Tentangsinopsis.com – Sinopsis Dr. Romantic Season 3 Episode 5 Part 2 , Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. SEBELUMNYA DISINI.
Euntak memberikan catatan yang dibawanya pada Woojin. Status Phnya 7,0. Suntikan dua ampul bikarbonat. Master kim tetiba masuk, Itu tidak akan cukup.katanya. kau sudah memberikan atropin? Tanyanya. – Sudah kami suntikan enam ml sejauh ini. Melihat detak jantungnya di 120, kurasa itu efektif, Kata Woojin. Master kim memeriksa pasien itu, Takikardia dan midriasis bukan marker atropinisasi. Marker : penanda
Euntak penyedot. – Baik dokter. – Sekresi harus lebih sedikit. Tanya Woojin. -Bagaimana dengan pralidoxime? Tanya dokter Kim. Woojin tidak memberikannya. Dokter Kim memberitahu dalam kasus keracunan organofosfat ku harus memberikan atropin dan obat penawar. Euntak biar aku saja. Ambil 2-PAM. -Baik dokter.
Woojin akan mengingatnya. Master kim bilang Tidak dokter bedah umum tidak perku mengingat itu juga. – Kau mengajariku dokter yang dibutuhkan pasien. – Tapi tempat yang membutuhkanmu sekarang bukan di sini tapi ruang operasi di sana. -Sejujurnya professor Cha dan aku tidak akur kata Woojin.
-Dalam hidup kau akan menemui lebih banyak orang yang tak akur denganmu daripada yang akur. Woojin bilabg dia juga tak suka caranya memperlakukan orang. Master Kim juga tak suka sikapnya sekarang.
Kau belum benar benar berurusan dengannya tapi sudah penuh prasangka dan keengganan. Kau terus berasumsi buruk mencari alasan untuk menghindar dan hnaya mengeluh. He seperti itulah keluhan dan alasan tidak berdasar. Itu membuatmu berpikir sempit Dan picik.
-Master Kim – Selain itu yang kau lakukan bukanlah berpaling dari Dokter Cha Jinman. Ketahuilah kau berpaling dari pasien yang membutuhkan perawatan mu. Euntak datang membawa 2 -PAM.
Master kim minta diberikan enam ml atropin lagi. Lalu beri dia dua gram 2- PAM dicampur dengan 100 ml NS. Berikan melalui infus selama 30 menit..master kim akan meresepkan dosis pemeliharaan sekarang. Woojin pergi begitu saja.
Euntak mengejarnya. Woojin tahu master kim benar tentang semuanya. Tapi woojin takkan berubah pikiran. Euntak ngasih tahu ada pasien kecelakaan paru paru dan levernya pecah. Mereka butuh operasi CT gabungan sedang disiapkan oleh dokter Yang. Woojin bingung kenapa dokter Yang, jika soal lever bukankah profesor Park yang harus melakukannya? Rupanya profesor Park sedang keluar untik rapat dewan provinsi. Hanya dokter Yang dokter bedah umum di pusat layanan trauma sekarang.
Dokter Yang gelisah. Woojin tanya siapa dokter bedah TKV untuk operasi itu? Euntak ngasih tahu profesor Cha Jinman.
Bu Oh pikir akhirmya mereka bisa melihat keterampilan Professor Cha Jinman. Dokter Nam oikir mereka tidak perlu melihatnya dia yang terbaik. Apa dia sehebat itu? Tanya Bu oh. Pka Nam menjawab dia satu satunya dokter bedah yang membuat Master Kim iri.
Profesor Cha jinman minta melihat hasil pindainya. Dan pendarahannya lebih parah dari dugaannya. Levernya tampak rusak parah. Dokter Yang apa rencanamu untuk operasinya? Dokter Yang tampak ragu tapi dia bikang kami akan membedah dan menghentikan pendarahannya dahulu. Lalau akan memeriksa area kerusakan dan mengangkatnya. Jika itu tidak berhasil akan kulakukan pengendalian kerusakan. Setelah itu aku akan melakukan operasi kedua.. aku akan mulai dengan segmentektomi.
Akhirmya Woojin datang. Dokter Yang senang. Bedah Hepatobilier dan pankreas adalah keahlian dokter Seo. Ternyata Dokter Yang yang meneleponnya dengan berbagai alasan. Sekalian informasi pasien.
