Tentangsinopsis.com – Sinopsis F4 Thailand: Boys Over Flowers Episode 15, Jika Kalian ingin melihat full recapnya tersedia lengkap di tulisan tulisan yang ini. Episode sebelumnya.
Gorya yang hidup di desa terus sibuk membantu warga, adik dan ayahnya dalam berjualan. Saat makan bersama keluarganya, Gorya minta ayah untuk mengambil cincin ibu yang digadaikan. Sayangnya mereka masih belum punya cukup uang. Gorya nyuruh ibu untuk menjual seragam sekolahnya tapi ibu melarang. Pun sampai sekarang mereka masih nggak tahu kenapa Gorya keluar dari sekolah dan datang ke desa. Ibu tahu kalo jauh di dalam hatinya Gorya nggak ingin membuang seragamnya. D
Di desa Gorya membantu orang tuanya memanen hasil kebun lalu menjualnya bersama adiknya. Saat itulah ia baru tahu kalo keluarganya terlilit hutang akibat ulah bibinya yang meminjam uang lalu kabur. Karena itulah ayah yang menanggung semua hutangnya.
Malamnya Gorya berusaha untuk mencari pinjaman online tapi bunganya sangat memberatkan. Adiknya datang dan membawakannya cokelat panas. Ia meminta kakaknya agar jangan terlalu stres. Setelah adiknya pergi, Gorya melihat video ulang tahun toko paman Ga. Ada Kaning, Kavin, MJ dan Paman Ga. Ia hanya bisa nangis.
Ren menunjukkan foto Gorya pada Thyme. Ia tahu keberadaannya dan memberitahu kalo Gorya sedang kesulitan. Thyme nggak peduli dan mengungkit kalo Gorya yang sudah mencampakkannya. Sekarang ia sudah nyaman dengan kehidupan barunya dan nggak ada hubungan apapun dengan Gorya. Ren meragukannya. Ia yakin kalo mereka saling terhubung.
Gorya kesulitan menjual hasil kebunnya sedang harga sewa tanah semakin naik. Dan semua tanah itu adalah milik Parama Grup.
Thyme kekeuh dengan anggapannya kalo Gorya mencampakkannya dan pergi dengan mengambil uang ibunya. Ren meminta Thyme untuk berpikir. Kalo Gorya mengambil uang ibunya, kehidupannya nggak akan sesulit sekarang. Thyme tetap pada pendiriannya. Ia muak dengan semua perkataan Ren. Apa yang sebenarnya ia inginkan?
Ren mengatakan kalo ia ingin mereka bahagia. Tapi kalo Thyme tetap seperti ini. Ia nggak akan membiarkannya lagi. Thyme nyuruh Ren untukl pergi karena ada yang harus dia lakukan. Ren yang sangat kesal sempat memukul Ren dan meninggalkan catatan tentang Gorya.
Di luar ibu mendengarkan semuanya. Ia nampak puas dengan sikap anaknya.
Thyme melihat foto-foto Gorya dari Ren.
Gorya pulang dari pasar dan melihat orang-orang di depan rumahnya. Mereka menagih hutang ke orang tuanya yang totalnya 200.000 bath. Karena ayah dan ibu nggak bisa membayarnya, mereka berniat untuk menerobos masuk dan mengambil barang berharga di dalam. Gorya yang ingat kalo ada kalung dari Thyme di dalam mencoba untuk menahan mereka.
Rapat akan segera dimulai tapi Thyme belum juga datang. Ibu yang khawatir kalo Thyme pergi, mengajak sekretarisnya untuk pergi mencari. Sementara itu sebuah mobil sport melaju dengan kencang menuju pedesaan.
Orang-orang yang menagih hutang itu berhasil membuka pagar dan masuk satu persatu. Mereka bahkan sampai mendorong Gorya hingga jatuh. Gorya seakan melihat Thyme datang dan menghentikan mereka. Kenyataannya itu hanyalah angan-angannya saja.
