F4 Thailand: Boys Over Flowers Ep 8

Tentangsinopsis.com – Sinopsis F4 Thailand: Boys Over Flowers Episode 8, Jika Kalian ingin melihat full recapnya tersedia lengkap di tulisan tulisan yang ini. Episode sebelumnya.

Foto : NODRAKOR.ICU

Gorya yang baru sampai rumah terdiam lihat ibunya Thyme di rumahnya. Ayah mengenalkan Gorya ke ibu Thyme tapi Gorya bilang kalo ia sudah mengenalnya. Ibu Thyme mengomentari rumah kecilnya dan Gorya minta agar ia langsung ke intinya. Ibu Thyme menganggap kalo Gorya mendekati Thyme untuk uang dan ia pun menawarkan uang agar Gorya menjauh dari Thyme.

Uang yang ibu tawarkan adalah satu juta Bath. Gorya nggak tertarik dan ia pun menaikkannya menjadi 5 juta bath dan 15 juta Bath. Gorya sudah menekankan kalo ia nggak tertarik dengan uangnya dan ia dan juga Thyme bukanlah pasangan. Dan uang nggak bisa menyelesaikan masalah.

Foto : NODRAKOR.ICU

Ibu yang merasa geram akhirnya menyudahi dan bangkit. Ia menyiram ibu Thyme dengan kecap ikan dan meyakinkan kalo putrinya nggak bisa dibeli dengan uang. Ia bangga dengan putrinya yang baik dan bermartabat. Nggak seperti dirinya yang hanya bisa menilai orang lain dengan uang. Ibu bahkan bilang kalo hati ibu Thyme busuk.

Ibu Thyme menyimpan kembali uangnya. Ia menyayangkan keputusan mereka yang menolak uang yang ia tawarkan padahal sendirinya sedang punya masalah. Ia mengatakannya sambil melihat ke tas yang ada di belakang Gorya. Seakan mereka mau pindahan. Ibu Thyme menekankan kalo sekeras apapun ia berusaha, ia nggak akan pernah layak untuk Thyme.

Foto : NODRAKOR.ICU

Setelah ibu Thyme pergi, ibu langsung jadi lemas. Ayah memberinya inhealer biar ibu bisa tenang. Gorya memuji apa yang ibu lakukan tadi. Ia lalu menanyakan apa yang ibu THyme katakan tadi kalo keluarga mereka dalam masalah. Ayah akhirnya memberitahu semuanya ke Gorya kalo perusahaan tempat ayah kerja bangkrut dan ayah dipecat. Sekarang keluarga mereka nggak punya penghasilan.

Foto : NODRAKOR.ICU
Foto : NODRAKOR.ICU
Foto : NODRAKOR.ICU

F4 berkumpul di kapal dan merayakan kembalinya F4. Selanjutnya Thyme ingin mengejar Gorya. Kali ini ia ingin melakukannya dengan lebih keras. Ia ingin naik ke level selanjutnya secara sudah mendapatkan restu dari Ren juga.

Yang lainnya mengeluhkan karena Thyme kembali ngomongin Gorya. Thyme lalu memamerkan banyak pesannya yang belum juga dibalas sama Gorya karena Gorya ingin bertemu langsung dengannya.

MJ sama Kavin hanya tersenyum. Thyme emang lebih unggul kalo soal imajinasi. MJ menekankan kalo yang terpenting sekarang bukan itu. Mereka akan lulus dan sebentar lagi adalah ulang tahunnya. Bagi Thyme, karena mereka akan lulus itulah ia harus membuat komitmen dengan Gorya.

Ren setuju dengan apa yang Thyme katakan dan ia mendukungnya. Thyme sampai berpikir kalo hanya Ren yang paling memahaminya.

Foto : NODRAKOR.ICU

Hari selanjutnya Thyme mencari Gorya di kelasnya tapi dia nggak ada. Ia nelpon tapi nggak dijawab. Gorya sendiri ketiduran di warnet karena kelelehan mencari pekerjaan paruh waktu.

Ia juga bekerja di sebuah restoran jadi tukang cuci piring. Malamnya Thyme ke rumah Gorya tapi Gorya nggak menemuinya. Sebenarnya Gorya di rumah. Ia sedang membantu adiknya mengerjakan PR. Bel pintunya rusak jadi mereka nggak dengar.

Nggak mau menyerah, Thyme terus mencari Gorya di sekolah tapi Gorya nggak ada. Frustasi, ia akhirnya nelpon Kavin dan meminta bantuannya.

