Tentangsinopsis.com – Sinopsis Extraordinary Attorney Woo Episode 14, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini yuk. Episode sebelumnya here.
Kasus 14 Malam biru Jeju 2
Myungsuk berada di rumah sakit. Han Daepyo (kayaknya) nelpon dan menanyakan kondisinya. Ia mengaku nggak papa dan bilang kalo kanker perut yang dideritanya baru pada stadium 3. Lah setelahnya Youngwu melah membeca kalo biarpun masih stadium 3 tapi tingkat kematiannya mencapai 30 sampai 40%. Myungsuk nggak selera makan. Youngwu menawarinya makan mie daging Haengbok. Lah tapi tempatnya sudah tutup. Myungsuk yang nggak mau merepotkan melarang mereka untuk melakukan yang aneh-aneh dan fokus pada kasus Hwangjisa saja.
Lah sampai luar Youngwu malah beneran mau mencarinya. Mereka membagi menjadi dua kelompok dari permainan atas bawah. Suyon satu tim dengan Minwu karena pilihan mereka yang selalu sama sedang yang lain satu tim dengan Youngwu.
Tim Youngwu pergi ke kedai mie Haengun dan bertanya tentang kedai mie Haengbok. Kata pria yang di depan, mie Haengbok sudah lama gulung tikar. Mereka kehilangan pelanggan karena nggak bisa menyamai rasa mie daging orisinal yaitu mereka. Tampak di belakang kokinya selalu melihat ke arah pria itu dan wajahnya tampak kesal seakan nggak sependapat dengan apa yang dikatakannya. Sementara itu Suyon dan Minwu bertanya pada warga sekitar. Mereka mendapatkan hal yang sama seperti Youngwu. Mereka kalah saing tapi bukan karena rasa makanannya nggak enak tapi karena pemengaruh yang membuat mie Haengun jauh lebih ramai.
Setelah kedai mie Haengun tutup, Junho melihat koki keluar dan pergi ke kedai mie Haengbok. Ia memergokinya sedang ngasih makan kucing. Mereka lalu bicara sambil duduk. Ternyata sebelumnya ia bekerja di Mie Haengbok. Ia ditawari pekerjaan sama pemilik mie Haengun yang sebelumnya bernama Bubu dan yang dijual awalnya bukan mie tapi nasi dan lauk. Mie haengun menjadi ramai setelah muncul di tv. Dan karena nggak memiliki pelanggan, pemilik mie Haengun menutup kedainya dan katanya pergi ke pegunungan yang airnya segar.
Mereka mencoba memikirkan tempat yang dimaksud. Youngwu lalu ingat di depan ada banyak surat dari panti jompo air gunung. Junho dan Youngwu lalu pergi ke sana. Ternyata ibu dari pemilik Haengbok dirawat di sana. Anaknya baru aja datang ke sana. Junho ingin menemui sang ibu tapi nggak bisa karena ibu menderita demensia yang sangat parah. Mereks pun pergi dari sana. Mendadak Myungsuk nelpon dan Youngwu secara nggak langsung bilang kalo mereka sedang mencari pemilik Haengbok. Myungsuk sampai mengingatkan kalo mereka datang ke Jeju buat Hwangjisa dan bukan untuk mencari pemilik Haengbok.
Dalam sidang selanjutnya pengacara tergugat menanyakan tentang tanggapan kepala biksu terkait pembangunan jalan di sekitar Hwangjisa. Kepala biksu pun menjelaskannya. Dan menurutnya pemerintah juga menyuruh mereka untuk memungut biaya masuk. Mereka setuju dengan harapan agar semakin sedikit yang datang ke Hwangjisa. Selanjutnya giliran Youngwu yang mengajukan pertanyaan. Youngwu menanyakan berapa banyak yang Hwangjisa dapatkan dari pemungutan jalan dan untuk apa uang itu digunakan? Sedangkan pemerintah sendiri sudah memberikan anggaran untuk pemeliharaan. Ia juga meminta kepala biksu untuk menunjukkan anggaran pembiayaan Hwangjisa. Kepela biksu nggak bisa menunjukkannya karena itu terlalu pribadi tapi Youngwu terus mendesak. Pengacara tergugat mengajukan keberatan karena Youngwu terlalu sarkastik. Selanjutnya Youngwu mengungkit banyaknya keluhan dari pengguna jalan tentang pungutan tersebut dan menanyakan apa yang Hwangjisa lakukan untuk menanggapi keluhan tersebut. Dengan santainya kepala biksu mengatakan kalo mereka nggak harus bertanggung jawab karena nggak ada salahnya bagi mereka melakukan pemungutan jalan.
