Tentangsinopsis.com – Sinopsis Bloody Heart Episode 9 Part 2, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. EPISODE SEBELUMNYA DISINI.
Foto KBS2 Foto KBS2
Paginya, Raja bangun duluan. Sementara Jung masih terlelap, disampingnya.
Raja menyentuh pipi Jung dengan telunjuknya, sambil menatap Jung penuh cinta.
Tak lama kemudian, Raja melihat bayangan dayang dan pelayan dibalik sekat.
Foto KBS2 Foto KBS2
Dayang Choi dan pelayan tengah menuju kamar Jung.
Raja pun bergegas keluar. Dayang Choi terkejut melihat Raja keluar dari kamar Jung.
Raja menyuruh Dayang Choi diam.
Setelah itu, dia mengibaskan tangannya, mengusir Dayang Choi dan pelayan.
Foto KBS2 Foto KBS2
Sekarang, Raja sudah mandi dan berpakaian. Dayang dan pelayan Raja keluar begitu selesai membantu Raja memakai jubah.
Raja memanggil Kasim Jung. Kasim Jung mendekat.
Raja : Kau dan Selir Park menyusun rencana rahasia di belakangku.
Kasim Jung : Maafkan aku, Yang Mulia.
Raja : Kyun-ah, aku memilih Selir Park sebagai pendampingku.
Kasim Jung : Ini akan menjadi perjalanan yang sulit, Yang Mulia.
Raja : Dia akan menjadi istriku. Sampaikan ini kepada Siwol. Dia harus lulus ujian khusus mendatang.
Kasim Jung : Baik, Yang Mulia. Aku akan memastikannya.
Foto KBS2 Foto KBS2
Jung di depan danau, bersama dayang dan pelayannya.
Dayang Choi : Paduka Raja terlambat.
Jung : Begitu rupanya. Kudengar kemaraunya parah. Tahun ini panen kita akan buruk.
Jung terus menatap lurus ke depannya, sampai-sampai gak sadar Raja datang.
Foto KBS2
Raja menyuruh Dayang Choi dan pelayan pergi.
Raja mendekati Jung.
Raja : Apa yang menarik perhatianmu?
Jung kaget dan tidak sengaja membuat Raja jatuh.
Raja panic karena pas jatuh, kipas dari Jung ikut jatuh dan dia tak sengaja menginjaknya.
Raja : Aku menginjaknya! Untungnya, kipas ini tak rusak.
Jung tersenyum melihat tingkah Raja.
Foto KBS2 Foto KBS2
Raja berdiri. Jung tanya, apa itu kipas hadiah darinya.
Raja : Aku membawanya untuk memberimu jawaban.
Jung : Jawaban?
Raja : Saat kau memberikan kipas ini kepadaku, kau membacakan puisi ini.
Flashback….
Foto KBS2
Raja membaca puisi yang ditulis Jung di kipas.
Raja : “Anak haram antara bambu dan kertas adalah angin yang bersih”
Raja tiba-tiba terdiam setelah membaca itu.
Jung : Itu salah satu puisi lama yang menarik perhatianku. Maukah kau menerimanya?
Flashback end…
Foto KBS2 Foto KBS2
Raja : Bolehkah aku memberikan jawabannya sekarang? Aku mencintaimu. Jauh sebelum kau mencintaiku. Rasa cintaku lebih besar dari rasa cintamu padaku. Perjalanan kita akan sulit, tapi itu tak sesulit kehilanganmu. Maukah kau menjadi istriku? Kumohon jadilah ratuku.
Jung berkata kalau Raja akan kehilangan banyak hal jika memilihnya.
Raja memeluk Jung.
Raja : Tapi kau akan bersamaku.
Jung tersenyum, penuh haru mendengarnya.
Foto KBS2 Foto KBS2
Yeon Hee tertegun menatap nama kediamannya.
