnya mereka juga mendapat banyak hadiah sebagai permintaan maaf atas yang terjadi saat makan malam waktu itu. Saat mau pulang ayah sangat kagum pada sebuah perlengkapan menulis yang sangat mahal dan langka. Ternyata Yongsin sengaja disuruh sama Hwang Daepyo untuk meletakkannya agar dilihat sama ayah.


Sementara itu Taeyong menemui Hwang Daepyo di kantornya. Di sana ia melihat lukisan yang diletakkan terbalik. Hwang Daepyo memuji matanya yang jeli. Katanya saat usia 10 tahun Taeyong bilang itu membosankan dan membaliknya. Taeyong lalu bertanya alasan Taeyong (Sungchun) pergi ke Amerika 10 tahun yang lalu dan meninggalkan kuliahnya di Korea. Hwang Daepyo hanya tertawa sebentar. Ikan besar harus hidup di perairan besar untuk tumbuh. Taeyong membenarkan dan menunjukkan kalo Sungchun (Taeyong) kembali dengan kesuksesannya.

Hwang Daepyo menawari Taeyong untuk bergabung dengan perusahaannya. Ia akan mencapai titik tertinggi yang dicapai sama pegawai. Taeyong menolaknya dan berterima kasih. Tapi di luar ia malah membayangkan dirinya sebagai Hwang Taeyong dan diperkenalkan pada seluruh pegawai. Ia berpikir kalo ia berharap menjadi Hwang Taeyong. Sementara itu Hwang Daepyo heran dengan pertanyaan Taeyong tentang Sungchun (Taeyong) yang pergi ke Amerika. Pengacara Go lalu memberitahunya kalo Juntae menemui Juhi lagi.


Juhi mewawancarai Juntae tapi Juntae menolak. Juhi sengaja memprovokasinya dengan mengenakan kaos bergambar senyum dan menghubungkannya dengan julukannya saat masih muda. Mr. Smile. Tapi sebenarnya ia sangat cengeng. Juhi juga mengungkit tentang kematian orang tuanya dan sekolahnya selama di Amerika. Juntae bangkit dan menarik rambutnya dengan mengancam kalo yang memanggilnya Mr. Smile nggak akan ia lepaskan. Sungchun datang dan menyelamatkan Juhi hingga Juntae melepaskannya. Keduanya lalu berkelahi. Juhi memakai alat setrum untuk menghentikan Juntae dan mengajak Sungchun (Taeyong) pergi dari sana.

Di luar Sungchun menanyakan keadaan Juhi dan berpesan agar dia jangan menemui Juntae lagi karena dia sangat berbahaya. Ternyata Sungchun mengawasi Juntae selama ini. Juhi curiga kalo Sungchun (Taeyong) berpikir kalo Juntae yang membunuh ayahnya.

Hwang Daepyo sudah mendengar tentang yang terjadi pada Juntae dan Juhi. Yongsin memberikan minuman padanya. Keduanya membicarakan tentang orang tua Sungchun. Menurut Yongsin mereka miskin, baik dan rendah hati. Tapi menurut Hwang Daepyo mereka arogan. Mereka nggak mau menerima yang ia tawarkan dan mementingkan harga diri mereka. Katanya kemiskinan itu nggak menular tapi menurutnya kekayaanlah yang menular.


Ayah, ibu dan Sungah membuka hadiah dari keluarga Taeyong. Ayah masih saja memikirkan kotak seniman yang dilihatnya tadi. Ibu membuka hadiahnya dan merasa kalo semua itu sangat berlebihan. Sungah pikir semua itu nggak berarti bagi mereka tapi bagi ibu, nggak peduli kaya atau miskin, uang tetaplah berharga.

Sementara itu Taeyong ada di rumah Juhi bersama dengan Sungchun. Mereka membicarakan tentang Juntae yang membunuh ayah Juhi seperti Juntae menyalahkannya pada saat kasus penembakan St. Jerome. Juhi juga bertanya tentang Taeyong yang datang menemui ayahnya saat itu tapi Sungchun (Taeyong) mengaku nggak ingat. Ia mengingatkan kalo ia minum obat setelah peristiwa penembakan itu makanya ia nggak bisa ingat. Juhi meminta bukti kalo Juntae pelakunya. Seperti yang Juntae katakan, jaket yang memiliki noda darah itu. Juntae membuat kesepakatan dengan ayahnya. Mungkin jaket itu sudah nggak ada. Sungchun juga menunjukkan riwayat panggilan terakhir ayah Juhi yang adalah nomor sekali pakai. Ia yakin kalo itu adalah Juntae.

