Tentangsinopsis.com – Sinopsis Crazy Love Episode 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini.
Ada banyak orang yang sedang mengantri. Mendadak seseorang melewati antrean seenaknya. Orang-orang yang sudah mengantre panjang itu marah dan memprotesnya. Tapi saat tahu kalo orang itu adalah Noh Gojin, semuanya berubah heboh dan mau mendekat. Para bodyguard berusaha menghalangi sedang Gojin hanya melihat sambil senyum.
Noh Gojin adalah presdir Gotop, perusahaan pendidikan daring nomor 1 di Korea.
Tiba-tiba tanpa ada yang menduga, seseorang sedang mengamati Gojin dan menargetkannya untuk ditembak.
Sementara itu Lee Sina sedang sibuk banget, mengambil pesanan Gojijn, beli air mineral, kopi da roti gandum. Saat sampai seseorang malah menabraknya dan membuat bawaannya jatuh. Mendadak para pengajar yang ada di poster keluar dan mempengaruhi Sina untuk memilih mereka. Dan orang yang terakhir adalah Gojin. Setelahnya Gojin menjentikkan jarinya dan semuanya kembali seperti semula. Sina pun bergegas karena waktunya tinggal 5 menit lagi.
Gojin tiba di depan perusahaannya sedang Sina sudah bersiap di mejanya. Setelah memperhitungkan waktunya akhirnya Gojin sampai. Sina langsung berdiri dan menyapanya tapi Gojin mengabaikannya dan masuk ke ruangannya.
Nggak lama kemudian Sina masuk dan membawakan sarapan untuknya. Air dingin dengan potongan jeruk, kopi dan roti lapis. Untuk air dingin dan kopi nggak ada masalah. Sampai ssaat Gojin makan rotinya. Baru juga segigit ia langsung berubah kesal. Ia memojokkan Sina dan menunjukkan yang ada di dalam rotinya. Ada bawang bombainya. Langsung rotinya dibuang gitu aja. Ia lalu ngasih tahu Sina kalo orang yang paling membuatnya marah adalah orang yang nggaK bisa bekerja dengan baik tapi ia masih harus menggajinya. Parasit.
Sina lalu kembali ke ruangannya dan mencoba untuk menenangkan diri lalu minum obatnya.
Kang Min datang. Ia mengenali Sina sebagai anak magang di timnya. Nggak nyangka sekarang jadi sekretarisnya Gojjin. Dan saat tahu kalo Sina sudah lebih dari 3 bulan jadi sekretarisnya Gojin, ia malah lebih nggak nyangka lagi. Lah malah habis itu ia salah memanggil Sina Lee Sinyoung. Sina mau ngasih tahu namanya tapi Kang Min kayak nggak mau tahu dan minta disampaikan ke Gojin kalo ia mau menemuinya.
Gojin membaca berita tentang Kang MIn yang berjudi di luar negeri. Kang Min beralasan kalo itu cuman hobinya. Bersaksi di kantor polisi juga hobinya. Gojin paham. Ia memanggil Sina dan menyuruhnya untuk mengambil amplop di mejanya. Sina melakukannya dan memberikannya ke Gojin. Gojin nyuruh Kang Min untuk menandatanganinya.
Kang Min mengira kalo itu adalah dokumen permintaan sumpah. Tapi setelah dibaca ternyata isinya pemutusan kontrak. Kang Min nggak terima Gojin mau membuangnya gitu aja. Padahal ia adalah pengajar bahasa Inggris terbaik di Gotop. Ia juga sudah memberikannya banyak uang dan membantunya mendirikan Gotop.
Gojin membantahnya. Ia nggak masalah kalo Kang Min mau berjudi atau membunuh sekalipun asalkan masih bisa menghasilkan uang. Ia melakukannya karena Kang Min hanya sampah yang nggak bisa lagi menghasilkan uang. Dan kalo ia tetap mempertahankannya hanya akan membuatnya makin bau. Setelahnya Gojin kembali ke mejanya dan menghubungi seseorang.
Kang Min yang nggak terima mengamuk dan mengobrak-abrik meja Gojin. Nggak lama setelahnya sekurity datang bersama Sina. Kang Min diseret keluar. Gojin nyuruh Sina untuk membersihkan ruangannya dan ia pergi dari sana.
Di luar Kang Min dilihatin sama banyak orang. Ia yang marah berkoar akan membunuh Gojin.
