Adamas Eps 9 Part 1

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Adamas Episode 9 Part 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca EPISODE SEBELUMNYA HERE

Woo Shin dan Hye Soo di ruang makan. Woo Shin bilang, ada sesuatu yang tidak dia pahami sekeras apapun dia memikirkan itu.

Woo Shin : Alasan mereka membiarkan Lee Chang Woo tetap hidup.

Hye Soo : Ini yang lebih membuatku penasaran. Apa maksudmu jika tujuanmu adalah sidang ulang? Itu karena Lee Chang Woo, ‘kan? Kau ingin menyelamatkannya. Tapi kenapa? Apa hubunganmu dengannya?

Woo Shin tak menjawab dan hanya menatap Hye Soo.

Hye Soo yang baru memasuki kebun bunganya, menerima pesan dari seseorang bernama Pak Jung.

Pak Jung : Ini yang kau minta. 875-3 Yeongin-Ro Suseong-Gu.

Sebuah alamat!

Woo Shin sibuk mengetik. Dong Rim datang membawakan gelas.

Dong Rim : Ayolah. Jangan fokus menulis memoar itu sekarang.

Woo Shin : Apa maksudmu?

Woo Shin pun menaruh gelas itu dibawah mesin kopi. Lalu dia membuat kopi.

Dong Rim mengikutinya, Adamas. Kau bilang akan mencurinya. Kita butuh rencana…

Woo Shin balik ke mejanya sambil menyeruput kopi.

Woo Shin : Perayaan hari jadi ke-80. Itu hari-H.

Dong Rim : Hari-H?

Woo Shin : Mereka akan mengeluarkannya lagi. Saat itulah…

Dong Rim : Tapi Bu Kwon bertanggung jawab atas seluruh upacara. Apa dia akan mengundangmu?

Woo Shin : Mungkin tidak.

Dong Rim : Maka semuanya akan sia-sia. Kita harus melakukan sesuatu.

Woo Shin : Ya.

Woo Shin kembali mengetik.

Hye Soo hendak pergi, bertemu dengan Bu Oh.

Bu Oh : Kudengar Nyonya akan keluar.

Hye Soo menatap kesal, Bu Oh, lantas?

Bu Oh : Ada apa, Nyonya?

Hye Soo menatap tajam Bu Oh.

Bu Oh minta maaf.

Hye Soo kesal, pengepasan gaun untuk upacara.

Hye Soo pergi.

Bu Oh melaporkan itu ke Kepala Pelayan Kwon.

Kepala Pelayan Kwon mengambil pisau cukur, gaun? Dia seharusnya memilih gaun apa saja. Dia pikir upacara itu tentang dia?

Kepala Pelayan Kwon lalu mencukur jenggot Pimpinan Kwon dengan pisau itu.

Lalu tiba2 saja, dia menaruh pisau itu di leher Pimpinan Kwon. Kepala Pelayan Kwon. Dia marah. Tapi dia masih aja menahan dirinya. Dia lanjut mencukur jenggot Pimpinan Kwon.

Kepala Pelayan Kwon : Tuan, ada yang ingin kusampaikan.

Pimpinan Kwon berdiri. Dia selesai dengan cukurannya.

Pimpinan Kwon : Baiklah.

Kepala Pelayan Kwon : Pak Ha punya motif tersembunyi dengan datang ke sini. Itu untuk karya berikutnya. Untuk menulis kisah tentang Haesongwon. Dia datang untuk riset.

Pimpinan Kwon : Jangan basa-basi. Bagaimana dengan keluarga kita?

Kepala Pelayan Kwon : Begini… Ini tentang Tuan Min Jo. Dia pikir seseorang mungkin sengaja mencelakainya. Jadi, aku berusaha keras mencegahnya menulis soal itu. Aku melindungimu.

Pimpinan Kwon marah, apa maksudmu?

Kepala Pelayan Kwon : Orang-orang akan bergosip jika mengetahui hal ini.

Pimpinan Kwon : Melindungiku? Untuk apa?

Kepala Pelayan Kwon : Karena insiden helikopter itu…

Pimpinan Kwon : Kepala Pelayan Kwon!

Kepala Pelayan Kwon : Aku hanya…

Pimpinan Kwon : Maksudmu aku membunuh putraku?