Ibu akhirnya menemukan Thyme. Ia masih di ruangannya dan sedang menyiapkan dokumen. Dan orang yang mendatangi Gorya adalah Ren. Ia membenarkan saat orang-orang bilang kalo ia adalah pacarnya Gorya yang kaya. Mereka memintanya untuk membayar hutang keluarga Gorya. Sayangnya Ren nggak punya uang sebanyak itu di dalam dompetnya. Semuanya ada di mobil. Ia pun membayar semuanya.
Setelahnya ia membantu Gorya membersihkan pakaiannya sembari mengatakan kalo Gorya bisa membayarnya seiring waktu. Ia tahu kalo Gorya nggak ingin dibantu tapi untuk sekali ini ia ingin menjadi egois. Gorya yang melihat Ren datang dengan membawa banyak uang berpikir kalo itu pasti bukan suatu kebetulan. Sebelumnya ia memperingatkan Ren kalo ia pergi atas kemauannya sendiri. Ia berhenti menjadi anak-anak dan nggak akan kembali. Ren juga nggak mau mengajaknya kembali. Mendadak perutnya bunyi.
Gorya memasak mie instan untuk Ren sementara ibu dan ayah menyiapkan kamar untuk Ren karena belum punya tempat untuk menginap.
Para karyawan Sichen berunjuk rasa di depan kantor Parama Grup. Di dalam Sichen menuntut Thyme dan ibu untuk membayar kompemsasi pada mereka dan menepati MOU-nya. Keduanya sama sekali nggak bergeming sampai akhirnya Sichen berlutut di kaki THyme meminta kompensasi atau kalo enggak perusahannya akan bankrut.
Dan semua yang Sichen lakukan sia-sia. Baik Thyme maupun ibu nggak ada yang mengindahkan tuntutannya.
Usai turun dari lift, Thyme berpikir untuk memberi kompensasi pada Sichen Grup secara mereka sudah lama berkerjasama dengan mereka. Ibu nggak mau membahasnya dan nyuruh Thyme untuk fokus pada pekerjaannya. Ia menjelaskan kalo hubungan dengan bisnis itu beda. Ia bahkan mengungkit saat perusahaan mereka mengalami kesulitan, teman-teman bahkan berpaling dan nggak ada yang mau membantu.
Hari ini Gorya bangun kesiangan. Ia panik karena harus menyiapkan sarapan dan mencuci pakaian. Ternyata Ren sudah melakukan semuanya untuknya. Ia meminta Gorya untuk membiarkannya bekerja selama sehari. Gorya meremehkan kalo Ren nggak akan bisa dan memberitahu kalo ini bukan vila peternakan. Ren malah mengajak Gorya untuk bertaruh. Kalo ia bisa melakukannya maka Gorya harus mengabulkan permintaannya. Gorya yang berpikir kalo Ren ingin membawanya kembali ke Bangkok memperingatkan kalo ia nggak akan mau kembali. Tapi bukan itu yang Ren inginkan.
Selanjutnya Ren membantu Gorya memanen hasil kebun dan menjualnya ke pasar. Ia melakukannya dengan sangat mudah mengandalkan ketampanannya. Dan semuanya laku dalam sekejab. Gorya pun mau nggak mau mengabulkan keinginan Ren. Dan keinginan itu adalah berkencan dengannya.
Ren membawa Gorya ke laut. Glakao seneng banget. Ren tahu kalo selama di sana Gorya nggak pernah meluangkan waktu untuk bersantai. Gorya sendiri nggak punya waktu untuk bermain seperti dulu. Ia sudah dewasa dan harus bekerja. Ran membantah anggapan Gorya kalo ia masih boleh bermain meski sudah dewasa. Ia mengungkit apa yang selalu Gorya lakukan dulu sembari melangkah maju sedang Gorya hanya bisa mundur.
Gorya tahu kalo Ren mau mendorongnya ke laut. Ren berhenti. Ia nggak akan melakukannya. Lah malah Glakao yang melakukannya. Ia menggendong Gorya dan menceburkannya ke laut. Ketiganya lalu bermain air bersama.