Seorang pengantar paket yang nggak dilihatin mukanya mengirimkan paket untuk Gojin dan meletakkannya di mejanya Sina sementara Sina masih membersihkan ruangan Gojin.
Gojin sendiri sedang rapat terkait pemberhentian Kang Min. Ia menekankan kalo ia melakukannya bukan karena perjudian tapi karena performanya. Ia lalu menegur para pengajarnya dan memuntut mereka untuk memberikan keuntungan yang lebih banyak ketimbang kemarin.
Mendadak Segi datang dan membuat para pengajar yang stres gegara tuntutan Gojin jadi kembali tersenyum. Lah giliran Gojin yang manyun.
Sina sudah selesai bebersih lalu meletakkan paket Gojin di mejanya. Orangnya datang bersama Segi. Sina memberitahu kalo ia meletakkan paketnya di meja tapi Gojin nggak menggubrisnya.
Keduanya duduk. Gojin minta Segi untuk nggak bicara formal padanya tapi Segi menolaknya. Ia menjanjikan kalo ia akan mengurus Kang Min dengan baik agar nggak menjadi bumerang. Gojin paham. Ia mengajak Segi untuk makan malam dengannya nanti tapi Segi mengaku nggak bisa karena ia sudah punya janji. Ia lalu pamit.
Gojin kesal karena ternyata hari ini adalah hati ulang tahunnya tapi Segi nggak bisa makan malam dengannya. Ia lalu meremehkan kalo ulang tahun itu kekanakan. Cuman tiup lilin dan melakukan kebohongan.
Mendadak Segi masuk lagi sama Sina dan membawa kue ulang tahun sambil nyanyi. Gojin senang tapi bilangnya ulang tahun itu kekanakan.
Mereka berdua duduk dan Gojin pun meniup lilin ulang tahunnya. Sebelum memakannya ia mengonfirmasi kalo nggak ada persik di dalamnya. Ternyata Gojin alergi persik. Segi sebagai seorang adik minta Gojin untuk ngasih Kang Min satu kesempatan. Gojin memberitahu kalo Segi sangat penting baginya. Tanpanya nggak akan ada Gotop maupun ia. Tapi untuk Kang Min ia nggak bisa.
Gojin lalu ke mejanya dan membuka paketnya. Segi menyinggung rencana Gojin untuk melakukan ceramah langsung dan memperingatkan kalo akan ada pak Park di sana yang sudah menghancurkan mimpinya. Gojin nggak papa. Gojin terdiam lihat isi paketnya, bangkai tikus. Tapi ia nggak ngasih tahu Segi dan langsung menyimpannya.
Selanjutnya Gojin menanyakan kapan Segi pergi ke Amerika? Segi bilang tangga 24. Dan ia akan pergi selama 5 hari. Habis itu gantian Segi menanyakan rencana liburan Gojin dsn menyarankan agar ia pergi ke pantai dan menikmati liburannya. Gojin sesumbar kalo ia akan menikmatinya dengan pacarnya. Lah emang punya pacar? Sebelum pergi Segi kembali menyinggung tentang ceramah dan Gojin kembali menghentikannya.
Setelah Segi pergi, Gojin menekan tombol rahasia di bawah mejanya. Sebuah ruangan muncul di balik rak bukunya. Ternyata di sama penuh dengan teror untuknya. Ih serem banget. Ia meremehkan pelakunya yang nggak punya kehidupan, termasuk pengirim paket yang barusan.
Sina membagikan roti dan air ke para pengajar. Pengajar Ma Eunjung protes ke Sina karena rotinya nggak sesuai pesanan. Ia bahkan bilang kalo Sina bekerja membantu CEO mereka hanya sebuah tragedi. Ia memberikan rotinya ke Sina dan menyuruhnya untuk memakannya sendiri.
Habis itu Sina kembali ke mejanya lalu meminum obatnya. Ia lalu melihat kalender. Ada penanda satu tahun. Setelahnya ia seakan melihat para sekretaris Gojin yang nggak tahan dengan sikapnya dan akhirnya berhenti. Juga ada yang dipecat dengan kasar karena nggak memenuhi harapan. \
Sina meyakinkan kalo ia sudah melakukan yang terbaik dan melemparkan potongan kertas dan memuji diri sendiri karena sudah bertahan selama setahun.
Para sekretaris yang dipecat itu berkumpul. Mereka merobek perut boneka beruang lalu memasukkan kertas bertuliskan selamat ulang tahun dengan tulisan warna merah. Sayangnya mereka ketahuan sama petugas keamanan dan kabur dari sana setelah melempar boneka beruangnya.
