Tentangsinopsis.com – Sinopsis Alchemy of Souls Part 2 Episode 2 Part 3, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek Season 1 juga ya! dan Episode sebelumnya disini.
Bu Yeon melihat lukisan wajahnya di papan pengumuman. Dia pun bertanya2, apa sungguh Yul yang memasang lukisan wajahnya? Yul mencarinya meski dia lari dari acara pernikahan?
Bu Yeon : Melihat dia mengungkap wajahku ke publik seperti ini berarti dia melawan kehendak ibu. Sepertinya pria itu bisa diandalkan.
Bu Yeon senang dan bergegas ke Chwiseonru.
Dia bertemu Ju Wol.
Ju Wol : Rupanya kau Nona Jin Bu Yeon dari Jinyowon. Tolong lupakan bahwa aku pernah mengiramu sebagai pencuri. Semua orang mencarimu. Apa perlu kuantarkan ke Jinyowon?
Bu Yeon : Aku ingin menemui Seo Yul terlebih dahulu. Apa dia ada di sini?
Ju Wol kaget, Tuan Muda Seo… Entah ada di kamar atau tidak. Tunggu sebentar.
Ju Wol pun pergi memeriksa.
Bu Yeon : Yang penting bertemu dahulu. Jika bisa diajak kerja sama, aku akan memilih dia.
Bu Yeon melihat cawan dan arak. Dia pun ingat ketika Uk menjaganya sepanjang malam.
Flashback…
Uk meminumkan arak ke Bu Yeon, agar tubuh Bu Yeon tetap hangat. Ketika Uk lengah, Bu Yeon sempat sadar dan melihat Uk.
Uk membaringkan Bu Yeon.
Setelah itu, Uk meminum arak dari cawan yang sama.
Bu Yeon sadar dan melihat Uk minum arak pernikahan.
Flashback end…
Bu Yeon : Apa dia meminum arak pernikahan?
Bu Yeon ingat kata2 Guru Lee.
Guru Lee : Kau tidak boleh bersama dengan pria yang memiliki luka seperih pedang menusuk.
Bu Yeon bertanya2, luka seperih pedang yang menusuk? Memang seperih apa rasanya?
Ju Wol datang dan memberitahu Bu Yeon bahwa Yul sedang menuju kesana.
Tak lama, Yul pun muncul.
Bu Yeon terpesona menatap Yul.
Bu Yeon dan Yul bicara di salah satu ruangan di Chwiseonru.
Yul : Semua orang sedang mencarimu. Aku benar-benar tak menyangka kau akan datang menemuiku.
Bu Yeon : Maaf sudah melarikan diri dari acara pernikahan. Sayang sekali kita harus bertemu seperti ini. Jika bertemu denganmu terlebih dahulu, aku pasti akan ragu dan berpikir untuk langsung menikahimu.
Yul terkejut, kenapa kau ragu karenaku?
Bu Yeon : Kau tampan. Wajar sekali terbuai dengan pria tampan. Namun, hanya sampai situ. Aku meninggalkan perasaanku di tempat lain kemarin malam. Kupikir aku hanya cukup membawa pakaian pernikahan saja. Ternyata aku masih mabuk karena arak yang kuminum di sana.
Yul : Maksudmu, kau menolak untuk menikah dengan pria dari Keluarga Seo?
Bu Yeon : Benar. Makanya kuharap kau berhenti membuat kegaduhan untuk mencariku.
Yul : Baiklah. Aku akan menyampaikannya ke pamanku. Bukan aku yang akan menikah denganmu.
Bu Yeon : Pria bermarga Seo dari Kota Pertahanan Seoho yang datang naik kapal.
Yul : Kami datang bersama. Kau sepertinya salah paham karena tak tahu namanya.
Bu Yeon : Bukan kau?
Bu Yeon pun lega, syukurlah. Aku bisa menyerah lebih mudah. Sejujurnya, aku khawatir akan menyesalinya. Aku lega sekarang.
Namun Yul tiba2 terdiam menatap wajah Bu Yeon.
Bu Yeon heran, ada apa?
Yul : Aku hanya penasaran apa kita pernah bertemu sebelumnya.
Bu Yeon : Tak mungkin. Aku tak pernah keluar rumah.
Bu Yeon lalu berkata kalau dia harus kembali karena sudah berjanji akan makan obat tiga hari.
Tapi saat membuka pintu, pengawal Jinyowon sudah berdiri di depan pintu.
Mereka meminta Bu Yeon pulang.