Foto : NODRAKOR.ICU

Dih Kavin juga jadi pusing. Ia lalu datang ke toko bunga. Di dalam Kaning mengambil kotak bunga dari atas rak dan hampir jatuh. Beruntung Kavin masuk dan menolongnya. Ia mengaku sebagai pacarnya seperti saat ketemu sama mantannya sebelumnya. Kaning memintanya untuk nggak menggodanya.

Kavin berbasa-basi menanyakan untuk apa semua bunga itu? Kaning memberitahu kalo paman Ga akan membuat karangan bunga untuk menambah penghasilan. Kavin menawarkan untuk membantunya. Meski ia bukan pacarnya, ia akan menjadi gurunya. Kaning sangat tertarik dan berterima kasih.

Selanjutnya Kavin menanyakan Gorya karena temannya Thyme sangat rewel setelah beberapa hari ini nggak bisa menemukan Gorya. Kaning lalu memberitahu kalo Gorya nggak ada di sana. Ia juga memberitahu tentang masalah yang Gorya alami. Beruntung orang tuanya punya kebun buah di kampung sehingga mereka pergi ke sana. Dan setelah libur sekolah, adik Gorya juga akan pindah sekolah ke sana.

Selain itu Kaning juga cerita tentang ibu Thyme yang menemui keluarga Gorya dan menawarkan sejumlah uang agar Gorya nggak mengganggu Thyme. Kavin menanyakan nama perusahaan tempat ayah Gorya kerja.

Foto : NODRAKOR.ICU

Thyme yang sudah tahu semuanya lalu menemui ibunya dan marah-marah. Anehnya ibu menganggap kalo ia menemui keluarga Gorya itu untuk bernegoisasi. Thyme menganggap kalo ibu memberi mereka ancaman. Ia lalu memunjukkan dokumen yang ia dapatkan tentang apa yang sudah ibu lakukan pada perusahaan itu.

Perusahaan Sanchai Jundee harus ditutup karena dua investor besar mundur. Semua pesanan dari luar negeri menghilang. Semuanya bisa dilacak ke Grup Parama. Ibu menghancurkan keuangan mereka lalu menawarkan uang. Menurutnya cara bernegoisasi bukan seperti itu.

Ibu menyindir Thyme yang sudah pintar bicara sekarang. Thyme menekankan kalo ia nggak akan menyerah. Ibu minta Thyme untuk bersikap cerdas di tempat yang tepat. Ia mengingatkan kalo Thyme akan menjadi pria dewasa dalam beberapa hari. Jangan terobsesi dengan cinta monyet. Menurut ibu Gorya hanya akan jadi beban bagi Grup Parama.

Thyme yang menyadari kalo ibunya nggak akan memperbaikinya menekankan kalo ia akan membantunya sendiri. Ibu meremehkan apa yang akan Thyme lakukan? Memberinya uang? Thyme sendiri sudah bertekad untuk berusaha sebisa yang ia bisa.

Ia lalu pergi meninggalkan ibu dan melewati kakaknya tanpa bilang apa-apa.

Foto : NODRAKOR.ICU
Foto : NODRAKOR.ICU

Gorya berjalan pulang sambil melakukan panggilan video sama ayah dan ibu yang sekarang sudah jadi petani. Mereka berpesan agar Gorya berhati-hati mengingat ada pencuri di lingkungan mereka. Heran gimana ayah sama ibu bisa tahu padahal ia dan adiknya sudah merahasiakannya. Ternyata ayah dan ibu mengetahuinya setelah lihat adiknya muncul saat wartawan meliput berita.

Sayang telponnya terputus karena sinyalnya buruk. Mendadak Gorya merasa kalo ada yang mengikutinya. Ia berlari dan sembunyi di antara kardus di tempat pembuangan sampah.

Akhirnya ia sampai di depan rumah. Orang itu juga di sana. Gorya berbalik dan mau menendangnya tapi orang itu menangkap kakinya. Ia pun memukulnya dengan tangannya. Ih ternyata dia adalah Thyme. Katanya ia adalah tetangga Gorya. Ih Gorya nggak ngerti karena di sana nggak ada kondominium atau hotel. Ternyata Thyme membeli rumah tepat di depan rumah Gorya.

Foto : NODRAKOR.ICU
Foto : NODRAKOR.ICU

Tia selesai meminta tandatangan ibunya untuk sebuah dokumen dan meminta ibu untuk memberikan kebebasan dalam hal cinta pada Thyme. Ia sudah merelakan saat ibu memaksanya menikah dengan orang yang nggak dicintainya karena alasan keluarga dan meminta kebahagiaan Thyme sebagai gantinya.

