Bloody Heart Eps 5 Part 2

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Bloody Heart Episode 5 Part 2, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. EPISODE SEBELUMNYA DISINI…..

Raja lagi latihan memanah. Tabib yang dikirim Ibu Suri sampai ketakutan dibuatnya karena nyaris kena tembakan panah.

Raja : Ini akan menjadi hari yang berat.

Nyonya Yoon menemui Gye Won. Tapi sikap mereka canggung. Tidak seperti suami istri.

Nyonya Yoon : Kudengar Paduka Raja semalam datang.

Gye Won mengalihkan pembicaraan.

Gye Won : Para tamu di paviliun harus pergi ke istana. Aku akan memanggil seseorang untuk mengawalnya.

Nyonya Yoon : Aku akan melakukannya.

Gye Won : Ini tugas rendahan dan berbahaya.

Nyonya Yoon : Nasib keluarga kita bergantung pada ini. Kita harus merahasiakan ini dari orang lain.

Gye Won : Terserah kau saja.

Tapi saat Nyonya Yoon mau pergi, Gye Won memanggilnya ‘Nona’ dan mengucapkan terima kasih.

Nyonya Seo dan Deok ada di depan kediaman Gye Won.

Mereka senang sampai bertanya-tanya itu mimpi atau kenyataan.

Deok bilang ini suatu kehormatan karena Nyonya Seo lah yang membesarkan Aok.

Nyonya Seo : Aku hanya merawat Aok sebentar saat usianya tujuh tahun.

Deok bilang setahun adalah waktu yang lama.

Deok : Hanya kau yang bersikap baik kepada keluarga rendahan itu. Kau pantas menjadi ibunda Ratu.

Nyonya Seo : Jika aku ibu Ratu, kau saudara Ratu.

Deok : Aku akan sukses mendadak berkat ibu.

Mereka langsung menjaga sikap begitu Nyonya Yoon datang.

Nyonya Yoon : Kami akan segera menjadwalkan tanggal kunjungan kalian ke istana.

Nyonya Seo : Apa Selir Park sudah mencariku?

Deok : Tentu saja. Begitu melihatmu, dia akan berlari menyambutmu.

Nyonya Seo : Lagi pula, dia sangat menyayangiku hingga menganggapku sebagai ibunya sendiri. Jika bukan karena aku, dia akan mati kelaparan bersama ayahnya yang sakit.

Nyonya Yoon : Aku yakin Selir Park menunggu waktu yang tepat untuk membalas kebaikanmu.

Jung dan Yeon Hee menunggu di depan kediaman Ibu Suri.

Yeon Hee nyaris pingsan karena kelelahan menunggu Ibu Suri, sampai dia harus dipegangi Dayang Kim.

Sementara Jung yang juga sudah berkeringat, mencoba bertahan.

Tabib menemui Ibu Suri.

Ibu Suri : Paduka Raja tak menyapaku karena sakit, tapi dia ada di lapangan panahan? Kau boleh pergi.

Ibu Suri kesal, dia berusaha keras menjadi putra yang baik. Kenapa dia tiba-tiba menunjukkan sifat aslinya?

Dayang Han : Yang Mulia. Kedua wanita itu sudah menunggu selama dua jam.

Ibu Suri : Biarkan mereka menunggu. Suami mereka bersikap tak hormat karena istrinya kurang bajik.

Dayang Han : Yang Mulia. Anda harus mengusir mereka demi kebaikan Selir Park…

Yeon Hee pingsan.

Dayang dan pelayannya bergegas membawanya.

Jung juga nyaris jatuh, tapi Dayang Choi menyuruhnya berdiri tegak.

Dayang Choi : Jika kau merasa lelah karena menunggu dua jam, pelayanmu tak akan menghormatimu.

Dayang Han memberitahu Ibu Suri kalau Gye Won tak bisa datang karena demam tinggi.

