Drama Korea

Dr. Romantic Season 3 Ep 3 Part 2

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Dr. Romantic Season 3 Episode 3 Part 2 , Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. SEBELUMNYA DISINI.

Master Kim pikir soal Cha Jinman menjadi kepala Pusat Layanan Trauma karena posisi itu harus terbuka  bagi siapapun yang mampu meski bukan dia. Mengatakan kau Mengatakan kau tak memahaminya itu pemikiran berbahaya. Master Kim tahu mereka sudah bekerja keras untuk pusat layanan trauma. Jika bukan karena usaha dan dedikasi mereka tidak akan sampai sejauh ini. Tapi usaha dan dedikasi harus langsung direlakan begitu kalian memberikannya. Jika mengharapkan semacam bayaran atau menuntut pengakuan tas kontribusi kalian keadaan kan menjadi kacau dalam sekejap.

Pak Jang bertanya bukankah kepala Pusat Layanan Trauma harus menjadi pemimpin yang memimpin. Posisi itu harus diisi setelah pertimbangan cermat dan teliti. Master Kim memberitahu jika mereka bekerja di posisi masing masing tidak akan terjadi perubahan drastis hanya karena kita mempekerjakan orang luar untuk menjadi kepala Pusat Layanan Trauma baru. Master Kim juga tahu itu akan menjadi ujian bagi mereka. Namun akan ada lebih banyak pasien trauma setelah kita buka. Mereka pasti butuh lebih banyak dokter.

Jika tidak menerima dokter baru sampai kapan kita bisa bertahan? Jadi tolong terima keputusanku tanpa bias apa pun.

Dokter Cha Jinman ngasih tahu akan menempati ruangan itu bersama Eunjae sampai pusat layanan trauma dibuka. Eunjae yak mengerti kenapa ayahnya itu datang ke Pusat Layanan Trauma Rs Doldam. Ayahnya bilang direktur park menawarinya posisi kepala Pusat Kayananan Trauma dan dia menerimanya. Eunjae tak mengerti bagaimana dengan amster kim jika dia menajdi kepala. Eunjae maksudnya kenapa ayahnya berhenti bekerja di rumah sakit universitas. Untuk apa?

Ayahnya pikir menerima banyak hak istimewa dari masyarakat sampai saat ini. Berkat itu dia menerima kehormatan dan menjadi pusat perhatian. Sudah saatnya membalasnya. Demi masyarakat dia ingin memikul tanggung jawab dan melakukan tugasnya dari sana. Yang terpenting dia juga ingin bertemu Eunjae.

Woojin masih tidak bisa menyetujui keputusan master kim. Meskipun paham semua perkataannya tadi. Master kim meyakinkan dia tidak perlu waspada seperti itu. Profesor Cha Jinman adlah dokter bedah berbakata yang berpengalaman  di lapangan. Dengan kesempatan ini tidak ada salahnya mendapatkan evaluasi objektif dari orang luar. Woojin pikir hanya dia yang bisa mengevaluasinya sebagai dokter. Woojin jug hanya ingin diakui sebagai dokter olehnya. Woojin tak mau pusat layanan trauma tanpa kehadirannya.

Eunjae ngasih tahu Woojin ayahnya akan bekeja di RS Doldam. Dan dai bekum menemukan tempat tinggal. Eunjae minta Woojin tinggal di tempat lain sampai ayahnya menemukan tempat tinggal. Sudah setahun Eunjae tidak melihatnya jadi tidak tenang. Woojin akan menginap di rumah sakit. Woojin minta dia tak terbebani minta sesuatu darinya.

Di tempat latihan lompat sky atlet Sungyoon ditemukan jatuh dan terluka.

Dokter Yoon Areum baru saja datang dan heran dengan suasana rumah sakit. Dokter Bae ngasih tahu master kim baru saja meledakkan bom besar…

Areum menemui Euntak bertamya bagaimana karena sepertinya semau orang mengalami kekalutan mental. Euntak juga sempat kalut tapi setelah mendengar penjelasab master kim dia mengerti mengapa melakukan itu. Aerum pikir Euntak memang selalu begitu. Lalu Aerum memberikannya Sarung tangan yang dibelinya di bandara. Euntak bilang merindukannya padahal baru berpisah sepekan. Areum kecewa dia tak mengirim pesan. Areum ingin tahu sebesar apa kerinduannya. Euntak malu karena di rumah sakit. Lalu menyeretnya pergi.