Ibu dengan dinginnya bilang kalo cinta indah yang Tia impikan hanya kebahagiaan sesaat dan ibu nggak akan membiarkan keluarganya terlibat dengan omong kosong itu. Nggak ingin Tia membuat masalah, ibu pun menyuruhnya untuk kembali ke Singapura besok.

Foto : NODRAKOR.ICU
Foto : NODRAKOR.ICU

Gorya memarahi Thyme yang sampai menghabiskan jutaan Bath untuk membeli rumah. Ia ngasih tahu Thyme kalo rumah itu beda sama wastu yang ia tinggali. Dan alasan Thyme pindah adalah untuk menjaga Gorya.

Sekarang ia hanya tinggal dengan adiknya dan sekarang sedang ada pencuri di sana. Kalo sampai terjadi sesuatu dengan Gorya dan ia nggak ada maka ia nggak akan memaafkan diri sendiri. Ia meyakinkan kalo ia nggak akan mengganggu privasinya.

Akhirnya Gorya membiarkan Thyme. Dan sepanjang malam Thyme terus berteriak memanggil Gorya memintanya membantu mencuci baju, mengusir kecoa, menyetrika baju dan terus aja begitu sampai pagi.

Foto : NODRAKOR.ICU

Gorya jadi frustasi dan mengadukannya ke Kaning sesampainya di sekolah. Kaning menenangkan kalo mungkin Thyme belum terbiasa dengan semua itu. Ia menyarankan agar Gorya mencoba untuk menjaga jarak. Mungkin itu akan membantu.

Lah habis itu malah muncul poster Thyme di mana-mana. Secara 2 hari lagi ia berulang tahun. Dih Gorya jadi makin frustasi lihatnya.

Foto : NODRAKOR.ICU
Foto : NODRAKOR.ICU

Di rumah Thyme telponan sama kakaknya. Ternyata apa yang terjadi di sekolah adalah ulah ibunya. Mungkin ibu juga akan melakukan sesuatu di ulang tahunnya nati dan minta Thyme dan Gorya untuk berhati-hati. Thyme sendiri nggak yakin kalo Gorya akan datang. Tia yakin kalo Gorya akan datang. Ia juga sudah mengirimkan gaun untuknya dan ia akan bersinar di tengah semua orang.

Tia juga tahu kalo Thyme membeli rumah di dekat Gorya. Ia mendukungnya dan menyuruhnya untuk melanjutkannya.

Foto : NODRAKOR.ICU

Lah ternyata ada Kavin, Ren dan MJ di sana. Thyme mengundang mereka untuk pesta rumah baru. Untuk mengubah suasana juga. Ia juga bisa menjaga Gorya dari sana. Kavin mengeluh lapar dan menanyakan makanan di pesta rumah barunya Thyme.

Thyme lalu ke dapur dan memasak sesuatu untuk mereka. Ketiganya menertawakan Thyme yang berubah banyak sekarang.

Nggak lama kemudian masakan Thyme siap. Cuman mie instan doang sih. Makannya sambil nonton tv yang tvnya harus ditepok dulu baru mau nyala. Keempatnya makan sambil mengomentari drama yang mereka tonton.

Foto : NODRAKOR.ICU

Gorya menerima gaun dari Tia dan undangan ulang tahun thyme. Ia sendiri ragu untuk datang. Keluarga mereka sedang dalam masalah. Ia nggak tahu apa yang akan ia hadapi di sana nanti.

Adiknya menenangkan kalo ia yakin Gorya bisa mengatasinya dan masalah selangkah demi selangkah. Semua kekacauan perlahan akan teratasi. Tiba-tiba Thyme datang sambil bawa tv. Katanya tv nya rusak. Gaun Gorya sampai terlempar ke makanan adiknya. Gorya mengiyakan dan nyuruh Thyme untuk keluar dulu. Adiknya Gorya menunjukkan gaunnya yang kena noda makanan.

Foto : NODRAKOR.ICU
Foto : NODRAKOR.ICU

Selanjutnya Gorya membawanya ke penatu. Harusnya harganya 300 tapi karyawannya minta 600 bath karena itu gaun mahal dan nodanya juga cukup besar. Gorya yang uangnya nggak cukup minta dikasih diskon. \

Seseorang juga datang untuk mengambil pakaiannya. Katanya ia juga membayar 300 Bath untuk noda yang ukurannya sama. Ia mengancam akan mengadukannya ke pemilik penatu. Akhirnya karyawan itu nyuruh Gorya untuk membayar 300 Bath seperti yang tertera di daftar.