Dayang Kim menyuruhnya masuk. Yeon Hee kecewa.
Yeon Hee : Yeonghwadang. Paduka Raja sendiri yang memilih nama Yeonghwadang. “Kelembutan di dalamnya membawa kemakmuran.” Aku yakin dia mengajariku nilai-nilai seorang ratu. Rupanya aku salah. Itu adalah nilai-nilai seorang selir.
Foto KBS2
Yeon Hee masuk dan melihat ada banyak hadiah di kamarnya. Dayang Kim bilang itu hadiah dari Raja.
Yeon Hee marah dan mencampakkan semua hadiah itu.
Dayang Kim : Tenanglah, Nona.
Foto KBS2 Foto KBS2
Jung datang.
Jung : Hadiah dari Paduka Raja harus diperlakukan dengan hormat. Jika Paduka Raja tahu, kau bisa mendapat masalah serius.
Yeon Hee : Jika aku diturunkan, aku tahu kau yang paling bahagia. Lakukan sesukamu. Lebih baik aku dikeluarkan daripada menerima penghinaan ini.
Jung memungut kotak bambu di lantai.
Jung : Sutra yang membungkus kotak pernikahan bukan hanya untuk estetika. Ini keinginan orang tua mempelai wanita agar putri mereka diperlakukan dengan hormat.
Foto KBS2
Jung memberikan kotak bambu ke Dayang Kim dan menatap Yeon Hee.
Jung : Pikirkan orang-orang yang memedulikanmu.
Jung beranjak pergi.
Foto KBS2
Dayang Kim menatap Jung dengan tatapan tak suka.
Yeon Hee yang tadinya kesal, tiba-tiba teringat sama wanita pengrajin bambu yang datang ke rumahnya.
Flashback…
Foto KBS2 Foto KBS2
Yeon Hee : Tanganmu lembut untuk ukuran orang rendahan dan kau juga terampil.
Dan wanita itu, Jung.
Jung : Terima kasih, Nona. Apa anda mau melihat kotak pernikahan? Sudut-sudutnya dibalut sutra sehingga tampak bagus dan menarik perhatian.
Flashback end…
Foto KBS2
Teringat itu, Yeon Hee menyuruh Dayang Kim memanggil Ttong Geum.
Yeon Hee : Bawa dia kemari.
Foto KBS2 Foto KBS2
Dayang Kim langsung membawa Ttong Geum ke hadapan Yeon Hee.
Ttong Geum bersujud.
Yeon Hee : Ttong Geum-ah, kau ingat penjual kotak bambu yang mengunjungi rumahku?
Ttong Geum kaget Yeon Hee menanyakan itu.
Ttong Geum : Tentu saja, Nona.
Yeon Hee : Salah satunya adalah wanita. Apa kau melihat wajahnya?
Ttong Geum tambah kaget, tentu saja.
Yeon Hee : Apakah wajahnya mirip dengan Selir Park?
Ttong Geum menyangkal.
Foto KBS2 Foto KBS2
Ttong Geum akhirnya menatap Yeon Hee.
Ttong Geum : Itu mustahil, Nona. Bagaimana bisa seorang pedagang rendahan mirip dengan Selir Park? Mereka sama sekali tak mirip.
Yeon Hee kecewa, benarkah? Kurasa kau benar.
Ttong Geum : Sebenarnya, wanita itu tampak menjijikkan. Ada bekas cacar di seluruh wajahnya, belum lagi tangannya yang bengkak dan tak sedap dipandang. Memikirkannya saja membuatku merinding.
Ttong Geum lalu minta izin untuk memeriksa para kasim di Istana Raja.
Foto KBS2
Ttong Geum bergegas pergi.
Yeon Hee tak percaya omongan Ttong Geum. Dia tahu Ttong Geum berbohong karena dia sempat melihat tangan si penjual kotak bambu yang halus dan menarik.
Yeon Hee lantas menyuruh Dayang Kim ke kediaman pribadinya.