Ibu Suri : Dia jatuh sakit di hari yang sama dengan Paduka Raja. Ini bukan masalah sepele. Namun, kenapa dia belum mengatakan apa pun kepadaku?

Dayang Han : Sebenarnya, dia sudah mengirimkan pesan melalui kurir.

Ibu Suri : Apa isinya?

Raja bersama Kasim Jung di kamarnya.

Raja : Apa Anggota Dewan Park tak datang lagi?

Kasim Jung : Benar, Yang Mulia.

Raja : Bagaimana dengan Ibu Suri?

Kasim Jung : Dia diam saja.

Raja : Artinya dia kehabisan cara. Aku harus memanfaatkan utang Ibu Suri.

Kasim Jung : Anda harus berhati-hati. Anggota Dewan Park mengendalikan Selir Park. Anda harus…

Raja : Aku tak bisa menundanya lagi. Semakin lama dia tinggal di istana, semakin besar bahayanya. Aku akan mengunjungi Ibu Suri.

Tapi dalam perjalanan ke tempat Ibu Suri, dia bertemu kedua selir.

Yeon Hee senang melihat Raja.

Pandangan Raja terus mengarah ke Jung tapi dia tak bisa menyapa Jung.

Sementara Jung hanya menunduk.

Yeon Hee : Yang Mulia, Nona Cho memberi salam kepada Yang Mulia.

Raja pura-pura ramah pada Yeon Hee.

Raja : Kau mau ke mana?

Yeon Hee : Ibu dan saudara iparku akan datang, jadi, aku akan menemui mereka.

Raja : Kau pasti senang bertemu ibumu.

Yeon Hee : Aku senang bertemu dengan anda, Yang Mulia. Bunga tak bisa datang untuk melihat kupu-kupu, jadi, aku tak boleh menemui anda. Aku harus selalu menunggu. Aku sangat senang bisa melihat anda secara kebetulan.

Raja : Kau boleh pergi.

Raja beranjak pergi. Tapi saat melewati Jung, dia menatap Jung.

Jung lagi-lagi hanya menunduk.

Ibu Suri tanya alasan Raja sekarang datang menemuinya.

Ibu Suri : Kukira kau sudah berhenti mengunjungi ibumu.

Raja : Apa tak ada kabar dari Anggota Dewan Kiri?

Ibu Suri : Misalnya?

Raja : Benar. Kau tak tahu, jadi, kau masih bisa tenang.

Ibu Suri : Aku tak peduli. Jika kau tak mau bicara, maka diamlah. Keluarga para wanita akan segera datang, jadi kurasa dia tak akan bisa menemuimu.

Raja terkejut, para wanita? Kalau begitu, keluarga Selir Park juga datang.

Gye Won tengah memanah.

Pengawal Park datang.

Pengawal Park : Mereka baru saja tiba di istana.

Jung dan Yeon Hee ada di ruangan yang sama.

Yeon Hee : Selir Park, aku dengar kau juga kehilangan ibumu saat masih kecil. Siapa anggota keluargamu yang akan datang?

Jung : Nyonya Yoon akan datang.

Yeon Hee : Kau pasti kesepian. Aku juga punya ibu tiri, tapi dia tak sebanding dengan ibu kandungku. Kalau begitu, kau dibesarkan oleh pengasuh? Ayahmu sakit selama puluhan tahun, jadi mustahil dia menikah lagi.

Jung : Keluarga kami miskin, jadi, aku hanya punya satu pelayan.

Tak lama kemudian, Nyonya Yoon datang bersama Nyonya Seo dan keluarga Yeon Hee.

Nyonya Seo celingukan mencari Aok.

Jung : Kau sudah datang?

Nyonya Yoon : Aku senang melihatmu begitu tenang.

Yeon Hee melihat Nyonya Seo.

Yeon Hee : Siapa kau, Nyonya?

Nyonya Seo : Aku bibi yang membesarkan Selir Park. Bahkan aku nyaris seperti ibu kandungnya.