Jisu menemui Myungsuk dan mengeluhkan dirinya yang nggak juga dioperasi. Myungsuk sudah memberitahu kalo ia sudah membuat jadwal operasi tapi Jisu malah menyuruhnya untuk pindah rumah sakit. Ia melakukannya karena khawatir padanya. Youngwu lalu datang dan membicarakan tentang sidang. Jisu merasa nggak nyaman dan akhirnya memilih keluar. Di luar ia sempat bicara dengan Youngwu tentang Myungsuk yang matanya berbinar saat bicara dengan pengacaranya tentang sebuah kasus. Dan alasan kenapa ia meminta bercerai adalah karena ia merasa kesepian dan nggak bahagia.
Youngwu ditelpon sama ayah. Ia menanyakan kenapa ayah ingin menemui Junho? Seperti ayah pada umumnya ayah ingin memastikan sendiri apa Junho bisa menjaga dan membahagiakannya? Youngwu memberitahu kalo JUnho bisa melakukan apa yang ayah katakan. Tapi masalahnya apa ia bisa membuat Junho bahagia dan nggak kesepian? Ayah terdiam.
Selanjutnya mereka kembali mau melihat lumba-lumba. Sama seperti sebelumnya mereka nggak mel;ihat munculnya lumba-lumba. Youngwu mendadak mengatakan kalo mereka nggak seharusnya pacaran. Junho berusaha menerka-nerka alasannya dari Myungsuk yang sakit sampai mereka yang nggak bisa melihat lumba-lumba. Ia mengungkit apa yang kepala biksu katakan kalo apa yang mereka lihat bukanlah segalanya. Apa yang Junho katakan tadi malah membuat Youngwu jadi menemukan solusi dari kasus yang diambilnya. Jalan itu hanyalah sebuah jalan yang dibangun untuk keperluan pariwisata. Ia ingin segera pergi untuk membicarakannya dengan Myungsuk. Junho yang nggak terima meneriaki Youngwu dan memprotes yang dilakukannya padanya. Youngwu sendiri hanya meminta maaf lalu pergi.
Dalam sidang Youngwu menyampaikan apa yang didapatkannya terakhir kali. Semua orang yang ada di timnya Youngwu senang tapi hanya Junho yang tampak nggak senang. Bahkan saat kembali ke penginapan Youngwu nggak mau semobil sama JUnho akhirnya bareng sama Geurami. Minwu yang menyadari kalo Junho sedang bertengkar dengan YOungwu mengajaknya untuk minum. Junho menolak. Lah malamnya ia malah minum banyak banget. Bersama Suyon dan MInwu mereka mencoba mencari tahu alasan Youngwu nggak bisa pacaran dengannya. Sementara itu Youngwu menemani Geurami dan Minsik bernyanyi di karaoke.
Suyon mengajak Minwu bicara setelah membawa Junho ke tempat tidurnya. Ia mengeluhkan perubahan yang dilakukan MInwu baru-baru ini dan memintanya untuk kembali ke dirinya yang lama, yang menyebalkan. Minwu hanya tersenyum menanggapi Suyon yang paham banget siapa dirinya. Ia curiga kalo Suyon menyukainya. Suyon nggak menjawab dan Minwu menganggap kalo itu benar. Di bawah YOungwu, Geurami dan Minsik melihat mereka. Geurami menjadi patah hati dan kembali ke karaoke untuk bernyanyi lagu patah hati karena ia habis ditolak Minwu.