Juhi dan Taeyong menemui kepala penyidik dan menanyakan tentang rekaman kamera pengawas tapi dibilangnya nggak ada. Keduanya juga malah dimarahi.


Janggun menemani ayah Yojin menemui cenayang untuk mencari tanggal pernikahan Yojin dengan Taeyong. Mendadak angin bertiup dan membuat api lilinn mati. Cenayang itu marah dan mengatakan kalo putrinya sudah meninggal.

Yojin sedang rapat dengan timnya dan mendadak Sungchun (Taeyong) datang membawakannya bunga dan makanan untuk semua orang di timnya. Sayang setelahnya ia langsung pergi. Padahal Yojin mengajaknya untuk makan malam dulu dengannya. Sungchun menolak dengan alasan sudah punya rencana. Ia dengan Munki menemui Park Janggu, orang yang memberi Juntae ponsel sekali pakai itu. Ia sendiri nggak tahu ponsel itu buat apaan. Sebelum Sungchun pergi, ia minta agar Sungchun melindunginya dari Juntae. Munki memberitahu kalo Juntae bukan lagi anggota dari Dosin. Sungchun juga ngasih pilihan dia mau percaya sama adik iparnya Hwang Yondo apa putra tunggalnya?

Wang Jaga membawakan rekaman kasus yang terjadi di sekitar rumah Juhi di hari kejadian. Dan ternyata itu adalah idenya Sungchun (Taeyong). Juhi yakin dengan itu ia akan menemukan sesuatu.


Juntae diam-diam masuk ke rumah Juhi dan melihat apa yang sedang diselidikinya bersama dengan Taeyong (Sungchun). Saat Juhi pulang ia melihat keanehan. Penutup kunci pintu terbuka. Ada Juntae di belakangnya siap menghantamnya dengan batu. Ia mendapat telpon dari Taeyong yang akan segera datang makanya Juntae mengurungkannya dan pergi.

Di dalam Sungchun memberitahu apa yang ia dapatkan dari Park Sanggu. Juhi akan menyelidikinya lagi. Ia juga mendapatkan rekaman kamera pengawas saat ayahnya meninggal. Sungchun melepas jasnya dan melonggarkan dasinya. Ia akan membantunya untuk melihatnya dan minta laptop yang lain. Juhi mencarikannya. Saat itulah Sungchun melihat Juhi masih menyimpan boneka yang ia dapat dari mesin capit saat mereka kencan dulu.


Taeyong minum sama keluarganya. Ia nelpon Juhi mau mengajaknya untuk bergabung tapi Juhi yang bersama Sungchun nggak menjawabnya. Ayah malah meminta Taeyong (Sungchun) untuk menikah dengan Juhi. Sungah mengatakan kalo mereka bahkan nggak pacaran. Juhi yang dulunya dari keluarga kaya pasti punya standar yang tinggi. Baik ayah dan ibu membesarkan hati Taeyong agar nggak terlalu rendah diri.

Juhi membuatkan minum untuk Sungchun (Taeyong) tapi Taeyong malah tidur. Saat ia menyuruhnya untuk pulang, Sungchun malah menyandarkan kepalanya di bahunya. Juhi ingat kalo Sungchun (Taeyong) pernah bilang kalo Ia nggak bisa tidur nyenyak sejak pergi ke Amerika. Akhirnya ia memilih membiarkannya.


Ayah mengantar lauk ke rumah Hwang daepyo. Sebelum pulang ia melihat set alat lukis itu dulu. Hwang daepyo melihatnya dan tersenyum remeh. Ia lalu bertemu dengan Munki dan menanyakan Taeyong. Munki mengatakan kalo orangnya berangkat lebih awal. Tapi Hwang Daepyo tahu kalo sebenarnya Taeyong (Sungchun) nggak pulang.

Di rumah Juhi masih tidur. Ia terbangun dengar suara Sungchun (Sungchun) masak. Taeyong datang membawakan makananan ibunya. Mereka makan bersama. Nggak papa ya daepyunim melakukan semua itu? Sungchun santai, daepyunim juga harus sarapan. Mendadak Taeyong mengungkit tentang sendok emas. Mereka pernah berebutan dulu. Merasa nggak nyaman Sungchun langsung pergi dengan alasan lupa ada rapat.