Yeon Hee : Kau hampir seperti ibu kandungnya? Dia bilang hanya punya satu pelayan.

Nyonya Seo : Tidak. Dia bahkan tak punya pelayan, jadi, aku selalu menjaganya. Kuharap Selir Park segera datang dan memberitahumu secara langsung. Kapan Selir Park tiba di sini?

Jung mulai tegang.

Nyonya Yoon juga diam saja.

Tapi Jung tetap tenang.

Jung : Aku Selir Park. Siapa kau? Aku tak mengenalmu. Kenapa kau bilang kau membesarkanku?

Nyonya Yoon langsung mengambil kesempatan itu dan memarahi Nyonya Seo.

Nyonya Yoon : Kenapa kau tak mengenali Selir Park? Kau pasti membohongiku.

Nyonya Seo : Tidak, Nyonya. Wanita itu bukan Aok. Aku ingat wajahnya dengan jelas. Meski hanya sebentar, tapi aku menyuapi dan memandikannya. Bagaimana mungkin aku tak mengenalinya?

Nyonya Yoon : Sebentar? Kau bilang kau merawatnya sejak kecil. Apa kau membohongiku?

Nyonya Seo : Itu… Maafkan aku.

Nyonya Yoon membungkam Nyonya Seo.

Dia meminta maaf pada Jung.

Nyonya Yoon : Maafkan aku. Dia bilang dia seperti ibumu, dan aku bodoh karena memercayainya.

Nyonya Yoon menyuruh dayang menyeret Nyonya Seo keluar.

Nyonya Yoon : Aku akan meminta Pengadilan Negara untuk membersihkan nama Selir Park.

Nyonya Seo : Nyonya, jangan. Tolong maafkan aku. Aku tak bersalah. Wanita itu penipu. Dia bukan Aok! Percayalah kepadaku!

Nyonya Seo diseret keluar oleh dua dayang.

Nyonya Seo terus berteriak kalau Jung penipu.

Raja semakin cemas melihat Nyonya Seo diseret.

Yeon Hee menyindir Jung.

Yeon Hee : Aku teringat novel romansa yang kubaca di rumah ayahku. Saat majikannya tewas dalam perang, pelayannya menyamar sebagai majikannya, bahkan menikahi cendekiawan dan menjalani hidup sebagai bangsawan. Itu novel yang sangat menyenangkan. Kalau begitu, sampai nanti.

Yeon Hee mulai beranjak, diikuti dayang-dayangnya.

Yeon Hee : Sampaikan kejadian barusan kepada ayahku.

Nyonya Seo langsung diadili di pengadilan.

Ketua Pengadilan bertanya, Siapa yang menyuruh Nyonya Seo menipu Nyonya Yoon?

Nyonya Seo : Siapa yang berani membuatku melakukan hal semacam itu? Aku memang berlebihan saat mengatakan bahwa aku membesarkannya, tapi informasi lainnya adalah fakta.

Ketua Pengadilan : Lalu kenapa? Kau tak bisa mengenali Selir Park?

Nyonya Seo : Bagaimana mungkin aku tak mengenali gadis yang kurawat selama setahun? Dia benar-benar bukan Aok! Aok punya tahi lalat besar di bawah pusarnya. Jika kau memeriksanya, kau akan tahu aku jujur atau tidak.

Ketua Pengadilan : Dasar lancang! Kau memintaku memeriksa tubuh selir? Dia keterlaluan. Hukum dia sekarang!

Nyonya Seo memohon, aku bukan orang baik, tapi aku bukan orang jahat yang pantas mati. Kumohon, Tuan. Kumohon!

Won Pyo melihat Nyonya Seo diangkat ke kursi penyiksaan.

Dia juga mendengar Nyonya Seo yang terus mengklaim tidak berbohong soal Aok.

Raja di kamarnya, merasa sedih karena Jung kembali berada dalam situasi yang mengancam.

Raja : Panggil Kepala Pengadilan Negara.