Junho membantu Myungsuk berkemas. Ia membicarakan tentang mantan istrinya dan menasehati JUnho agar memegang erat orang yang ia cintai agar nggak meninggalkannya. Sementara itu Suyon dan MInwu sepakat untuk menganggap kalo tadi malam nggak pernah terjadi. Lah Geurami malah minta MInwu untuk memilih antara dirinya dan Suyon.
Dalam perjalanan menuju Hwangjisa, mereka melihat loket tiketnya sudah ditutup. Sesampainya di sana mereka disambut para biksu dengan tatapan sinis. Mereka lalu menanyakan kepala biksu dan menemuinya. Nggak seperti biksu di depan, kepala biksu sama sekali nggak menaruh dendam pada mereka. Myungsuk memberi beberapa saran pada kepala biksu untuk mendapatkan dana setelah loket iuran jalan ditutup. Kepala biksu menerima saran dari Myungsuk dan akan membicarakannya dengan yang lain. Dan karena sudah waktunya makan siang, kepala biksu mengajak mereka untuk makan siang bersama. Dalam perjalanan menuju ke sana, kepala biksu melihat kalo Myungsuk tampak lebih kurus dari sebelum pingsan di persidangan. Ia memberitahu kalo ia sedang nggak sehat. Kepala biksu lalu menyarankan agar Myungsuk berdoa di sana. Setelah kepala biksu pergi, Youngwu menghampiri Myungsuk dan memuji apa yang dikatakannya tadi pada kepala biksu. Mungkin karena perceraiannya dan sakit kanker perut stadium 3-nya ia jadi lebih bijak.
Menu makanannya adalah mie. Setelah mencicip Myungsuk lalu teringat mie Haengbok yang tekstur mienya seperti mie yang ia makan sekarang. Youngwu lalu menyadari kalo pegunungan dengan air yang sejuk adalah Hwangjisa. Ia lalu ke dapur untuk memastikannya. Dan ternyata memang benar kokinya adalah pemilik mie Haengbok. Mereka sudah lama mencarinya. Youngwu memintanya untuk memasak mie Haengbok untuk Myungsuk yang mungkin saja meninggal karena kanker perut stadium 3.
Pemilik mie hangebok nggak bisa melakukannya karena mereka ada di kuil. Nggak etis kalo ia masak daging. Youngwu lalu menyarankan agar masaknya di kedainya saja. Lah kan kedainya sudah tutup. Youngwu dan yang lein memberikan saran hukum terkait kedai mie Haengun yang memiliki nama seperti Haengbok dan menu yang sama. Juga tentang karyawannya yang bekerja pada mereka dan membocorkan resepnya. Pemilik Haengbok sama sekali nggak nyangka masalahnya bisa diselesaikan dengan hukum.
Akhirnya pemilik Haengbok membawa mereka ke kedai dan memasakkan untuk mereka. berkat itu Myungsuk bida menikmati lagi mie yang membangkitkan kenangannya.
Mereka akan kembali ke Seoul. Suyon yang tahu kalo hubungan Junho dan Youngwu sedang nggak baik nyuruh Junho untuk bertukar tempat duduk dengannya. Dan diam-diam Minwu memperhatikan Suyon yang duduk jauh darinya.
Han Daepyo menonton berita tentang Tae Sumi yang menjadi kandidat menteri kehakiman. Reporter Lee datang dan membicarakan tentang putri Tae Sumi sebelum menikah. Dan saat ia menyebutkan siapa putrinya, Han Daepyo sama sekali nggak terkejut. Ternyata ia sudah mengetahuinya. Han Daepyo juga akan memberinya beberapa informasi dan meminta reporter Lee untuk mengungkapkannya sesaat sebelum Tae Sumi memberikan konfirmasi.
Bersambung…