Extraordinay Attorney Woo Ep 8

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Extraordinary Attorney Woo Episode 8 , Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini yuk. Episode sebelumnya here.

Kasus 8 Kisah tentang Sodeok-dong 2

Youngwu menginap di tempatnya Geurami. Paginya Geurami menyiapkan gimbab untuknya. Rasanya aneh. Sambil makan Geurami menanyakan alasan Youngwu meninggalkan rumah. Youngwu bilang ia ingin tinggal sendiri karena merasa sudah dewasa. Tapi saat Geurami bertanya apa ia punya uang, Youngwu nggak bisa menjawabnya.

Di kantor semua orang sudah membaca tulisan Minwu dan merasa yakin kalo orang yang dimaksud adalah Youngwu. Youngwu sendiri yang nggak mengetahui tentang hal itu berjalan biasa saja. Sementara itu Suyeon, Han Daepyo dan Myungsuk juga sudah mmembacanya. Suyeon yang ada di ruangan Myungsuk langsung menyindir Minwu saat masuk ke ruangan yang sama dan secara langsung mengatakan kalo Minwu lah yang menulis tentang Youngwu menggunakan akun anonim. Minwu sendiri nggak membantah ataupun membenarkan.

Youngwu masuk. Dan saat mereka mau memulai rapat, mendadak Han Daepyo masuk. Ia bergabung dalam rapat dan menyinggung kalo lawan mereka adalah Tae Sumi. Myungsuk mengiyakan. Han Daepyo menanyakan jalannya kaasus dan Myungsuk pun menjelaskan semuanya termasuk keinginan mereka untuk dilaukannya verifikasi lokasi dengan harapan bissa menyentuh hati hakim.

Han Daepyo menanggapinya sambil tersenyum. Ia memperingatkan kalo dunia nggak selalu indah dan minta mereka untuk lebih melakukan pendekatan secara politis dan mengurangi romantisme. Ia juga menghubungkan pada unggahan di papan buletin hari ini kalo unggahan seseorang bisa menggoyahkan hati. Dan ia juga meminta mereka untuk jangan mau kalah sama Tae Sumi.

Seusai rapat Suyeon menunjukkan unggahan Minwu setelah keluar dari ruangan Myungsuk. Pun setelah membacanya Youngwu masih nggak tahu kalo itu dia. Sampai Suyeon mengungkit kalo ia lah satu-satunya yang bergabung setelah rekrutmen selesai. Youngwu merasa nggak masalah karena itu benar. Ayahnya dan Han Daepy memang teman satu almameter.

Suyeon dengan suara keras mengungkit nilai-nilai Youngwu yang selalu tinggi jadi wajar kalo ia bergabung di sana meski terlambat. Dan saat Minwu lewat, Suyeon makin meninggikan suaranya lagi. Setelah Minwu pergi, ia nyuruh Youngwu untuk memukul Minwu kalo mereka sedang berdua. Youngwu nggak mau karena itu melanggar hukum. Suyeon mengungkit apa yang Han Daeoyo katakan dan memintanya agar jangan mau diinjak-injak.

Pak Jang dan kepala desa menunggu para pengacara dan hakim di tempat yang sama saat ia mengajak Myungsuk dan timnya ke desanya. Hari ini hujan. Timm Hanbada datang. Nggak lma kemudian para pengacara Taesan datang. Mereka memakai payung seragam warna merah. Myungsuk bertanya apa Hanbada nggak punya payung? Junho langsung mengambil payung di bagasi dan membagikannya pada mereka. Selain para pengacara, juga datang seorang wartawan. Pengacara Taesan ingat kalo wartawan itu yang menulis berita bagus tentag Hanbada.