Jung juga tak tenang karena kejadian tadi.

Dayang Han terus mengamatinya.

Lalu Kasim Jung datang. Dayang Han keluar setelah diminta Kasim Jung.

Kasim Jung : Tolong panggil aku Kasim Jung. Aku kasim untuk Paduka Raja. Namun, siapa pun yang menghalangi jalannya, akan kubunuh, meski itu bertentangan dengan keinginan Paduka Raja.

Jung : Kau bisa menyampaikan pesannya.

Kepala Pengadilan Negara menjelaskan pada Raja, bahwa Nyonya Yoon memang tertipu, tapi sebagian dari perkataan Nyonya Seo benar.

Kepala Pengadilan : Banyak orang di kotanya menyaksikan bahwa dia biasa memanggil Selir Park dengan nama “Mole-ok”.

Raja : Kalau begitu, mereka pasti tahu rupa Selir Park.

Kepala Pengadilan : Itu terjadi saat Selir Park masih muda, jadi, tak ada yang ingat. Namun, karena cerita wanita itu bisa dipercaya, Yang Mulia harus melihat tubuh…

Jung datang.

Raja : Ini menyangkut dirimu.

Raja menyuruh Kepala Pengadilan berbicara.

Kepala Pengadilan : Kami memastikan Seo menipu Nyonya Yoon dengan mengatakan bahwa dirinya adalah bibi Selir Park.

Raja : Karena dia terbukti berbohong, hukum dia dengan cambuk.

Kepala Pengadilan keluar.

Raja berdiri dan menatap Jung dengan tatapan lirih.

Raja : Aku akan meminta Kantor Medis Kerajaan menyiapkan obat penenang. Itu untuk membantumu tidur. Anggota Dewan Park belum tahu identitasmu. Tapi dia tak akan berhenti sebelum mendapatkan keinginannya.

Jung : Kau benar. Anggota Dewan Park akan memusnahkan Sarim dan keluargaku kapan saja. Kalau begitu, Yang Mulia, kenapa kau menipuku? Apa hanya itu yang bisa kau katakan kepadaku?

Raja : Kau bisa tewas karena masalah ini.

Jung : Saat ini, kau lebih penting daripada nyawaku. Hanya kau di dunia ini yang benar-benar tahu identitasku. Kau tahu betapa berartinya hal itu bagiku? Seharusnya kau lebih memercayaiku.

Jung berbalik. Tangisnya seketika menyeruak keluar. Raja tanya Jung mau apa.

Jung : Aku memilih untuk datang ke istana. Aku akan mencari cara sendiri.

Raja : Perasaanku kepadamu tak pernah berubah meski hanya sesaat. Aku hanya berharap kau hidup dengan tenang. Namun, kini nyawamu kembali terancam karena diriku. Aku sungguh minta maaf.

Jung berusaha menahan diri dan pergi dengan tangis mengalir.

Orang-orang Jung ada di tempat persembunyian mereka.

Seobang memberitahu Jin Sa bahwa orang-orang Gye Won masih mengawasi mereka.

Seobang : Aku yakin mereka mengejar kita.

Jin Sa : Mereka mengikuti kita sejauh 300 km. Artinya mereka mengawasi kita.

Seobang : Menurutku kita tak boleh kabur sebelum mengetahui kondisi Nona Jung.

Jin Sa : Jung bilang dia hanya bisa kabur selama kita aman. Aku yakin orang-orang itu mengawasi kita karena dia.

Seobang : Tuan, aku akan kembali ke kota.

Jin Sa : Tidak, bagaimana jika kau tertangkap?

Seobang : Mereka mengawasi kita dari jauh, jadi, mereka tak akan sadar jika kau bersikap seolah-olah aku terluka dan membawaku dengan gerobak. Aku harus tahu apa dia masih hidup agar bisa makan dengan tenang. Kumohon?

Jin Sa resah.

Bersambung ke part 3…

7 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like