Jang donghwa sepertinya ingin lekas pulang, perawat ngingetin masih empat puluh menit lagi sebelum ia pulang. Donghwa pikir tidak banyak pasien siang itu. Semau orang langsung menatapnya. Aku melakukan kesalahan? Telepon berdering..seseorang terjatuh saat bermain ski. Mereka kan tiba lima menit lagi. Semuanya bergegas.

Woojin diberitahu dokter Bae seseorang terjatuh saat bermain ski lagi. Kabarnya ada patah tulang terbuka. Bulan depan akan ada pertandingan Kejuaraan Dunia di Pyeongchang. Dokter jung pikir mereka akan terus menemui pasien yang terluka saat latihan. Pasien Sungyoon datang. Woojin shock ingat itu pasien kemarin ysng mengatainya dokter gadungan.

Eunjae panik ayahnya tetiba datang. Dia langsung sibuk membereskan baju baju Woojin. Eunjae berbohong kalau teman sekamarnya Dokter Yoon Areum. Eunjae panik menunjukkan kamarnya dan minta ayahnya meninggalkan barangnya.

Di RS. Mulai dua infus dan mulai hidrasi dengan 500 cc saline hangat. Ambil dua kantong sel darah merah darurat. Siapkan sepuluh sel darah merah dan delapan plasma beku segar. Seru dokter Jung insu. Woojin sudah menemukan titik  pendarahannya dan itu hemoperitoneum. Lalu minta Jang donghwa buja sisi itu. Donghwa tampak ragu lalu dibentak woojin. Itu limpanya teriak woojin. Tekanan darahnya sangat rendah, dokter jung minta siapkan RIS. Dan dokter areum siapkan laboratorium.

Dokter Bae menemukan denyut nadinya sangat lemah. Pasien mungkin mengalami cedera pembuluh darah. Arteri poplitea? Tanya woojin. Mungkin saja. Woojin nyuruh Euntak minta Bu Eom buka ruang operasi dan hubungi dokter Cha Eunjae. Pasien untuk sementara dipasang belat. Woojin juga minta dokter jung beri sedatif dan periksa. Mari kita intubasi dia. Pinta Woojin. Dab minta Donghwa membantu. Karena donghwa tampak ragu Woojin membentaknya.

Master Kim dan dokter lee mengetahui ada pasien darurat. Woojin akan membedah pasien itu di ruang UGD. Dokter  nam mengingatkan. Woojin minta siapkan banyak kain kasa untuk pendarahannya. Pembedahan dilakukan. Keluar banyak darah. Woojin nyuruh Donghwa menyedotnya. Donghwa tampak gugup. Woojun minta euntak menggantikannya.

Pasien dipindahkan ke ruang operasi. Woojin memarahi Donghwa karena hanya diam. Donghwa bilang hanya bingung. Woojin minta dia kendalikan dirinya dan lari ke ruang operasi. Mereka akan segera memulai splenektomi. Donghwa diam..woojin membentaknya lagi. Lalu donghwa jalan.

Dokter jung insu ngingetin dokter Donghwa dokter residen tahun ketiga setidaknya dia harus menjelaskan di tengah prosesnya. Dia harus tahu apa yang dia lakukan untuk bisa mengikuti. Woojin bilang saat ini pasien lebih penting. Tidak ada waktu untuk memperhatikan suasana hati Jang Donghwa.

Master kim tak ngerti tumben sikap Woojin begitu. Terburu buru. Woojin bilang padien itu anggota tim nasional. Dia pasien tadi pagi yang diusirnya karena pura pura sakit.

Eunjae merasa tak enak membuatkan ayahnya Ramyeon untuk makan malam. Eunjae menawari ayahnya pesan makan antar. Tapi ayahnya tak mau merepotkan. Lalu eunjae dapat pesan pasien itu diduga arteri poplitea pecah. Ayahnya minta dia pergi.

Sepertinya ayahnya tak bisa makan ramyeon. Lalu membuka kulkas menemukan jus tomat buatan Woojin. Di kamar mandi menemukan sikat gigi pasangan dan pembersih busa cukur. Lalu masuk ke kamar woojin dan menemukan foto foto Eunjae bersama Woojin.

Dokter Lee minta diijinkan masuk keruang operasi. Tentu Eunjae memperbolehkannya. Dia akan memberinya pelajaran hari ini.