Kepala Pelayan Kwon langsung berlutut meminta maaf.

Pimpinan Kwon bilang bukan dia pelakunya.

Pimpinan Kwon : Aku membunuh Min Jo? Itukah yang kau pikirkan tentangku selama ini? Bahwa aku membunuh putraku? Bahwa aku membunuh…

Kepala Pelayan Kwon : Astaga. Maaf, Tuan!

Pimpinan Kwon : Tanganku mungkin berlumuran darah, tapi tidak pernah dengan darahnya! Bahkan jika orang lain berpikir aku membunuhnya, kau seharusnya tidak berpikir begitu. Beraninya kau.

Kepala Pelayan Kwon : Aku pasti sudah gila! Maafkan aku, Tuan!

Pimpinan Kwon : Keluar! Sebelum kupatahkan kakimu yang satunya.

Kepala Pelayan Kwon : Tuan, tolong maafkan aku!

Pimpinan Kwon hendak memukul Kepala Pelayan Kwon. Dia mengambil tongkat Kepala Pelayan Kwon tapi dia menahan dirinya.

Pimpinan Kwon : Pergi sekarang juga! Kau mau merangkak seumur hidupmu?

Kepala Pelayan Kwon : Tolong maafkan aku! Aku tahu kau menyukai Pak Ha. Hatiku hancur memikirkan itu semua karena Tuan Min Jo. Aku khawatir dia hanya memanfaatkan cinta dan kasih sayangmu.

Pimpinan Kwon : Jika kau ingin diperlakukan dengan baik, jaga ucapanmu!

Kepala Pelayan Kwon syok dengan sikap Pimpinan Kwon itu.

Hyun Jo lagi latihan pidato untuk upacara hari jadinya Haesong nanti. Dia membaca catatannya yang sudah disiapkan pegawainya.

Hyun Jo : Aku ingin mengumumkan bahwa aku akan menjadi pimpinan Grup Haesong berikutnya. Aku sudah tumbuh bersama Haesong untuk waktu yang sangat lama. Dan sekarang, aku ingin memimpin kita ke awal yang baru…

Hyun Jo lalu menatap papan namanya.

“Presdir Kwon Hyun Jo”.

Setelah itu, dia membalikkan papan namanya dan memikirkan Min Jo.

Hyun Jo : Min Jo-ya, apa kau melihat? Haesong adalah milikku sekarang.

Kita ditunjukkan flashback, saat Min Jo memberitahu Hyun Jo bahwa ayah mereka akan menyerahkan Haesong kepadanya.

Hyun Jo kaget, benarkah?

Min Jo : Aku menolak.

Hyun Jo : Begitu rupanya. Kenapa?

Min Jo : Aku bertemu dengan Pak Lee Chang Woo.

Hyun Jo terkejut mendengarnya.

Hyun Jo : Apa yang kau lakukan?

Min Jo : Aku ingin dia tahu bahwa aku tahu dia tidak bersalah. Dan bahwa aku tahu siapa pembunuh sebenarnya.

Hyun Jo : Kwon Min Jo!

Min Jo : Kau juga tahu semuanya. Kau mendengarnya malam itu.

Hyun Jo : Lantas, bagaimana dengan Haesong? Menurutmu apa yang akan terjadi?

Hyun Jo lalu bertanya apa Min Jo mau mengkhianati ayah mereka.

Min Jo : Kau lebih menghargai perusahaan daripada ayah, ‘kan? Aku tidak. Aku tidak peduli dengan Haesong.

Hyun Jo : Astaga, lihat betapa sombongnya dirimu.

Min Jo : Hyun Jo-ya, apa pun kata orang, dia ayah yang baik bagi kita.

Hyun Jo : Mungkin bagimu.

Min Jo : Kau benar. Dia malaikat bagiku. Itu sebabnya aku tidak bisa merelakannya. Dia butuh kesempatan untuk bertobat. Sudah sepantasnya.

Hyun Jo : Jangan lakukan itu.

Min Jo : Aku sudah memutuskan.

Hyun Jo lantas berlutut pada Min Jo.

Hyun Jo : Kwon Min Jo, kumohon padamu. Mari kita lupakan ini. Kumohon? Berpura-puralah tidak tahu dan ini akan hilang.