Woojun akan mulai dari kubah lever dan lanjut ke luka di paru paru. Tapi ada kemungkinan cedera diafragma juga. – maksudmu paru parunyaakan baik baik saja? Woojin melihat memar hematokel dan hematoraks di parenkim paru paru. Akan ada cedera di paru paru juga.tapi tidak ada banyak darah yang terkuras setelah torakostomi. Jika ada cedera diaftagma juga ada kemungkinan darah dari lever masuk kerongga toraks.
Cha jinman tanya apa ada kemungkinan hemotoraksnya turun ke.lever karena cedera diafragma? Woojin pikir mungkin. Tapi ada ekstravasasi medium kontras yang menunjukkan kemungkinan pendarahan lever lebih besar. Karena itu lebih baik periksa levernya dulu lalu lihat dari sana.
Direktur Park merasa mereka berhasil mengatasai rintangan baik master kim atau Woojin. Seperti kata master Kim dokter Yang Hojun memainkan perannya dengan baik. Direktur Park tanya rencana master kim jika Woojin berzokreas hingga akhir?
Itu sebabnya master kim memintanya bersiaga sebagai rencana C .mereka. intinya Direktur Park Lega tidak perlu membatalkan rapat. Itu rapat penting tentang dana bantuan untuk Pusat Layanan Trauma. Master kim juga mendengar anggota dewan yang mengurus anggaran mereka sangat tegas. Lalu mendoakan direktur park semoga berhasil.
Woojin memulai operasinya. Sementara itu Donghwa tidak melihat apapun saat melakukan USG pada Pasien. Euntak pikir ada gas di ususnya. Donghwa minta dilakukan pindai CT dulu. Euntak bingung. Donghwa bilang karena gas di perutnya menghalangi pandangan. Bukankah kau bisa melihatnya jika mendorong udaranya keluar? Tanya euntak. Donghwa menjawab, aku baru saja memberi perintah pak Park. Lakukan saja. Lalu Master kim masuk dan memeriksa pasien.
Master kim memulai usg lagi, sambil berkata, Dalam beberapa kasus jika ditekan seperti ini gasnya akan bergerak. Kebanyakan pasien yang datang ke UGD tidak berpuasa terlebih dahulu. Hal itu sudah biasa. Sentuhannya harus menenangkan. Tekan sedikit demi sedikit. Kau lihat itu. Seperti apa bentuknya di sudut kanan? Donghwa pikir itu seeprti gumpalan. Mungkinkah tumor? – Lihatlah baik baik.
Areum melihat dan masuk. Bayinya cantik. Selamat Bu. Katanya sambil tepuk tangan. Pasangan itu tak percaya istrinya hamil. Master kim membenarkan dia hamil. Kau mungkin akan mengalami kram implantasi di tahap awal kehamilan. Kunjungilah dokter kandungan untuk diperiksa. Master kim menatap Donghwa sebelum pergi. Donghwa terdiam malu.
Donghwa marah pada Euntak merasa dipermalukan di depan pasien karena dia dokter residen. Euntak pikir Tidak mengetahui sesuatu bukanlah hal memalukan. Kau bisa belajar. Tapi aku yakin menyembunyikan fakta bahwa kau tidak tahu adalah berbahaya. Aku belajar pindai CT di awal kehamilan harus dilakukan dengan hati hati. Kau menceramahiku sekarang? Tanya Donghwa.
Euntak menyangkal dia hanya mengutarakan pendapat. Donghwa pun mengutarakan pendapatnya. Meski aku dokter residen aku dokter dan kau perawat. Aku memberi perintah dan kau hanya perlu mendengarkan. Kau harus tahu itu mengeeti? Euntak tahu itu. Kau tidak tahu harus bagaimana di depan pasien. Kau sudah selesai? Masih ada banyak pasien darurat. – Ya aku sudah selesai. Kembalilah ke dalam.
Anggota dewan Ko Kyungsook menghubungi direktur park jika putranya ada di RS doldam. Pak jang diberitahu dan akan memeriksa.
Eunjae dan Dokter lee. Eunjae tanya organ vital pasien. – 120 per 70. Denyut jantungnya juga normal. Kata dokter lee. Eunjae merasa sudah melewati bagian kritis lalu minta mengawasi pasien dan putuskan dioperasi tau tidka. Dan diskusikan saat keluarganya tiba di sana.