Gojin sendiri masih berada di ruangannya.
Sina yang mau pulang ketemu sama Segi di lift. Ia minta Sina untuk bicara dengannya. Di ruangannya Segi ngasih bunga untuk Sina untuk merayakan hari jadi kerjanya yang ke satu tahun. Katanya itu dari Gojin. Selain itu ia juga dapat bonus dan bisa digunakan untuk cutinya selama Gojin berlibur. Ia juga menyemangati Sina untuk nggak menyerah dengan mimpinya untuk menjadi pengajar. Nggak peduli di manapun ia berada, selama ia nggak menyerah dengan mimpinya maka itu akan terwujud. Ia akan mengabarinya kalo ada lowongan.
Okhee sedang makan saat Sina pulang sambil bawa bunga. Katanya itu dari malaikatnya. Okhee pikir Segi mengajaknya berkencan tahunya untuk setahun hari jadi kerjanya. Ia lalu mengungkit apa yang sudah Sina lalui selama setahun ini dan menyuruhnya untuk melakukan pemindaian kepala secara ia terus minum obat penenang selama setahun ini. Sina malas dengarnya dan menyuruhnya keluar. Setelahnya ia memotret bunganya dan mengunggahnya di media sosial.
Gojin dan Park Yangtae dari Ilpun Edu datang di waktu bersamaan di acara ceremah. Baik Yangtae sama Gojin sama-sama nggak mau disamain. Gojin bahkan menyiapkan karpet merah buat dia jalan karena nggak mau berdampingan sama nomor dua yang ia nilai rendahan.
Pun setelah sampai di dalam keduanya nggak mau duduk berdekatan. Yangtae yang tahu masa lalu Gojin sengaja mengungkitnya kalo ia hanya pekerja kebersihan rendahan.
Jadi ternyata sebelumnya Gojin pernah bekerja jadi petugas kebersihan di tempatnya Yangtae. Rambutnya pirang, ia mengunyah permen karet dan mendengarkan musik melalui earphone. Saat melihat berkas matematika di meja, ia pun mengerjakannya. Yangtae kembali dan melihatnya mengerjakannya di papan. Dan semuanya benar.
Gojin nggak membantahnya. Ia berterima kasih pada Yangtae yang sudah membantu orang rendahan seperti dirinya. Ia lalu bangkit setelah mengomentari dasi Yangtae dan meriksa punggungnya. Ia meyakinkan kalo setelah ceramahnya nanti ia akan membuat Yangtae malu karena sudah menjadi nomor dua dan melarangnya untuk melihat internet hari ini.
Yangtae marah banget dan teriak-teriak manggil Gojin. Beberapa orang masuk. Gojin sih cuman senyum. Siapa preman-preman ini?
Acara akan segera di mulai. Seseorang mengganti air mineral untuk Gojin. Di ruang staf Eunjung kebingungan karena lupa naruh file buat data besar di mana. Nggak mau disalahkania lalu nyuruh staf untuk nelpon Sina dan menyuruhnya untuk mencari dan membawakan file-nya.
Acara dimulai. Pembawa acara memanggil Yangtae dan Gojin. Keduanya yang sama-sama nggak mau jadi yang kedua, masuk secara bersamaan. Yangtae mendapatkan kesempatan untuk memberikan ceramah lebih dulu. Setelah beberapa saat mendadak ia terbatuk. Gojin langsung membuka botol minumnya dan memberikannya pada Yangtae. Yangtae ragu menerimanya. Ternyata sebelumnya orangnya sudah ngasih obat terkuat di dalamnya.
Melihat Yangtae nggak mau menerimanya, Gojin langsung bicara ke para peserta kalo mungkin Yangtae masih marah padanya sebab ia sempat mengerjainya tadi saat di ruang tunggu untuk mengakrabkan diri. Yangtae yang nggak mau menerima permintaannya membuatnya menduga kalo ia masih marah padanya.
Merasa nggak enak pada peserta akhirnya Yangtae menerimanya lalu meminumnya. Setelahnya Gojin malah juga bilang kalo Yangtae akan memberikan donasi sebesar 1 milyar won untuk almameternya. Lah Yangtae kaget. Siapa bilang dia akan menyumbang. Tapi karena semua orang bertepuk tangan untuknya, ia pun membiarkannya.
