Dr. Romantic Season 3 Ep 9 Part 2

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Dr. Romantic Season 3 Episode 9 Part 2 , Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. SEBELUMNYA DISINI.

Pak Jang dan tim TBMB menelusuri reruntuhan dan mendengar suara seorang wanita minta tolong dibawah rerutuhan.

Donghwa memberi infus saline pada seorang korban. DonghwA  gasih tahu oetugas Itu bukan fraktur terbuka akan ada banyak pendarahan.

Eunjae memeriksa seorang sisiwi dan mencatat pindai CT otak dan minya dipindahkan pasien ke rumah sakit. Siswa2 satunya ingin ikut RS sakit bersama temannya itu. Meski kakinya cedera tapi bisa berjalan. Eunjae ngasih tahu kasus tudak darurat dipindahkan terakhir berdasarkan tingkat cedera. Dan minta dia pindah me tenda. Tapi siswi itu bersikeras ingin bersama temannya. Eunaje tak bisa.

Eunjae menemukan korban sepertinya hemoperitonium. Paru parunya juga tudak baik. Lalu pak jang datang memberitahunya untuk segera kembali ke RS. Eunjae akan pergi bersama pasien itu. Eunjae melihat Woojin sebelum pergi.

Euntak memanggil woojin unyuk melihat pasien yang ada denyut nadi tapi napasnya sangat kemah. Woojin melihat kantong ambunya kaku. Dia merasa saluran pernapasannya tersumbat. Woojin minta pasang penyangga leher. Tolong laringoskop videonya.

Mulut pasien muntah. Woojin minta diberi direct scope dan penyedot. Woojin memasukkan alat itu tanpa meliaht dan Euntak diminta tidak melepas pegangannya. Tapi euntak melepaskan ya karena tak ada denyut nadi. Woojin memeriksa denyut nadinya dan syok. Lalu menyeka drah yang di sekitar mulut pasien.

Seorang petugas melaporkan menemukam Penyintas di basemen. Seorang paramedis tirun setelah mereka membuak jalan kecil. Kurasa ada yang terluka dibawah sana.

Woojin menelepon dan diberitahu korban usia awal 30an. Guru dibimbel. Kakinya terjepit dan tidak bisa bergerak. Seorang siswi menangis merasa itu gara gar mereka. Guru itu turun untuk mengevakuasi mereka. Dilaporkan ada memar di perut guru itu dan perutnya kaku dan bengkak. Bagaimana dengan siswa lainnya? Tanya woojin. Total siswa ada lima.

Satu tak sadarkan diri. Tidak ada pendarahan luar atau luka serius. Tanda vitalnyabjuga tidak terlalu buruk. Empat orang lainnya mengalami luka llecet. dan gores. Satu anak kesukitan bernapas. Anak itu mengidap asma. Dan bilanga da alat bantu nafas di ranselnya. Tapi terkubur dibawah reruntuhan.





Woojin ingin tahu waktu yang diperlukan sampai mereka bisa menyelamatkan mereka. Petugas bilang mungkin ada rerutuhan susulan akan sulit memasukkan peralatan. Woojin mau mengeluarkan mereka tanpa alat. Petugas takkan tahu butuh satu jam atau lebih. Woojin oikir jika menunggu lama mereka akan tewas. Petugas tak tahu harus bagaimana.

Woojin meliahat siswa tewas dibawa petugas. Woojin minta Euntak bawakan peralatan REBOA. Okkusi Balon Endovaskukar Resusitasi Aorta. Jika aku turun dan melakukan pertolongan pertama kita bisa mengukur waktu sampai mereka kekuar. Euntak keberatan. Bangunannya bisa runtuh lagi. Woojin pikir sang guru mempertaruhkan nyawanya demi para siswa dia tak bisa membiarkan mereka mati. Euntak ngingetin keselamatan staf medis adalah prioritas di lokasi kecelakaan itu aturannya. Woojin  tak ingin menyerah. Euntak menyerah akan ikut bersamanya.

Donghwa melihat mereka memakai helm dan masuk ke bangunan yang runtuh. Donghwa cemas.

Para pasien kecelakaan di lokasi reruntuhan berdatangan diPusat layanan Trauma dan Bu Oh yang mengarahkan.

Dokter Bae dan Direktur Park menangani bersama seorang pasien. Master Kim juga sibuk bersama dokter lee. Dari pindai CT ada laserasi paru oaru san hemopneumotoroks. Master kim minta siapkan selang dada. Dokter jung juga sibuk. Sepertinya yang agak santai dokter Yang.