Dokter Lee tak mengerti mengapa Eumjae memanggilnya padahal dia bersikap seperti orang bodoh saat di ruang operasi. Eunjae pikir itu sebabnya dia harus memperhatikan dan mengalami lebih banyak. Juga dapat lebih banyak pengalaman langsung dengan pasien.
Meski dai belajar dengan giat menghafal dan menonton video tapi tak ada yang mengalahkan pengalaman nyata. Eunjae juga belajar drai pengalaman lo. Eunjae minta dia belajar membaca USG juga. Doldam punya lebuh banyak pasien darurat daripada rawat jalan. Kebanyakan pasien akan membutuhkan USG. Akan sakit jika dia tak belajar membaca. Dokter lee mnegerti.
Eunjae melewati pasien Kim Hanul. Lalu mengetahui jika pasien mengalami gagal jantung. Eunjae segera memencet tombol darurat dan melakukan CPR. Perawat Koo memberitahu dokter Jung. Dan Dokter Jung baru ingat pernah diberitahu Bu Oh jika ada pasien di ruang observasi. Dokter Jung berlari ke sana. Hadeuh saking sibuknya dokter Jung.
Eunjae masih melakukan CPR saat dokter Jung ke sana. Ayo intubasi dia cepat! Ada yang bisa ambil alih kompresi? Sudah siap? Dokter Jung memandang dengan muka pias.
Ibu Kim Hanul anggota dewan Ko Kyungsook datang dan melihat Eunjae sedang berusaha menyelamatkan putranya. Namun Eunjae gagal menyelamatkannya. Direktur Park datang kemudian dan melihatnya.
Master Kim pun diberitahu jika putra anggota dewan provinsi dilarikan ke Pusat Layanan Trauma karena kecelakaan tapi dia meninggal karena gagal jantung. Kebetulan sekali anggota dewan itu bertanggung jawab atas tinjauan anggaran Pusat layanan Trauma mereka. Anggota dewan Ko Kyungsook.
Direktur Park tak tahu kata kata apa yang bisa menghibur anggota dewan ko. Ko kyungsook pun tak mau dihibur jika dia tak berhak menghiburnya. Ini mal praktek medis bukan? Dia masih sadar sepenuhnya saat tiba di rumah sakit.
Kami bahkan mengobrol di telepon. Jadi kenapa? Siapa dokter yang bertanggung jawab? Siapa? Doktee bodoh mana yang melakukan ini kepada putraku? Atau mungkin tak ada diktee yang datang memeriksanya? Begitukah? Kaliam menelantarkannya seperti ini dan membiarkan putraku mati?
Direktur Park yakin tidak begitu. Direktur akan segera mencari tahu kejadian yang sebenarnya. – Sebaiknya kalian bersiap. Paham? Atas pelalaian tugas,malapraktik medis dan pembunuhan putraku. Akan kutuntut kalian atas kejadian itu. Ancam Bu Ko. Dokter Jung pasti merasa bersalah.
Woojin masih melanjutkan operasinya..setelah melihat tidak ada cedera diafragma dia berganti posisi dengan profesor Cha jinman. Dan melanjutakn ke paru paru.
Terlalu banyak pendarahan haruskan kita lakukan lobektomi? Tamya Woojin. – Mari coba ligasi jahitan di lokasi pendarahan. Tapi jika tidak berhasil kita bisa melakukan lobektomi. Berikutnya Cha jinman, Anestolog siapkan kantong ambu. Tekanan 25. Doktee Nam, Ya aku akan menguras lendirnya dan mengambil kantong ambu. Hampir tidak ada kebocoran udara. – Apkaah berhasil? – Baik. Matikan. Kita tidak perlu melakukan lobektomi? – Kurasa tidak perlu. – Baik aku mengerti. Cha jinman pergi Woojin yang menyelesaikan.
Eunjae kira Woojin tak mau masuk ruang operasi. Woojin memang tak mau tapi mereka bilang Hojun akan mengoperasi. Eunjae sudah menduga. Hojun memang luat biasa. Bukan mastee Kim atau profesor Cha tapi Hojunlah yang mengubah pikiranmu. – begitukah? – kau tahu kau sebenarnya cukup keren? Terkadang kau begitu keren hingga membuatku merasa kecil. Itulah yang kurasakan terhadapmu. Tapi kau tahu Woojin. Terlepas dari smeua itu memberitahu ayahku kita tinggal bersama tidaklah mudah.