Gojin lalu mempersilakannya untuk melanjutkan ceramahnya.. Obat yang Yangtae minum bereaksi dengan cepat. Baru juga mau bicara perutnya sudah terasa mulas. Gojin di belakang menikmati pemandangan itu. Yangtae yang nggak bisa menahannya akhirnya meninggalkan panggungnya dan mencari toilet. Ih semuanya tertutup. Dan saat ia menemukan bilik yang kosong, semuanya malah sudah keluar.
Di kantor Sina berusaha untuk mencari file yang dimaksud dan akhirnya menemukannya.
Gojin yang sedang menunggu membuka sesi tanya jawab. Pertanyaan pertama tentang IQ-nya dan pertanyaan kedua tentang alasan Gojin mengajar matematikan untuk CSAT setiap tahun. Katanya ia merasa bosan dan muak tapi tetap melakukannya. Gojin jujurmenjawab kalo itu karena uang. Jawaban yang agak mengecewakan untuk orang yang beranggapan kalo uang bukan segalanya. Gojin lalu menceritakan masa lalunya. Ibunya meninggal bunuh diri karena miskin dan neneknya meninggal karena kanker. Mereka sangat miskin sehingga nggak bisa berobat dengan layak. Saat itu usianya 9 tahun dan ia pernah nggak makan selama sepekan karena lapar. Karena itulah ia akan melakukan apapun untuk menghasilkan uang dan terbebas dari hidup miskin. Ia nggak mau mati menyedihkan karena kemiskinan.
Sina akhirnya sampai. Sementara itu Gojin yang mau memulai ceramah aslinya harus kecewa karena Eunjung bilang kalo Sina lupa membawa flashdisk-nya. Ia menyesalkan harusnya ia sendiri yang menyiapkannya. Gojin lalu melihat Sina dan membuatnya menjadi perhatian dengan bilang kalo orang yang nggak bisa menyiapkan untuk orang lain apalagi untuk diri sendiri. Orang seperti itu biasanya ceroboh, nggak bertanggung jawab dan malas. Ia bahkan juga bilang kalo orang seperti itu nggak bisa jadi pengajar. Kalo enggak ia akan memakan perkataannya sendiri. Sina yang merasa sedih nggak bisa bilang apa-apa.
Sudah malam tapi Sina masih di ruangannya menyiapkan materinya Gojin. Mendadak kepalanya sakit dan ia kembali meminum obatnya. Ingat apa yang Gojin bilang kalo ia nggak akan bisa jadi pengajar. Sedih. Ia lalu ingat apa yang Segi bilang untuk nggak menyerah pada mimpinya. Ia lalu mensugesti diri sendiri kalo ia hebat, ia yang terbaik karena sudah bertahan di neraka itu selama setahun. Ia lalu bicara layaknya seorang pengajar.
Petugas keamanan menyorotinya sama senter dan bertanya dia lembur lagi? Sina mengiyakan lalu melanjutkan pekerjaannya. Ia lalu dapat pesan dari rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan besok jam 9 pagi.
Sina pun melakukan pemeriksaan seperti yang dijadwalkan. Habis dari rumah sakit ia pun kembali ke kantor dan menyiapkan ruang rapat dari materi rapat sampai makanan dan minuman. Setelah menunggu lama tapi nggak ada seorang pun yang datang. Ia keluar dan di luar juga nggak ada orang. Yang ada hanya ahjumma kebersihan. Katanya Gojin mengajak semua orang ke Gangneung dan mengadakan rapat di sana.
Sina kembali ke ruang rapat dan hanya bisa duduk terdiam. Rumah sakit lalu nelpon dan memintanya datang terkait pemeriksaan yang dilakukannya pagi ini.
Ia ke rumah sakit dan menemui dokternya. Sina yang sering minum obat sakit kepala divonis mengidap glioblastoma, kanker, tumor otak stadium akhir. Ia meninggalkan rumah sakit dengan langkah gontai. Rasanya nggak percaya dan berharap kalo itu cuman mimpi.
Mendadak salju turun.
Sina duduk di halte dan melihat orang yang lewat. Dan saat melihat sepasang kakek nenek yang payungan ia merasa sedih karena nggak bisa menua kayak mereka. Nangis.
Sementara itu di rumahnya Gojin mendengarkan musik didepan perapian sambil minum anggur. Dan saat setelah mandi mendadak muncul seseorang berpakaian hitam. Ternyata dia adalah Sina. Ia menatap Gojin penuh benci lalu mengeluarkan palu.
Bersambung…