Bu Yeon : Apa kau tak bisa memberikanku sedikit waktu? Tiga hari saja. Setelah tiga hari, aku akan kembali ke ruangan itu dan bersedia dikurung sesuai keinginan ibuku. Hanya tiga hari.
Pengawal bilang mereka hanya mengikuti perintah Puan Jin.
Bu Yeon terpaksa pulang.
Yul bertanya2, apa selama ini dia dikurung?
Uk yang baru pulang, disamperin Do Joo.
Do Joo : Wanita itu dari Jinyowon, ya? Semua orang di penjuru kota sibuk mencari wanita itu. Mungkin itu sebabnya dia pergi.
Uk : Dia pergi?
Do Joo : Ya. Dia bahkan membawa pakaian pernikahan juga. Sebenarnya apa yang terjadi?
Uk : Jika dia pergi, berarti berakhir. Lupakan yang kemarin.
Uk pun masuk.
Do Joo : Sudah kuduga. Meju tak bisa dibuat dari kacang merah.
Uk masuk ke ruangannya dan terdiam melihat gelang Bu Yeon yang sudah dia putuskan. Dia ingat percakapannya dengan Bu Yeon tadi, sebelum Bu Yeon pergi.
Uk : Jika tak ada itu, kau bisa pergi ke mana pun, ‘kan? Aku bisa membantumu jika kau mau melarikan diri. Aku bisa memberikanmu uang juga. Selama kau tak menyebut namaku. Kau bisa menganggapnya sebagai uang tutup mulut.
Bu Yeon : Ibuku kehilanganku saat aku kecil dan terus mencariku selama lebih dari sepuluh tahun. Aku memang ingin keluar karena sudah muak dikurung, tapi aku tak bisa menghilang selamanya. Karena jika begitu, dia kembali kehilangan putrinya dan akan mengalami masa yang sulit. Aku tak tega melakukannya.
Flashback end…
Uk bergumam, dia pasti akan dikurung lagi saat kembali.
Bu Yeon sudah kembali ke ruangan tempat dia dikurung. Dia bersama para pengawal. Tak lama kemudian, Puan Jin datang dengan wajah marah. Puan Jin menampar Bu Yeon. Bu Yeon syok ditampar Puan Jin. Melihat kemarahan Puan Jin, para pengawal langsung pergi.
Puan Jin yang tadinya marah, tiba2 berubah lembut dan memeluk Bu Yeon.
Puan Jin : Putriku tersayang. Ibu pikir akan kehilanganmu lagi.
Bu Yeon : Maafkan aku, Ibu.
Puan Jin : Putriku. Bu Yeon-ah. Putriku.
Yul terkejut mendengar kata2 Yoon O. Yoon O bilang, dia membatalkan pernikahan. Yoon O bilang, Ratu tak suka dia menikah dengan putri Jinyowon.
Yoon O : Aku sama sekali tak memikirkannya.
Yul : Lalu bagaimana dengan wanita itu?
Yoon O : Bukan urusanku. Jinyowon bahkan menyembunyikannya karena malu padanya. Aku sudah berbesar hati untuk menikahinya. Mereka yang menyebabkan masalah.
Tiba-tiba saja, Yul merasa sakit lagi di dadanya.
Yoon O : Kambuh lagi? Padahal kau kembali ke Daeho karena kondisimu makin parah. Kau sudah minta diobati Tuan Heo?
Yul : Tolong jangan beri tahu siapa pun soal kondisiku.
Jin Mu menemui Puan Jin.
Jin Mu : Yang Mulia memerintahkanmu untuk membawa Jin Bu Yeon menghadiri Pertemuan Umum.
Puan Jin : Sejak kapan keluarga kerajaan mengatur Pertemuan Umum para penyihir? Apa kau yang mengusulkannya sebagai Gwanju Cheonbugwan?
Jin Mu : Setidaknya pertemukan kami. Aku sudah melihat potret dirinya, tapi ingin bertemu langsung.
Puan Jin : Kenapa kau ingin bertemu dengannya?
Jin Mu : Bagaimanapun juga, aku pamannya. Sudah sewajarnya aku ingin bertemu dengan keponakanku yang hilang.
Puan Jin : Dia cantik. Guru Lee bilang dia sangat mirip denganku.
Jin Mu : Guru Lee, murid langsung Seo Gyeong?
Puan Jin : Benar. Bu Yeon sakit parah saat kali pertama ditemukan. Guru Lee yang mengobati dan merawatnya. Sebelumnya kau mempermalukanku dengan mencarikan dan membawakanku putri palsu. Aku tak mau buat kesalahan yang sama dan meminta bantuan Guru Lee.
