Tentangsinopsis.com – Sinopsis Alchemy of Souls Part 2 Episode 3 Part 3, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek Season 1 juga ya! dan Episode sebelumnya disini.
Guru Lee memeriksa sebuah sumur, berdasarkan laporan warga, bahwa sumur itu tiba2 mengering hanya dalam beberapa hari. Pria itu bilang, dia sudah meminta Cheonbugwan untuk memeriksa, tapi mereka tak melakukan apapun.
Guru Lee : Meski kemarau panjang, sumur tak mungkin mengering hanya dalam beberapa hari.
Seorang wanita menarik pria itu dan berbisik, kenapa pria itu malah membawa Guru Lee, bukannya penyihir berkemampuan tinggu. Pria itu bilang, Guru Lee akan memeriksa sumur mereka jika dibayar dengan makanan.
Guru Lee memakai sihirnya dan sebuah benda terangkat ke atas.
Pria tadi mendekat dan melihat air sumur terisi penuh.
Guru Lee : Aku sudah menemukan lima benda seperti ini. Siapa yang melakukan ini?
Uk di rumah Park Jin. Park Jin membawakan mie untuk Uk. Dia bilang, mi adalah makanan perayaan terbaik.
Park Jin : Jika kau mengadakan pesta pernikahan, aku pasti sudah membuatkan mi untuk tamu undangan.
Uk mencicipi mie itu. Dan dia terkejut dengan rasanya. Uk lalu melarang Park Jin membuat mie itu. Terutama saat menikahi Do Joo. Jika tidak, dia akan marah besar.
Park Jin : Aku sudah mendengarnya. Kau pikir bisa meninggalkan dunia ini dengan tenang setelah Kim Do Joo menikah denganku? Sepertinya istrimu tidak mengetahui apa-apa. Kau masih belum memberitahunya?
Uk : Kekuatannya masih lemah. Katanya, kekuatannya akan pulih jika ingatannya kembali. Sudah kuperiksa.
Park Jin : Berarti kau tidak akan pergi dalam waktu dekat.
Uk mengalihkan topic pembicaraan, kurasa aku sungguh bisa mati karena mi ini.
Park Jin : Sungguh? Aku mengikuti resep yang biasa digunakan di dapur. Katanya itu adalah mi yang sering dibuat oleh Mu Deok.
Mendengar nama Mu Deok, Uk terdiam.
Park Jin : Aku sengaja tidak pernah menyebutkan namanya karena takut makin melukaimu tapi sepertinya, aku malah tak memberimu kesempatan untuk pulih. Kau tak pernah mengunjungi tempat dia jatuh dan tewas, ‘kan? Lalu, kenapa kau membuat tumpukan batu di dalam hutan? Kau bukan mendoakan arwahnya, tapi mengharapkan dia kembali?
Sang Ho melihat bagaimana dia mengeras menjadi batu dan jatuh ke Danau Gyeongcheondaeho. Kau harus mendengar ceritanya, lihat sendiri ke sana dan menangislah. Jika kau masih merasa harus mengakhiri hidupmu setelah itu kembalilah ke sini. Aku akan membuatkanmu makanan lain.
Uk menahan perasaannya dan kembali mencicipi mie Park Jin.
Bu Yeon menunggu Uk di halaman rumah.
Tapi Uk tak kunjung pulang.
Lalu Bu Yeon pindah ke ruangan Uk, dia menunggu Uk di sana. Tiba2, dia mendengar suara. Bu Yeon langsung lari, membukakan pintu namun yang datang malah Pelayan Lee.
Pelayan Lee : Tuan Muda Uk sering tidak pulang berhari-hari tanpa memberikan kabar apa pun. Jangan ditunggu. Tidurlah.
Bu Yeon kembali keluar, menunggu Uk di sana.
Bu Yeon : Dia masih belum pulang. Kapan dia akan pulang?
Bu Yeon kembali ke kamarnya.
Bu Yeon : Aku ingin berterima kasih masalah benang pelacak. Jika aku bilang ingat sesuatu dia pasti akan senang.
Uk di Jeongjingak, memikirkan Naksu.
Pelayan Lee menyuruh Bu Yeon ke ruang belajar. Bu Yeon senang bukan kepalang, karena mengira Uk sudah pulang. Dia langsung lari, menuju ruang belajar. Pelayan Lee bilang, bukan Uk yang pulang.
Sesampainya di sana, dia melihat Do Joo bersama Yun Ok dan Sun I.
Bu Yeon kecewa. Do Joo memberitahu, bahwa Uk ada di Jeongjingak.
Yun Ok tampak senang melihat Bu Yeon tak tahu apa-apa.
Yun Ok : Rupanya kau tidak tahu keberadaannya. Kau pasti sangat khawatir. Setelah kau datang ke Songrim, Tuan Muda Uk terus berada di Jeongjingak. Berarti kalian tidak pernah bertemu sejak hari itu?
Do Joo cemas, pasti tidak ada yang merawat dan memperhatikannya di Jeongjingak. Kenapa dia sendirian di sana?
Sun I menyindir Bu Yeon, mungkin ada yang membuatnya tidak nyaman berada di rumah.
Do Joo mengajak Bu Yeon ke Jeongjingak.