Gorya berterima kasih pada pria itu. Sebelum pergi, pria itu berpesan agar membiarkan kalo sesuatu menuntut lebih dari yang bisa kamu tawarkan.

Foto : NODRAKOR.ICU

Di toko bunga Gorya terus murung. Paman Ga dan Kaning menanyakan apa yang dipikirkannya. Kaning pikir itu tentang ulang tahun Thyme. Ia lalu memberitahu hadiah ulang tahun terbaiknya adalah gantungan kunci yang Gorya buat sendiri. Intinya, makin Gorya berusaha, makin jelas itu terlihat.

Gorya ingat kalo selama ini Thyme sudah banyak berusaha dengan pindah di dekatnya. Itu sama sekali nggak mudah tapi Thyme nggak ragu untuk melakukannya.

Foto : NODRAKOR.ICU

Paginya Thyme ke rumah dan menyiapkan sarapan. Ia juga membantu adiknya memakai seragam. Mereka pun bersama-sama berangkat sekolah. Gorya bertanya pada Thyme apa ia suka kukis?

Gorya mempelajari cara membuat kukis di sekolah. Secara nggak sengaja ia mendengar pembicaraan THyme bersama teman-temannya. Thyme pindah di dekat Gorya hanya sebagai alasan untuk mendekatinya.

Tentang mencuci pakaian, ia membawa pakaiannya ke rumah saat Gorya sudah tidur dan pagi harinya ia mengambilnya tanpa sepengetahuan Gorya. Dan tentang pencuri, ia tinggal menempatkan tim keamanannya di lingkungan itu.

Tahu-tahu Gorya masuk tanpa Thyme sadari dan memukulinya pakai kantong sampah.

Foto : NODRAKOR.ICU

Saat membuang sampah, Gorya melihat standing banner-nya Thyme lalu mencoret wajahnya pakai spidol. Seseorang menegurnya. Ternyata dia pria yang tempo hari ketemu di penatu. Dia juga murid di sana yang baru pindah karena beasiswa. Ia nggak suka dengan anak-anak kaya di sana dan berusaha untuk nggak menarik perhatian. Nggak seperti Gorya yang sangat terkenal. Namanya Talay.

Gorya mau pergi setelah membuang sampah tapi Talay menahannya. Ia merasa kalo Gorya juga nggak suka sama F4. Gorya membenarkan. Menurutnya mereka sangat manja. Mereka pikir mereka sangat pintar. Talay mengajaknya untuk melakukannya lagi. Gorya pun memukuli standing banner-nya Thyme sampai ia puas. Dih malah ketahuan sama guru. Mereka langsung lari karena nggak mau dimarahi.

Foto : NODRAKOR.ICU

Talay mengantar Gorya pulang. Ia juga menawarkan beberapa pekerjaan paruh waktu kalo Gorya mau. Gorya berterima kasih karena Talay banyak membantunya. Di sekolah nggak ada yang memahaminya. Talay pikir anak-anak kaya itu juga nggak mungkin.

Sampai rumah Gorya melihat gaun dari Tia. Ingat apa yang ibu Thyme katakan kalo ia nggak akan pernah layak untuk Thyme.

Foto : NODRAKOR.ICU

Gorya datang ke rumah Thyme untuk mengembalikan gaun dari Tia. Sayangnya Tia sudah nggak ada. Gorya pun menitipkan gaun itu pada bibi Yu dan bilang kalo ia nggak bisa hadir nanti.

Saat mau pergi, ia bertemu dengan Ren yang mau mengembalikan sesuatu milik Thyme yang teringgal di kapalnya. Mendadak Gorya seperti sedih dengar kapal pesiar punya Ren. Khas F4 banget. Nggak mau Gorya sedih, Ren pun mengajaknya untuk jalan-jalan.

Ren menyayangkan Gorya yang mengembalikan gaun itu, padahal ia ingin memakainya. Gorya hanya merasa kalo itu nggak layak untuknya. Ren mengulangi apa yang pernah Mira katakan kalo nggak ada yang boleh berpikir sesuatu nggak layak untuknya. Ia yakin kalo Gorya akan berhasil. Ia juga percaya pada Thyme.

Foto : NODRAKOR.ICU

Sampai rumah, saat menutup gerbang, Gorya sempat terdiam menatap rumah Thyme yang sekarang sepi. Lah tahunya Thyme ada di rumahnya bersama adiknya. Ia masuk dan Thyme langsung menyambutnya. Thyme sengaja memasak untuknya dan membuat dapur berantakan. Ia juga mengganti kaosnya dengan milik keluarganya.