Foto KBS2
Di kediamannya, Won Pyo lagi latihan pedang.
Tapi dia terlihat marah dan melibatkan emosinya itu ke anak buahnya yang menjadi lawan latihan pedangnya. Tentu saja, anak buahnya menghindar dan terus menangkis serangan Won Pyo.
Foto KBS2 Foto KBS2
Won Pyo selesai latihan pedang dan bergegas menuju halaman depan rumahnya.
Tapi di depan gerbang, dia melihat Dayang Kim lagi bicara sama pelayan.
Foto KBS2
Kasim Heo berjalan di koridor istana Raja, bersama Kasim Jung.
Kasim Heo : Lihat di sini. Aku ingin membantumu. Kudengar kau mau salah satu kerabatmu bernama Siwol untuk mengikuti ujian khusus. Aku sedang berpikir untuk membantumu…
Kasim Jung melihat ke belakangnya. Tak ada orang! Dia pun mengancam Kasim Heo.
Kasim Jung : Menguping lagi? Jika kau menguping Yang Mulia dan aku sekali lagi maka aku akan memotong telingamu.
Foto KBS2 Foto KBS2
Ibu Suri di kamarnya, membaca surat dari biksu.
Ibu Suri : Kehamilan terjadi tiga bulan setelah malam pengantin di tanggal 7.
Ibu Suri membakar surat itu.
Ibu Suri : Kalau begitu, bukan kemarin.
Ibu Suri teringat kata-kata si biksu kemarin.
Flashback…
Foto KBS2 Foto KBS2
Ibu Suri : Apa maksudmu aku menginginkan hal lain?
Biksu : Aku belum meramalkan keinginan anda. Namun, putra yang dikandung di tanggal itu akan memiliki kekuasaan dan wewenang tertinggi di Joseon. Apakah itu yang anda inginkan?
Ibu Suri kesal, dasar biksu vulgar dan bodoh. Kau sungguh percaya seseorang bisa berkuasa hanya dengan mengandung seorang putra?
Biksu : Keluarga wanita akan menjadi pedangnya. Karena dia ingin menempatkan keluarganya di takhta, pedangnya akan segera diarahkan kepada anda.
Ibu Suri : Pedang menantuku, apa maksudmu Anggota Dewan Park?
Biksu : Benar, Yang Mulia.
Ibu Suri : Kalau begitu, jawab pertanyaanku. Menurutmu apa yang terjadi kepadamu besok?
Biksu terdiam.
Ibu Suri : Kau harus dihukum karena mencoba memisahkan aku dan rakyatku. Cobalah bertahan tanpa secercah cahaya atau setetes air. Jika kau Maitreya, kau akan hidup. Tapi jika kau hanya manusia biasa, kau akan mati.
Flashback end…
Foto KBS2
Surat yang dibakar Ibu Suri, sudah menjadi abu.
Ibu Suri kesal.
Foto KBS2
Si biksu masih hidup. Dia berada di dalam gua, dengan kondisi tangan dan kaki diikat.
Dia hidup, tanpa makan, minum dan cahaya.
Foto KBS2 Foto KBS2
Jung meminta bantuan Kasim Jung.
Jung : Aku ingin meminta bantuan. Kunjungilah Tuan Lim yang ditahan di Biro Kepolisian.
Kasim Jung : Sejujurnya, Paduka Raja memberikan perintah yang sama. Apa yang anda rencanakan?
Jung : Itu tergantung reaksi Anggota Dewan Park. Apa dia akan memanfaatkan hubungan dangkal kami setelah aku bermalam dengan Paduka Raja? Atau apa aku diperlakukan sebagai musuh yang dendam kepadanya? Aku belum tahu isi pikirannya.
Foto KBS2
Gye Won menemui Jin Sa.