Jin Mu : Jika Guru Lee sudah memeriksanya, seharusnya sudah pasti asli. Namun, kenapa harus disembunyikan?
Puan Jin : Sudah kubilang dia sakit.
Jin Mu : Dia sudah pulih sekarang? Pertemuan Umum kali ini pasti akan membahas soal pemindahan relik dan artefak Jinyowon. Artinya, kepemimpinan Jinyowon akan dipindahtangankan ke keluarga penyihir lain, bukan Keluarga Jin.
Puan Jin : Jangan konyol.
Jin Mu : Kau harus bertanggung jawab sudah menutup pintu selama tiga tahun. Kekuatanmu melemah seiring bertambahnya usia. Selain itu, tak ada keturunan yang sangat kuat. Bagaimana mungkin orang-orang bisa memercayai Keluarga Jin untuk menjaga relik dan artefak yang berbahaya dan penting?
Puan Jin : Apa itu saran yang kau berikan untukku sebagai Gwanju Cheonbugwan?
Jin Mu : Ini saranku sebagai adikmu. Bawalah Bu Yeon ke Pertemuan Umum. Orang-orang mengira, kemampuannya sebanding dengan Jin Seol Ran. Jika kau menjadikannya penerus, kau tak akan kehilangan Jinyowon.
Puan Jin : Kalau begitu, sampai jumpa di Pertemuan Umum.
Kasim Oh memberitahu Putra Mahkota Go Won, kalau Bu Yeon akan hadir kali ini dalam Pertemuan Umum.
Putra Mahkota Go Won : Jin Bu Yeon yang selalu bermasalah dan dibicarakan orang-orang akhirnya muncul juga.
Kasim Oh : Apa Yang Mulia mau melihatnya?
Putra Mahkota Go Won : Tak perlu. Aku punya kenangan buruk dengan Jin Bu Yeon. Aku terjebak di dalam tabir karena ingin melihatnya.
Kasim Oh : Benar juga. Astaga. Tak terlihat apa pun karena kabut tebal.
Putra Mahkota Go Won : Benar Keadaannya kacau.
Uk di rumah Jin, sedang menyantap bubur merah.
Jin : Aku berusaha buat meju, dengan kacang merah tapi gagal. Akhirnya aku membuat bubur kacang merah. Bagaimana rasanya?
Uk : Padahal gagal, tapi entah kenapa aku bisa merasakan meju…
Jin : Ada rasa meju, ‘kan? Jika dicoba lagi, kurasa akan berhasil.
Uk : Aku dipanggil untuk menghabiskan makanan yang gagal?
Jin : Uk. Katanya kau membawa wanita yang akan kau nikahi ke rumahmu.
Uk : Sudah kuduga Kim Do Joo akan memberitahumu.
Jin : Kenapa kau tiba-tiba menculik penyihir wanita Jinyowon yang seharusnya menikahi pria lain?
Uk : Karena cantik. Aku terpana dengan kecantikannya.
Jin : Apa kau akan meminta dia mengeluarkan batu es itu darimu?
Uk terdiam Jin bisa menebak pikirannya.
Jin marah, hei! Jika ingin menikah, carilah pasangan yang bisa menemanimu selamanya, bukan dengan orang yang akan merenggut nyawamu.
Uk : Kau tak perlu khawatir. Dia melarikan diri.
Jin : Baiklah. Katanya dia akan dijadikan sebagai penerus Jinyowon malam ini.
Uk kaget, Jin Bu Yeon? Bagaimana mungkin dia…
Jin : Dia memiliki kekuatan yang luar biasa. Tampaknya selama ini banyak yang membicarakan Jinyowon. Jika dia hadir di Pertemuan Umum dan diputuskan menjadi penerus, Jinyowon bisa kembali seperti dahulu.
Uk : Seperti buat meju dengan kacang merah. Apa kau tahu bagaimana caranya agar berhasil membuat meju dengan kacang merah?
Jin : Memang ada caranya?
Uk : Disembunyikan dan dirahasiakan dari semua orang.
Jin : Apa rasanya tak seenak itu?
Uk : Ya. Rasanya benar-benar tak enak.
Jin : Biar kuambilkan madu. Anggap saja bubur kacang merah manis.
Jin pergi.
Uk menghela nafas, kacang merah tak bisa menjadi meju. Bodoh sekali. Dia seharusnya melarikan diri.
Ditemani Cho Yeon, Puan Jin berusaha membujuk Bu Yeon.