Hari berubah sore. Ren menggambar Gorya yang sedang berdiri sendirian. Glakao menghampirinnya dan bilang kalo sejak Gorya datang, ia menjadi orang yang beda. Ia nggak bahagia. Ia hanya bekerja untuk melunasi hutang keluarga. Ia bahkan nggak punya teman. Glakao ingin Ren membawanya kembali. Ren mencoba untuk memberitahu Glakao kalo dimanapun ia berada, masalah akan selalu ada.
Tia menemui ibunya yang ada di ruangan Thyme dan memprotes tindakannya. Sekarang ibu sedang mengumpulkan dana dari beberapa investor untuk 3 anak perusahaannya dan berbohong pada Sichen. Thyme juga baru tahu yang terjadi. Tia berusaha untuk memberitahu Tyme kalo apa yang ibu lakukan itu salah.
Baik ibu dan Tia sama-sama mempengaruhi Thyme tentang apa yang baik. Ibu menyerahkan keputusan akhir pada Thyme. Ia akan menandatanganinya atau enggak.
Gorya pulang pada malam harinya dan nggak mendapati Ren di tempat tidurnya. Yang ada hanya buku sketsanya. Ada gambar Gorya yang sedang berdiri di tepi laut. Ren lalu nelpon dan ngasih tahu kalo sekarang ia ada di pasar dan meminta Gorya untuk menemuinya. Ia sudah membuat keputusan.
Thyme masuk ke sebuah ruangan dan bilang ke pengawalnya kalo ia ingin sendirian. Mendadak ada dua orang yang datang dan menyekapnya.
Gorya datang menemui Ren. Sama seperti Gorya yang ingin tetap di sana, Ren juga memutuskan hal yang sama. Dengan adanya dia di sana, hidup Gorya nggak akan terlalu sulit. Sama seperti hari ini. Gorya berusaha ngasih pengertian ke Ren kalo tempatnya bukan di sana. Ada banyak orang yang menunggunya di Bangkok. Ren sendiri sudah memikirkannya matang-matang.
Ia berencana untuk membangun klinik kecil di sana. Dan tentang pemasaran, kebun Gorya hanya kurang manajemen. Ia sudah membayangkan membangun keluarga bahagia sama Gorya. Sebelumnya ia memang berniat untuk membawa Gorya kembali. Tapi berada di sana membuatnya berpikir kalo kembali akan memberinya masalah sama yang menyakitinya.
Kalo Gorya bilang ingin tinggal maka ia akan mendukungnya. Ia nggak perlu melakukan apa pun. Terima saja aku ke dalam hidupmu. Aku akan membuatmu bahagia. Gorya hanya diam menanggapi Ren yang menggenggam tangannya dengan mata penuh harap.
Gorya melepaskan tangan Ren dan memuji rencana sempurnanya. Ia bahkan bisa membayangkannya. Semuanya terasa seperti mimpinya. Namin dalam mimpi itu nggak ada dirinya. Ren mengungkit kalo Gorya tampak bahagia menghabiskan hari bersamanya. Atau mimpinya terlalu delusional? Atau Gorya masih nggak bisa melupakan Thyme? Karena dalam hatinya Thyme adalah rumah.
Tangis Gorya langsung pecah. Tapi Ren malah tampak lega. Ia lalu ngasih ponselnya ke Gorya. Orang yang menculik Thyme adalah Kavin dan MJ. Mereka ingin ngasih tahu Thyme kalo bisnis yang ibunya lakukan itu salah. Ibunya akan bicara dengan investor baru besok dan kalo Thyme membiarkannya maka ibunya akan menguasai seluruh negeri dengan kekuatan monopoli yang kejam.
