Tentangsinopsis.com – Sinopsis Bossam: Steal the Fate Episode 1 Part 2, Jika ingin melihat recap lengkapnya di tulisan yang ini. Sedangkan untuk melihat Episode Sebelumnya ada di link ini.
Dae Yop menemui ayahnya wakil perdana menter Li.
“Apakah kau pergi ke rumah gisaeng?”
“Sudah lama aku tidak berdebat dengan para sarjana konfusianisme,maafkan aku ayah.”
“Ya benar kau membutuhkan waktu ketika kau dapat mengekspresikan perasaanmu dengan bebas. Ketika aku masih muda.. aku juga..” tertawa. Rahasiakan dari ibumu.
“Ya ayah.”
“Kudengar bahwa Seonggyukgwan juga memiliki pendapat yang bertentangan tentang perluasan Undang Undang perlakuan preferensial. Apa pendapatmu?”
“Kudengar ada kerusakan serius pada pemungutan pajak karena korupsi kontraktor pemasok. Hukum bermanfaat bagi rakyat dan harus ditegakkan.”
“Bukankah itu prinsip universal itu jika sesuatu bermanfaat bagi satu orang, itu berbahaya bagi orang lain. Siapa itu?”
“Kontraktor dan pemilik tanah.”.
“Bahkan itu kasus kontraktor. Bukankah pemilik tanah juga warga negara Ini?”
“Memiliki tuan tanah yang memiliki tanah paling banyak membayar pajak paling banyak. Menurutku itu adil.’
“Keadilan… Dae yon apakah kau percaya ada keadilan di dunia ini? Fondasi bangsa adalah para pejabat tinggi. Pemilik tanah adalah pejabat tinggi. Menurutmu siapa mengawasi bagian belakang kontraktor? Ini memang hukum prefrrensi baru. Hukum prefeeensi adalah musuh semua orang yang berkuasa. Sekarang apakah kau mengerti mengapa ayah ini menentang perluasan hukum preferensi di seluruh negeri. Pelaharilah dan renungkanlah secara mendalam.”
Putri soo kyung mengajak bibi pergi bersama ke kuil sangwonsa. bibimengingatkan itu satu satunya harinya dalam setahun untuk menghirup udara segar sendiri. Mengapa kau membebani dirimu sendiri? Bibi mengingatkan untuk mampir ke kota untuk mendapatkan kayu cendana khusus itu. Putri terlihat khawatir. Bibi minta dia tak khawati karena dia sudah dapat izin ibu mertuanya.
Bibi minta lain kali dia tidak membuka pintu gerbang. Bibi bicara tentang Dae yop. Dia harus membiarkannya mengatasi masalahnya sendiri. Itu bukan sesuatu yang serius tapi untuk terlibat dia akan dapat citra yang buruk dari ibu mertuanya dan akan mempersulitnya. Soo kyung mengerti.
Putri soo kyung terlihat bahagia bisa keluar melihat lihat atraksi di jalan. Dia tak mengerti itu langit dan udara yang sama bagaimana bisa begitu berbeda?
Akhirnya putri mendapat kayu cendana pesanan bibi dan bertemu biksu monk yang dalam perjalanan pulang dari cheonan.
Saat itu mereka melihat Ba woo berkelahi dengan rentenir. biksumelihat ba woo seperti binatang buas. Pekerjaan macam apa itu? Ba woo terlempar keluar telungkup di dekat putri namun ia bangkit dan memperlihatkan roti sobeknya. Ha ha ha. Putri tentu saja malu. Dayang jo terkagum kagum melihat Ba woo. Dia terlihat sangat kuat.
Ba woo masuk dan sepertinya memenangkan perkelahian. Dia dielu elukan. Putri menatapnya sepertinya kagum juga. Dayang jo melihat putri yang seperti itu. Ekspresinya lucu he.. putri malah bilang. Betapa memalukan. Apa? Apapun itu keterlaluan. Dayang jo tersenyum.