Puan Jin : Padahal ibu tak ingin menempatkanmu di posisi itu. Ibu terpaksa melakukannya supaya tak kehilangan Jinyowon.
Bu Yeon : Aku tak memiliki kekuatan. Apa tak masalah?
Puan Jin : Makanya kau harus membantu ibu. Kau tak boleh kabur lagi dari sini, Bu Yeon-ah. Karena wajahmu sudah dikenali, kau tak boleh menemui siapa pun. Tak boleh ada yang tahu bahwa kau, penerus Jinyowon, sama sekali tak memiliki kekuatan.
Bu Yeon : Berarti aku harus tinggal di dalam ruangan ini selamanya.
Cho Yeon menatap Bu Yeon dengan tatapan kasihan.
Puan Jin : Tolong lakukan untuk ibu.
Puan Jin lalu melihat benang pelacak di pergelangan tangan Bu Yeon sudah tidak ada.
Puan Jin : Rupanya benang pelacaknya putus.
Puan Jin menatap Cho Yeon. Cho Yeon memberikan ibunya jarum dan benang pelacak.
Puan Jin : Mari ibu jahitkan agar ia takkan bisa putus lagi.
Puan Jin menjahit benang pelacak di bahu Bu Yeon.
Uk di ruangannya, terkejut melihat api lenteranya mati.
Uk : Bagaimana apinya bisa mati?
Uk ingat kata2 Bu Yeon tadi, bahwa saat kehilangan ingatan, kekuatan Bu Yeon ikut menghilang.
Uk : Dia jelas bilang tak bisa mematikannya.
Ternyata, lentera mati ketika Bu Yeon beranjak keluar dari kamar Uk.
Para penyihir sudah berkumpul. Malam itu, diadakan Pertemuan Umum para penyihir. Heo Yeon bertanya, apa kekuatan Bu Yeon sehebat itu. Heo Yeom bilang, katanya Bu Yeon yang menemukan batu es.
Heo Yeom : Jika Jin Bu Yeon menunjukkan diri hari ini, kurasa kita bisa tetap menyerahkan tugas mengurus Jinyowon kepada Keluarga Jin.
Tak lama, Bo Yeon pun datang bersama ibunya.
Bu Yeon ingat kata2 ibunya kalau setelah pertemuan selesai, Bu Yeon harus balik ke rumah sesuai janji.
Puan Jin : Kau tak boleh meninggalkan Jinyowon lagi.
Bu Yeon mengerti.
Jin Mu mendekati mereka dan terus menatap Bu Yeon.
Para penyihir heboh.
Heo Yeon : Apa dia Jin Bu Yeon?
Puan Jin : Aku akan memperkenalkan orang yang akan meneruskan Jinyowon.
Bu Yeon pun berdiri di tengah2 mereka.
Bu Yeon : Halo, Semuanya. Aku putri sulung Keluarga Jin, Jin Bu Yeon.
Tapi tiba2, api di sekeliling mereka padam.
Ternyata Uk datang, membawa lentera. Uk pun langsung mendekati Bu Yeon.
Uk : Kau pergi tanpa makan obat.
Bu Yeon : Orang-orang mencariku. Kenapa kau ada di sini?
Uk : Aku mau memastikan sesuatu. Apinya tadi mati. Apa kau yang melakukannya?
Bu Yeon kaget mendengar apinya mati.
Uk : Aku sudah menyalakannya kembali. Coba matikan sekali lagi.
Bu Yeon : Aku tak bisa melakukannya.
Uk : Jika mematikan ini, aku akan membawamu pergi.
Namun Bu Yeon tak bisa. Uk mau pergi, tapi ditahan Bu Yeon. Bu Yeon memegang tangan Uk. Seketika, api lentera mati. Uk dan Bu Yeon kaget. Bu Yeon pun tanya apa dia yang melakukannya.
Uk lalu menyalakan api di sekeliling mereka.
Puan Jin marah, apa2an ini!
Uk : Jin Bu Yeon tak bisa menjadi penerus Jinyowon.
Puan Jin : Apa yang kau katakan?
Uk : Jin Bu Yeon sudah menikah denganku, Jang Uk, putra Keluarga Jang.
Semua heboh.
Puan Jin lantas bertanya pada Bu Yeon apa maksud Uk.
Bu Yeon : Kami sudah minum arak pernikahan dan menjadi suami istri. Aku tak akan kembali ke ruangan di Jinyowon itu lagi.
Uk merangkul Bu Yeon, kami sudah menikah. Kuharap kalian menyelamati kami.
Puan Jin tak berkutik.
Bersambung…..