Min Jo : Maafkan aku.

Min Jo berdiri dan beranjak ke pintu.

Hyun Jo : Ayah tidak akan pernah memaafkanmu!

Min Jo : Dia tidak akan pernah bisa menyakitiku. Kau tahu itu.

Min Jo pergi.

Hyun Jo : Mungkin ayah tidak bisa. Tapi aku bisa. Kau tahu itu.

Sun dan rekannya menunggu di depan gedung SIH.

Rekannya bilang mereka memeriksa semua orang yang masuk dan keluar dari gedung itu dan Seo Hee bukan salah satunya.

Sun : Dia menggeliat keluar.

Rekannya bilang tidak karena mereka mengawasi gedung.

“Kami mengawasi semua pintu masuk, bahkan tempat parkir bawah tanah. Dia masih di dalam. Dia ketakutan setelah mengetahui kematian Song Soo Hyun.”

“Dia tidak ada di sana.”

“Lantas, bagaimana? Apa dia keluar lewat lubang got atau saluran air seperti di film?”

Sun kesal, apa itu lucu bagimu?

Rekannya takut dan langsung minta maaf.

“Ambilkan denah basemen. Biar kulihat bagaimana dia menggeliat keluar.”

Seo Hee nya lagi mengancam Pak Kang. Dia bilang tepat pada pukul 13.00, surel dijadwalkan dikirim ke tiap media.

Seo Hee : Ini berita eksklusif. Dengan kata kunci Lee Chang Woo, Haesong, dan SIH. Itu akan mengguncang negara ini. Jika dibebaskan, aku tidak akan mengirimkannya.

Bu Lee : Apa ini karena Jaksa Song?

Seo Hee : Aku harus melihat sendiri dia masih hidup dan sehat. Waktumu tujuh menit. Bawa dia kemari agar aku bisa melihatnya sendiri. Atau bersiaplah menjelaskan siapa dirimu kepada dunia.

Seo Hee bilang waktunya tinggal enam menit.

Pak Kang : Kalian berdua sangat keras kepala.

Pak Kang mengalah dan menyuruh Bu Lee membawa Seo Hee ke basement.

Bu Lee dan Seo Hee pergi ke basement. Ada sebuah terowongan di sana.

Bu Lee : Ini… Bungker serangan udara yang dibangun pada tahun 1970-an.

Seo Hee : Jaksa Song ada di sini?

Bu Lee : Ya. Kami menyatakan kematiannya agar dia tetap aman. Kami tahu Tim A akan menyelidikinya.

Seo Hee : Tapi bagaimana dia bisa selamat? Kudengar Pak Baek tewas di TKP.

Bu Lee : Itu karena dia menjadi perisai manusia.

Flashback….

Pak Baek mengorbankan dirinya untuk melindungi Soo Hyun.

Karena itulah Soo Hyun selamat.

Flashback end…

Seo Hee merasa bersalah.

Bu Lee : Jangan minta maaf. Kami kehilangan banyak rekan sampai sekarang. Jika berduka setiap kehilangan seseorang, kami pasti sudah gila sekarang. Itu sebabnya Pak Kang dan aku berusaha tetap kuat. Untuk bertahan hidup. Atau kami tidak akan bisa melakukan pekerjaan ini.

Mereka masuk ke lift.

Bu Lee : Ini akan membawa kita ke rumah persembunyian di atas. Di sanalah dia berada.

Soo Hyun masih tidur.

Dia kemudian memimpikan Sun dan terbangun.

Dalam mimpinya, dia ingat saat berbicara dan melihat Sun, sebelum ledakan mobil Pak Baek.

Bu Lee dan Seo Hee sampai di rumah itu.

Bu Lee : Dia di…

Seo Hee langsung masuk. Bu Lee menghela nafas kesal.

Seo Hee melihat Soo Hyun duduk di pojokan.

Seo Hee ingin mendekat, tapi dilarang Soo Hyun.

Soo Hyun : Kau mau memelukku, ‘kan?

Seo Hee : Apa?

Soo Hyun : Tahan dirimu. Tulang rusukku patah. Aku bisa mati.

Seo Hee : Melihatmu bercanda, kau pasti baik-baik saja.

