Tentangsinopsis.com – Sinopsis Forecasting Love and Weather Episode 6 Part 2, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek juga episode sebelumnya disini.
Si Woo berlarian panik mencari hakyunh tapi saat diberitahu ibunya sakit, Hakyung mengira itu hanya muslihat ibunya tiap kali mereka bertengkar. Si Woo memberitahu ibunya dilarikan ke IGD baru Hakyung percaya.
Taekyung panik dan marah minta Hakyung menghubunginya jika ibu sakit. Semarah apapun tetapi itu keterlaluan. Hakyung masih bersikeras akan ke RS usai kerja besok.
Pak Um menyusul sambil membawakan tas Hakyung. Pak Um memberitahu saat ini antisiklon sedang meliputi negara kita pasti tak akan ada perubahan di atmosfer sampai besok.
Malam akan panas akibat pulau Bahang Perkotaan apalagi siang. Intinya kurasa kondisi ini akan terus berlanjut sampai waktu ganti shift besok. Jadi pergilah ke rumah sakit. Aku akan siaga memantau terus .
Hakyung bukannya tak memercayainya tapi merasa bertanggung jawab sebagai kepala tim. Pak Um tahu dan semua staf BMKG mengetahui tanggung jawabnya tapi sekarang saatnya tanggung jawabnya sebagai seorang anak. Izinkan aku membayar budi Hakyung.
Ha kyung ke RS. Taekyung menceritakan jika ibunya mengeluh pusing terus dan muntah. Saat ke toilet dia oleng dan jatuh. Hasil tesnya akan keluar besok.
Bu Oh minta Pak Um pantau suhu permukaan tanah dan jumlah radiasi surya tiap 10 menit. Seok ho memantau pergerakan antisiklon tetapi dia rasa tak akan ada perubahan signifikan untuk saat itu. Pak um minta dia memberitahunya jija pergerakannya kian cepat.
Si woo ingin tahu apa Hakyung sudah sampai di rumah sakit. Sementara itu Kijun belum juga menulis kolomnya padahal sudah tengah malam. Mau menghubungi Hakyung tapi tak jadi.
Pagi tiba Kijun ke kantor Hakyung tapi diberitahu Hakyung pulang lebih awal. Seojin menyayangkan Kijun ke sana padahal sudah mengkhianati hakyung. Bu oh mengerti dia menyesal soal kolom cerita bertema selama ini nona jin yang membantunya. Banyak orang tahu. Jika dipikir nona Jin punya sisi lembut.
Keluar lift Si woo pamit pergi duluan. Lalu mereka melihat suami Bu Oh dimarahi kepala timnya. Karena tak menyiapkan skripsi data sebelumnya untuk hari meteorologi sedunia. Suami bu oh merasa konten itu tak ada hubungannya dengan tugas merencanakan acara.
Bu Oh menghiburnya menceritakan tentang anak anak yang meminta les tambahan dan biayanya. Lalu bu oh mengijinkannya ikut tes eselon lima meski tak lolos dia minta suaminya kembali tanpa sesal. Serta dijinkan hanya setahun jika lebih bu oh takut tak kuat.
Ibu Hakyung pun sadar dan melihat hakyung menjaganya. Kata dokter ibunya dehidrasi dan hemoglobinnya rendah. Dia akan segera membaik dan boleh pulang. Si woo mengawasi Hakyung yang terseyum dari balik kaca.
Si woo menemui ayahnya untuk memberinya uang yang terakhir kali. Si Woo pun jadi tahu ayahnya menemui hakyung dan minta 10 juta won. Ayahnya menyukai hakyung yang lebih mapan dan elegan dari Yujin. Si woo marah dan minta ayahnya tak mencampuri hidupnya.
Di rumah ibu minta Hakyung makan kimchi lobak muda baru buatannya. Ibu juga sudah menyuruh taekyung mengirimkan lauk pauk untuknya. Hakyung belum menerimanya. Taekyung pikir tetangganya tak memberikannya.
Seok ho sendiri kesal rumahnya jadi bau karena makanan yang dititipkan taekyung. Seok ho mencoba menghubungi hakyung tapi kesal karena dia tak ada di rumah.
Kijun terlihat kasihan sekali dan sembunyi di toilet. Akhirnya dia menelepon hakyung.
Si Woo menunggu hakyung diparkiran. Dia minta maaf soal ayahnya. Si woo merasa bersalah sampai tak sanggup berkata kata. Hakyung mengajaknya makan.
Hakyung mempersilakannya makan makanan buatan ibunya yang dibuat tiap tahun di hari yang sama karena ayahnya sangat suka itu dan besok hari peringatan kematian ayahnya.
Dan hari itu adalah salah satu hari yang tak ingin diingatnya seumur hidup.
Saat itu hakyung remaja pulang ke rumah dan menemukan ayahnya mati gantung diri karena bisnisnya bangkrut lalu dia kabur.
Itulah ayahnya. Hakyung ingin Si Woo tak perlu merasa tertekan karena ayahnya.
Layaknya dua awan yang berbuai lantang tatkala bertemu. Ingin kutemui dirimu seperti itu dan berteriak tanpa sadar (Siwoo)
Ibarat lampu yang menyala sekejap tatkala dua awan tiba tiba bertemu ingin kutemui dirimu dan kutemukan jalanku yang telah hilang.
Hakyung minta Siwoo berjanji padanya untuk menjadikannya orang pertama yang diberitahu saat perasaannya berubah dan juga saat hatinya goyah. Hakyung pasti sedih saat perasaanya berubah tetapi lebih sedih lagi bila dikelabuhi layaknya ayahnya. Begitupula Han Ki jun.
Hakyung ingin Siwoo berjanji tak akan mengelabuhinya.
SiWoo : Kau memberitahuku dengan penuh pesona bahwa hujan harus bertemu dengan sesama hujan agar keduanya basah. Si Woo janji. Hakyung tersenyum manis. Hakyung mengajak tinggal bersama.
Kijun terlihat sumringah menyerahkan kolom cerita bertema Juli pada atasanya. Dan atasannya memuji tulisannya dan akan menerbitkannya.
Yujin memintanya menunda dulu laporan pernikahannya.
Si Woo tanya Hakyung ingin tinggal bersamanya?Hakyung membenarkan.
Kijun mengartikan Yujin mau mengundur pelaporan pernikahan. Kijun ingin tahu alasannya. Yujin hanya ingin mengundurnya. Keempatnya saling menatap pasangan masing masing.