Di UGD RS Doldam..para korban bencana pun berdatangan. Pak Lee dan Pak koo mengarahkan mereka. Dokter Areum sibuk menangani pasien siswi.

Master Kim diberitahu Donghwa jika Seo Woojin dan Euntak masuk ke bangunan yang runtuh..semuanya terkejut. Master kim sangat marah. Donghwa ingin master kim menelepon mereka dan meminta kembali. Master kim terdiam.

Woojin akan turun lebih dulu dibawah reruntuhan. Disusul tas TBMB terakhir perawat Euntak. Woojin pun diturunkan lebih dulu dengan tali. Master kim mencoba menelepon keduanya.

Eunjae membawa pasien yang perutnya bengkak dan suara paru parunya tetapi ruangannya sudah penuh lalu Doktee bae akan memindahkan pasien fraktur ke area observasi.

Master kim marah pada petugas mempertanyakan stafnya yang turun ke tempat berbahaya dan tidak menajwab panggilan teleponnya. Petugas memberitahu masalahnya dia bersama mereka. Master kim pun memarahi woojin tapi woojin ingin menyelamatkan guru itu. Kakinya terjepit dibawah reruntuhan tak bisa bergerak.

Mengalami banyak pendarahan di perutnya bahkan dengan woojin tak bisa melihat jelas orangnya. Limpanya sepertinya benar benar pecah. Levernya juga tampak.rusak. Dia sedang dihidrasi dengan infus. Woojin merasa fungsi sensorisnya memburuk. Tapi masih merasakan arteri dorsalis pedisnya. Jadi apa rencanamu? Kau pasti turun karena punya  rencana?

Woojin ngasih tahu membawa peralatan REBOA. Akan melakukan pertolongan pertama dan ulur waktu sampai penyelamatan. Woojin minta dia tak khawatir dan akan berusaha semampunya.

Eunjae tampak cemas mendengar Woojin masuk ke bangunan yang runtuh. Tapi dia memberitahu Master kim ada dua pasien cedera dada.Pasien hemoperitoneum yang baru datang menunjukkan ekstravasasi di paru paru mereka harus menghentika pendarahannya.

Kita harus bagaimana? Tanya Eunjae. Ini spesialisasimya Woojin. Master Kim memberitahu Eunjae dan direjtur Park harus melakukan operasi gabungan dan menghentikan pendarahannya. MasterKim harus memperbaiki arteri pasien patah lutut. Serta dia diminta bantu dokter lee jika ada cedera dada lagi.

Eunjae sepertinya masih khawatir teringat siang tadi dia dan Woojin bersemangat pergi keluar. Eunjae minta nona memberitahu jika ada kabar dari Woojin. Eunjae masih menyangkal khawatir hanya kepikiran.

Woojin mulai memasukkan kawat pemandu ke  perut pasien. Sementara Eunjae juga melakukan operasinya. Eunjae yakin mereka akan berhasil. Tekanan darah pasien meningkat. Woojin dan Euntak lega.

Professor Cha di pengadilan masih mengabaikan panggilan master kim. Bu Ko sendiri sebgai penggugat belim hadir.

Orangnya dibawah reruntuhan tapi baik baik saja.  Anak anak mulai dikeluarkan satu persatu. Seorang anak bersikeras menunggu guru itu. Anak anak mulai keluar.. donghwa marah marah Woojin dna Euntak belum keluar.

Bu Ko menelepon sekretarisnya. Dia lalu melihat pemilik toko. Bu ko diminta menekan lukanya. Sekretaris Bu Ko memaksa petugas menyelamatkan Bu Ko..sednag petugas sedang menyelamatkan anak anak. Dan mengancam petugas. Namun petugas akan menyelamatkan anak anak dahulu Bu Ko diminta bertahan sebentar.

Woojin membujuk siswi itu untuk naik tapi siswi Cheon Soyoung itu bersikeras karena sepeeti meras bersalah telah memaki gurunya. Padahal gurunya sudah memperingatkannya dia malah marah. Woojin menenangkan gurunya akan baik saja.

Mereka akan menyelamatkannya. Dia harus selamat juga demi gurunya. Siswa itu akan naik. Tetiba terjadi reruntuhan. Cheon Soyoung dikeluarkan lebih dulu.. woojin dan guru itu tertinggal bersama euntak dan petugas.

Dibawah reruntuhan yang gelap Euntak melihat Woojin pingsan. Master Kim yang dikabari stafnya terkena reruntuhan susulan tampak sangat cemas.

1 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like