Kavin dan MJ ngasih tahu Thyme tentang pentingnya cinta yang akan membantunya bertahan. Mereka yakin kalo THyme bisa melakukannya. Thyme meremehkan mereka yang menurutnya nggak ngerti dunai dewasa kalo percaya sama seseorang itu sangat berisiko. Kavin dan MJ mengingatkan kalo Thyme punya F4. Mereka siap mendukungnya. Masa depan akan lebih baik dengan cinta di dalamnya. Mereka menunjukkan Mira dan Lita sebagai contohnya. Dan mereka harus berterima kasih pada seseorang, Gorya.
Mendadak Thyme bisa melepaskan ikatannya. Ia melompat ke pelukan dua sahabatnya dan nangis. Kavin sama MJ bahkan mengejeknya yang sudah dewasa tapi masih nangis. Ternyata selama ini Thyme selalu memikirkan Gorya. Gorya yang melihatnya hanya bisa nangis.
Ren mengambil ponselnya kembali dan menyinggung tentang ibu Thyme yang mengidap kanker. Ia memberitahu kalo keluarganya mengurus semua keluarga F4 dan ia melihat semua dokumennya setiap tahun. Kalo memang itu benar, maka ia pasti akan tahu. Gorya ingat kalo rumah sakit yang tertera adalah rumah sakit keluarga Ren.
Gorya lalu berteriak mengungkapkan kekesalannya seperti dulu. Saat itu teriakan Gorya membangunkan Ren yang sedang tidur. Sama seperti Thyme yang ingin membuat perubahan, Gorya pun memutuskan untuk kembali ke Bangkok saat itu juga.
Gorya sampai di depan perusahaan dan melihat banyak orang berunjuk rasa. Kavin dan MJ mengajaknya untuk masuk melalui pintu belakang. Sementara itu di ruang rapat ibu akhirnya membiarkan Thyme untuk mempresentasikan kebijakan baru yang ia rancang untuk kehidupan yang lebih baik.
Dalam presentasinya Thyme membandingkan keuntungan yang diraih ibunya dengan kebijakannya. Kebijakan ibunya akan memberikan keuntungan hanya dalam waktu dua tahun sedang kebijakannya baru akan membuahkan hasil dalam kurun waktu lima tahhun.
Sedikit lebih lama karena ia hanya akan mengambil 50% dari semua investasi dan menggunakan sisanya untuk memberi bantuan kepada semua pemasok sehinggqa mereka akan selamat dari krisis ekonomi. Saat sekutu kita bangkit kembali, mereka akan menjadi kunci untuk proyek penting di masa depan. Selain mereka, keluarga Taemiyaklin, Grup JT, dan Grup Rumah Sakit Aira, siap menyumbang tiga miliar baht dengan syarat Grup Parama harus mengikuti apa yang ia usulkan.
Nggak ada yang menyetujui apa yang Thyme sampaikan tadi. Hal itu membuat ibu kembali ke kebijakannya sebelumnya sampai seseorang menyampaikan kalo ia bersedia untuk menginvestasikan dananya pada kebijakan yang Thyme presentasikan tadi meski ada celah di dalamnya. Perlahan yang lain pun melakukan hal yang sama. Thyme mengambil dokumen yang ia tandatangani sebelumnya dan merobeknya. MJ lalu mengirim pesan kalo Gorya sedang menunggunya.
Thyme pun segera pergi dari sana. Dalam perjalanan ia menabrak seseorang. Dari matanya ia mengingat kalo orang itu adalah Sichen. Pada saat yang sama, tali sepatu Gorya terputus.
Beberapa wartawan menyerbu ibu yang meninggalkan ruang rapat. Para pengawal ibu menghalau mereka sehingga ibu bisa oergi. Tanpa diduga Sichen sudah menunggu ibu dengan pisau di tangannya. Dan saat Sichen hendak melancarkan aksinya, mendadak Thyme muncul dan mendorong ibbu. Pisau itu pun menusuk dan merobek perutnya. Seketika itu juga Thyme roboh. Ibu, Tia dan Gorya hanya bisa nangis sambil memanggil nama Thyme.
Bersambung…