Ba woo lalu memberikan uang yang didapatkannya pada anak anak yang kurang beruntung. Jika ada yang mengganggunya mereka harus memberitahunya.
Kakek teman Ba woo memperingatkan pada pria rentenir bahwa mengambil uang pinjaman dari anak anak yang orantuanya meninggal dan memiliki pinjaman itu adalah pengkhianatan itu adalah sampah.
Keduanya berharap anak anak itu akan pergi le suatu tempat dengan uang itu setelah Ba woo melakukan kekacauan itu. Lalu kakek menyinggung soal bossam lagi, bukan wanita tua yang belum menikah tapi janda muda. Dia sudah mengaturnya dengan kakek yang akan membayar semuanya. Dan akan dibayar 20 nyang. Ba woo menegaskan tidak akan melakukannya lagi.
Temannya mengira itu karena dia memikirkan istrinya. Ba woo marah untuk tidak menyebut itu lagi. Atau segala sesuatu diantara mereka akan berakhir. Temannya mengalah dia ngerayu lagi dengan 20 nyang dia bisa membelikan baju hangat untuk ibu dan adiknya. Ba woo akhirnya bersedia setelah dia minta dibayar 30 nyang. Tetapi doa tidak bisa melakukannya malam itu karena akan pergi ke suatu tempat.
Dae Yop sedang berlatih pedang ia mengingat ucapan pedas ibunya pada Soo kyung dan dirinya yang lupa hari kematian kakak keduanya juga saat dia bersama soo kyung terlihat bahagia. Ayahnya datang menyapa memujinya telah berkembang pesat. Dilihatnya dia lebih banyak berlatih pedang daripada membaca buku bukunya. Seorang pria mungkin ajudan ayahnya mengatakan Dae yop tak akan kalah darisiapapun jika dia mengikuti ajaran militer sekarang.
TuanYi menyuruh dae yop beristirahat. Ajudan itu melirik tak suka pada Dae yop. Lalu ayahnya memberitahu pesan untuknya dari tuan Nae am. Tuan Nae am secara khusus memintanya. Dia mungkin penasaran dengan calon menantunya.
Putri sedang berdoa untuk arwah suaminya,Yi Gong yeop dari gwangju. Ba woo dan chadol juga ke kuil untuk memperingati hari kematian istrinya. Cha dol tak mengerti mengapa ayahnya tidak mengadakan upacara peringatan kematian ibunya, ba woo bilang mereka tak punya uang untuk itu. Cha dol bilang jika ayahnya mati nanti dia akan mengadakan upacara peringatan kematian untuknya.
Ba woo bertemu biksu. Ba woo dihukum cambuk betisnya oleh biksu karena berkelahi kemarin. Sedangkan chadol dan temannya yang bermain main melihat sang putri. Biksu mengkritik cara hidup Ba woo yang sembarangan dan efeknya bisa mencapai cha dol. Ba woo kesal kesalahan siapa dia hidup seperti Itu? Jenis kesalahan apa yang dilakukannya di masa lalu?
Putri melihat burung burung terbang lewat tampak bebas. Dayang jo minta dia berdoa untuk menemukan jubah surgawi. Putri ingin tahu apa yang terjadi jika seseorang mencurinya? Dayang jo menyarankan putri melepas pakaian putih berkabungnya sekarang. Putri telah berkabung selama 3 tahun. Putri tidak mau dia akan berdosa pada ayah ibu juga mertuanya. Dia tahu niat baik dayang jo. Lalu mengajak pergi.
Tiba tiba turun hujan. Dayang jo membuka payungnya tapi payungnya terbang tertiup angin. Dayang jo mengejarnya. Saat itulah mereka melihat Ba woo tampak termenung sendiri. Dayang jo mengingat Ba woo melepas pakaiannya dan membuat keributan di sijeon.
Dayang jo melihat keadaannya sekarang merasa ingin memeluk Ba woo. Juga dia memuji muji Ba woo maksudnya dia pantas sempurna menjadi pelayan pria. dayangjomerasa bukan hanya dia yang melihatnya tapi putri juga memperhatikannya.