Nggak lama kemudian hakim datang. Tae Sumi dan Myungsuk menghampirinya dan menyapanya. Youngwu melihat kalo ada gambar ikan lumba-lumba pada payungnya. Pak kepala desa menunjukkan rute jalan yang akan dibangun. Selanjutnya mereka membawa hakim untuk menyapa para warga seperti saat mereka menyambut Myungsuk dan tim sebelumnya.

Aneh, sikap Hyungmin, ahjussi yang melatih sepak bola berubah. Ternyata Taesan sudah mengiming-iminginya dengan jumlah kompensasi yang lebih besar sehingga ia bersedia untuk memberikan tandatangan. Dan ternyata nggak hanya Hyungmin yang menyetujuinya. Pak petani yang waktu itu dan beberapa warga lainnya juga sudah menyetujuinya. Tae Sumi juga menunjukkan datanya pada hakim. Katanya kepala desa terlalu berkuasa. Bahkan dari 400 sekian warga, 300 sekian sudah menyetujuinya.

Myungsuk merasa kalo pihak kuasa hukum melakukan sesuatu yang nggak seharusnya karena melakukannya diam-diam. Selain itu jumlah kompensasi juga belum disepakati. Hakim menyudahi dan meminta masing-masing untuk menyerahkan bukti dan untuk saat ini mereka hanya akan fokus pada melihat lokasi. Reporter melihat kalo ada yang nggak beres. Minwu membenarkan. Padahal sebelumnya para warga sangat kompak.

Selanjutnya kepala desa mengajak semuanya ke bukit untuk melihat pohon hackberry dan melihat keseluruhan desa dari atas. Dalam perjalanan hakimnya jatuh. Youngwu memberitahu kalo ia mengenakan sepatu kets hari ini untuk mengantisipasi hal seperti itu terjadi. Lah hakimnya malah menanggapinya sinis. Juga saat Youngwu mau memberikan jaketnya seperti yang Junho lakukan sebelumnya. Myungsuk meminta Youngwu untuk diam.

Akhirnya mereka sampai. Sudah ada seorang wanita yang menunggu mereka dan menyiapkan sikhye. Pak Jang memberikan segelas pada hakim tapi hakim menolaknya kerena minumannya bercampur dengan tetesan air hujan. Kepala desa lalu menunjukkan desa dan jalan yang akan dibangun nantinya yang akan memisahkan desa menjadi 2 bagian.

Mendadak ada angin kencang. Payungnya kepala desa hampir terbang. Begitu juga dengan yang lain. Tasnya Youngwu juga sampai jatuh. Hakim merasa kalo kepala desa nggak mewakili para warganya. Mereka lalu diminta untuk meminta pernyataan warga agar bisa diketahui berapa banyak warga yang mnyetujui pembangunan jalan dan berapa yang nggak menyetujuinya.

Myungsuk dan timnya berkumpul di rumah kepala desa dan melihat berapa banyak warga yang menyetujui pembangunan jalan. Kebanyakan yang setuju adalah yang rumahnya dekat dengan jalur. Junho datang dan menyerahkan formulir persetujuan. Ia juga memberitahu yang terjadi di luar. Dan ternyata di luar ada banyak pekerja paruh waktu yang dipekerjakan sama Taesan untuk meminta persetujuan warga. Nggak mau membuang waktu, mereka pun segera bergerak agar bisa lebih cepat dari Taesan. Dan semuanya nggak semudah yang direncanakan. Selain kalah jumlah, para warga juga tergiur dengan pemberian kompensasi dalam jumlah besar yang ditawarkan oleh Taesan.

Mereka lalu bertemu dengan bunda Teresa. Junho sudah mencari pekerja paruh waktu tapi mungkin agak lama. Mereka sendiri kalah jumlah sehingga masih belum mendapatkan persetujuan warga. Bunda Teresa menjanjikan akan mengumpulkan para lansia dan meminta mereka untuk memberikan tandatangan mereka. Yungsuk memperingatkan kalo mereka nggak perlu memaksa… Tapi akhirnya mengiyakan.