Thyme menunjukkan masakannya. Di antaranya ada telur dadar yang ada kata maap nya. Ejaannya salah. Meski begitu Gorya tetap menerimanya. Ia menghargai apa yang sudah Thyme buat untuknya dengan tangannya sendiri.

Foto : NODRAKOR.ICU
Foto : NODRAKOR.ICU

Malamnya Gorya mengantar Thyme pulang sampai depan. Ia hern kenapa Thyme masih di sana? Harusnya ia di rumahnya menyiapkan pesta ulang tahunnya. Thyme sendiri nggak begitu peduli dengan pestanya. Tapi ulang tahunnya tetap penting. Gorya menggoda Thyme yang sudah lebih dewasa sekarang.

Gorya nyuruh Thyme untuk masuk. Sudah malam. Thyme menahan Gorya dan minta ijin untuk membawa pulang cuciannya seminggu sekali. Gorya mengijinkan. Asalkan Thyme nyaman. Ia mau masuk lagi tapi Thyme kembali menahannya. Sambil melihat jam tangannya ia menekankan kalo ulang tahunnya tetap penting.

Gorya melihat jam tangannya dan paham dengan maksud Thyme. Sekarang pukul 23.59. Thyme minta Gorya untuk menghitung bersamanya. Gorya tersenyum mengiyakan. Apa kamu siap bertambah setahun lebih tua? Ia pun mulai menghitung dari 10.

Foto : NODRAKOR.ICU
Foto : NODRAKOR.ICU

Thyme menutup matanya sampai hitungan 1. Dan saat ia membuka mata, ia melihat Gorya tersenyum padanya. Thyme mengucapkan selamat ulang tahun untuk dirinya sendiri. Dih emangnya boleh mengucapkan selamat ulang tahun untuk diri sendiri? Menurut Thyme sih boleh.

Mereka lalu berpisah. Dan saat Gorya mau masuk ke rumahnya, Thyme mendadak memanggilnya. Ia nggak papa kalo Gorya nggak datang ke pesta ulang tahunnya. Sambil senyum Gorya bilang kalo ia akan datang dan membawakannya hadiah juga. Tapi kalo Thyme nggak suka dengan hadiahnya, ia nggak boleh mengeluh.

Foto : NODRAKOR.ICU

Gorya beneran datang ke pesta ulang tahun Thyme. Dih sampai sana langsung ketemu sama ibunya Thyme. Nggak tanggung-tanggung ia langsung disindir nggak tahu malu setelah menolak tawarannya. Gorya beralasan kalo ia ke sana untuk merayakan ulang tahun Thyme dan menurutnya itu nggak memalukan.

Ibu menyindir kalo Gorya punya maksud lain. Gorya membenarkan dan bilang kalo ia ingin bicara sama ibu, sebanyak apa pun hinaan yang ia berikan, ia tahu kalo ia lebih berharga dari itu. Orang asing yang mengatakan kalo ia nggak berharga, nggak akan membuatnya merasa kecil. Dan hubungannya adalah pilihannya. Ibu nggak bisa berkata-kata dan pergi.

Foto : NODRAKOR.ICU

Kavin dan yang lain menghampiri Gorya dan memuji apa yang dilakukannya. Ren lalu menunjukkan Thyme dan nyuruh Gorya untuk menemuinya. Gorya menolak karena ia hanya ingin menyerahkan hadiahnya lalu pergi. Kavin melarangnya pulang dulu karena ia adalah bintang malam ini.

Tahu-tahu Kavin menggendong Gorya sampai membuatnya teriak kaget. Thyme yang sedang bicara dengan tamunya jadi teralihkan dan menghampirinya. Gorya memuji penampilan Thyme. Thyme juga merasa kalo Gorya tampak manis.

Foto : NODRAKOR.ICU
Foto : NODRAKOR.ICU

Gorya mengucapkan selamat ulang tahun lagi pada Thyme. Thyme berterima kasih dan menanyakan hadiahnya. Gorya menyembunyikannya di balik punggungnya.

Ibu Thyme naik ke panggung dan menyapa tamunya. Ia juga mengenalkan kwluarga Empicca sebagai tamu istimewa malam ini. Mereka adalah sepasang suami istri yang diajak bicara Thyme tadi.

Mendadak ada keributan. Seorang gadis berlarian menghindari pengawal. Di atas panggung ibu masih menyampaikan pidatonya. Terakhir gadis itu menabrak Gorya. Saat itulah ibu Thyme menyebutkan nam gadis itu, Lita, Lalita Empicca. Dan ia akan bertunangan dengan Thyme.

Bersambung…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like