Hasil pindai CT menunjukkan kerusakan di arteri tibialis anterior dan posterior. Di area distalis bukam arteri poplitea. Kita harus menelitinya. Tapi yang kulihat saat memasang belat sepertinya itu saraf peroneal dalam. Eunjae bagaimana anastomosis arterinya? Eunjae menjawab ada bnayak kerusakan jaringan di sekitarnya. Jadi aku mempertimbangkan cangkik GSV dari sisi lainnya. Untuk mencegah sindrom kompartemen. Munjeong juga mempertimbangkan fasiotomi.

Apa yang akan kau lakukan dengan saraf peronealnya? Tanya pak Nam. Operasi pun dimulai. Mereka akan selesai menjahit dalam lima menit. Kita mulai dengan neurorrhaphy? Tanya woojin. Eunjae pikir arteri lebih penting. Woijin pikir dia anggota tim nasional. Jika mereka tidak segera menjahit sarafnya dia mungkin tidak akan bisa melompat lagi. Jika tidak segera mengurus arterinya diabisa kehilangan seluruh kakinya, bantah eunjae. Lalu woojin tanya master kim yang mana dulu.

Woojuin keluar dia minta donghwa melakukan jahitan penutup dalam tiga menit. Woojin tanya master kim tak bisakah mereka melakukan neurorhaphy dahulu? Eunjae pikir fraktur seserius uni berarti ujung lokasi cedera hancur. Meski kau melakukan neurorhaphy setelah menelitinya dayat tahannya terlalu rendah. Kita tak bisa menunda anastomosis arteri. Woojin pikir jika dia tidak pulih dari cedera saraf hidupnya sebagai atlet akan berakhir. Itu sama saja hukuman mati bagi pasien. Dokter bae pikir daripada mengambil resiko lebih baik melakukan operasi arteri dahulu.

Woojin membamtag saraf mulai mati saat mereja mengalami cedera. Bukankah lebih baik memajhitnya kembali secepat mungkin? Dengan kecepatan master kim itu mungkin saja. Master kim terdiam.

 Kenapa kau tampak ragu? Semua operasi harus mengutamakan nyawa pasien. Berikutnya keselamatan pasien, keputusan fungsi itu penting. Dokter cha tetiba muncul. Master kim menjawab semua orang di sini tahu. Kau tidak berniat melakukan neurorrhaphy dahulu seperti orang gila bukan? Tanya Cha jinman. – Kami sedang memikirkan metode terbaik untuk pasien ini. Master kim. Jadi kenapa kau memikirkan itu? Bentak cha jinman. Urutan menyelamatkannya sudah ditentukan.

Woojin menjawab bagi pasien itu hidupnya sebagai atlet juga dipertaruhkan. Cha jinman pikir jika kau melewatkan waktu operasi dia kan kehilangan nyawanya. Sebagai atlet sekaligus kakinya. Master kim pikir dia mungkin tak kan kehilangan keduanya. Master kim minta bu oh periksa warna kulit kaki kiri pasien. Dan tampak bagus kata Bu Oh. Jahitan penutup selesai. Master kim memutuskan neurorhaphy dahulu.

Cha jinman memperingatkan master kim tidak boleh berpikir dari sudut pandang pasien saja. Harus melihat gejalanya. Master kim sudah memeriksa gejalanya barusan dari warna kulit kakinya yang kembali normal. Salah satu dari dua arteri bekum rusak. Itu artinya tidak akan terlalu berisiko untuk menjahit sarafnya dahulu. Jangan amatir begitu. Apa kau mulai berkarat?

Cha Jinman seperti melarang eunjae melakukan operasi yang dinilainya gegabah itu. Eunjae pikir itu tidak gegabah master kim mampu melihat yang tak bisa mereka lihat. Punya banyak pengalaman menghadapi trauma. Woojin menambahkan siapapun pria itu apapun pekerjaannya atau apapun posisinya master kim tidak memikirkan hal lain. Dia hanya memikirkan menyelamatkan pasien. Itu pelajaran pertama yang diajarkannya pada dokter.

Kau pikir operasi itu untuk menyelamatkan nyawa seseorang? Woojin pikir bagi pasien itu hidupnya sebagai atlet adalaj bagian dari byawanya. Cha jinman pikir mereka sama gilanya dengan master kim. Woojin pikir terkadang ada level yang tidak bisa dicapai seseorang tanpa menjadi gila. Master kim menyebutnya romansa. Cha jinman marah di bidang yang menyelamatkan nyawa orang dia bicara sosl romansa? Woojin membenarkan begitualh cara mereka menyelamatkan pasien sampai sekarang.

Najwa Aulia