Sungguh tanya saja anak perempuan mana pun di korea sulit memberitahu ayah kita tentang hal seperti ini. Kau juag harus bertengkar dengan ayahku. Di satu sisi ada pria yang kucintai disisi lain ada ayahku yang kusayangi. Aku harus apa? Aku hanya ingin kau akrab dengan ayahku. Itulah yang kurasakan.
Eunjae pergi Woojin mengejarnya dna merangkulnya. Tetaplah seperti ini sebentar. Aku juga harus mengisi ulang tenagaku. Mungkin karena aku terlalu lama berpisah darimu. Mungkin karena itu aku kesal. -Baiklah.
Dokter Yang merasa terharu dengan operasi Cha Jinman. Dia tak percaya menyaksikannya secara langsung dan merasa suatu kehormatan baginya. Cha jinman tanya di mana pasiennya? – Do ICu.aku akan mengawasinya. Omong omong ada maslah.
Pak jang pikir situasinya tidak bauk. Pada hari pertama percobaan pembukaan pusat layanan trauma pertama pula.. haruskah kita memberitahu master kim? – Entahlah.
Sebagai kepala pusat layanan trauma Professor Cha Jinman akan bertanggung jawab. Bu Ko merasa para dokter di sana mengabaikan putranya hungga meninggal. Cha Jinman turut berduka cita hanya saja putranya alih alih diabaikan hanya bukan prioritas mereka. Dalam trauma mereka tidak merawat pasien bedasarkan siapa yang tiba lebih dahulu tetapi merawat pasien yang kondisinya lebih mendesak.
Bu Ko marah putranya sudha meninggal tapi Cha jinman bilang itu bukan mendesak. Itu sebabnya dia bukan prioritas? Kau pikir bisa meyakinkanku dengan kata kata itu? Cha jinman pikir dia bukan meyakinkan tapi menjelaskan. – Kalau begitu kau bisa jelaskan di pengadilan. Wanita itu akan mengajukan tuntutan pidana. – Kau tahu siapa pasien yang lebih mendesak selain putramu? Tanya Jinman.
Para sekretaris mu. Satu orang mengalami gagal jantung,lalu satu lagi koma dengan lever dan paru paru pecah. Aku baru selesai mengoperasi salah satu dari dua pasien itu. Sebagai perbandingan putramu cukup sadar sampai bisa bertelepon denganmu. Saat kami menanyakan yang dia rasakan dia tidak mengeluhkan sakit atau nyeri tertentu. Jika kau seorang dokter menurutmu pasien mana yang lebih mendesak?
Bu Ko menegaskan dirinya politikus bukan dokter. Cha Jinman pikir dia tidak peduli dengan nyawa kedua sekretarisnya dan merasa putranya yang terpenting. Bu Ko berteriak. Cha jinman lanjut, Tidak sekalipun sejak dia memasuki ruangan itu bu menanyakan kondisi para sekretarisnya. Selain itu mereka dibayR pemerintah membantunya mengurus provinsi.
Jadi kenapa mereka malah mengantar putramu selama jam kerja? Putra remajamu juga bukannya akan melakukan tugas publik.jika kau memutuskan untuk menuntut silakan. Orang orang mengancam dokter atas tuntutan malapraktik tidak mengejutkan lagi bagi kami. Sampai jumpa di pengadilan. Tapi kau juga harus menjawab semau pertanyaan yang baru saja kuajukan.
Cha jinman berpesan pasien meninggal memang menyedihkan tapi untuk tidak menyalahkan diri dan merasa terlalu bersalah. Mereka sudah berusaha setipa saat menyelamatkan pasien dalam situasi darurat. Tidak boleh ada yang menyalahkan mereka. Dokter cha takkAn membiarkan siapapun menyalahkan mereka. Dokter jung insu berdiri tegak.perintahnya.
Pak Jang memuju profesor cha keren. Dia menyelamatkan dokter Jung dari krisis dan menyelesaikan semuanya. Begitulah seharusnya kepala pusat layanan trauma. Pak jang merasa lega. Bu Oh keheranan, karena seorang anak 17 tahun baru saja meninggal. Wanita di ruangan itu bukan politikus atau anggota dewan tapi seorang wanita yang kehilangan putranya. Kau tidak bisa lihat itu? Tampak Bu Ko menangis.