Gye Won : Sekarang aku mengingatmu. Saat temanmu naik takhta, kau pensiun ke pedesaan untuk menyibukkan diri dengan buku. Setelah merelakan kariermu dan melarikan diri, apa yang membuatmu ingin menerima putri Yoo Haksoo? Apa tujuanmu?
Jin Sa : Aku tak seperti dugaanmu.
Gye Won : Aku tahu rencanamu. Kenapa kau membantu Desa Hutan Bambu keluar dari kemiskinan dengan memanfaatkan putri Yoo Haksoo? Apa yang ingin kau capai setelah mendapatkan dukungan rakyat?
Jin Sa : Itu bukan ideku, tapi ide Jung. Dia ingin memastikan tak ada orang di sekitarnya yang akan mati karena kemiskinan atau penyakit. Hanya itu yang dia inginkan.
Gye Won : Dia putri seorang pengkhianat! Lalu kau bilang bahwa kau hanya ingin membantu rakyat?
Jin Sa : Dia kehilangan keluarganya karenamu. Dia tak mau orang lain mengalami hal yang sama.
Gye Won : Tidak. Dia hanya memanfaatkanmu untuk membalas dendam. Apa kau tak mengerti? Dia bahkan mempertaruhkan nyawa tuannya demi membunuhku.
Jin Sa : Kaulah yang mengendalikan, menawar, dan mengancam nyawaku, para perajin, dan semua orang di Desa Hutan Bambu. Jika Jung tak bilang ini adalah upaya penyelamatan, aku tak akan membiarkannya mempertaruhkan nyawa.
Gye Won : Benarkah? Aku harus mencari tahu niatnya untuk membuktikan apakah kau benar. Aku akan mencari tahu apakah dia ingin membalas dendam atau menyelamatkan orang-orang hingga rela mati demi membunuhku. Setelah itu aku akan membuat keputusan.
Foto KBS2
Gye Won keluar dari kantor polisi.
Diluar, sudah menunggu Kyun.
Gye Won : Karena kau selamat dia berusaha mengeluarkan pria itu dari penjara, aku beranggapan Selir Park memutuskan untuk tetap hidup. Jinsa Lim dari Desa Hutan Bambu pernah menjadi pedagang yang punya akses ke kamar wanita. Lalu dia menuduhku melecehkan murid wanitanya. Dia akan dihukum atas fitnah sesuai yang ketentuan hukum. Selain itu, aku berniat memberi tahu ini kepada Paduka Raja.
Kyun : Sebenarnya, aku punya pesan untukmu dari Paduka Raja. Paduka Raja ingin menanyai sendiri kepala kasim.
Foto KBS2
Kasim Heo bersujud pada Raja, dia bilang itu tak adil.
Kasim Heo : Aku menjual jabatan pemerintah demi uang? Itu omong kosong! Setelah semua kebaikan yang aku terima, bagaimana mungkin aku mengutamakan kepentingan egoisku?
Raja : Kudengar kau bukan hanya memengaruhi departemen kasim, tapi juga posisi dayang istana.
Kasim Heo : Itu tak benar, Yang Mulia!
Raja : Biar kuberi tahu cara menyelamatkan diri. Apakah Anggota Dewan Park yang menyuruhmu mengurung atasanmu?
Kasim Heo gugup : Yang Mulia, itu…
Raja : Apakah benar? Penyelidikan akan segera dimulai.
Kasim Heo : Yang Mulia… Anda mungkin akan kesulitan jika ingin menghukumnya atas insiden itu.
Raja : Jadi, apa kau lebih suka difitnah sebagai penerima suap?
Kasim Heo : Aku tak pernah menerima suap atau menjual posisi pemerintah. Namun, aku mungkin punya informasi. Mereka yang ingin menjalin hubungan dengan Ibu Suri terkadang memakai namaku…
Foto KBS2 Foto KBS2
Tiba-tiba, Gye Won datang. Sontak Kasim Heo kaget.
