I Am Hope adalah film Indonesia produksi Alkimia Production dan bergenre melodrama yang ditayangkan pada 18 Februari 2016 di Bioskop.
Mengisahkan tentang seorang pejuang kanker wanita yang bernama Mia. Dia juga seorang penulis, sutradara, istri dan seorang ibu bagi anak-anaknya.
Dibintangi oleh artis-artis terkenal, diantaranya adalah Tatjana Saphira sebagai Mia dan Dia pernah bermain di film Ghost Writer. Kemudian aktor Pengabdi Setan, Fachry Albar juga menjadi pemain utama.
Selain mereka, film drama ini juga menghadirkan Tio Pakusadewo, Ray Sahetapy, Alessandra Usman dan Feby Febiola.
Film ini tayang pertama kali di layar kaca pada hari ini, Sabtu 9 Mei 2020 pukul 08.00 WIB di Movievaganza Trans7.
Daftar Isi
Detail I Am Hope
- Judul: I Am Hope
- Genre: Drama
- Negara: Indonesia
- Sutradara: Sidik Cahyo Kusuma, Bobby
- Produser: Wulan Guritno, Janna Soekasah Joesoef
- Penulis: Adilla Dimitri, Renaldo Samsara
- Produksi: Alkimia Production
- Sinematografi: Yudi Datau
- Durasi: 1 jam 46 menit
- Tanggal Rilis: 18 Februari 2016
- Jadwal Tayang: Sabtu 9 Mei 2020, Pukul 08:00 WIB di Movievaganza Trans7
Sinopsis Film I Am Hope
Mia yang diperankan oleh Tatjana Saphira merupakan seorang pemimpi dan Ia sangat ingin membuat pertunjukan teater. Sejak kecil Dia selalu berlatih dan Mia juga selalu dibacakan dongeng oleh orang tuanya.
Mia hidup bahagia bersama keluarganya. Namun keadaan tak selamanya Indah. Ibunya mengidap kanker di saat Ia masih remaja. Ayahnya menjual banyak barang untuk pengobatan Ibu Mia, tetapi nyawa Ibu Mia tak tertolong dan akhirnya meninggal. Ini menjadi kesedihan pertamanya.
Suatu hari, saat ulang tahun Mia ke 18 tahun, Dia mengidap batuk yang lama dan tidak kunjung sembuh, Ia mencoba memeriksanya ke Dokter Hadi (Ray Sahetapy). Dia menunjukkan hasil rontgen kalau kemungkinan besar Ia mengidap kanker seperti ibunya.
Setelah ayahnya tahu bahwa Mia divonis mengidap kanker stadium 3, Dia ikut sedih. Mia juga merasa pengalaman masa buruknya akan terulang kembali saat sang ayah terpuruk dan ekonomi keluarga juga merosot.
Keesokan harinya Mia bersama ayahnya pergi menemui Dokter Hadi dan meminta keterangan lebih jelas kepadanya. Saat itu, Mia juga sedang mempersiapkan sebuah proyek teater yang kurang lebih membutuhkan waktu satu tahun pengerjaan.
Mia selalu ditemani oleh Wanita yang Bernuansa Pelangi, dan setia bersikap positif terhadapnya. Ayah Mia ingin keikutsertaan Mia dalam proyek Teater itu di batalkan.
Sekarang Mia berjuang menguatkan untuk dirinya sendiri dan menjalani kemoterapi, sampai hampir seluruh energi yang telah ia persiapkan untuk membuat pertunjukan sedikit demi sedikit habis terpakai.
Mia memutuskan untuk membuat naskah yang jadi mimpi dan semangatnya. Dia mendatangi sebuah rumah produksi untuk menyerahkan naskah itu agar berikan kepada Rama Sastra (Aryo Wahab).
Dia kecewa dan pulang saat sang produser tidak dapat Ia temui. Dia mendatangi sebuah pertunjukkan teater kecil yang Ia lihat dari sebuah poster.