Donghwa kembali meng USG seorang pasien. Kau tidak lihat saluran empedu super meradang itu? Tanya master kim. Donghwa panik. Kalau begitu gangguan pencernaan,sakit perut,demam tinggi,dan penyakit kuning. Apa diagnosis untuk gejala ini? Tanya mastee kim. -Kolangitis. – Lalu apa yang harus kau lakukan? – kita harus melakukan ERCP atau MRCP… – Kau harus memeriksa hasil labnya dulu. Donghwa membenarkan. Master Kim tertawa lalu mendesah.
Donghwa sepertinya mencari tahu penyakit yang dikeluhkan pasien tadi. Master Kim tanya, Kau tahu apa kelemahan terbesar USG? – USG bergantung pada mesin? Master kim menasehati kau tidak melihatnya hanya dengan belajar.
Kau harus terus melihatnya untuk bisa melihat apapun. Kau harus belajar membacanya dengan benar agar bisa memberi perintah yang tepat, hanya dengan begitu para perawat akan memercayai perintah mu dan mengikutinya. Kau seharusnya malu karena salah memberi perintah Kepada perawat. Mengomeli perawat yang menyadari kesalahanmu membuatmu tampak sangat picik. Mengeeti dokter jang donghwa?
Apa kali ini kau memihak Euntak? Master Kim menjawab Tidak. Aku memihakmu. Aku ingin kau..menjadi dokter yang dihormati. Astaga kita sudah selesai hari ini. Boleh aku masuk sekarang. Bersenang senanglah saat bertugas master Kim mengalihkan pembicaraan.
Professor Cha sedang memeriksa operasi hari ini saat Woojin masuk. Sejujurnya Jinman terkejut selama beberapa tahun terakhir belum pernah melihat sepasang tangan bergerak secepat dan setepat itu.
Seperti menemukan dokter bedah sejati setelah sekian lama. Aku bersenang senang. Profesor Cha minta maaf secara resmi telah menyebutnya anteknya Bu yongju. Seperti itulah semua ayah yang punya anak perempuan. Para pria yang mencuri hati putri kami terlihat seperti pencuri di mata kami. Professor Cha mengaku telah mengetahui tentang mereka tetapi bukan berarti sudah setuju.
Profesor Cha Jinman punya ambisi saat melihat Woojin mengoperasi dan selagi dia melakukan operasi dengan tim berbakat perasaan ingin menjadikan semua ini miliknya tumbuh di dalam dirinya. Jadi aku memutuskan melakukannya. Bu Yongju aku harus memiliki semua yang telah kau capai. Eunjae melihat kedekatan keduanya.
Ko kyungsook pikir Cha Jinman pantas menajdi politikus. Serangan baliknya bagus. Bu Ko tidak akan menuntut Rumah Sakit. Bu Ko cukup lama di politik. Punya kesadaran akan kenyataan. Tapi kau harus siap untuk perang habis habisan master Kim. Kepala Pusat layanan Trauma mu mendatangiku dan meminta perang politik jadi aku harus membalas mu dengan politik.
Direktur Park menjelaskan Master Kim tidak berniat begitu. Bu Ko tidak peduli niat milik siapa. Putranya sudah meninggal dan mereka tidak melakukan apapun untuk putranya. Bu Ko tidak akan berhenti sampai mereka menyesali dan mengakui perbuatan merrka. Kini pak Jang yang khawatir jika tidak mendapatkan anggaran provinsi maka akan menghadapi krisis besar.
Dokter Jung datang dia bikang akan bertanggung jawab karena melupakan pasien itu. Itu sebabnya dia meninggal. Dokter Jung merasa bersalah dan menangis.
Dokter lee sedang meninjau hasil ekokardiogram. Karena diperlukan ketrampilan itu di RS Doldam. Domghwa menutup laptopnya. Kau mau melakukannya denganku? Mereka mau praktek. Dokter lee mau berbaring dulu. Donghwa ragu apa mereka boleh melakukan itu. Dokter lee minta mereka jujur di RS Doldam para perawat lebih pandai membaca USG daripada keduanya. Lalu Donghwa mulai USG dokter lee. Donghwa sepertinya tidak bisa membaca USG.
Dokter lee tak ingin dia menyerah. Dokte lee membantu donghwa lepas baju karena dia yang akan meng USG. Tapi Areum masuk dan melihat. Untunglah Areum ngerti merrka berlatih membaca USG dan minta melakukannya di UGD. Akhirnya Areum melatih mereka. Dan Euntak melihatnya.