Setelah makan Juhi kembali meriksa rekaman kamera pengawas. Taeyong berpesan agar lain kali Juhi nggak boleh membiarkan Taeyong (Sungchun) menginap di sana. Juhi memberitahu kalo Sungchun bukan sengaja mau tidur di sana tapi hanya tertidur. Mendadak Juhi melihat Juntae di dekat rumahnya dalam rekaman kamera pegawas. Selanjutnya mereka ke kantor polisi untuk meminta penyelidikan ulang. Hwang daepyo mendengar tentang permintaan Juhi itu dari pengacara Go. Katanya permintaannya di tolak. Juhi juga menyiapkan artikel tentang ayahnya. Hwang daepyo minta pengacara Go untuk menghentikannya. Bukan Taeyong pelakunya. Mereka harus menyelamatkan harga saham.
G


Juntae nyuruh Sanggu untuk menculik Juhi agar Taeyong muncul tapi Sanggu nggak mau. Hwang Daepyo lalu menemui Juntae dengan membawa sesuatu di balik punggungnya.

Juhi makan dengan Wang jagga sambil membicarakan tentang acara yang akan dibuatnya tentang ayahnya. Secara nggak langsung itu akan berpengaruh pada Taeyong nanti. Mereka lalu terganggu sama ahjumma yang minta telur sama sajangnim dan mengaku kalo dulunya ia adalah orang kaya. Karena nggak dikasih, ahjumma itru mengambil permen lalu kabur. Juhi mengejarnya hingga jauh dan disambitin sama permen. Sayang akhirnya ia nggak bisa menemukannya.


Taeyong (Sungchun) sedang bersama dengan Jaedon dan Dongkyung. Ingat pada pembicaraannya dengan Sungchun (Taeyong) terakhir kali tentang sendok emas. Jaedon dan Dongkyung membicarakan tentang pengangguran sampai saat ia bermain piano di ulang tahun Sungchun. Mendadak semuanya mengarah pada apa yang Sungchun tulis tentang menukar orang tua. Ia lalu mengambil catatan lama Sungchun dan menyimpulkan kalo ia adalah Hwang Taeyong. Selanjutnya ia menemui Sungchun (Taeyong) di kantornya karena ada yang mau ia pastikan.

Juhi dan Yojin juga datang di saat yang sama. Di luar mereka sempat mendengar pembicaraan Taeyong dan Sungchun tentang sendok emas dari seorang nenek. Taeyong bahkan menunjukkan buku catatan lama Sungchun. Sungchun (Taeyong) mengaku nggak tahu menahu perihal itu. Taeyong juga mengatakan saat kecil ia punya bakat untuk membedakan yang asli dan yang palsu. Tapi setelah dewasa ia kehilangan bakatnya itu.

Yojin masuk dan memprotes apa yang Taeyong (Sungchun) sampaikan. Ia bahkan bilang kalo Taeyong mengatakan semua itu karena frustasi dengan hidupnya yang nggak juga mendapatkan pekerjaan. Yojin juga bilang kalo Taeyong harus minum obat atau ke rumah sakit. Ia menawarkan untuk menghubungi rumah sakit dan akan membantu biayanya. Taeyong merasa nggak nyaman. Ia mengambil bukunya kembali dan pergi. Juhi mengejar Taeyong dan mengajaknya bicara tapi Taeyong sedang nggak mau bicara sekarang dan pergi.


Sungchun nggak nyangka kalo buku itu masih ada. Yojin menenangkan kalo nggak ada yang tahu kalo ia adalah Sungchun kecuali dirinya. Seperti hanya Sungchun yang tahu kalo ia adalah Nara. Yojin lalu dapat pesan dari Janggun yang memberitahu berita terbaru tentang Juntae. Jadi Juntae menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya sudah membunuh Na Daepyo. Juhi juga mengetahui berita tersebut dikasih tahu sama Wang Jagga. Sementara itu Taeyong yang berjalan pulang menemukan bola kristal menggelinding ke arahnya, seperti yang terjadi pada Sungchun dulu. Ia bisa melihat nenek penjual sendok dan ditawari sendok emasnya.

Bersambung…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like