Nggak lama kemudian mereka sudah bersama dengan para lansia Sodeok-dong. Bunda Teresa membagikan formulir pada mereka dan meminta mereka untuk menulis nama dan alamat mereka. Para kakek dan nenek menanyakan apa itu? Bunda Teresa nyuruh mereka untuk nulis aja. Ia juga nggak mungkin nyuruh mereka yang buruk-buruk. Ia menarik Myungsuk dan nyuruh mereka untuk percaya sama pak pengacara. Lah mereka malah nyuruh Myungsuk untuk nyanyi. Kalo enggak mereka nggak mau membelanya. Akhirnya Myungsuk bernyanyi dan menggunakan penggaruk punggung sebagai mic-nya.

Suyeon keluar untuk menelpon Junho sementara Youngwu mau kembali ke bukit untuk mencari tasnya. Di sana Youngwu bertemu dengan Tae Summi. Ternyata tasnya ada padanya. Tae Sumi mengembalikannya dan memberitahu pertama kali mendengar namanya saat ia menangani kasus pak Younggu dan memuji idenya. Ia ingat saat itu pak Younggu menunjukkan padanya apa yang Hanbada bisa lakukan dan Taesan nggak bisa.

Tae Sumi lalu meminta Youngwu untuk bergabung bersamanya setelah kasus itu selesai. Hanbada memang bagus, tapi ia rasa Taesan lebih cocok untuknya. Ia lalu memberi kartu nama pada Youngwu dan Youngwu pun menerimanya. Keduanya lalu menikmati ketedyhan pohon besar itu.

Minwu yang mencari Youngwu melihatnya bicara dengan Tae Sumi di bukit. Mereka bertemu setelah Youngwu turun. Ia menanyakan apa yang YOungwu bicarakan dengan Tae Sumi?? Youngwu sinis. Kalo ia ngasih tahu apa Minwu akan menulisnya dengan akun anonim lagi? Ia lalu mengayunkan tangannya seakan mau memukul tengkuk kepalanya dan perutnya seperti yang Suyeon ajarkan. Ia akan melakukannya kalo Minwu melakukannya lagi. Ia nggak mau ia menginjaknya. Lah Minwu malah menyebutnya nggak tahu malu. Ayahnya memang teman Han Daepyo saat kuliah dan ia memang bekerja karena nepotisme.

Ayah pulang dan melihat Youngwu sudah ada di rumah. Dikiranya ia pulang tahunya cuman mengambil baju dan mau pergi lagi. Katanya ia akan tinggal sama Geurami sampai menemukan tempat tinggalnya sendiri. Ayah menahannya sambil berusaha mengejarnya. Youngwu mengatakan kalo ia nggak akan merepotkan ayahnya lagi. Ia juga akan pindah kerja ke Taesan. Ia bahkan ditawari langsung sama Tae Sumi. Ayah melarang dan akhirnya ngasih tahu kalo Tae Sumi adalah ibunya, ibu yang sudah melahirkannya. Youngwu kaget dan nggak sengaja jatuh sampai ngegelinding menuruni tangga.

Youngwu akhirnya sadar di rumah sakit. Seluruh tubuhnya memar tapi nggak sampai patah tulang. Ayah meminta maaf karena baru ngasih tahu kalo ibunya masih hidup dan belum meninggal. Ternyata Youngwu sudah tahu. Neneknya pernah mengatakannya saat mabuk kalo ibunya nggak mati. Ibunya melahirkannya lalu melarikan diri dan merusak hidup putranya.

Ayah lalu memberitahu kalo ia dan Tae Sumi dari dunia yang berbeda. Ayah anak seorang petani miskin sedang Tae Sumi anak dari pendiri Taesan. Mereka bertemu saat kuliah dan mulai berkencan. Dan sampai saat mereka memiliki Youngwu padahal belum siap. Sejak saat itulah sikap Tae Sumi mulai berubah. Ia nggak ingin menikah dengan ayah dan memilih kembali ke dunianya.