Bu Yeon menolak, dia pasti diam di sana karena merasa nyaman.
Bu Yeon lalu meminta Yun Ok menyampaikan pesannya.
Bu Yeon : Jika kau bertemu dengannya, tolong sampaikan bahwa aku juga baik-baik saja dan hidup dengan sangat nyaman di sini.
Bu Yeon pergi.
Yun Ok diam2 tersenyum mendengar itu. Dia senang jika Uk dan Bu Yeon tak akur.
Yun Ok : Jika ada yang harus diberikan ke Tuan Muda Uk, silakan disiapkan. Biar aku yang memberikannya.
Do Joo : Aku tidak mungkin memintamu untuk menyampaikannya. Biar Nona Bu Yeon, istrinya, yang melakukannya. Mulai sekarang, kau tidak perlu memikirkan Tuan Muda Uk.
Yun Ok kecewa mendengar penuturan Do Joo.
Di kamar, Bu Yeon mikirin alasan kenapa Uk tak pulang ke rumah. Benarkah seperti kata Sun I, Uk tak nyaman ada di rumah karena nya. Bu Yeon lalu mengingat-ingat sikapnya ke Uk selama ini. Dia pun sadar dan mengira Uk tak nyaman karena dia terlalu agresif.
Bu Yeon : Dia pasti tidak suka jika aku menghampirinya. Jika aku memberitahunya bahwa aku mengingat sesuatu, dia pasti akan sangat senang.
Bu Yeon ke ruang baca.
Bu Yeon : Kim Do Joo. Aku harus menemuinya. Tolong siapkan keperluannya.
Do Joo senang mendengar itu.
Bu Yeon pun menyusul Yun Ok dan Sun I yang masih di depan. Dia mengajak mereka pergi bersama.
Bu Yeon : Aku harus menemuinya karena sangat merindukannya.
Sun I : Sepertinya dia sengaja menghindarimu. Bagaimana jika dia tidak senang melihatmu?
Bu Yeon : Aku bilang bahwa aku menemuinya karena aku sangat merindukannya, bukan untuk membuatnya senang melihatku. Rupanya kau berharap dia tidak senang melihatku. Kenapa? Apa itu yang diharapkan Nona Yun Ok?
Yun Ok : Kurasa kau salah paham. Aku bukan cemburu, tapi mengkhawatirkanmu. Aku tahu dia tidak akan senang melihatku ataupun kau.
Bu Yeon : Kau menyamakan keadaanku denganmu untuk berempati atau merendahkanku?
Yun Ok : Padahal aku hanya menyarankan. Lupakan jika kau tidak mengerti.
Yun Ok melihat giok biru di tangan Bu Yeon.
Yun Ok : Benda apa yang ada di tanganmu?
Bu Yeon : Maksudmu ini?
Yun Ok : Itu adalah giok yin dan yang.
Bu Yeon : Giok yin dan yang?
Yun Ok : Sepasang giok berwarna merah dan biru yang bisa memanggil satu sama lain. Bagaimana kau bisa memilikinya?
Bu Yeon : Aku menemukannya. Rumah pemilik giok ini runtuh dan aku memungutnya. Akan kukembalikan.
Yun Ok : Apa yang kau bicarakan? Pemilik giok berwarna biru itu sudah meninggal. Pemiliknya adalah Naksu, yang menusukkan pedang di dada Tuan Muda Uk.
Bu Yeon : Naksu? Aku pernah dengar nama itu. Katanya dia musuh Jang Uk.
Mendengar itu, Yun Ok makin ngeremehin Bu Yeon.
Yun Ok : Rupanya kau benar-benar tidak tahu apa pun. Coba alirkan energi, dan panggil giok lainnya. Maka, kau akan mengerti kenapa tidak ada yang percaya bahwa kau adalah istrinya.
Yun Ok dan Sun I pergi.
Uk pulang ke rumah dan bertemu Do Joo.
Do Joo : Tuan Muda. Kau baru pulang?
Uk : Ya. Tolong siapkan air untuk berendam.
Do Joo : Bagaimana dengan Nona Bu Yeon? Kalian tidak bertemu? Dia bilang ingin menemuimu, makanya aku buru-buru menyiapkan yakgwa tadi. Kalian pasti melalui jalan berbeda. Aku takut dia tidak akan menyerah dan terus mencarimu sampai tertemu.
Uk cuek dan masuk ke kamarnya, namun dia kepikiran kata2 Do Joo tadi.
Do Joo : Dia mungkin mencarimu ke tempat itu lagi.
Uk pun berniat pergi lagi tapi dia terkejut melihat giok merahnya menyala.
Uk pun bergegas ke hutan hitam namun yang dia temui adalah Bu Yeon.
Uk : Kau yang memanggilku?
Bu Yeon : Aku hanya mencobanya karena katanya ini sepasang. Aku yang memanggilmu, tapi yang kau cari bukan aku, ‘kan?
Mendengar itu, Uk sedikit kesal.
Uk : Ya, aku datang membabi buta. Apa yang akan kau lakukan sekarang?
Bu Yeon : Bagaimana jika aku mengatakan sesuatu yang akan membuatmu senang? Aku mengingat sesuatu lagi. Kita sudah sejak lama saling mencintai.
Uk terdiam mendengarnya.
Bersambung…