Kasim Heo : Yang Mulia. Percayalah kesetiaanku kepada anda.
Gye Won : Yang Mulia. Inspektur Dua Yoon sedang menyelidiki Kasim Heo. Jika menginterogasinya, anda akan mengetahui semua kesalahan Kasim Heo.
Kasim Heo kaget, dia protes, Daegam!!
Raja : Sejak awal kau berniat membuangnya.
Gye Won : Anda yang memutuskan kegunaan seorang kasim. Aku hanya mengikuti keputusan anda.
Foto KBS2
Dua pengawal menyeret Kasim Heo keluar.
Kasim Heo ketakutan dan meminta ampun.
Kasim Heo : Aku pelayan setia anda! Yang Mulia! Aku tak akan pernah mengkhianati anda!
Foto KBS2
Raja : Apa Kasim Heo sudah tak berguna untukmu?
Gye Won : Bagaimana dia bisa berguna jika anda tak memercayainya lagi? Aku hanya membaca pikiran anda dan menyesuaikan tindakanku.
Raja : Menurutmu, kepada siapa aku berpihak saat ini?
Gye Won : Apa Anda ingin menyelamatkan Selir Park?
Raja : Bagaimana jika benar? Aku tak akan membiarkan dia jatuh bersamamu.
Gye Won : Kalau begitu, aku akan mengikuti keinginan anda dan menyerah.
Foto KBS2 Foto KBS2
Jung datang.
Raja bingung melihat Jung.
Foto KBS2 Foto KBS2
Gye Won : Omong-omong, apa anda sudah siap menerima putri Yoo Haksoo sepenuhnya? Pikirkan perbuatannya. Dia pengkhianat yang membunuh ibu anda dengan kejam.
Raja : Dia bukan pengkhianat.
Gye Won : Jika Yang Mulia meyakini itu, aku mungkin bisa mengabulkan keinginan Selir Park. Jinsa Lim akan dibebaskan beserta para perajin di Desa Hutan Bambu. Nama Yoo Haksoo akan dibersihkan, dan dia akan dipekerjakan kembali. Namun, ada masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Foto KBS2
Sebuah poster dipasang di pusat kota.
Orang2 terkejut membaca tulisan di poster itu.
Foto KBS2 Foto KBS2
Gye Won dan Jung masih bersama Raja.
Gye Won : Sebuah poster dipasang di Banchon. Poster itu menyatakan bahwa mendiang Ratu Inyoung tak dibunuh oleh Yoo Haksoo, tapi Anggota Dewan Kiri Park Gyewon.
Raja terkejut mendengarnya.
Kasim mengumumkan bahwa Kepala Sekretaris Kerajaan datang dan ingin bertemu Raja.
Foto KBS2
Anggota Dewan Kiri heboh.
Menteri No : “Rakyat yakin pelaku sebenarnya adalah orang lain, tapi tak ada yang berani bicara. Karena pelakunya adalah Anggota Dewan Kiri, Park Gye Won.” Itu kalimat yang tertulis di poster. Dasar orang-orang gila!
Foto KBS2
Gye Won berlutut pada Raja.
Gye Won : Yang Mulia. Seluruh negeri percaya bahwa aku pelaku sebenarnya. Aku merasa sangat frustrasi hingga tak bisa tidur di malam hari. Kumohon. Tolong cari pelaku sebenarnya yang membunuh mendiang Ratu dan bersihkan namaku dan juga Yoo Haksoo, yang dieksekusi secara tak adil.
Foto KBS2 Foto KBS2
Raja terhenyak dengan kata-kata Gye Won. Dia menatap Jung dan tak sanggup mengatakan apapun.
Jung terkejut mendengar bahwa ayahnya dan Gye Won tidak bersalah.
Raja terdiam. Karena dia tahu bahwa ibunya tidak dibunuh, melainkan bunuh diri.
Bersambung ke part 3…