Kita lalu dibawa ke saat itu. Ayah menemui Tae Sumi di tengah hujan. Tae Sumi nggak mau menemuinya dan bahkan sampai mendorongnya. Ayah nangis. Ia berlutut dan memohon agar Tae Sumi melahirkannya. Ia akan membesarkannya. Ia janji nggak akan menemuinya lagi. Ia nggak akan ikut ujian pengacara dan akan menghilang dari hidupnya. Tae Sumi nggak tahu harus bilang apa dan hanya bisa nangis.

Ayah melanjutkan kalo akhirnya Tae Sumi bersedia melahirkannya. Ia membuat rumor pergi ke luar negeri padahal tinggal di rumah selama kehamilannya. Dan akhirnya ayah lulus kuliah. Ia nggak mengikuti ujian pengacara seperti yang dijanjikan. Dan malam itu orangnya Tae Sumi mengantarkan Youngwu padanya. Ayah menanyakan keadaan Tae Summi tapi wanita itu nggak mau memberi tahu. Setelah itu mereka nggak boleh ketemu lagi.

Ayah lalu membesarkan Wooyoung dan merelakan ujian pengacaranya. Ia menepati janjinya dengan menghilang dari hidup Tae Sumi. Dan akhirnya ia menyesalinya. Ia sangat kecewa pada diri sendiri meihat Youngwu nggak bisa mendapatkan pekerjaan. Seharusnya ayah melanjutkan hidupnya dan menjadi pengacara sehingga saat nggak ada yang menerimanya, ayah bisa mempekerjakannya di firma hukumnya dan menjaganya.

Ayah lalu menyadari kalo semuanya karena alasan politik. Kenapa Han Daepyo menerimanya saat ibunya sendiri menolaknya. Mendadak Youngwu terpikir sesuatu. Ada pohon hackberry di Sodeok-dong. Ia langsung bangun dan meminta ponselnya. Ia juga nyuruh ayah untuk pergi guna menjaga kerahasiaan klien.

Yang ditelpon adalah Myungsuk. Lah orangnya sedang tidur. Youngwu membicarakan tentang pohon hackberry. Aneh aja pohon semegah itu nggak dijadikan sebagai monumen alam. Kemungkinan pemerintah sudah mengetahuinya. Myungsuk nggak menjawab. Youngwu membentaknya kerena tertidur. Myungsuk mengingatkan jam berapa sekarang dan memintanya untuk memeriksanya saat sudah siang. Kalo sekarang dia mau tidur.

Hari berikutnya Youngwu sudah meninggakan rumah sakit. Bersama Junho ia menemui kepala desa dan juga pak Jang. Katanya yang mendaftarkan pohon hackberry adalah Park Yujin atau Eugene Park. Tapi anehnya pihak cagar budaya nggak pernah menerima permohonan tersebut. Karena itulah keduanya lalu menemui Park Yujin.

Park Yujin sendiri sudah sedikit lupa dan Youngwu juga Junho terus mengingatkannya. Mereka meminta notula atau catatan rapat saat itu. Park Yujin minta mereka untuk menunggu dan ia akan mengambilkannya. Ditinggal berdua membuat mereka menjadi gugup. Junho mengungkit malam itu dan bertanya apa Youngwu pulang dengan selamat? Secara ia pergi degan terburu-buru.

Youngwu mengatakan kalo jantungnya berdetak kencang bahkan saat ia nggak menyentuhnya. Ia menyimpulkan kalo ia menyukainya. Junho bingung gimana menanggapinya. Mendadak Youngwu mengatakan melarikan diri. Kirain Junho mau melarikan diri tapi tahunya Park Yujin yang melarikan diri. Keduanya pun mengejarnya.