Mia tersanjung dengan seorang pria bernama David, selesai dari sana, Mia menemui David dan saling berkenalan hingga tukar nomor ponsel. Dia terus dekat dan menjalin komunikasi dengannya.
David mulai mengajak Mia untuk menonton teater berdua layaknya orang berkencan.
Mia juga mendapat bantuan dari David untuk menyerahkan langsung naskah yang Ia tulis kepada produser Rama Sastra. Mereka berdua berhasil membuat sang Produser membaca naskah itu.
Dia tergerak hatinya untuk mewujudkan impian Mia jadi kenyataan. Dia begitu senang, sepulangnya dari bertemu dengan Pak Rama, Dia memberitahu kabar gembira ini kepada ayahnya.
Raja, ayah Mia ingin Mia fokus pada proses penyembuhannya, namun Mia meyakinkan ayahnya kalau Dia akan menjalani kedua-duanya. Akhirnya Ayah Mia mendukung putrinya.
Mia mulai fokus pada proyeknya dan Dia juga aktif mengikuti proses kemoterapi.
Hari terus berlalu, hingga Mia mulai menunjukkan gejala yang serius karena kecapean. Terjadi perdebatan dan perselisihan di antara mereka. Tetapi Mia tetap bersikeras dan ayahnya tidak dapat melakukan apapun keputusan Mia.
Pada akhirnya Mia justru pingsan di lokasi Teater dan dia dibawa ke rumah sakit. Ayahnya juga memarahi David tentang hal ini. Mia dirawat namun tetap bersikeras, David mencoba menasehati Mia agar mendengar Papahnya.
Mereka berdua mengalami pertengkaran kecil di rumah sakit. David memutuskan mengundurkan diri dari Proyek ini.
Bulan ketujuh, rambut Mia mulai rontok dan tidak ada yang tersisa. Dia menggunakan rambut palsu. Namun lagi-lagi Mia mengalami drop saat di Teater dan harus dirawat. Raja selalu menemani putrinya kapan saja.
Pada bulan 8, Mia menjalani operasi pengangkatan sel kankernya. Usai operasinya sukses, Mia kembali mengejar impiannya lagi. Di Teater Ia disambut oleh banyak orang yang menyayanginya.
Produser Rama juga memberitahu Mia peran besar dari David. Kini Mia jadi wanita yang sukses. Dia juga masuk di program tv hingga radio menjadi inspirasi kuat untuk orang-orang yang mengidap kanker.
Di akhir cerita film ini, Mia mendatangi teaternya dan sedih melihat kisah yang ada. Cerita ditutup bahagia dengan Mia dan David yang sudah menikah dan memiliki seorang putri.
Pemain
PEMERAN UTAMA
- Tatjana Saphira sebagai Mia
- Fachri Albar sebagai David
- Tio Pakusadewo sebagai Raja, Ayah Mia
- Alessandra Usman sebagai Maia
- Febby Febiola sebagai Medina
PEMERAN PENDUKUNG
- Ray Sahetapy sebagai Dokter Hadi
- Fauzi Baadila sebagai Dokter di Teater
- Aryo Wahab sebagai Rama Sastra
- Kenes Andari sebagai Dokter Ayu
- Yasamine Jaseme sebagai Maina saat usia 12 tahun
- George Taka sebagai Fariz
- Ine Febriyanti sebagai Sadina
- Sarah Sechan sebagai Talk Show
- Ferdy Taheir sebagai Klien 1
- Sophia Latjuba sebagai Klien 2
- London Abigail sebagai Mia berusia 7 tahun
- Channella sebagai Mia 13 tahun
- Janina Joesoef sebagai Maia 7 tahun
- Jolene Marie sebagai Mia di Pertunjukan Theater
- Riffat Sungkar
- Sandra Dewi
- Prisia Nasution
- Wulan Guritno
- Deddy Sutomo
Trailers
Sudah pernah nonton film Movievaganza Trans7 ini? Gimana ikutan sedih gak? tulis komentarmua di bawah ya..