Soo Hyun : Kau benar. Tidak kusangka aku masih bisa bercanda.

Soo Hyun lalu memberitahu Seo Hee bahwa Dae Chul dan Pak Baek sudah tiada.

Soo Hyun menyalahkan dirinya, gara-gara aku.

Seo Hee mendekat. Dia duduk di depan Soo Hyun.

Seo Hee : Song Soo Hyun-ssi, ini belum berakhir. Kita harus mencobanya lagi. Demi mereka juga.

Bu Lee melapor pada Pak Kang.

Bu Lee : Desainer perhiasan itu belum terlihat selama dua hari terakhir. Kamera CCTV merekamnya memasuki rumahnya. Tapi kurasa dia menghindari kamera untuk pindah ke tempat lain setelah itu.

Pak Kang : Mereka tidak ingin mengungkap keberadaannya.

Bu Lee : Bagaimana jika kita ikuti saran Pak Ha agar mereka bergerak lebih dahulu?

Pak Kang : Menyebarkan rumor Bu Jang memiliki Adamas?

Sun membaca denah basement markas SIH.

Sun : Air panas dan pipa gas mengalir melalui sisi timur, barat, dan selatan. Lalu ada sisi utara. Jika mereka mengebor sisi utara, akan lebih mudah menghubungkannya dengan pipa lain. Tapi mereka mengitarinya. Kenapa? Karena ada terowongan rahasia di sana.

Sun membuka jendela mobil dan menatap ke arah markas SIH.

Sun : Pintu masuknya pasti ada di sekitar sana.

Soo Hyun memberitahu Bu Lee siapa yang mengebomnya.

Soo Hyun : Sun.

Seo Hee : Kau mengenali nama itu?

Bu Lee : Tidak. Jadi, maksudmu dia yang membunuh Baek, ‘kan?

Soo Hyun : Seorang wanita.

Bu Lee : Kau yakin?

Soo Hyun : Kenapa kau sangat terkejut? Dia seorang wanita. Tim A juga bisa memiliki anggota wanita.

Seo Hee : Ada yang terpikirkan?

Bu Lee : Ya. Dia satu-satunya pembunuh wanita mereka. Dia dikenal sebagai psikopat. Kudengar dia suka menyiksa targetnya sampai mati.

Soo Hyun : Karakter yang konyol.

Bu Lee dihubungi Pak Kang.

Bu Lee : Ya, Pak Kang?

Bu Lee kemudian pergi.

Kesempatan itu digunakan Soo Hyun untuk pergi. Dia bilang ke Seo Hee, dia harus ke suatu tempat dan melarang Seo Hee mengikutinya.

Tapi Seo Hee mengikuti Soo Hyun.

Soo Hyun : Aku menyuruhmu tetap di sini.

Seo Hee : Aku juga ikut.

Soo Hyun : Dua orang tewas karena aku. Aku tidak bisa diam saja. Kembalilah ke dalam.

Seo Hee : Aku ikut denganmu.

Soo Hyun : Kau tidak mendengar Nona Lee? Wanita itu berbahaya.

Soo Hyun memeriksa pintu keluar dari rumah persembunyian SIH. Tapi pintunya terkunci.

Seo Hee : Jangan khawatir. Peramal itu bilang aku akan berumur panjang.

Seo Hee beranjak menuju dinding.

Soo Hyun ngedumel, apa yang kau….

Seo Hee keburu manjat keluar.

Soo Hyun menyusul Seo Hee.

Soo Hyun : Apa kau gila?

Seo Hee : Cepat!

Soo Hyun melihat ke bawah, ini agak tinggi.

Soo Hyun melompat ke bawah. Sontak, dia langsung kesakitan memegangi badannya.

Seo Hee : Kau baik-baik saja?

Soo Hyun mengangguk.

Seo Hee : Jadi, apa rencananya?

Soo Hyun : Kita masuk ke kandang harimau.

Seo Hee : Di mana?

Soo Hyun : Mari bicara dalam perjalanan ke sana. Kau baik-baik saja?

Bu Lee pergi menemui Soo Hyun dan Seo Hee. Dia bilang, Pak Kang melarang mereka pergi.

Dan dia pun terkejut melihat mereka sudah pergi.

Bu Lee : Sial!

Bersambung ke part 2….

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like