Tahu kalo sedang dikejar, Park Yujin malah lari. Ia bahkan turun melalui tangga karena liftnya belum turun. Junho mengejar melalui tangga sedang Youngwu naik lift. Sampai di depan Park Yujin masih berlari. Ia baru berhenti setelah dihentikan sama petugas kebersihan. Dan alasan Park Yujin lari adalah karena malu.

Ketiganya lalu bicara. Ternyata benar Park Yujin nggak mendaftarkan pohon hackberry ke cagar budaya karena tahu kalo akan dibangun metro 10 juga habang-ro di sana. Ia berharap harga taah di sana bisa naik meski tahu kalo itu nggak baik untuk desa. Dan tentang apa yang kepala desa katakan kalo pihak propinsi sudah pernah meninjau, itu hanya rekan sekantor Park Yujin yang ia minta datang untuk berpura-pura sebagai perwakilan cagar budaya.

Youngwu lalu melihat payung Park Yujin yang sama seperti milik hakim yaitu ada gambar lumba-lumba. Katanya ia mendapatkannya saat melihat apartemen.

Dalam sidang selanjutnya, pihak Taesan menunjukkan formulir warya yang setuju sudah melebihi dari separuh warga Sodeok-dong. Hakim sudah mau memutuskan tapi Myungsuk menahan. Ia menekankan kalo mereka akan melakukan banding. Hakim meremehkan tujuan mereka karena hasilnya sudah jelas. Myungsuk membenarkan. Ia lalu menyinggung payung yang hakim gunakan saat mengunjungi Sodeok-dong. Mereka menunjukkan foto yang diambil wartawan saat mendatangi Sodeok-dong.

Youngwu maju dan menjelaskan tentang lumba-lumba yang ada di foto itu. Lamalah dimarahin sama hakim. Myungsuk lalu menjelaskan kalo payung itu diberikan secara cuma-cuma bagi pengunjung yang melihat apartemen kyungpo. Hakim sendiri mengaku nggak tahu payung itu bisa sampai padanya. Myungsuk melanjutkan kalo mereka meminta banding untuk menghindari kemungkinan keberpihakan hakim secara apartemen Kyungpo ada di kota baru Hamun. Lah hakimnya pusing.

Youngwu menemui Tae Sumi. Ia sedang bersama kepala tim personalia. Youngwu mengatakan kalo ia ingin bicara berdua dengan Tae Sumi. Kepala tim personalia lalu pamit. Setelah duduk, Youngwu bertanya apa Tae Sumi nggak mengenalinya? Ia lalu memberitahu kalo ia adalah anak dari Woo Gwangho. Tae Sumi kaget. Youngwu melanjutkan kalo ia memang ingin meninggalkan Hanbada dan ayahnya karena ingin mandiri sebagai orang yang sudah dewasa. Dan belakangan ia tahu kalo ibunya adalah Tae Sumi. Ia bahkan nggak mengenali dirinya. Karena itulah ia tetap bekerja di Hanbada dan nggak akan meninggalkan ayahnya.

Tae Sumi nangis. Ia bertanya apa Youngwu membenci perbuatannya? Youngwu memberitahu kalo ia senang saat mereka bicara di bawah pohon hackberry. Ia selalu ingin bertemu dengannya seenggaknya sekali. Ia laluu mendapat pesan lalu memberitahu kalo pohon hackberry baru saja ditetapkan sebagai monumen alam oleh cagar budaya. Ia nggak tahu gimana dengan tuntutan nantinya. Taoi yang pasti warga Sodeok-dong sangat senang dengan hal itu dan pihak konstruksi harus membuat jalan memutar.

Wartawan yang waktu itu meliput para warga yang bermain di pohon hackberry. Dengan itu juga pembangunan jalan yang memisahkan warga Sodeok-dong menjadi dua akhirnya dibatalkan.

Bersambung…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Read More

Eve Ep 10

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Eve Episode 10, Cara menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Lihat episode sebelumnya…